Tujuan dari diketahuinya kepadatan penduduk agraris bagi suatu daerah

Pengertian kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk setiap satuan luas lokasi. Dengan rinci ada empat macam kepadatan penduduk, yaitu kepadatan penduduk hitung, kepadatan penduduk ekonomi, kepadatan penduduk alami, dan kepadatan penduduk agraris.

Jika pada banyak kota–kota lain di Provinsi Aceh jumlah penduduk perempuan mendominasi jumlah penduduk laki-laki, maka penduduk di Kabupaten Aceh Jaya lebih didominasi oleh penduduk dengan jenis kelamin laki-laki. Seperti yang terlihat pada Tabel 3.2 memperlihatkan kepadatan penduduk di Kabupaten Aceh Jaya di setiap kecamatan.

NoKecamatanPendudukLuas Wilayah (Km2)Ke-padatan PddkLkPrJumlah
1234567
1TEUNOM6,6586,56813,22628.477.83215.31
2KRUENG SABEE8,4928,26916,76173.051.18435.84
3SETIA BAKTI4,4844,2438,72747.440.70543.60
4SAMPOINIET3,8273,6137,44045.040.86605.38
5JAYA7,7217,20814,92945.091.46302.03
6PANGA4,0514,0838,13450.195.19617.10
7INDRA JAYA3,5993,3226,92129.946.61432.69
8DARUL HIKMAH3,4923,2396,73140.126.60596.14
9PASIE RAYA3,3663,3646,73027.901.93414.59
Total45,69043,90989,599287.272.36416.26

Dengan rumus sebagai berikut :

Jika dilihat persebaran di setiap kecamatan terlihat bahwa Kecamatan Panga merupakan wilayah terpadat dengan kepadatan sebesar 617.10  jiwa/km2, diikuti oleh Kecamatan Sampoiniet sebesar 605.38 jiwa/km2, Kecamatan Darul Hikmah sebesar 596.14 jiwa/km2, Kecamatan Setia Bakti sebesar 543.60 jiwa/km2, Kecamatan Krueng Sabee sebesar 435.84 jiwa/km2, Kecamatan Indra Jaya sebesar 432.69 jiwa/km2, Kecamatan Pasie raya sebesar 414.59 jiwa/km2, Kecamatan Jaya sebesar 302.03 jiwa/km2, sedangkan wilayah dengan kepadatan terendah Kecamatan Teunom yaitu sebesar 215.31  jiwa/km2.

Kepadatan penduduk per wilayah di Kabupaten perlu mulai diperhatikan, terutama dalam perencanaan persebaran penduduk, tata ruang dan tata guna tanah. Jika ketiga hal ini tidak diperhatikan dengan baik, maka akan berimplikasi pada tidak meratanya pembangunan fisik maupun pembangunan sosial.

PENGERTIAN Population density atau yang lebih dikenal dengan kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah atau daerah tertentu dengan satuan per kilometer persegi. Ciri-ciri kepadatan penduduk yang makin lama makin tinggi adalah tingginya pertumbuhan penduduk yang terus berjalan dan meningkatnya jumlah pemukiman di daerah tersebut.

JENIS-JENIS KEPADATAN PENDUDUK

Kepadatan penduduk secara umum dibagi menjadi empat macam, sebagai berikut:1. . Kepadatan Fisiologis

Kepadatan fisiologis adalah jumlah penduduk setiap kesatuan wilayah luas dari tanah produktif suatu daerah. Yang dimaksud tanah produktif dalam hal ini adalah tanah yang digarap.


 2. . Kepadatan Agraris
Kepadatan agraris adalah jumlah penduduk yang bertani dari setiap kesatuan tanah yang dikerjakan untuk pertanian. 

3. Kepadatan EkonomisKepadatan ekonomis adalah jumlah penduduk yang dapat dijamin penghidupannya oleh tiap kesatuan wilayah tanah (kesatuan luas tanah). Perhitungan ini tidak hanya tergantung dari sektor pertanian tapi juga sektor industri dan perdagangan. Kepadatan jenis ini dipengaruhi oleh: a. Kesuburan tanah,b. Tingkat intensitas dalam bertani,c. Jarak dengan kota-kota industri makmur,d. Tingkat kebutuhan rohani penduduk, seperti hiburan dll.Berdasarkan kepadatan penduduknya, tiap-tiap daerah dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu :1. Kelebihan Penduduk (over population)Kelebihan penduduk adalah keadaan daerah tertentu selama waktu yang terbatas, dimana bahan-bahan keperluan hidup tidak mencukupi kebutuhan daerah tersebut secara layak. Daerah yang mengalami kelebihan penduduk biasanya akan mengalami kesulitan pemenuhan kebutuhan pokok penduduk (pangan, sandang dan tempat tinggal).2. Kekurangan Penduduk (under population)Kekurangan penduduk adalah keadaan suatu daerah tertentu, dimana keadaan jumlah penduduk sudah sedemikian kecilnya, sehingga sumber alam yang ada hanya sebagian yang mampu untuk dimanfaatkan. 3. Penduduk Optimum (optimum population)Penduduk optimum adalah jumlah penduduk yang sebaik-baiknya berdasarkan daerah tertentu. Penduduk dapat berproduksi maksimum perkapita berdasarkan sumber alam yang tersedia dan teknologi yang berkembang.

FAKTOR PENGARUH

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk adalah: 1. Faktor lingkungan yang menguntungkan, seperti kesuburan tanah, iklim.2. Faktor historis, pusat-pusat kegiatan penduduk pada jaman dulu.3. Faktor sosio-kultural, kebudayaan atau adat istiadat daerah. Kepadatan penduduk di Indonesia lebih terkonsentrasi tinggi di daerah Pulau Jawa. Ada beberapa asumsi penyebab kepadatan tersebut yaitu : a. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk,b. Banyaknya migrasi nasional dari pulau lain ke Pulau Jawa, yang umumnya bertujuan untuk mencari penghidupan yang lebih baik.c. Kesadaran untuk ber-transmigrasi masih rendah,d. Tinjauan historis, kerajaan-kerajaan besar jaman dahulu (yang memiliki kejayaan besar) ada di Pulau Jawa, sehingga pusat kegiatan penduduk ada di daerah tersebut.Dari tingkat kepadatan penduduk kita dapat mengetahui perkembangan penduduk dan gejala-gejala sosial-ekonomi di setiap daerah. Dampak dari kepadatan penduduk, di daerah Jawa dan Bali, adalah:a. Luas tanah pertanian menyempit, sehingga produksi pangan menurun.b. Kelebihan tenaga kerja menimbulkan peningkatan jumlah pengangguran.c. Fasilitas kehidupan yang ada tidak mampu menampung jumlah penduduk yang semakin banyak, sehingga kualitas penduduk menurun.Sedangkan di daerah yang ditinggalkan penduduk dan menjadi jarang jumlah penduduknya, seperti daerah Papua, Kalimantan dan Sulawesi, akan berakibat:a. Luasan lahan yang besar tidak bisa diolah karena kekurangan jumlah tenaga kerja sehingga tidak dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk.

b. Banyak sumber alam yang belum dimanfaatkan.



Kepadatan penduduk kasar adalah banyaknya penduduk per satuan luas. Luas wilayah yang digunakan sebagai penyebut dalam perhitungan adalah seluruh luas daratan. Pada umumnya kepadatan penduduk kasar ini yang sering dipakai untuk menghitung tingkat kepadatan penduduk dalam suatu wilayah. Rumus kepadatan penduduk kasar adalah sebagai berikut.

  2. Kepadatan Penduduk Fisiologis


Kepadatan penduduk fisiologis adalah jumlah penduduk tiap satuan luas wilayah (km2) lahan pertanian. Rumus kepadatan penduduk fisiologis sebagai berikut.

  3. Kepadatan Penduduk Agraris


Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk petani tiap km2 lahan pertanian. Rumus kepadatan penduduk agraris sebagai berikut.

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA