Tulislah Struktur Teks cerita sejarah yang berjudul Kemelut di Majapahit

Soal dan Jawaban dari Tugas Bahasa Indonesia Kelas 12 Bab 2 Kurikulum 2013 halaman 62-63. Peserta didik diminta mengerjakan soal yang berkaitan dengan unsur kebahasaan dalam novel sejarah Kemelut di Majapahit. Agar lebih jelas, sila perhatikan dengan seksama soal dan jawaban di bawah ini.

Tulislah Struktur Teks cerita sejarah yang berjudul Kemelut di Majapahit

Soal

Tugas ! Petunjuk, Bacalah kembali kutipan novel sejarah Kemelut di Majapahit (jilid 01). Kemudian, analisislah kaidah kebahasaan novel sejarah tersebut dengan mengisi tabel di bawah ini !

Tabel, silakan lihat pada buku masing-masing.

Jawab:

Jawaban ada dalam video di bawah  ini



atau lihat tulisan di bawah ini :

Kaidah Bahasa 1. Kalimat Bermakna lampau Kutipan teks: - Dan hubungan antara junjungan ini dengan para pembantunya, sejak perjuangan pertama sampai  Raden Wijaya menjadi Raja, amatlah erat dan baik. - Akan tetapi guncangan pertama yang memengaruhi hubungan ini adalah ketika Sang Prabu telah menikah dengan empat putri mendiang Raja Kertanegara, tekah menikah lagi dengan seorang putri dari Melayu. - Sebelum putri dari tanah Melayu ini menjadi istrinya yang kelima, Sang Prabu Kertarajasa Jayawardhana telah mengawini semua putri mendiang Raja Kertanegara. - Akan tetapi, datanglah pasukan yang beberapa tahun lalu diutus oleh mendiang Sang Prabu kertanegara ke negeri Malayu. - Tentu saja Ronggo Lawe, sebagai seorang yang amat setia sejak zaman Prabu Kertanegara, berpihak kepada Dyah Gayatri. - Pengangkatan ini memang banyak terpengaruh oleh bujukan Dara Petak - Mereka semua mengenal belaka sifat dan watak Ronggo Lawe, banteng Mojopahit yang gagah perkasa, dan selalu terbuka, polos dan jujur, tanpa tedeng aling-aling dalam mengemukakan suara hatinya, tidak akan mundur setapak pun dalam membela hal yang dianggap benar. - Kakang Ronggo Lawe, tindakanku mengangkat kakang Nambi sebagai patih hamangkubumi, bukanlah merupakan tindakan ngawur belaka, melainkan telah merupakan suatu keputursan yang telah dipertimbangkan masak-masak, bahkan telah mendapat persetujuan dari semua paman dan kakang senopati dan semua pembantuku. - ...Ronggo Lawe berkata lantan, "Tentu saja tidak tepat! Paduka sendiri sathu siapa si Nambi itu! Paduka tentu masih ingat akan segala sepak terjang dan tindak tanduknya dahulu! Dia seorang bodoh, lemah, rendah bumi, penakut, sama sekali tidak memiliki wibawa..." 2. Penggunaan konjungsi yang menyatakan urutan waktu. Kutipan teks: - Setelah Raden WIjaya berhasil menajdi Raja Majapahit pertama bergelar Kertarajasa Jayawardhana, beliau tidak melupakan jasa-jasa para senopati (perwira) yang setia dan banyak membantunya semenjak dahulu itu membagi-bagikan pangkat kepada mereka. - Dan hubungan antara junjungan ini dengan para pembantunya, sejak perjuangan pertama sampai  Raden Wijaya menjadi Raja, amatlah erat dan baik. - Kemudian terdengar bunyi berkerotok dan ujung meja diremasnya menjadi hancur - Tak lama kemudian, hanya suara derap kaki Mego Lamat yang berlari congkalah yang memecah kesunyian gedung kadipaten itu, mengiris perasaan........ - Pada waktu itu, Sang Prabu sedang dihadap oleh para senopati dan punggawa 3. Penggunaan kata kerja material Kutipan teks: - Mendengar berita itu dari seorang penyelidik yang datang menghadap pada waktu sang adipati sedang makan, Ronggo Lawe marah bukan main. Nasi yang sudah dikepalnya itu dibanting ke atas lantai dan karena dalam kemarahan tadi sang adipati menggunakan aji kedigdayaannya, maka nasi sekepal itu amblas ke dalam lantai. Kemudian terdengar bunyi berkerotok dan ujung meja diremasnya menjadi hancur. - Kalau sang prabu sendiri kurang menyadari akan persaingan ini, pengaruh persaingan itu teras benar oleh para senopati dan terjadi perpecahan diam-diam.... - Akan tetapi, Adipati Ronggo Lawe bangkit berdiri, membiarkan kedua tangannya dicuci oleh istrinya yang berusaha menghiburnya. - Di dalam kemarahan dan kekecewaan, Adipati Ronggo Lawe masih ingat untuk menghaturkan sembahnya, tetapi setelah semua salam tata susila ini selesai, serta merta Ronggo Lawe menyembah dan berkata dengan suara lantang, "Hamba sengaja datang menghadap paduka untuk mengingatkan Paduka dari kekhilafan yang paduka lakukan di luar kesadaran Paduka!" 4. Penggunaan kalimat tidak langsung Kutipan teks: - Tirtowati juga memperingatkan karena melempar nasi ke atas lantai seperti itu penghinaan terhdap Dewi Sri dan dapat menjadi kualat. 5. Penggunaan kata kerja mental Kutipan teks: - Mendengar akan pengangkatan patih ini, merahlah muka Adipati Rongo Lawe. Mendengar berita itu dari seorang penyelidik yang datang menghadap pada waktu sang adipati sedang makan, Ronggo Lawe marah bukan main. - Sang Prabu sangat mencintai istri termuda ini yang telah diperistri oleh Sang Baginda, lalu diberi nama Sri Indraswari - Akan tetapi, Adipati Ronggo Lawe bangkit berdiri, membiarkan kedua tangannya dicuci oleh kedua orang istrinya yang berusaha menghiburnya. - Sang Prabu sendiri juga memandang dengan alis berkerut tanda tidak berkenan di hatinya. - Semua muka para penghadap menjadi pucat mendengar ucapan ini, dan semua jantung di dalam dada berdebar tegang. 6. Penggunaan dialog Kutipan teks: - "Kakangmas Adipati...harap paduka tentang...." - Ingatlah, Kakangmas adipati.....sungguh merupakan hal yang kurang baik mengembalikan berkah ibu pertiwi secara itu..." - "Aku harus pergi sekarang juga!" - "Pengawal lekas suruh persiapkan si Mego Lamat di Depan! Aku akan berangkat ke Mojopahit sekarang juga!" - "Hamba sengaja datang menghadap paduka untuk mengingatkan Paduka dari Kekhilafan yang paduka lakukan di luar kesadaran Paduka!" - "Kakang Ronggo Lawe, apakah maksudmu dengan ucapan itu?" - "Yang hamba maksudkan tidak lain adalah pengangkatan Nambi sebagai pepatih paduka! Keputusan yang padukaambil ini sungguh-sungguh tidak tepat, tidak bijaksana, dan hamba yakin bahwa paduka tentu telah terbujuk dan dipengaruhi suara dari belakang! Pengangkatan Nambi sebagai Patih Hamangkubumi sungguh merupakan kekeliruan yang besar sekali, tidak tepat dan tidak adil, padahal Paduka terkenal sebagai seorang Mahajara yang arif dan bijaksana dan adil!" 7. Penggunaan kata sifat Kutipan teks: - Dyah Gayatri yang bungsu ini memang cantik jelita seperti seorang dewi kahyangan - Pasukan ini dinamakan pasukan pamalayu yang dipimpin oleh seorang senopati perkasa bernama Kebo Anabrang... - Putri yang kedua yaitu yang muda bernama Dara Petak, Sang Prabu Kertarajasa terpikat hatinya oleh kecantikan sang putri ini, maka diambillah Dyah Dara Petak menjadi istrinya yang kelima. - ....Karena Dara Petak memang cantik Jelita dan pandai membawa diri. -  Tentu saja Ronggo Lawe, sebagia seorang yang amat setia sejak zaman Prabu Kertanegara, berpihak kepada Dyah Gayatri. - Namun karena segan kepada Sang Prabu Kertarajasa yang bijaksana, persaingan dan kebencian yang dilakukan secara diam-diam itu tidak sampai menjalar menjadi permusuhan terbuka. - Muka patih Nambi sebentar pucat sebentar merah.... - Lembu Sorayang sudah tua itu menjadi pucat mukanya.... - "....padahal paduka terkenal sebagai seorang Maharaja yang bijaksana dan adil"

-"..Dia seorang bodaoh, lemah, rendah budi, penakut, sama sekali tidak memiliki wibawa..."

Soal dan Jawaban dari kegiatan 1 dalam buku Bahasa Indonesia SMA/ SMK Kurikulum 2013 kelas 12 halaman 35. Peserta didik diminta untuk membaca teks yang berupa novel sejarah, lalu memilih dan memilah manakah yang disebut fakta sejarah dan mana yang disebut imajinasi pengarang. Agar lebih jelas, silakan perhatikan soal dan jawabannya di bawah ini

Tulislah Struktur Teks cerita sejarah yang berjudul Kemelut di Majapahit

Soal

Kegiatan 1 Mendata Informasi dalam Teks Sejarah Latihan Berikut ini disajikan kutipan novel sejarah berjudul Kemelut di Majapahit karya SH. Mintardja (hal. 22-21). Sebelum dibaca, cobalah membentuk kelompok (misalnya 4 orang). Salah satu anggota kelompok diminta membacakan kutipan. Siswa yang lain mendengarkan sambil mencatat informasi penting (fakta-fakta sejarah dan imajinasi pengarang). Selama mendengarkan tutuplah bukumu. Nikmatilah ceritanya sambil konsentrasi penuh.


Jawab:

Fakta Sejarah: 1. Raden Wijaya berhasil menjadi Raja Majapahit pertama bergelar Kertarajasa Jayawardhana. 2. Ronggo Lawe diangkat menjadi Adipati Tuban. 3. Sang Prabu menikah dengan empat putri Raja Kertanegara. 4. Dyah Dara Petak menjadi istri yang kelima 5. Pasukan Pamalayu dipimpin oleh Mahisa Anabrang atau Kebo Anabrang Imajinasi pengarang: 1. Dyah Gayatri memang cantik jelita seperti dewi kahyangan 2. Terjadilah persaingan diam diam di antara para istri 3.  Nasi yang sudah dikepak Ronggo Lawe dibanting ke atas lantai dan karena dalam kemarahan  tadi Sang Adipati menggunakan kedigdayannya, maka nasi sekepal itu amblas ke dalam lantai. 4. Dialog-dialog antar tokoh, kemungkinan besar tidak terjadi persis seperti yang digambarkan penulis

5.Senopati Kebo Anabrang mukanya menjadi merah seperti udang direbus.

Tulislah Struktur Teks cerita sejarah yang berjudul Kemelut di Majapahit

SOAL PENILAIAN TENGAH SEMESTER


BAHASA INDONESIA KELAS XII


1. Setiap teks memiliki struktur yang berbeda dengan jenis teks yang lain. Jelaskan struktur teks cerita/novel sejarah!


2. Cermatilah kutipan teks cerita sejarah berikut!


Pendeknya, semua senopati dan pembesar yang saat itu menghadap sang prabu dan mendengar ucapan-ucapan Ronggo Lawe, semua terkejut dan sebagian marah sekali, tetapi mereka tidak berani mencampuri karena mereka menghormat sang Prabu. Akan tetapi, sang Prabu Kertarajasa tetap tenang, bahkan tersenyum memandang kepada Ronggo Lawe, ponggawanya yang dia tahu amat setia kepadanya itu, lalu berkata halus, “ Kakang Ronggo lawe, tindakanku mengangkat kakang Nambi sebagai patih hamangkubumi, bukanlah merupakan tindakan ngawur belaka, melainkan telah merupakan suatu keputusan yang telah dipertimbangkan masak-masak, bahkan telah mendapatkan persetujuan dari semua paman dan kakang senopati dan semua pembantuku. Bagaimana Kakang Ronggo Lawe dapat mengatakan bahwa pengangkatan itu tidak tepat dan tidak adil?’ Dengan muka merah, kumisnya yang seperti kumis Sang Gatotkaca itu bergetar, napas memburu karena desakan amarah, Ronggo Lawe berkata lantang, “ Tentu saja tidak tepat! Paduka sendiri tahu si Nambi itu! Paduka tentu masih ingat akan segala sepak terjang dan tindak-tanduknya dahulu! Dia seorang bodoh, lemah, rendah budi, penakut, sama sekali tidak memuliki wibawa…”  (Novel Sejarah Kemelut di Majapahit karya S.H. Mintardja)

Analisislah ciri kebahasaan teks cerita sejarah tersebut meliputi kata-kata sifat, kata kerja tindakan, kalimat langsung, dan kalimat bermakna lampau.  


3. Surat lamaran pekerjaan memiliki sistematika baku. Jelaskan sistematika surat lamaran pekerjaan!


4. Perbaikilah penulisan bagian surat lamaran pekerjaan berikut sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar.


a. Jakarta, 25-1-2010


b. Kepada Yth. Direktur personalia


PT jaya mandiri


Jalan kencana wungu Nomor 10,jakarta


c. Nama : raka sinatria


Tempat/tanggal lahir : Cirebon, 25-7- 1985


Alamat : Perumahan Malaka Jaya C18/4, Jakarta


d. Atas perhatiannya, saya ucapkan banyak terima kasih.       


5. Tulislah surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan berikut


Lowongan Kerja PT Mortar Utama PT Mortar Utama Merupakan market leader dalam industri Semen Instan, membutuhkan profesional handal dan inovatif untuk mengisi jabatan: Retail Sales Asst. Manager. Sumatera Bag. Utara Kualifikasi:

Pria

/Wanita

Pendidikan Minimal S1 segala bidang Menguasai Komputer (Ms Office) Mempunyai pengalaman kerja min. 4 Tahun sebagai Supervisor di bidang Sales Consumer Goods/Material Buildings Komunikatif, mampu bernegosiasi dan membangun tim kerja Penempatan Medan. Kirimkan Surat lamaran, CV dan pas Photo terbaru ke alamat: HRD PT Cipta Mortar Utama Menara Sudirman Lt. 11

Jl. Jend. Sudirman Kav. 60 – Jakarta


Sumber: Republika, 24 September 2018


KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENILAIAN

PENILAIAN TENGAH SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2018/2019  


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester            : XII/1

Kurikulum                   : 2013

Guru Mapel                 : Muh Zuhri, S.Pd., M.Pd. 


1. Struktur teks cerita sejarah

Sruktur Teks Cerita/Novel Sejarah 

a. Pengenalan situasi cerita (ekspostion, orientasi)

Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan latar cerita baik waktu, tempat maupun peristiwa. Selain itu, orientasi juga dapat disajikan dengan mengenalkan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh. 

b. Pengungkapan peristiwa

Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya. 

c. Menuju konflik (rising action)

Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh

d. Puncak konflik (turning point, komplikasi)

Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia kemudian berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal. 

e. Penyelesaian (Evaluasi, resolusi)

Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan ataupun penilaian tentang sikap ataupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Pada bagian ini pun sering pula dinyatakan wujud akhir dari kondisi ataupun nasib akhir yang dialami tokoh Utama. 

f. Koda

Bagian ini berupa komentar terhadap keseluruhan isi cerita, yang fungsinya sebagai penutup. Komentar yang dimaksud bisa disampaikan langsung oleh pengarang atau dengan mewakilkannya pada seorang tokoh.

Pedoman Penskoran:


No.

Uraian Jawaban/Kata kunci

Skor

1

Peserta didik menjelaskan struktur teks cerita sejarah meliputi orientasi, peristiwa, menuju konflik, klimaks, resolusi, koda dengan sangat tepat.

4

2

Peserta didik menjelaskan struktur teks cerita sejarah meliputi orientasi, peristiwa, menuju konflik, klimaks, resolusi, koda dengan tepat.

3

3

Peserta didik menjelaskan struktur teks cerita sejarah meliputi orientasi, peristiwa, menuju konflik, klimaks, resolusi, koda dengan kurang tepat.

2

4

Peserta didik menjelaskan struktur teks cerita sejarah meliputi orientasi, peristiwa, menuju konflik, klimaks, resolusi, koda dengan tidak tepat.

1

Total Skor


 2. Analisis Kebahasaan teks cerita sejarah


kebahasaan teks cerita sejarah meliputi kata sifat, kata kerja tindakan,  kalimat langsung, dan kalimat bermakna lampau


a. kata sifat: bodoh, lemah, rendah budi, penakut, dan sebagainya.

b. kata kerja tindakan: memandang, berkata, menghadap, dan sebagainya. 

c. kalimat langsung: Sang Prabu Kertarajasa berkata halus, “ Kakang Ronggo lawe, tindakanku mengangkat kakang Nambi sebagai patih hamangkubumi, bukanlah merupakan tindakan ngawur belaka….”

d. Kalimat bermakna lampau: “…tindakanku mengangkat kakang Nambi sebagai patih hamangkubumi, bukanlah merupakan tindakan ngawur belaka, melainkan telah merupakan suatu keputusan yang telah dipertimbangkan masak-masak, bahkan telah mendapatkan persetujuan dari semua paman dan kakang senopati dan semua pembantuku….”

Pedoman Penskoran:


No.

Uraian Jawaban/Kata kunci

Skor

1

Peserta didik menganalisis kebahasaan teks cerita sejarah meliputi kata sifat, kata kerja tindakan, kalimat langsung, dan kalimat bermakna lampau dengan sangat tepat.

4

2

Peserta didik menganalisis kebahasaan teks cerita sejarah meliputi kata sifat, kata kerja tindakan, kalimat langsung, dan kalimat bermakna lampau dengan tepat.

3

3

Peserta didik menganalisis  kebahasaan teks cerita sejarah meliputi kata sifat, kata kerja tindakan, kalimat langsung, dan kalimat bermakna lampau dengan kurang tepat.

2

4

Peserta didik menganalisis kebahasaan teks cerita sejarah meliputi kata sifat, kata kerja tindakan, kalimat langsung, dan kalimat bermakna lampau dengan tidak tepat.

1

Total Skor


 3. Sistematika surat lamaran pekerjaan


Isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan meliputi tempat dan tanggal pembuatan surat, lampiran dan perihal, alamat surat, salam pembuka, alinea pembuka, isi, penutup, tanda tangan, dan nama terang. Isi surat terdiri atas unsur nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, alamat, serta beberapa hal yang dilampirkan. Hal-hal penting yang dilampirkan antara lain daftar riwayat hidup, fotokopi ijazah terakhir, sertifikat, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), dan pasfoto. Kadang-kadang instansi/lembaga juga meminta persyaratan lain, seperti surat keterangan pengalaman kerja, surat keterangan berbadan sehat, dan surat izin orang tua.  


Pedoman Penskoran:


No.

Uraian Jawaban/Kata kunci

Skor

1

Peserta didik menjelaskan sistematika surat lamaran pekerjaan meliputi tempat dan tanggal pembuatan surat, lampiran dan perihal, alamat surat, salam pembuka, alinea pembuka, isi, penutup, tanda tangan, dan nama terang.dengan sangat tepat.

4

2

Peserta didik menjelaskan sistematika surat lamaran pekerjaan meliputi tempat dan tanggal pembuatan surat, lampiran dan perihal, alamat surat, salam pembuka, alinea pembuka, isi, penutup, tanda tangan, dan nama terang.dengan tepat.

3

3

Peserta didik menjelaskan sistematika surat lamaran pekerjaan meliputi tempat dan tanggal pembuatan surat, lampiran dan perihal, alamat surat, salam pembuka, alinea pembuka, isi, penutup, tanda tangan, dan nama terang.tepat.

2

4

Peserta didik menjelaskan sistematika surat lamaran pekerjaan meliputi tempat dan tanggal pembuatan surat, lampiran dan perihal, alamat surat, salam pembuka, alinea pembuka, isi, penutup, tanda tangan, dan nama terang.dengan tidak tepat.

1

Total Skor


 4. Memperbaiki kebahasaan/penulisan bagian surat lamaran pekerjaan


No

Penulisan yang salah

Penulisan yang benar

1

Jakarta, 25-1-2010

Jakarta, 25 Januari 2015

2

Kepada Yth. Direktur personalia

PT jaya mandiri

Jalan kencana wungu Nomor 10, jakarta

Yth. Direktur Personalia

PT Jaya Mandiri

Jalan Kencana Wungu 10, Jakarta

3

Nama : raka sinatria

Tempat/tanggal lahir : Cirebon, 25-7- 1985

Alamat : Perumahan Malaka Jaya C18/4, Jakarta

nama : Raka Sinatria

tempat, tanggal lahir : Cirebon, 25 Juli 1985

alamat : Perumahan Malaka Jaya C18/4, Jakarta

4

Atas perhatiannya, saya ucapkan banyak terima kasih. 

Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.


 Pedoman Penskoran:


No.

Uraian Jawaban/Kata kunci

Skor

1

Peserta didik mampu memperbaiki penulisan empat bagian surat lamaran pekerjaan dengan tepat.

4

2

Peserta didik mampu memperbaiki penulisan tiga bagian surat lamaran pekerjaan dengan tepat.

3

3

Peserta didik mampu memperbaiki penulisan dua bagian surat lamaran pekerjaan dengan tepat.

2

4

Peserta didik mampu memperbaiki penulisan satu bagian surat lamaran pekerjaan dengan tepat.

1

Total Skor


5. Contoh surat lamaran pekerjaan

                                                                                                Boyolali, 25 September 2018


Hal                  : Lamaran pekerjaan

Lampiran         : Enam berkas 


 Yth Kepala bagian personalia

PT Cipta Mortar Utama

Jalan Jenderal Sudirman Kav. 60, Jakarta


Dengan hormat, 

Berdasarkan iklan yang dimuat di harian Republika, 24 September 2018 yang isinya menyatakan bahwa perusahaan PT Cipta Mortar Utama membutuhkan karyawan dalam bidang Retail Sales Asst. Manager. Sumatera Bag. Utara  maka saya yang bertanda tangan di bawah ini :


nama                             : Muhammad Syaifudin, S.E.

tempat tanggal lahir   : Boyolali, 20 Agustus 1993

alamat                           :  Jalan Tentara Pelajar 06, Boyolali

pendidikan terakhir    :  S1 Manajemen Ekonomi

Status                            : Belum kawin

Nomor HP                    : 081326446361


Bermaksud mengajukan lamaran pekerjaan ke perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu, berikut saya lampirkan:


  • Daftar riwayat hidup;
  • Fotokopi KTP yang masih berlaku;
  • Fotokopy Ijazah pendidikan terakhir;
  • Fotokopi SKCK dari kepolisian;
  • Fotokopi surat pengalaman kerja;
  • Posfoto terbaru.

Demikian surat lamaran kerja ini saya ajukan, besar harapan saya dapat diterima bekerja di PT Cipta Mortar Utama. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.


                                                                                                           Hormat saya, 


                                                                                                           Muhammad Syaifudin, S.E.


 Pedoman Penskoran:


No.

Uraian Jawaban/Kata kunci

Skor

1

                      Peserta didik menulis surat lamaran pekerjaan  sangat sesuai dengan isi,  sistematika, dan kebahasaan.

4

2

                      Peserta didik menulis surat lamaran pekerjaan sesuai dengan isi,  sistematika, dan kebahasaan.

3

3

                       Peserta didik menulis surat lamaran pekerjaan kurang sesuai dengan isi,  sistematika, dan kebahasaan.

2

                       Peserta didik menulis surat lamaran pekerjaan tidak sesuai dengan isi,  sistematika, dan kebahasaan.

1

Total Skor


Nilai Akhir : (skor nomor 1+ 2+3+4+5 ) X 5


Nilai maksimal : 20 X 5 = 100