Tuliskan dua ciri-ciri karangan non fiksi yang kamu ketahui

Sikalem – Nonfiksi merupakan karangan teks yang dibuat berdasarkan fakta atau hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, cir ciri karangan nonfiksi sendiri memiliki 3 yang harus kamu ketahui.

Namun sayangnya, tidak banyak orang yang memahami sebenarnya ciri-ciri karangan nonfiksi tersebut, maka dari itu disinilah akan kamu dapatkan jawabannya guna menambah wawasan dan untuk menjawab soal ujian.

Ciri Ciri Karangan Nonfiksi

Ciri-ciri dari karangan nonfiksi adalah berbentuk ilmiah, dimana nonfiksi dibuat berdasarkan kenyataan dalam kehidupan yang nyata, hal ini membuat penulis seluruhnya bertanggung jawab semua yang ada pada karangan nonfiksi.

Selain apa yang admin tulis, dimana ada 3 ciri ciri karangan nonfiksi yang ada saat ini, sesuai dengan pengertiannya itu sendiri.

Ciri-cirinya yaitu:

  1. Berbentuk Ilmiah
  2. Berisi Fakta
  3. Informatif

Nah ketiga ciri diatas adalah apa yang menjadi pembeda antara karangan fiksi dan karangan nonfiksi.

Baca juga : 6 Ciri-ciri Kingdom Plantae Beserta Jenis dan Pengertiannya

Perbedaan Karangan Fiksi dan Nonfiksi

Dimana kita bisa menemukan ciri ciri karangan nonfiksi yang sebagaimana sudah admin jelaskan, maka perlu kamu ketahui bahwa ada perbedaan antara karangan fiksi dan karangan nonfiksi.

Karangan fiksi sendiri adalah karangan yang dibuat bukan karena kenyataan, namun benar-benar dikarang oleh penulis, seperti novel, hikayat, dan yang lainnya.

Sedangkan karangan nonfiksi ceritanya benar-benar dibaut berdasarkan kenyataan, baik itu waktu, tempat, dan tokoh dalam cerita yang dibuat.

Tuliskan dua ciri-ciri karangan non fiksi yang kamu ketahui
Ilustrasi Buku, Foto : Istimewa

Sahabat kalem, jadi sudah jelas kalau karangan fiksi ini karangan yang benar-benar dikarang dari semua bidangnya, beda dengan nonfiksi yang menggunakan fakta dan kehidupan yang nyata.

Sudah banyak kok yang dapat kamu lihat ceritanya, misalnya saja pada novel, ini biasanya dibuat dengan cerita yang dikarang bukan kenyataan.

Contoh Buku Cerita Nonfiksi

Salah satu contoh karangan nonfiksi dapat kamu lihat pada buku yang menceritakan sejarah, itu adalah karangan yang benar-benar menceritakan kenyataan.

Kemudian, kamu juga bisa melihat contoh karangan nonfiksi ini dari kisah-kisah nyata pada buku, kalau dalam film tidak bisa kita maknai itu benar-benar nonfiksi ya, kebanyakan hanya fiksi belaka.

Kamu dapat membaca buku Bung karno misalnya, itu adalah karangan nonfiksi yang menceritakan kehidupan pahlawan kita tersebut.

Baca juga : Pengertian Kalimat Efektif, Ciri, Syarat dan Contohnya

Kesimpulan

Nah sahabat kalem, dimana saja kamu bisa memahami yang telah kamu baca, itu sudah cukup untuk wawasan kamu dihari ini, pada dasarnya cerita atau karangan nonfiksi ini adalah cerita yang dibuat berdasarkan pada kenyataan yang sebenarnya, beda dengan karangan fiksi ya.

Demikian ciri ciri karangan nonfiksi yang dapat kamu simak dan dapat admin bagikan kali ini, semoga apa yang tertulis diatas bermanfaat.

Jenis tulisan dapat dibedakan menjadi tulisan berbentuk fiksi dan nonfiksi. Fiksi adalah cerita rekaan, sedangkan nonfiksi merupakan tulisan yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan. Tokoh, peristiwa, dan latar tempat dalam tulisan nonfiksi bersifat faktual.

Nonfiksi adalah karya tulis yang sifatnya berdasarkan fakta dan kenyataan serta ada kebenaran di dalamnya yang ditulis berdasarkan kajian keilmuan dan atau pengalaman serta bersifat informatif. Menurut Trim (2014), teks nonfiksi adalah tulisan berbasis data dan fakta sebenarnya disajikan dengan gaya bahasa formal atau nonformal berupa argumentasi, eksposisi, atau deskripsi.

Baca Juga

Henry Guntur Tarigan (1991) menjelaskan, teks nonfiksi tidak hanya bersifat realitas tetapi juga bersifat aktualitas. Apa yang dituangkan dalam teks nonfiksi memberikan informasi tentang fenomena-fenomena aktual yang terjadi dan dapat dibuktikan sumber kebenarannya secara empirik.

Ciri-Ciri Teks Nonfiksi

Ciri-ciri teks nonfiksi antara lain:

  • Berisi penjelasan tentang suatu hal atau objek tertentu yang faktual.
  • Mencapai objektivitas yang tinggi dan berusaha menarik serta menggugah nalar (pikiran) pembaca.
  • Bahasa bersifat denotatif dan menunjuk pada pengertian yang sudah terbatas sehingga tidak bermakna ganda.
  • Penjelasan berupa fakta atau gagasan.
  • Dapat dilengkapi gambar, seperti grafik, tabel, atau diagram.

Baca Juga

Teks nonfiksi adalah teks yang berisi fakta atau hal-hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Teks nonfiksi dapat ditemukan dalam artikel surat kabar atau majalah, misalnya jurnal tentang sejarah atau ilmiah, biografi, dan karya sastra.

Advertising

Advertising

Teks nonfiksi ditulis berdasarkan kenyataan yang ada, tanpa mengada-ada, atau hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan. Jenis teks nonfiksi adalah biografi, kamus, esai, makalah, artikel, dan lain-lain.

Baca Juga

Biografi adalah sebuah tulisan yang membahas mengenai kehidupan seseorang. Biografi dapat dibuat untuk orang yang sudah meninggal atau yang masih hidup, karena biografi meliput kisah tokoh dengan melibatkan narasumber lain. Dalam teks biografi, pembaca dapat menemukan beberapa keunikan, keistimewaan, atau keteladanan pada diri tokoh.

2. Esai

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Esai ditulis dengan bahasa baku dan menggambarkan opini penulis tentang subjek tertentu yang coba dinilai oleh penulis.

Menurut buku Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Berbasis Pembelajaran Aktif, kata “esai'' berasal dari bahasa Perancis “essay”, berarti mencoba atau berusaha. Esai adalah suatu upaya mengkomunikasikan informasi, opini, atau perasaan dan biasanya menyajikan argumen tentang suatu topik.

McClain dan Roth (1999) menjelaskan, penulisan esai dapat dilakukan untuk mempelajari tiga hal penting, yaitu:

  • Bagaimana mengeksplorasi area kajian dan menyampaikan penilaian mengenai sebuah isu.
  • Bagaimana merangkai argumen untuk mendukung penilaian tersebut berdasarkan pada nalar dan bukti, dan.
  • Bagaimana menghasilkan esai yang menarik dan memiliki struktur koheren.

Baca Juga

Makalah adalah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup pengetahuan. Makalah harus mengandung permasalahan yang membutuhkan suatu solusi penyelesaian.

Tujuan penulisan makalah adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis dengan penalaran logis dan sistematis. Makalah terdiri dari tiga bagian, yaitu pendahuluan, pembahasan, dan simpulan/penutup.

Baca Juga

Artikel adalah sebuah tulisan prosa nonfiksi, berbentuk biasa, dan bagian bebas dari sebuah majalah, koran, dan lain-lain. Menurut (Weiss, 2012) bahwa penulis artikel adalah mereka yang dapat menjawab pertanyaan pembaca, permintaan bahan, atau bahkan saran untuk pekerjaan lebih lanjut.

Zainuddin (2004: 85) menjelaskan, artikel adalah bentuk karangan bebas yang mengangkat berbagai macam tema terutama menyangkut masalah sosial dan kemanusiaan. Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku yang berisikan artikel.

Baca Juga

Kamus adalah karya rujukan atau acuan dalam bentuk cetak maupun digital yang memuat kata dan ungkapan, dapat disusun menurut abjad atau tema, berisi keterangan tentang makna, pemakaian, atau terjemahan. Biasanya, kamus disusun menurut abjad.

Menurut bahasa yang digunakan, kamus bisa dibedakan menjadi kamus ekabahasa, dwibahasa, dan nekabahasa. Manfaat kamus adalah untuk mendapatkan definisi, arti kata, pemakaian atau pelafalan kata, dan sebagainya.

Baca Juga

Bersumber dari buku Filosofi, Teori, dan Konsep Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Dasar, terdapat tiga bagian dalam teks nonfiksi. Struktur teks nonfiksi terdiri dari:

  • Orientasi. Bagian ini mengenalkan sebuah pembahasan yang akan dikaji dalam sebuah cerita nonfiksi. Orientasi berisi tentang pengenalan tokoh yang terlibat dalam cerita dan awal dari sebuah cerita.
  • Urutan peristiwa. Tujuannya menjelaskan tentang urutan peristiwa atau kejadian yang terjadi mulai dari awal hingga permasalahan berakhir.
  • Reorientasi. Berisi tentang kesimpulan suatu cerita dan penutup cerita. Umumnya berisi amanat atau pesan moral yang dapat diambil.

Cara Menulis Teks Nonfiksi

Haryadi dan Zamzami dalam Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia (1996) membagi tahapan menulis teks nonfiksi sebagai berikut.

  1. Tahap pramenulis, pada tahap ini penulis menemukan ide gagasan yang akan dituangkan, menentukan judul karangan, menentukan tujuan, memilih bentuk atau jenis tulisan, membuat kerangka dan mengumpulkan bahan-bahan.
  2. Tahap menulis, pada tahap ini penulis mulai menjabarkan ide kedalam bentuk tulisan. Ide-ide itu dituangkan dalam bentuk kalimat dan paragraf. Selanjutnya, paragraf-paragraf itu dirangkai menjadi satu karangan yang utuh.
  3. Merevisi, pada tahap ini dilakukan koreksi terhadap keseluruhan karangan. Koreksi dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur karangan dan kebahasaan.
  4. Mengedit, pada tahap ini diperlukan format baku yang akan menjadi acuan, misalnya ukuran kertas, bentuk tulisan, dan pengaturan spasi. Proses pengeditan juga dapat diperluas dengan menambahkan gambar atau ilustrasi.
  5. Mempublikasikan, yakni menyampaikan hasil tulisan kepada publik dalam bentuk cetakan, non cetakan, atau kedua-duanya.

Baca Juga

Itulah penjelasan tentang teks nonfiksi beserta ciri-ciri, jenis, struktur, dan cara menulisnya.