Mengapa negara Kamboja pernah mengalami keadaan yang porak poranda hingga bertahun tahun lamanya

Title PERAN INDONESIA DALAM PENYELESAIAN KONFLIK KAMBOJA DI DALAM MISI UNTAC [UNITED NATIONS TRANSITIONAL AUTHORITY IN CAMBODIA]
Author[s] M. Faqih I. A. 12/335601/SP/25286
Dosen Pembimbing: Dr. Dafri Agussalim, M.A.
Areas of Interest International Politics
Publisher Departemen Ilmu Hubungan Internasional
Publishing Year 2019
Publishing Place Yogyakarta
Abstract/Notes Selesainya perang dunia kedua tidak serta merta membuat keadaan dunia juga berangsur damai dan membaik tanpa adanya peperangan dan konflik. Namun dengan berakhirnya perang dunia kedua setidaknya mampu memperbaiki keadaan dari banyak negara jajahan untuk dapat lepas dari cengkeraman negara besar yang menjajahnya, dan mampu memerdekakan diri. Indonesia adalah salah satu negara yang beruntung yang mampu lepas dari cengkeraman Jepang yang dikalahkan oleh aliansi. Kemerdekaan yang didapatkan oleh Indonesia ini menjadikan perdamaian menjadi salah satu hal yang sangat diperhatikan oleh Indonesia sampai dimasukkan dalam konstitusi. Seiring dengan berjalannya waktu, Indonesia bukan hanya sebuah negara kecil yang hanya mampu berjalan mengikuti negara-negara besar yang sudah ada. Kekuatan yang dimiliki Indonesia sudah mampu untuk membuat negara ini menjadi memiliki peran dalam tatanan dunia. Turut serta dan aktif dalam menjaga perdamaian dunia merupakan salah satu yang menjadikan Indonesia mampu muncul dan tidak hanya dipandang sebelah mata. Berbagai keterlibatan Indonesia dalam upaya menjaga perdamaian banyak dilakukan dibawah naungan Dewan Keamanan PBB melalui program Peacekeeping Operation. Program yang dilakukan oleh PBB sebagai upaya mengatasi perang dan konflik yang masih banyak terjadi di berbagai negara di dunia. Kamboja adalah salah satu negara yang mengalami keadaan konflik selama bertahun-tahun lamanya. Keadaan konflik yang cukup pelik menjadikan Kamboja tidak dapat untuk keluar dari kondisi tersebut secara sendirian. Indonesia sebagai negara yang menganut perdamaian memecah kebuntuan dengan turut campur untuk membantu mengatasi konflik yang terjadi disana. Kedekatan negara, kemiripan ras, pendekatan sosial budaya dan kesamaan regional menjadi alasan bahwa peran Indonesia dapat dikatakan menjadi salah satu kunci keberhasilan misi UNTAC yang diturunkan oleh PBB untuk menyelesaikan konflik panjang yang dialami oleh Kamboja. Kata kunci: UNTAC, peacekeeping, peacekeeping operation, Kamboja, Indonesia, peran, perdamaian
File Attachment Download File
S1-2019-335601-abstract.pdf

Jakarta -

Ibu kota negara Kamboja adalah Phnom Penh. Kamboja merupakan negara yang masuk menjadi anggota Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara [ASEAN] pada 30 April 1999.

Dilansir dari laman resmi negara Kamboja memiliki luas wilayah 181.035 km2. Dari luas tersebut Kamboja dibagi menjadi 25 Provinsi. Sementara bahasa nasional yang dipakai adalah Khmer. Adapun sebaran agama penduduknya terdiri dari 96,4% buddha Theravada, 2,1% Islam, 1,5 % lainnya.

Bentuk Pemerintahan Kamboja

Bentuk Pemerintahan negara Kamboja adalah Monarkhi Konstitusional di mana kepala negara dipimpin oleh raja dan kelapa pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri. Berdasarkan ketentuan Undang Undang Dasar-nya, Kamboja adalah sebuah negara kerajaan monarki konstitusional dengan sistem trias politica.

Posisi Raja di negara Kamboja adalah kepala negara seumur hidup, panglima tertinggi tentara negara, lambang kesatuan dan keabadian negara. Setelah raja wafat, Komisi Takhta Kerajaan 9 Orang yang terdiri dari perdana menteri, pemimpin kedua faksi Buddhis, ketua dan wakil ketua Senat dan Majelis Nasional akan memilih raja baru dari keturunan raja.

Letak Geografis Kamboja

Secara geografis, Kamboja berbatasan dengan Thailand di barat dan utara, Laos di timur laut dan Vietnam di timur dan tenggara.

Kenampakan geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya dataran lacustrine yang terbentuk akibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang berketinggian sekitar 1.813 mdpl.

Mata Pencaharian Penduduk Kamboja

Kamboja menjadi salah satu negara yang dilalui sungai terbesar di Asia Tenggara, Sungai Mekong.

Meskipun sebagian besar Kamboja berhutan lebat, wilayah dataran rendah tengah ditutupi oleh hamparan sawah, ladang tanaman kering seperti jagung dan tembakau, rerumputan tinggi dan alang-alang, serta daerah berhutan tipis.

Mata pencaharian utama penduduk Kamboja adalah petani. Mereka mencari nafkah dari sektor pertanian, perikanan dan usaha kecil.

Hanya sebagian kecil dari total populasi yang pernah tinggal di kota yang berpenduduk lebih dari 10.000 jiwa. Selama musim tanam padi, semua anggota keluarga bekerja bersama di ladang.

Pekerjaan menanam, memindahkan, dan memanen harus dilakukan dengan cepat. Petani tidak memiliki akses untuk menggunakan mesin pertanian.


Itulah penjelasan tentang ibu kota negara Kamboja lengkap dengan bentuk pemerintahan dan mata pencaharian penduduknya.

Simak Video "Eks PM Kamboja Pangeran Norodom Ranariddh Meninggal Dunia"

[faz/erd]

          KAMBOJA

         Keadaan Sosial

Bentuk pemerintahan negara Kamboja adalah kerajaan. Negara dipimpin oleh raja, sedangkan kepala pemerintahannya adalah perdana menteri. Kamboja memiliki lima pemerintahan lokal dengan ibu kota Phnom Penh. Bahasa resmi penduduk Kamboja adalah bahasa Khmer. Sebagian besar penghidupan penduduknya di sektor pertanian. Kamboja pernah dijajah oleh Prancis, lalu merdeka pada 17 April 1953. Kamboja adalah negara yang sejak tahun 1970 dirundung malang, dan porak poranda karena kudeta. Pada tanggal 18 Maret 1970, sewaktu Pangeran Sihanouk pergi ke luar negeri, keponakannya Pangeran Sisowath Sirik Matak bersama Lon Nol melakukan kudeta. Semenjak itu kemelut semakin besar dinegara Kamboja. Bahasa resmi penduduk Kamboja adalah bahasa Khmer. Bahasa lain yang digunakan adalah bahasa Prancis, sebagian besar penduduk beragama Buddha. Jumlah penduduk negara ini 11.168.000 jiwa. 

Sebagian besar penghidupan penduduknya di sektor pertanian. Hasil pertanian di Kamboja adalah beras, jagung, merica, tembakau, kapas, gula aren, dan lain sebagainya. Sedangkan hasil tambangnya adalah besi, tembaga, mangan, dan emas. Hasil industri Kamboja adalah tekstil, kertas, plywood, dan minyak.

Keadaan Perekonomian

Ekonomi Kamboja menunjukkan laju pertumbuhan yang sangat pesat dalam satu dekade terakhir, meskipun pendapatan per kapita menunjukkan peningkatan namun angka ini masih jauh berada dibawah negara - negara tetangga dalam satu kawasan ASEAN. Agrikultur menjadi bidang utama ekonomi di Kamboja disamping pariwisata dan tekstil. 

Perlambatan ekonomi pernah terjadi saat Krisis finansial Asia 1997 disertai gejolak politik dan peperangan dalam masyarakat. Ekspor utama ke Amerika Serikat, Jerman, Britania Raya, Kanada dan Vietnam.

Sektor Pertanian 

Kamboja merupakan negara agraris dengan hasil pertanian yang utama adalah padi di daerah sepanjang Sungai Mekong dan Danai Tonle Sap. Hasil pertanian lainnya adalah jagung, lada, umbi-umbian, sayuran, tembakau, gula, kedelai, dan buah-buahan.

Sektor Pertambangan 

Sektor pertambangan menghasilkan mineral utama seperti: emas, besi, batu bara, dan timah.

Sektor Perdagangan 

Ekspor utama Kamboja adalah karet, beras, lada, dan kayu, sedangkan impor utama adalah bahan makanan, mesin-mesin, obat-obatan, tekstil, pupuk, peralatan listrik, dan bahan kimis.

Sektor Pariwisata 

Salah satu daya tarik bagi wisatawan adalah kuil Angkor Wat yang termasuk salah satu keajaiban dunia, berada di kaki Gunung Dongkrak.

Sektor Perhubungan 

Kamboja mempunyai bandara internasional di Pochentong, serta mengandalkan jaringan kereta api dalam melakukan aktivitas transportasi darat. Untuk transportasi sungai, masih mengandalkan perahu dayung dan ferry.

Sumber : //sellykandibata.blogspot.co.id/2016/02/makalah-negara-kamboja-lengkap.html

//yatimurjhanie.blogspot.co.id/2012/01/ips-kenampakan-alam-dan-keadaan-sosial_11.html

//jawaban-kurikulum2013.blogspot.co.id/2015/09/keadaan-sosial-negara-negara-tetangga.html

//id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Kamboja