Tuliskan tiga kalimat pertanyaan untuk wawancara dengan topik daur ulang sampah plastik

Tuliskan tiga kalimat pertanyaan untuk wawancara dengan topik daur ulang sampah plastik

Tuliskan tiga kalimat pertanyaan untuk wawancara dengan topik daur ulang sampah plastik
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilutsrasi kalimat tanya bagaimana

KOMPAS.com - Kalimat bisa dinyatakan secara lisan atau tertulis. Dalam bentuk tertulis, kalimat diawali dengan huruf kapital, sedangkan di bagian akhirnya diberi tanda baca, seperti tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya.

Untuk kalimat yang diakhiri tanda seru, digunakan untuk menyatakan perintah atau disebut kalimat perintah. Sedangkan yang diakhiri tanda tanya, digunakan untuk menyatakan pertanyaan atau disebut kalimat tanya.

Menurut Asul Wiyanto dalam buku Kitab Bahasa Indonesia (2012), kalimat tanya merupakan jenis kalimat yang dibentuk untuk memancing respons berupa jawaban atas pertanyaan yang disampaikan.

Dalam bahasa Indonesia, ada banyak jenis kata tanya yang bisa digunakan untuk menanyakan suatu hal. Contohnya adalah kata tanya bagaimana. Kata tanya ini dipakai untuk menanyakan proses, keadaan, cara, atau sejenisnya.

Dikutip dari jurnal Kalimat Tanya dalam Bahasa Indonesia (2018) karya Mariam L. M. Pandean, kata tanya bagaimana juga bisa digunakan untuk menanyakan bagaimana suatu hal bisa terjadi. Kata tanya ini bisa menggantikan fungsi predikat dan keterangan dalam kalimat.

Baca juga: Contoh Kalimat Tanya Mengapa Beserta Jawabannya

Contoh kalimat tanya bagaimana

Agar semakin mudah memahaminya, mari kita simak contoh di bawah ini:

  • Kalimat tanya bagaimana tentang memelihara kesehatan organ pernapasan:
  1. Bagaimana cara menjaga kesehatan organ pernapasan?
  2. Bagaimana ciri kesehatan organ pernapasan yang mulai terganggu?
  3. Bagaimana ciri organ pernapasan yang sehat?
  4. Bagaimana keadaan tubuh ketika organ pernapasan terganggu?
  5. Bagaimana proses manusia bernapas?
  • Kalimat tanya bagaimana untuk menanyakan proses:
  1. Bagaimana proses pembuatan tahu dan tempe?
  2. Bagaimana proses daur ulang sampah yang baik?
  3. Bagaimana proses pendaftaran vaksin?
  4. Bagaimana proses terjadinya hujan?
  5. Bagaimana proses terjadinya gempa bumi?
  • Kalimat tanya bagaimana untuk menanyakan cara:
  1. Bagaimana caranya supaya lingkungan tetap sehat, aman, dan nyaman?
  2. Bagaimana cara membuat kue bolu?
  3. Bagaimana cara membeli tiket pesawat?
  4. Bagaimana caranya supaya permasalahan ini bisa diatasi?
  5. Bagaimana cara membuang sampah yang baik dan benar?
  • Kalimat tanya bagaimana untuk menanyakan keadaan?
  1. Bagaimana keadaan Dina setelah kemarin tidak masuk sekolah?
  2. Bagaimana keadaan Indonesia selama pandemi?
  3. Bagaimana keadaan orang tuamu?
  4. Bagaimana keadaan mahasiswa itu?
  5. Bagaimana keadaan ekonomi masyarakat selama pandemi?

 Baca juga: Contoh Kalimat Tanya Apa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Tuliskan tiga kalimat pertanyaan untuk wawancara dengan topik daur ulang sampah plastik

Jawaban:

bagaimana cara anda mendaur ulang sampah plastik

Penjelasan:

cuman aku kasih satu gpp kan:)

Plastik begitu lekat dalam keseharian manusia. Tanpa sadar kita sering menggunakannya untuk berbagai keperluan. Tidak sadarnya kita dalam 'mengonsumsi' plastik membawa kenyataan pada jumlah sampah plastik yang tidak terurus. Ada 3,2 juta ton sampah plastik yang terbuang ke laut dan menempatkan Indonesia di posisi kedua sebagai penghasil sampah plastik kedua dibawah Tiongkok.

Kenyataan yang didapati ini harusnya menjadi renungan bagi kita untuk mengurangi sampah plastik. Apalagi, Indonesia menargetkan penurunan sampah plastik sebesar 30 persen di 2025. Untuk itu, lima pertanyaan ini perlu kamu tanyakan pada diri sendiri apakah dirimu sudah mengurangi sampah plastik atau belum.

Tuliskan tiga kalimat pertanyaan untuk wawancara dengan topik daur ulang sampah plastik
pixabay/Hans

Jika sedang makan di restoran atau di pedagang kaki lima biasanya minuman yang kamu pesan hadir bersama dengan sedotan. Nikmat minuman yang disedot masuk ke kerongkongan lalu mengalir ke dalam tubuh tanpa kamu perlu berpikir panjang. Terasa enak bukan? Tapi, pernahkah kamu membayangkan bahwa sedotan yang kamu dan orang Indonesia pakai untuk minum mencemari lingkungan?

Dihimpun dari Katadata.co.id disebutkan bahwa 93,2 juta buah sedotan dipakai oleh orang Indonesia setiap harinya. Kalau sedotan sebanyak itu dibariskan maka panjangnya setara dengan 16.784 km atau jarak antara Jakarta-Mexico City! Kalau dibiarkan sepekan, panjangnya bisa "mekar" hingga setara tiga kali keliling bumi! Melihat fakta ini kamu harus bertanya pada dirimu, "sudahkah minum tanpa sedotan hari ini?"

Baca Juga: 7 Cara Mudah Melakukan Gerakan Bebas Sampah

Tuliskan tiga kalimat pertanyaan untuk wawancara dengan topik daur ulang sampah plastik
pixabay/MabelAmber

Memilih makanan atau minuman favorit, pergi ke kasir, membayar dan membawanya pulang memakai kantong plastik pemberian penjaga kasir. Aktivitas yang sama sekali tak asing bagi yang doyan ke minimarket dan membeli jajan kesukaan. Tak sadar, dari aktivitas sederhana itu kita punya sumbangsih dalam menghasilkan sampah plastik yang dapat mencemari lingkungan, terlebih pada penggunaan kantong plastik.

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat bahwa Indonesia menghasilkan 10,95 juta sampah kantong plastik pertahun. Tiap orangnya pertahun bisa 'menghasilkan' sampah kantong plastik sebanyak 700 buah. Jumlah yang sebanyak itu 'membantu' menyumbang sampah plastik ke laut dan menempatkan Indonesia di peringkat kedua setelah Tiongkok.

Tuliskan tiga kalimat pertanyaan untuk wawancara dengan topik daur ulang sampah plastik
pixabay/GSquare

Membeli minuman dalam kemasan botol plastik memang terlihat lebih praktis. Setelah minuman yang diteguk habis, botol plastik bisa langsung dibuang ke tempat sampah yang tersedia. Setelah itu, kita tak ambil pusing dengan kemana botol plastik yang kita buang akan bermuara. Padahal, jumlah botol plastik yang dihasilkan Indonesia dalam setahun tergolong luar biasa besar.

Mengutip dari Worldatlas.com, Indonesia menduduki peringkat keempat dalam konsumsi minuman dalam botol mencapai 4,82 miliar. Konsumsi yang sebanyak ini ternyata tidak diimbangi dengan daya urai botol plastik yang butuh waktu hingga 450 tahun. Kalau sudah begini, kamu masih mau pakai botol plastik atau bawa botol minum sendiri dari rumah?

Tuliskan tiga kalimat pertanyaan untuk wawancara dengan topik daur ulang sampah plastik
pixabay/TheAndrasBarta

Jajan di luar memang memberi kenikmatan tersendiri. Jajanan macam cimol, pentol atau bahkan sosis bakar bikin dirimu tergoda untuk membelinya. Makanan-makanan itu biasanya dibungkus dalam plastik kecil yang memungkinkan untukmu bawa kemana-mana. Tapi, pernahkah kamu menyadari bahwa plastik kemasan jajanan itu berperan pada pencemaran lingkungan?

Sama halnya dengan botol plastik, kemasan plastik untuk jajanan pinggir jalan juga butuh waktu lama untuk terurai. Butuh waktu hingga puluhan hingga ratusan tahun untuk mengurai plastik. Cara cepat? Umumnya plastik dibakar agar tidak menumpuk. Tetapi, langkah ini justru bisa menimbulkan polusi udara dan membahayakan kesehatan bila menghirup asapnya. Jadi, berniatkah kamu membawa bekal sendiri demi kebersihan lingkungan dan terjaminnya kesehatan?

Baca Juga: Bisa di Tiru, 5 Negara yang Melakukan Cara Unik untuk Olah Sampah 

Baca Artikel Selengkapnya

1.    Kenapa sampah harus dikelola ? tinggal dibuang saja kan bisa.

Jawaban :

Bila sampah tidak dikelola dan hanya langsung dibuang ke lingkungan maka akan mengurangi nilai kebersihan dan keindahan, mengurangi kenyamanan, menjadi media penularan penyakit (lalat, tikus, nyamuk, kecoa), menurunkan kualitas lingkungan (pencemaran udara, pencemaran tanah dan sumber air), dampak polutan B3 (limbah industry, pertambangan, cat, buangan gas kendaraan bermotor, baterai bekas, kaleng).

Hal tersebut secara akumulasi menyebabkan gangguan kesehatan antara lain kanker, gangguan fungsi hati, gangguan ginjal dan gangguan syaraf.

2.    Bagaimana cara mengelola sampah yang baik ?

Jawaban :

Mengelola sampah dapat dilakukan dengan cara pengurangan dan penanganan. Pengurangan sampah dilakukan melalui prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) yaitu  pengurangan sampah, penggunaan kembali sampah dan pendaur ulangan sampah.

a.    Pembatasan timbulan sampah /pengurangan sampah. Misalnya dengan membawa tas belanja sendiri dari rumah, menghidangkan makan minum dengan piring dan gelas.

b.    Pendaur ulangan sampah, misalnya sampah plastik didaur ualng menjadi produk kerajinan

c.    Pemanfaatan kembali sampah yaitu memanfaatkan sampah yang masih bisa digunakan kembali, misalnya kaleng bekas cat digunakan sebagai pot tanaman.

Penanganan sampah dilakukan dengan cara :

a.    Pemilahan

b.    Pengumpulan

c.    Pengangkutan

d.    Pengolahan

e.    Pemrosesan akhir

Sampah organik seperti dedaunan atau sisa makanan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat kompos atau briket bioarang

Sampah anorganik seperti sampah kertas, plastik, botol, dilakukan pemilahan menjadi  :

a.    sampah yang laku jual untuk dikumpulkan ke bank sampah

b.    sampah yang bisa diolah, dimanfaatkan untuk kerajinan daur ulang

c.    sampah tidak laku jual dan tidak bisa diolah sehingga hanya jadi residu dan dibawa  ke TPA

Tips mengelola sampah yang benar :

a.    mengubah pola pikir bahwa sampah  bukan lagi “sampah” yang tidak bermanfaat, mengelola sampah=investasi terutama kesehatan, mengelola sampah itu sederhana dan mudah.

b.    Penerapan prinsip 3R yaitu Reduce (mengurangi timbulan sampah), Reuse (menggunakan kembali sampah yang dihasilkan) dan Recycle (mendaur ulang sampah yang dihasilkan).

3.    Bagaimana arah dan kebijakan Kulon Progo dalam pengelolaan sampah ?

Terkait dengan kebijakan persampahan secara umum mempedomani Undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang  sampah.

Di tataran Kabupaten Kulon Progo :

a.    Perda no 1 tahun 2013 tentang penyelenggaraan pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga

b.    Perbup no 68 tahun 2018 tentang kebijakan dan strategi daerah dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tanggga

Di Peraturan Bupati nomor 68 tahun 2018 telah ditetapkan target-target pengurangan dan penanganan sampah sehingga pada tahun 2025 pengurangan sampah mencapai 30% dan penanganan sampah mencapai 70%.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk pengurangan sampah yang menjadi fokus DLH adalah pengelolaan sampah secara mandiri melalui bank sampah. Di Kabupaten Kulon Progo tercatat 128 bank sampah. Namun dari jumlah tersebut hanya 73 bank sampah yang aktif melakukan kegiatan.

Pencanangan Gerakan Pilah Sampah dari Rumah Tangga. Kegiatan riil di masyarakat :

a.    Pemilahan antara sampah organic dan anorganik

b.    Sampah organik agar diselesaikan di tingkat rumah tangga (pengomposan)

c.    Sampah anorganik : dijual langsung ke pelapak, buat bank sampah, produk kreasi daur ulang sampah

(Sumber: Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo)