Unsur narasi yang tampak menonjol pada sinopsis tersebut adalah

KOMPAS.com - Cerpen atau cerita pendek merupakan prosa yang memiliki jalan cerita lebih sederhana.

Dalam sastra, prosa termasuk juga cerpen, dibangun berdasarkan dua unsur, intrinsik dan ekstrinsik. Keduanya biasa juga disebut sebagai unsur pembangun.

Unsur intrinsik cerpen antara lain:

  • alur/plot
  • tema
  • penokohan
  • latar
  • amanat

Sementara unsur ekstrinsik menekankan pada latar belakang yang mempengaruhi lahirnya sebuah karya.

Latar belakang tersebut biasanya berkaitan dengan ekonomi, religi, politik, dan budaya. Sebab cerpen tidak muncul dari kekosongan budaya.

Agar mudah memahaminya, mari kita memindai unsur-unsur pembangun dengan menganalisis sebuah cerpen.

Baca juga: Struktur Teks Cerpen

Kita ambil contoh cerpen dari buku kumpulan cerpen berjudul Tank Merah Muda. Salah satu cerpennya berjudul Cerita dari Belakang Wihara, karya Raisa Kamila. Berikut penggalan cerpen tersebut:

“Gimana ya, kalau semua orang yang tinggal di tempat ini diwajibkan pakai jilbab?”
“Maksudmu semua orang itu, termasuk aku sama kau?” Nora balik bertanya kepadaku. Aku hanya mengangguk pelan.

“Nggak mungkin, lah. Itu kan peraturan orang yang agamanya Islam, mana bisa atur-atur orang yang agamanya beda.”

Nora kemudian menyalakan mesin motornya. Parkiran sudah sepi, hanya ada satu dua motor yang tertinggal. Aku duduk menyamping di belakang Nora dan motor melaju ke arah gerbang keluar.

“Kau itu terlalu banyak khawatir, Ping. Kalaupun ada aturan itu, yang menjalani kan orang Islam. Kita, ya hidup aja seperti biasa,” suara Nora tersamar bunyi knalpot yang bising dan angin.

“Tapi kita kan hidup di tengah-tengah orang ini… Apa nggak berbahaya? Kayak yang kau alami itu, misalnya.”

Nora sepertinya tidak mendengar apa yang aku katakan, justru bertanya dengan agak berteriak, “Rumahmu sebelah mana, Ping? Di belakang wihara, ya?”

Saat aku turun dari motor Nora, aku tidak menyangka itu akan menjadi pertemuan terakhir kami. Abangnya meninggal sebelum sempat berangkat ke Singapura. Setelah upacara pemakaman selesai, Nora diminta menetap oleh bibinya, yang sudah menua dan mulai rabun.

Kedua orangtuanya sepakat agar ia melanjutkan sekolah di Medan, sambil menemani bibinya yang hidup sendiri. Ia tidak punya banyak waktu untuk berpamitan. Saat mengetahui kabar ini dari Bu Erlin, aku merasa marah dan kecewa, entah pada apa.

Baca juga: Cara Menulis Cerpen

Berselang satu caturwulan setelah Nora pindah, terbit surat edaran yang mewajibkan semua perempuan di sekolah memakai jilbab. Aku teringat obrolan terakhir dengan Nora. Di hari pertama sekolah setelah liburan, aku seperti orang yang tersesat di tengah kerumunan orang-orang yang akan pergi ke pengajian.

Icut dan Yuli datang ke sekolah dengan penuh tawa, mereka terlihat seperti orang lain dan mungkin itu terasa lucu. Jilbab mereka berwarna putih agak kebiruan dan tampak mencolok dengan kemeja yang berwarna putih tulang.

Sejak hari itu, setiap kali guru-guru memasuki kelas, mereka akan memastikan bahwa satu-satunya yang tidak memakai jilbab adalah aku. Tapi sebenarnya itu tidak terlalu mengganggu, dibanding seorang guru fiika yang selalu berkata bahwa, ia berharap aku mendapat hidayah untuk masuk Islam.

Aku hanya diam, berpura-pura tidak paham. Aku berusaha membayangkan apa yang Nora lakukan dalam keadaan seperti ini. Karena, aku memang tidak tahu harus melakukan apa, selain berharap keadaan di tempat ini akan baik-baik saja.

Plot/Alur

Menurut Burhan Nurgiyantoro dalam buku Teori Pengkajian Fiksi (1998), plot cerpen pada umumnya tunggal, hanya terdiri dari satu urutan peristiwa yang diikuti sampai cerita berakhir. Selain struktur, alur dapat ditengarai dengan urutan cerita. Terdapat alur maju, alur mundur, dan campuran.

Dalam cerpen Cerita dari Belakang Wihara, alurnya maju. Karena penggalan cerita berawal dari perjalanan Nora dan Ping dari gerbang, menuju rumah Ping belakang Wihara, Nora pindah rumah, sampai berakhir pada selang waktu “satu caturwulan”.

Tidak ada alur mundur atau flashback pada penggalan cerpen tersebut. Maka dapat dipastikan alur cerpen adalah maju.

Tema

Tema merupakan pokok pikiran yang digunakan sebagai dasar cerita. Biasanya cerpen memiliki alur tunggal, maka temanya pun tunggal. Berbeda dengan novel yang memiliki tema tambahan atau subtema.

Baca juga: Cerpen: Sejarah, Ciri-ciri dan Jenis

Cerita dari belakang Wihara memiliki tema keberagaman antarumat beragama. Hal tersebut dapat dibuktikan dari percakapan Ping dan Nora. Mereka membahas mengenai penggunaan jilbab di sekolah.

Penokohan

Tokoh-tokoh cerita cerpen lebih terbatas, baik yang menyangkut jumlah maupun data-data jati diri tokoh, khususnya yang berkaitan dengan perwatakan, sehingga pembaca harus merekonstruksi sendiri gambaran yang lebih lengkap tentang tokoh itu.

Penggalan cerpen di atas menyebut beberapa tokoh. Ada tokoh dominan dan tokoh sampingan. Menjabarkan penokohan dapat dilakukan dengan memperhatikan karakter atau perilaku tiap tokoh dalam cerpen.

Berikut penjabaran penokohan dalam penggalan cerpen Cerita dari Belakang Wihara:

  • Tokoh Ping: tokoh utama, memiliki sedikit sisi paranoid. Dibuktikan dengan ketakutannya soal aturan wajib pakai jilbab.
  • Tokoh Nora: tokoh sampingan, teman dekat tokoh utama. Sama seperti Ping, Nora tergolong kelompok minoritas. Namun sikap nora santai, berani, cuek, sekaligus tegas.
  • Tokoh Abang Nora: tokoh sampingan yang menjadi penyebab kepindahan Nora ke Medan. Ia meninggal sebelum sempat berobat ke Singapura.
  • Tokoh Bu Erlin: tokoh sampingan, guru dari Ping, Nora, Icut, dan Yuli
  • Tokoh Icut: tokoh sampingan, seorang siswi biasa. Dibuktikan dengan penggalan kutipan “Icut dan Yuli datang ke sekolah dengan penuh tawa, mereka terlihat seperti orang lain dan mungkin itu terasa lucu.”
  • Tokoh Yuli: sama seperti Icut, tokoh sampingan, seorang siswi biasa yang berusaha menyesuaikan diri dengan aturan baru di sekolah.

Latar

Latar dalam berpen berkaitan dengan tempat, waktu, atau suasana. Cerpen hanya membutuhkan pelukisan secara garis besar saja, atau bahkan hanya secara implisit, asal telah memberikan suasana tertentu yang dimaksudkan.

Latar tempat dalam cerpen karya Raisa Kamila di atas, antara lain belakang Wihara, gerbang sekolah, jalanan menuju rumah Ping (belakang Wihara), dan sekolah.

Latar waktu dalam cerpen ditandai dengan penggalan peryataan waktu dalam cerpen. Contohnya, “Berselang satu caturwulan” dan “di hari pertama setelah liburan”.

Sedangkan latar suasana, ketika di perjalanan percakapan Ping dan Nora terganggu meski pembahasannya cukup dalam.

Latar suasana sekolah di hari pertama cukup riang karena siswi merasa lucu dengan aturan baru.

Baca juga: Cara Mengubah Cerpen Menjadi Naskah Drama, Jawaban Soal TVRI SD 4-6, 4 Juni 2020

Amanat

Amanat merupakan pesan yang terkandung dalam cerpen. Ada amanat tersurat, yang dapat dilihat langsung dalam penggalan cerpen. Ada amanat tersirat, yang baru dapat dipahami pembaca setelah membaca keseluruan cerita.

Cerpen di atas mengandung amanat mengenai keberagaman agama. Agama maupun religiusitas bukanlah hal yang bisa dipaksakan, termasuk di lingkungan sekolah. Keberagaman dan kesetaraan hak dalam beragama harus berjalan beriringan.

Unsur Ekstirnsik

Unsur ekstrinsik berkaitan dengan latar belakang pengarang, latar sosial, dan kondisi lain yang mempengaruhi lahirnya sebuah karya.

Raisa Kamila, pengarang cerpen tersebut berasal dari Aceh. Maka sedikit banyak, cerita tersebut berkaitan dengan kesehariannya.

Kondisi sosial juga menjadi unsur pembangun yang kuat dalam cerpen ini. Dapat dilihat bahwa Indonesia terdiri dari berbagai ras, suku, budaya, dan agama. Cerpen ini menggambarkan sepenggal dari keberagaman tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

SEVIMA.COM– Sinopsis dari buku merupakan sebuah intisari yang sangat penting. Apalagi untuk mengetahui sekilas informasi mengenai buku tersebut. Dilihat dari fungsinya, pembuatan sinopsis buku harus dilakukan dengan baik dan benar. Maka, ketika membuatnya, Anda harus melihat contoh sinopsis buku tersebut agar lebih mudah.

Namun, beberapa orang kerap beranggapan bahwa menulis sinopsis buku sama pusingnya dengan menulis isi dari buku itu sendiri. Sehingga perlu dipahami tekniknya supaya prosesnya menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih sempurna. 

Sinopsis yang juga dikenal sebagai ringkasan dari suatu buku kemudian menjadi komponen penting dari sebuah buku. Lewat sinopsis inilah, calon pembaca dan pembeli buku bisa mengecek isi buku secara keseluruhan lewat rangkumannya yang singkat. Tidak sedikit yang kemudian tertarik untuk membeli buku tersebut dan membacanya. 

Asalkan sinopsis ditulis dengan baik dan benar sekaligus diberi sedikit “bumbu” agar lebih menarik. Namun, isi dari sinopsis sudah tentu merefleksikan isi buku tersebut. Jadi, jika isi buku menyampaikan A maka sinopsis yang disusun juga harus menyampaikan A. Lalu, seperti apa proses penulisannya? 

Pengertian Sinopsis Buku 

Melihat berbagai contoh sinopsis buku mungkin terlihat mudah untuk dipraktekan langsung. Supaya memang terasa sangat mudah maka kamu perlu memahami sinopsis buku dengan mendalam. Bisa dimulai dari pengertiannya terlebih dahulu. Sinopsis buku diketahui merupakan ringkasan suatu buku yang ditulis dalam bentuk narasi. 

Bentuknya yang berupa ringkasan kemudian sering disalah artikan sebagai resensi. Tentunya antara sinopsis dan resensi adalah dua hal yang berbeda. Resensi juga berupa ringkasan yang condong ke arah ulasan, sehingga di dalamnya terdapat pemaparan kelebihan dan kekurangan buku. 

Sedangkan sinopsis murni berisi ringkasan dari isi suatu buku, sehingga tidak ada unsur kelebihan dan kekurangan di dalamnya. Sebagai ringkasan, sinopsis kemudian perlu berisi detail alur cerita dan konflik di dalam buku yang disampaikan sekilas. Selain itu, perlu diberi bumbu untuk menciptakan rasa tertarik dan penasaran bagi para pembaca. 

Sehingga sinopsis kemudian masuk ke dalam bagian dari pemasaran buku. Keberadaannya bisa mendongkrak angka penjualan buku, karena bisa menyampaikan isi buku secara keseluruhan. Hal ini membantu calon pembeli dan pembaca menentukan apakah buku yang dipegang memang menarik atau tidak. 

Jika memperhatikan semua contoh sinopsis buku dari buku-buku yang sudah terbit, maka disusun secara ringkas. Sekaligus menyampaikan narasi sesuai dengan isi buku yang sinopsisinya dibuat. Artinya sinopsis harus bisa mencerminkan isi buku, mampu menginformasikan isi buku meskipun secara sekilas. 

Tidak boleh mengada-ngada dan tidak boleh melenceng dari isi buku sama sekali. Sebab akan membuat sinopsis tersebut tidak dapat mempresentasikan isi buku. Kemudian tidak dapat disebut sebagai sinopsis buku, yang kemudian bisa menurunkan kualitas buku secara keseluruhan. 

Beberapa ahli juga diketahui menjelaskan definisi dari sinopsis, berikut beberapa ahli yang dimaksudkan: 

a. Haryanta 

Ahli pertama yang menjelaskan definisi sinopsis adalah Haryanta. Dijelaskan bahwa sinopsis adalah ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu. Dijelaskan pula bahwa sinopsis biasanya dalam bentuk ringkasan dan ada pula yang dalam bentuk abstrak. 

Inti atau ringkasan cerita kemudian menjadi sinopsis dan biasanya ikut diterbitkan. Jadi, jika diperhatikan pada buku cetak. Sampul belakang akan diisi sejumlah informasi. Salah satunya adalah sinopsis dari buku tersebut. 

b. Carpenter 

Ahli yang kedua adalah Carpenter, menurutnya sinopsis adalah teks yang berisi kalimat naratif, penjelasan tentang masalah atau plot, karakter, dan bagaimana buku atau novel berakhir. 

Pada sinopsis akan dijelaskan pula mengenai jalan cerita dan sampai ke konflik yang dialami oleh tokoh dalam cerita tersebut. Mayoritas sinopsis dibuat menggantung dan bertujuan untuk meningkatkan minat pembaca untuk membaca isi buku secara keseluruhan. 

c. Susanto 

Berikutnya adalah definisi yang disampaikan oleh Susanto. Susanto menjelaskan, sinopsis adalah ringkasan suatu buku atau teks. Disampaikan pula bahwa sinopsis bisa digunakan untuk semua jenis tulisan. 

Pada karya sastra, misalnya sebuah novel. Maka sinopsis merupakan ringkasan dari novel tersebut. Menjelaskan tentang siapa tokoh utamanya dan konflik yang dialami tokoh dalam cerita tersebut. 

d. Komarudin 

Terakhir adalah pengertian yang dipaparkan oleh Komarudin. Menurutnya, sinopsis adalah suatu pernyataan yang singkat atau garis besar. Sinopsis bukan kesimpulan karangan.

Sehingga sinopsis tidak bisa disebut sebagai kesimpulan, melainkan ringkasan atau ulasan singkat jalannya cerita secara garis besar. Sementara kesimpulan biasanya berisi kesan dan pesan yang didapatkan penulis sinopsis usai membaca sebuah karya. Sehingga keduanya tidak sama. 

Unsur-Unsur Sinopsis 

Dalam menyusun sinopsis, baik untuk buku, novel, dan buku ilmiah. Ada beberapa unsur yang dicantumkan di dalam sinopsis tersebut. Sehingga gabungan beberapa unsur ini kemudian bisa membangun sinopsis secara keseluruhan. Berikut unsur-unsur tersebut: 

1. Karakter Tokoh 

Unsur pertama yang terdapat atau yang dicantumkan di dalam sinopsis adalah karakter tokoh. Biasanya tokoh utama dan tokoh penting yang menyertainya, bisa antagonis. 

Penulis sinopsis pada pembukaan akan menyebutkan nama tokoh utama dan karakternya secara sekilas. Sehingga tokoh dan karakter ini menjadi unsur penting dan bahkan wajib dalam sinopsis. 

2. Kejadian yang Dianggap Dramatik 

Unsur yang kedua di dalam sinopsis adalah kejadian yang dianggap dramatik. Bisa dikatakan sebagai konflik utama yang diangkat oleh penulis untuk membangun cerita tersebut. 

Sinopsis perlu memberi gambaran mengenai masalah yang dihadapi oleh tokoh tanpa perlu menjelaskan solusi yang diambil tokoh tersebut. Cukup jelaskan detail konfliknya dan berikan ending yang menggantung agar pembaca semakin penasaran dengan isi buku. 

3. Tempat dan Waktu 

Unsur yang terakhir adalah tempat dan waktu yang menjadi setting dari penulis karya sastra tersebut. Sehingga dengan menyebutkan waktu, tempat, masa, atau zaman dimana cerita terjadi bisa menggambarkan interaksi dalam cerita. 

Sekaligus bisa memiliki gambaran mengenai kondisi saat cerita terjadi. Misalnya saja saat penulis menggambarkan tokoh hidup di era 90-an, sehingga saat tidak ada istilah smartphone dan media sosial. Pembaca memakluminya atau memahaminya. 

Fungsi Sinopsis Buku 

Sinopsis yang merupakan ringkasan dari isi suatu buku kemudian dipaparkan secara naratif sudah tentu memiliki fungsi. Sebab jika isi buku yang masih tersegel sudah bocor, maka akan muncul pemikiran “kenapa harus repot-repot membeli buku?”. Oleh sebab itu sinopsis perlu dirancang agar mampu menampilkan daya tarik buku tersebut. 

Selain itu dibuat sesingkat mungkin agar enak dibaca dan juga mampu menyampaikan informasi mengenai isi buku dengan jelas dan lugas. Supaya lebih mudah membuat sinopsis buku sendiri. Maka bisa juga mengenal berbagai fungsi dari sinopsis tersebut, diantaranya adalah: 

1. Berisi Gambaran Sekilas Tentang Isi Buku 

Sinopsis tidak hanya bisa dijumpai pada buku fiksi namun juga buku non fiksi, misalnya buku hasil penelitian. Bahkan bisa juga ditemukan dalam proposal penelitian yang secara definisi satu sama lain tidak memiliki perbedaan. Begitu juga dengan isi dari sinopsis tersebut, dimana memberi gambaran tentang isi buku. 

Jadi, fungsi pertama dari pembuatan resensi adalah menyediakan jembatan bagi calon pembaca untuk mengetahui isi buku secara garis besar. Dalam buku fiksi, sinopsis biasanya memaparkan konflik dan nama tokoh utama. Sehingga memberikan sedikit gambaran dari iis buku tersebut. 

Informasi yang disajikan di dalam sinopsis kemudian membantu pembaca untuk menilai, apakah buku tersebut tepat untuk dibaca atau tidak. Sehingga membantu setiap pembaca untuk mendapatkan buku yang tepat tanpa perlu membeli banyak buku dan berakhir dengan teronggok di pojokan kamar. 

2. Memaparkan Konflik di Dalam Suatu Buku 

Khusus untuk contoh sinopsis buku fiksi, seperti novel maka di dalam sinopsis akan memaparkan konflik dari buku tersebut. Sehingga calon pembaca kemudian bisa mengetahui konflik atau permasalahan apa yang akan diangkat oleh penulis dalam karyanya. 

Konflik tertentu bisa menjadi magnet bagi para pembaca untuk membeli dan membaca sebuah buku. Misalnya saja, dalam buku tersebut mengangkat konflik yang sedang hangat diperbincangkan. Otomatis akan dianggap lebih menarik dibanding buku lain dengan konflik yang sifatnya umum. 

Penyampaian konflik juga ditemukan pada proposal penelitian, lebih tepatnya disebut dengan istilah rumusan masalah. Pada sinopsis proposal penelitian biasanya peneliti memaparkan mengenai masalah yang menjadi topik penelitian dan berbagai solusi yang diharapkan bisa mengatasinya. 

Sekali lagi, dengan pemaparan konflik meskipun hanya sekilas sudah membantu calon pembaca mengetahui buku tersebut cocok untuk dimiliki atau tidak. Sehingga bisa menjadi media bagi penulis dan penerbit untuk menjaring pembaca dan pembeli buku yang potensial. 

3. Memberi Gambaran Alur Cerita 

Sinopsis untuk karya fiksi, seperti novel umumnya juga memberi gambaran alur cerita. Sehingga di dalamnya dipaparkan bagaimana seorang tokoh mengalami masalah dan perjuangannya untuk mengatasi masalah tersebut. Tentunya dipaparkan secara sekilas, padat, jelas, dan menarik. 

Sehingga calon pembaca kemudian memiliki gambaran yang jelas mengenai alur cerita. Apakah cerita dimulai dari tokoh yang masih anak-anak atau sudah dewasa dan menjelang usia senja. Semua bisa diketahui dengan pasti lewat sinopsis, selama susunannya sudah sesuai dengan berbagai contoh sinopsis buku yang baik dan benar. 

4. Mengenal Tokoh Utama dalam Sebuah Buku 

Kembali ke sinopsis untuk karya fiksi, maka akan ada informasi mengenai nama tokoh beserta karakternya secara sekilas. Misalnya disebutkan bahwa buku dengan judul X ini menceritakan tentang tokoh bernama A yang karakternya ini dan itu. Kemudian ditambahkan konflik yang akan dihadapi oleh tokoh. 

Sehingga di dalam sinopsis kemudian calon pembaca bisa mengetahui cerita ini dialami oleh tokoh perempuan atau laki-laki. Selain itu bisa memahami karakter dari tokoh di dalam buku tersebut. Hal ini membantu pembaca untuk menentukan apakah tokoh yang dibentuk oleh penulis menarik atau tidak. 

Jika dinilai menarik, atau mungkin sesuai dengan apa yang dialami oleh pembaca tersebut. Maka dijamin akan muncul keinginan untuk membeli dan membacanya. Sehingga sinopsis menjadi unsur penting yang mendukung penjualan buku agar lebih tinggi dari seharusnya. 

5. Memaparkan Temuan Suatu Penelitian 

Pada contoh sinopsis buku ilmiah atau non fiksi, misalnya proposal penelitian yang disebutkan diatas. Maka bisa dijumlah adanya pemaparan temuan suatu penelitian di dalam sinopsis tersebut. Pemaparan ini juga dibuat sekilas, dengan harapan pembaca lebih tertarik membaca isi proposalnya secara keseluruhan. 

Sinopsis pun pada dasarnya pada karya ilmiah tak harus selalu ada, kecuali jika memang diwajibkan. Misalnya untuk para peneliti yang berusaha mendapatkan dana hibah. Maka ada kemungkinan proposal yang diajukan ditambahkan sinopsis, sehingga perlu memaparkan temuan dari penelitian yang akan dilakukan. 

Langkah-Langkah Menyusun Sinopsis Buku 

Mungkin dengan membaca beberapa contoh sinopsis buku maka kamu bisa terinspirasi untuk menyusun kalimat awal yang menarik seperti apa. Namun supaya lebih sempurna, maka perlu menyusun sinopsis dengan langkah-langkah yang tepat. Berikut langkah-langkah tersebut: 

1. Harus Merangkum Isi Cerita 

Langkah pertama dalam menyusun sinopsis buku adalah merangkum isi cerita, maka penulis sinopsis wajib membaca cerita dalam buku tersebut. Bisa dua kali atau bahkan lebih sampai paham betul alur cerita dan konfliknya seperti apa. Sekaligus menemukan bagian yang menarik dari buku tersebut. 

Setelah selesai dibaca, maka bisa menyusun rangkuman. Rangkuman ini bisa diisi dengan alur cerita pokok yang bisa meringkas jalannya cerita dalam buku secara baik. Kemudian ringkasan ini dibaca ulang untuk kemudian masuk ke langkah atau tahap berikutnya. 

2. Kenali Bagian Buku yang Menarik 

Setelah ringkasan cerita sudah disusun, maka langkah selanjutnya adalah menandai bagian-bagian mana yang menarik. Bagian-bagian inilah yang kemudian akan dipaparkan di dalam sinopsis. Sehingga buku tampak menonjol dan memiliki banyak kelebihan menarik, yang bisa dipertimbangkan calon pembacanya. 

3. Mengembangkan Sinopsis dari Bagian yang Menarik 

Setelah bagian-bagian penting dari buku sudah disusun ke dalam daftar. Maka dari daftar ini kemudian dicoba untuk dikembangkan. Pastikan penulisan sinopsis memiliki alur yang jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga bisa dimulai dari bagian yang bisa disampaikan di awal, di tengah, dan di akhir. 

Jika sudah ada bagian-bagian mana saja yang akan dicantumkan atau dimasukan ke dalam sinopsis. Maka proses untuk mengembangkannya menjadi sinopsis yang utuh sebagaimana contoh sinopsis buku yang sudah dipelajari sehingga bisa menjadi lebih mudah. 

Contoh Sinopsis Buku 

Berikut adalah beberapa contoh sinopsis buku yang bisa dibaca dan dijadikan referensi dan inspirasi, supaya bisa menulis sinopsis sendiri dengan baik dan benar: 

1. Contoh Sinopsis Novel “Jomblo Narsis” 

Menyandang status jomblo ternyata membuat Jono merasa semakin resah, sehingga dirinya memutuskan untuk mengakhiri status tersebut secepatnya. Bersama Niko sahabatnya, Jono mulai melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan pacar. Hingga suatu hari calon pacar potensial berhasil didapatkannya dari dunia maya. 

Setelah berkenalan, Jono berharap bisa sampai ke tahap selanjutnya. Namun sayangnya, rencana tidak berjalan mulus. Akankah Jono kembali harus menjalani status jomblonya? Atau mungkin akan muncul keajaiban kenalan tersebut menjadi pacar pertamanya? 

2. Contoh Sinopsis Buku “Catatan Seorang Demonstran”

Soe Hok Gie diketahui merupakan salah satu mahasiswa di FSUI. Semasa menjadi mahasiswa, Hok Gie yang juga akrab disapa Gie ini dikenal rajin menulis dan mempublikasikan beberapa buah pikirannya di berbagai media massa seperti surat kabar. 

Semua karya tulis Gie kemudian dikumpulkan, dan dijadikan satu untuk kemudian dijadikan buku yang saat ini sedang Anda pegang. Melalui buku ini akan memudahkan pembaca mengetahui apa saja tulisan yang sudah dibuat oleh almarhum Gie. 

Isi buku mencakup hasil tulisan Gie dari jurnal harian dan tulisan-tulisannya yang sempat dipublikasikan oleh koran nasional. Buku ini kemudian sangat menarik untuk dibaca. Sebab bisa menyelami kehidupan para mahasiswa di era Orde Baru dan menyelami kehidupan rakyat Indonesia di tahun 1960-an. 

3. Contoh Sinopsis Negeri 5 Menara 

Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya adalah berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, bermain bola di sawah berlumpur dan tentu mandi berkecipak di air biru Danau Maninjau.

Tiba-tiba saja dia harus naik bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawa menuju sebuah desa di pelosok Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. 

Dengan setengah hati dia mengikuti perintah Ibunya: belajar di pondok. Di kelas hari pertamanya di Pondok Madani (PM), Alif terkesima dengan “mantra” sakti man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses. 

Dipersatukan oleh hukuman jewer berantai, Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka berenam kerap menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. 

Bagaimana perjalanan mereka ke ujung dunia ini dimulai? Siapa horor nomor satu mereka?Ikuti perjalanan hidup yang inspiratif ini langsung dari mata para pelakunya. Negeri Lima Menara adalah buku pertama dari sebuah trilogi.

Cerpen bertajuk Bapak Presiden yang Terhormat mengisahkan keinginan seorang rakyat kecil yang ingin bertemu dengan Bapak Presiden Indonesia. Keinginan ini muncul karena tokoh utama ingin memperjuangkan nasibnya dan orang-orang di kampungnya. 

Namanya adalah Ngajito, dan oleh teman-temannya lebih akrab disapa dengan nama Peang. Mendengar rencana Peang yang ingin memperjuangkan nasib warga menjadi lebih baik, teman-temannya bergeming. Sebab mereka tidak memiliki dan tidak ingin berharap banyak atas rencana tersebut. 

Mereka tahu bahwa keinginan Peang sulit dan bahkan tidak mungkin untuk dilakukan. Apalagi setelah melihat nasib yang dialami oleh Dayat, yang juga merupakan salah satu warga di kampungnya. 

Dayat sebelumnya juga berjuang untuk memperbaiki nasib warga di desa, dirinya diam-diam mengirimkan surat kepada pihak kepolisian mengenai tindakan tidak pantas yang dilakukan Lurah atau Kepala Desa. 

Mulai dari kasus penebangan pohon cengkeh yang serampangan oleh aparat desa atas perintah Lurah. Kemudian kasus uang PBB yang mendadak raib, bantuan pemerintah pusat untuk pengaspalan jalan yang tercecer, dan pasir yang sudah dibeli menjadi tidak terpakai. 

Dayat yang ketahuan kemudian diseret ke kantor Kelurahan dan mendapatkan hukuman yang tidak selayaknya didapatkan olehnya. Meskipun Dayat menjadi contoh warga yang nekat melawan kebijakan Lurah, namun Peang tetap ingin ke Jakarta untuk bertemu Presiden. 

Sampai di Jakarta, Peang kemudian mencari alamat kantor Presiden di istana kenegaraan. Sepanjang hari, tanpa peduli pergantian siang dan malam sekaligus tidak lagi memikirkan pergantian cuaca dari terik panas ke hujan dingin menghujan tulang. 

Peang tetap berdiri di dekat jalan utama menuju Istana Kenegaraan, dan selalu berharap bisa bertemu dengan mobil Presiden yang melintas. Setiap kali ada mobil mewah yang melintas Peang melambaikan tangan sekencang-kencangnya. 

Perjuangan tentang Peang kemudian sampai ke telinga Presiden. Lalu, apakah perjuangan Peang akan berbuah manis? Apakah Presiden akan membantu Peang memperbaiki nasib warga di desa asal Peang? 

Cerpen karya Agus Noor ini memang menarik untuk dibaca, kemampuannya menjelaskan gambaran kondisi warga di desa sangat menyayat hati. Pesan moralnya pun sangat tinggi, dimana praktek kekuasan yang melakukan doktrin masih kental di tanah air. 

Bagi para pembaca yang membutuhkan cerita-cerita bertemakan perjuangan dan sangat realistis dengan masa sekarang. Maka cerpen dengan judul Bapak Presiden yang Terhormat sangat tepat untuk dibaca. 

Supaya sinopsis yang disusun sama bagusnya dengan contoh sinopsis buku yang disebutkan di atas. Maka bisa menyimak beberapa tips berikut ini: 

1. Pastikan Membaca Buku Sampai Tuntas

Tips pertama agar penulisan sinopsis buku bisa baik dan benar, bahkan bisa dikatakan sempurna adalah membaca buku secara keseluruhan. Mengapa? Tentunya agar paham isi buku dan paham apa yang perlu dicantumkan di dalam sinopsis tersebut. 

Proses ini tidak berbeda jauh dengan proses penyusunan resensi, dimana penyusun perlu membaca dulu. Memahami isi buku sehingga memudahkan proses menuliskannya kembali lewat resensi. Hal ini juga berlaku di sinopsis, dimana dengan pemahaman terhadap isi buku maka sinopsis bisa ditulis dengan baik. 

Setidaknya bisa menyampaikan tokoh lengkap dengan konflik yang dialami, sekaligus memaparkan hal-hal yang perlu diketahui dari isi buku. Misalnya dengan membuat suatu pertanyaan mengenai nasib tokoh di dalam buku tersebut. Hal ini efektif menarik perhatian pembaca. 

2. Menemukan Pesan di Dalam Buku 

Tips berikutnya adalah menemukan pesan di dalam buku tersebut, dimana semua buku dijamin memiliki pesan. Bahkan buku dengan tema ringan dan menyasar para remaja pun dijamin memiliki pesan moral di dalamnya. Pesan inilah yang kemudian bisa dicari dan kemudian dipaparkan di dalam sinopsis. 

Pesan ini sendiri bisa disampaikan secara gamblang, namun bisa pula disampaikan secara sekilas. Intinya, bahasa yang digunakan dalam penyusunan sinopsis adalah bahasa estetik yang dibuat semenarik mungkin. Sehingga bisa dikembangkan sesuai kebutuhan untuk memaparkan nilai tambah dari buku tersebut. 

3. Menampilkan Tokoh 

Khusus untuk contoh sinopsis buku fiksi seperti novel dijamin di dalamnya akan disebutkan nama tokoh. Sama seperti contoh novel berjudul “Jomblo Narsis” yang disampaikan di atas. Melalui sinopsis calon pembaca diajak berkenalan dengan tokoh dan masalah yang dihadapinya. 

Tidak hanya tokoh utama namun juga tokoh lain yang memiliki peran krusial di dalam jalannya cerita buku tersebut. Jadi, silahkan menyebutkan satu sampai dua tokoh saja. Sebab yang namanya sinopsis jauh lebih singkat dibanding resensi, sehingga tidak perlu menyebutkan terlalu banyak tokoh. 

4. Diceritakan Sesuai Alur Buku 

Sinopsis sebaiknya disusun sesuai dengan alur di dalam buku, supaya mudah dipahami dan mampu menampilkan daya tarik buku tersebut. Jadi, misalnya dimulai dengan memperkenalkan nama tokoh kemudian menjelaskan masalah yang dihadapi. Dilanjutkan dengan usaha tokoh untuk menyelesaikan masalah tersebut. 

Pemaparan solusi yang diambil tokoh bisa dibuat sekilas dan bahkan hanya berupa kiasan. Baru kemudian dilanjutkan dengan memaparkan berbagai kemungkinan yang bisa dialami tokoh lewat usahanya tersebut. Hal ini jelas, singkat, dan padat namun efektif merangkum isi buku dengan baik. 

5. Dibuat Ringkas Tidak Perlu Terlalu Panjang 

Sinopsis bukanlah rangkuman yang panjang dan lebar, melainkan sangat singkat. Umumnya contoh sinopsis buku yang tercetak di sampul belakang buku hanya terdiri dari satu atau dua paragraf. Sehingga bisa dipastikan tidak ada sinopsis yang sampai satu lembar penuh. Silahkan menyusunnya seringkas mungkin. 

6. Meminta Penilaian Orang Lain 

Setelah selesai disusun, ada baiknya kamu mencoba meminta penilaian orang lain. Maksudnya, sinopsis tersebut bisa diperlihatkan ke orang lain untuk dibaca, dinilai, dan dikoreksi jika ada. Hal ini penting untuk mendapat penilaian dari orang lain sebab bagus di mata diri sendiri belum tentu di mata orang lain. 
Melalui penjelasan mengenai pengertian sampai contoh sinopsis buku di atas kamu tentu bisa lebih mudah menyusun sinopsis. Sehingga bisa menjadi media untuk mendukung pemasaran suatu buku.

Disandur dan dimodifikasi dari duniadosen.com.