Salah satu sektor andalan Provinsi Kalimantan Selatan adalah sektor perikanan dan kelautan. Potensi perikanan Kalimantan Selatan meliputi garis pantai sepanjang 1.330 km, perairan umum 1.000.000 ha, kolam 2.400 ha, tambak 53.382 ha dan minapadi/sawah 3.752 ha. Produksi perikanan Kalimantan Selatan tahun 2013 sebesar 339.437, 3 ton, yang terdiri dari perikanan tangkap sebesar 241.704,2 ton dan perikanan budidaya sebesar 97.733,1 ton. Produksi perikanan tangkap di laut memberikan kontribusi terbesar bagi pembangunan sektor perikanan dan kelautan. A. PERIKANAN TANGKAP 1. Penangkapan di Laut Produksi perikanan tangkap yang dihasilkan dari penangkapan di laut tahun 2013 sebesar 176.691,4 ton. Penangkapan ikan di laut hanya dilakukan di Kabupaten Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan yang terbesar berada di Kabupaten Kotabaru. Adapun jenis ikan yang ditangkap, seperti cumi-cumi, kepiting, udang windu, kakap, kerapu, manyung, dll. 2. Penangkapan di Perairan Umum Hasil tangkapan di perairan umum (meliputi sungai, danau, waduk, rawa dan saluran irigasi teknis) diperoleh beberapa jenis ikan seperti betok, gabus, nila, mas, baung, lele, sepat rawa, sepat siam, patin, lais, udang galah, dll. Pada tahun 2013 produksi ikan di perairan umum sebesar 65.012,7 ton. B. PERIKANAN BUDIDAYA 1. Budidaya Kolam Potensi lahan budidaya ikan dalam kolam mencapai 39.558,3 ha, dimana dari luasan tersebut telah dimanfaatkan sebesar 538,1 ha. Produksi ikan budidaya kolam tahun 2013 sebesar 37.157 ton, dimana sebanyak 21.485,2 ton berasal dari kabupaten Banjar. Jenis ikan yang banyak dibudidayakan dalam kolam, seperti patin, nila, mas, lele, gurami, betok dan gabus. 2. Budidaya Tambak 3. Budidaya Karamba dan Jaring Apung Budidaya ikan dalam karamba merupakan salah satu kegiatan budidaya yang banyak dikembangkan masyarakat Kalimantan Selatan mengingat potensi perairan umum yang cukup luas, yaitu sebesar 1.000.000 ha. Tingkat pemanfaatan lahan budidaya karamba di Kalimantan Selatan sebesar 87.699 m2 dengan produksi sebesar 26.915 ton. Budidaya ikan dalam karamba di Kalimantan Selatan berkembang pesat di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan, Tabalong dan Banjar. Sedangkan untuk budidaya jaring apung berkembang pesat di Kabupaten Banjar. Adapun jenis ikan yang banyak dibudidayakan antara lain betok, gabus, nila, mas dan patin. 4. Budidaya Laut C. KAWASAN MINAPOLITAN Minapolitan adalah konsepsi pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis kawasan berdasarkan prinsip-prinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas dan percepatan (akselerasi). Minapolitan diterapkan pada komoditas unggulan dan Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi percontohan klaster minapolitan. Tiga lokasi yang ditetapkan sebagai kawasan minapolitan adalah Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Utara. Pengembangan kawasan minapolitan telah mendorong peningkatan produksi perikanan secara signifikan di Kalimantan Selatan. Kawasan minapolitan merupakan tempat budidaya ikan dari hulu sampai hilir, dimana ikan-ikan mulai tahap pembenihan, pembesaran, panen serta pemasaran dilakukan di satu tempat. Kabupaten Banjar tepatnya di kecamatan Cindai Alus merupakan salah satu kawasan minapolitan berbasis perikanan budidaya dengan komoditas utama adalah patin. Dalam satu hari, kawasan minapolitan Cindai Alus mampu menghasilkan 35 – 40 ton patin untuk dipasarkan ke kabupaten/kota di Kalimantan Selatan bahkan hingga ke Kalimantan Timur dan Tengah. Untuk keperluan benih, terdapat pabrik pakan mandiri di kawasan ini. Hal ini turut mendukung Gerakan Pakan Mandiri (GERPARI) yang telah dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk diterapkan di kawasan minapolitan. Pabrik pakan tersebut mampu memproduksi 5 ton pakan setiap hari secara rutin. Di kawasan minapolitan Cindai Alus terdapat Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang memiliki fasilitas berupa air blast freezer berkapasitas 2 ton, cold storage yang mampu mendinginkan ikan sebanyak 2 ton serta ruang processing dan kelengkapannya. Selain UPI, juga terdapat kantor UPP/UPT, Pos Penyuluhan, Pos Pelayanan Ikan Terpadu (Posikandu) dan pabrik es mini. D. PELUANG INVESTASI DI BIDANG PERIKANAN DAN KELAUTAN 1. Budidaya Kolam Peluang investasi usaha budidaya kolam dengan potensi lahan yang mencapai 39.558,3 ha baru dimanfaatkan sebesar 538,1 ha, sehingga usaha budidaya kolam masih terbuka lebar untuk dikembangkan di Kalimantan Selatan. 2. Budidaya Tambak 3. Budidaya Karamba Jaring Apung (KJA)
Dari peta tersebut, dapat dilihat daerah penangkapan ikan laut, yaitu hampir semua pantai di Laut Nusantara. Akan tetapi, daerah tangkapan yang paling banyak adalah sebagai berikut.
Dari Peta Persebaran Perikanan Laut dan Darat di Indonesia, dapat disimak sebagai berikut.
sumber : |