Peran aktif apa saja yang telah dilakukan bangsa Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia

tolong dijawab ya, jangan ngasal​

sebagai seorang pelajar Jelaskanlah dua cara yang dapat kamu lakukan untuk mengisi kemerdekaanmohon cepat dijwb ya.n terimaksi sebelumnya​

salah satu keinginan tokoh kebangkitan nasional untuk membebaskan diri dari penjajah​

1. Bandingkan mekanisme checks and balances masa Orde Baru dengan era reformasi

Awal mula Belanda menjajah Bangsa Indonesia adalah dengan didirikannya VOC pada tanggal 20 Maret 1602. VOC melakukan politik adu domba yaitu mengadu d … omba antara kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain atau mengadu domba di dalam kerajaan itu sendiri. Politik adu domba VOC disebut… * 10 poin A. Devide et impera C. Devide et gentem D. Devide et patriam B. Devide et hostium

Tina adalah siswa baru di kelas 7A. Dia merasa tidak sulit bergaul dengan teman barunya karena mereka tidak menganggapnya berbeda. Meskipun secara log … at dan bahasanya berbeda dgn teman temannya hal tersebut adalah contoh perwujudan dari sikap toleransi keberagaman.. A.suku bangsa B.agama C.ras D.antar golong

Sebut kan 150 suku di Indonesia dan nama tarian nama bahasa nama rumah adat

1. Tuliskan sejarah terjadinya perjuangan1908 ! Sebutkan tokohnya dan tujuan organisasi tersebut!2. Tuliskan sejarah timbulnya adanya sumpah pemuda pa … da 28 Oktober 1928!3. Tulisan 10 contoh perbuatan tentang komitmen kebangsaan seorang pelajar dalam mengisi kemerdekaan​

Sikap bersatu dapat mencegah ... a. Perselisihan b. Persahabatan c. Kerukunan

Menurut undang-undang nomor 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan Indonesia yang tidak termasuk syarat-syarat untuk menjadi warga negara Indonesia ada … lah

Lihat Foto

AFP via VOA INDONESIA

Dewan Keamanan PBB memperpanjang misi politiknya di Afghanistan selama enam bulan (17/9/2021).

KOMPAS.com - Tujuan politik luar negeri Indonesia adalah menciptakan ketertiban dunia sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945 (UUD) 1945.

Indonesia banyak terlibat dalam mewujudkan perdamaian dunia melalui organisasi internasional.

Bagaimana keterlibatan bangsa Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia? Berikut contoh keterlibatan Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia:

  • Mengirimkan Misi Perdamaian di Perserikatan Bangsa-bangsa yang Tergabung dalam Misi Republik Indonesia (MISIRIGA)
  • Pelopor Gerakan Non Blok atau GNB bersama Mesir, India, Yugoslavia, dan Ghana.
  • Bergabung di PBB pada 28 September 1950
  • Mengadakan Konferensi Colombo (April 1954) dan Konferensi Bogor (Desember 1954) yang mempelopori Konferensi Asia Afrika (KAA)
  • Penyelenggara KAA di Bandung pada April 1955 untuk membangun solidaritas negara Asia Afrika yang telah melawan penjajah.
  • Misi garuda yaitu saat Indonesia tergabung dalam United Nations Emergency Forces (UNEF) dengan menyumbang 550 militer pada 26 Juli 1956 dalam konflik Timur Tengah.
  • Menugaskan ribuan personel TNI dan Polri yang bertigas di 10 misi pemeliharaan perdamaian PBB.
  • Menyelenggarakan Deklarasi Djuanda dalam penentuan luas laut teritorial Indonesia pada 13 Desember 1957.
  • Menjalankan politik bebas aktif melalui Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT dalam perang dingin antara Blok Uni Soviet dan Blok Amerika Serikat.
  • Penyelesaian sengketa di Kamboja melalui perundingan informal Jakarta Informal Meeting atau JIM pada 1988.
  • Pelopor berdirinya ASEAN dalam tujuannya menjaga stabilitas perdamaian kawasan Asia Tenggara.
  • Mendukung gerakan zona bebas nuklir di kawasan Asia Tenggara.
  • Mengirimkan 1.290 personel kontingen Garuda dalam UN Peace Mission in Lebanon atau UNIFIL.
  • Komitmen bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan dengan memfkuskan pada dua isu utama yaitu kerja sama ulama dan pemajuan perempuan.  
  • Membentuk Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar atau AKIM untuk membantu krisis kemanusiaan di Myanmar. 
  • Program kerja Humanitarian Assistance for Sustainable Community atau HASCO memberikan pengembangan kapasitas masyarakat yang terkena dampak konflik di Rakhine, Myanmar.

Baca juga: AS, Inggris, dan Perancis Minta PBB Segera Gelar Pertemuan Bahas Rudal Korea Utara

Referensi

  • Setiawan, Asep. 2012. Politik Luar Negeri Indonesia. Yogyakarta: LeutikaPrio
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Lihat Foto

ASEAN

Lima pendiri ASEAN menandatangani Piagam ASEAN atau Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967. Dari kiri ke kanan: Menteri Luar Negeri Filipina Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik, Menteri Luar Negeri Thailand Thanat Khoman, Wakil Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Razak, dan Menteri Luar Negeri Singapura S Rajaratnam.

KOMPAS.com - Sebagai negara yang berlandaskan hukum, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ikut berperan dalam menciptakan perdamaian dunia.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, peran serta Indonesia dalam perdamaian dunia adalah amanat Pembukaan Undang-undang Dasar Negara RI Tahun 1945 alinea ke-4.

Yaitu dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Walaupun harapan untuk hidup damai pada kenyataannya masih menjadi impian yang sulit bagi sebagian bangsa.

Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui dua cara, yaitu:

  1. Hubungan Internasional
  2. Organisasi Internasional

Berikut penjelasannya:

Baca juga: Praktik Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia

Indonesia dalam Hubungan Internasional

Berdasarkan Undang-undang No. 37 Tahun 1999, telah diijelaskan pengertian mengenai hubungan internasional.

Hubungan internasional adalah kegiatan yang menyangkut aspek regional dan internasional yang dilakukan oleh pemerintah di tingkat pusat dan daerah, lembaga negara, badan usaha, organisasi politik, organisasi masyarakat, LSM atau warga negara.

Bagi bangsa Indonesia, hubungan internasional memiliki arti penting antara lain:

  1. Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang demokratis.
  2. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara material ataupun spiritual.
  3. Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua negara di dunia.
  4. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
  5. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar.
  6. Meningkatkan perdamaian internasional.
  7. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa.

Pola hubungan internasional yang dibangun bangsa Indonesia dapat dilihat dari kebijakan politik luar negeri Indonesia.

Pada artikel Sejarah Indonesia kelas XII ini berisi tentang peran bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia, seperti berpartisipasi dalam berbagai organisasi perdamaian.

--

“Imagine all the people living life in peace”.

Itu adalah kutipan lagu Imagine dari John Lennon, kamu pernah dengar lagu ini? Dalam lagu itu, diceritakan bahwa setiap orang mengharapkan kedamaian, termasuk Indonesia. Sebagai sebuah negara, ternyata peran Bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia perlu diperhitungkan. Masa, sih? Nggak percaya? Coba kita ikuti kisah Indonesia dalam misi-misi perdamaian di bawah ini.

Konferensi Asia-Afrika (KAA)

Buat kamu yang tinggal atau sudah pernah ke Bandung, pasti kamu pernah melewati jalan Asia-Afrika. Itu lho jalan yang ada kutipan ucapannya Pidi Baiq.

Quote Ayah Pidi Baiq tentang Kota Bandung (Sumber:Twitter)

Jalan ini memang terkenal sama ucapan ayahnya Dilan dan Alun-Alun Bandungnya, Tapi, pernahkah kamu tahu cerita di balik nama jalan tersebut? Ternyata, pada 1955, di jalan tersebut terjadi peristiwa sejarah besar antarnegara di kawasan Asia dan Afrika.

Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Bandung tempat berlangsungnya KAA. (Sumber: dolandolen)

Baca juga: Negara-Negara Pendukung Kemerdekaan Indonesia

Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) diawali dari ide Soekarno yang disampaikan oleh Ali Sastroamidjojo pada Konferensi Colombo. Idenya datang karena setelah Perang Dunia II, banyak negara yang masih bersitegang karena adanya Blok Barat dan Blok Timur. Di Konferensi Colombo (Sri Lanka), pemikiran untuk menyelenggarakan KAA menjadi bahan pembicaraan utama.

Tindak lanjut dari pembicaraan tersebut adalah dengan diadakannya Konferensi Panca Negara di Kota Bogor. Konferensi ini menghasilkan beberapa keputusan, yaitu:

1. Mengadakan KAA di Bandung pada bulan April 1955.

2. Menetapkan kelima negara peserta Konferensi Bogor sebagai negara-negara sponsor.

3. Menetapkan 25 negara Asia-Afrika yang akan diundang.

Pada tanggal 3 Januari 1955 di Bandung, dibentuklah sebuah panitia yang diketuai oleh Sanusi Hardjadinata, Gubernur Jawa Barat. Dari 25 negara yang diundang, Federasi Afrika Tengah menolak untuk hadir karena masih diserang oleh penjajah.

Konferensi Asia-Afrika di Bandung berlangsung pada tanggal 18–24 April 1955 dan dihadiri oleh 29 negara termasuk 5 negara sponsor KAA di dalamnya. Agenda dalam Konferensi ini antara lain membicarakan kerja sama ekonomi, budaya, hak asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri, masalah bangsa-bangsa yang belum merdeka, perdamaian dunia dan kerjasama internasional, dan deklarasi tentang memajukan perdamaian dunia.

Konferensi ini menghasilkan Basic Paper on Racial Discrimination, Basic Paper on Radio Activity dan Declaration on the Promotion of World Peace and Co-operation. Dokumen Declaration on the Promotion of World Peace and Co-operation inilah yang kemudian dikenal sebagai Dasasila Bandung.

Misi Garuda

Selain ada tokoh-tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan NKRI, kamu tahu nggak kalau ternyata ada juga tokoh-tokoh yang membantu dalam memperjuangkan kemerdekaan negara lain? Mereka tergabung dalam Kontingen Garuda atau Pasukan Garuda. Pasukan ini terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan POLRI yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negara lain. Ide awal munculnya pasukan ini karena adanya konflik di Timur Tengah pada 26 Juli 1956.

Saat itu, Inggris, Prancis, dan Israel melancarkan serangan gabungan terhadap Mesir sehingga menimbulkan perdebatan di antara negara-negara lainnya. Dalam Sidang Umum PBB, Menteri Luar Negeri Kanada, Lester B. Pearson, mengusulkan agar dibentuk pemelihara perdamaian di Timur Tengah. Usul ini disetujui dan pada tanggal 5 November 1956, Sekretaris Jenderal PBB membentuk United Nations Emergency Forces (UNEF).

Indonesia pun menyatakan kesediaannya untuk bergabung dalam UNEF dengan mengirimkan Misi Garuda I sampai Misi Garuda XXVI-C2. Menurut data Kementerian Luar Negeri pada Senin, 21 Maret 2016, Indonesia menjadi kontributor terbesar ke-10 pasukan pemeliharaan perdamaian PBB dari 124 negara. Saat ini, pemerintah Indonesia telah menugaskan 2.843 personel TNI dan POLRI yang bertugas di 10 Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB.

Baca juga: Peran Indonesia dalam Menjaga Perdamaian di Asia

Kontribusi pasukan Indonesia ke Misi Pemeliharaan PBB merupakan wujud pelaksanaan mandat Konstitusi yang mengamanatkan Indonesia untuk “ikut melaksanakan ketertiban dunia”. Selain itu, pengiriman pasukan ini sebagai sarana peningkatan kapasitas dan profesionalisme personel TNI dan POLRI. Kayanya, cocok nih nyanyi “Garuda di Dadaku” bagi Pasukan Garuda saat bersiap.

Pasukan Garuda yang turut berperan dalam menjaga perdamaian dunia. (Sumber: Shutterstock)

Baca juga: Mengenal Tokoh-Tokoh Nasional dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Deklarasi Djuanda

Coba inget deh kamu ingat pelajaran geografi tentang laut teritorial atau laut wilayah. Ternyata, ketentuan luas laut teritorial itu berasal dari Indonesia, tepatnya lewat Deklarasi Djuanda. Deklarasi Djuanda dicetuskan oleh Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja pada tanggal 13 Desember 1957.

Deklarasi ini dilatarbelakangi oleh tuntutan pimpinan Departemen Pertahanan Keamanan RI tahun 1956, yang merasa hukum laut Indonesia saat itu tidak menguntungkan kepentingan wilayah Indonesia. Hukum laut Indonesia saat itu berdasarkan Zee En Maritieme Kringen Ordonantie (Ordonansi Laut dan Daerah Maritim) tahun 1939 dari Belanda. Kebijakan tersebut dapat membuat kapal-kapal asing masuk ke wilayah Indonesia dan mengambil sumber dayanya. Rugi dong kita :(

Akhirnya, melalui Deklarasi Djuanda dinyatakan bahwa laut teritorial Indonesia berjarak 12 mil laut diukur dari garis-garis dasar yang menghubungkan titik terluar dari pulau terluar. Deklarasi Djuanda kemudian dikukuhkan melalui UU No.4/PRP Tahun 1960 dan melahirkan konsep “Wawasan Nusantara”. Agar diakui oleh negara lain, deklarasi ini juga diperjuangkan dalam forum internasional melalui Konvensi Hukum Laut atau lebih dikenal dengan UNCLOS (United Nations Convention On The Law of The Sea) yang diadakan oleh PBB.

Deklarasi Djuanda baru dapat diterima di dunia internasional setelah ditetapkan dalam Konvensi Hukum Laut PBB yang ke-3 di Montego Bay (Jamaika) pada 1982. Berdasarkan hasil konvensi tersebut, Indonesia diakui sebagai negara dengan asas Negara Kepulauan.

Setelah diperjuangkan sekitar 25 tahun, akhirnya pada 16 November 1994 dengan persetujuan dari 60 negara, hukum laut Indonesia telah diakui oleh dunia internasional.

Indonesia harus berterimakasih kepada Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja dan Prof. Dr. Hasjim Djalal, yang setia mengikuti berbagai konferensi tentang hukum laut yang dilaksanakan PBB dari tahun 1970-an hingga tahun 1990-an. Berkat mereka, kedaulatan wilayah laut Indonesia bisa diakui internasional.

Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (kiri) dan Prof. Dr. Hasjim Djalal (kanan). (Sumber: en.wikipedia.org dan Global Landscape Forum)

Baca juga: Program Kerja Kabinet Djuanda

Gerakan Non-Blok (GNB)

Setelah Perang Dunia II, muncul dua kubu dari dua negara adidaya, Amerika dengan haluan liberalis-kapitalis dan Uni Soviet dengan aliran sosialis-komunis. Banyak negara yang tidak ingin bergabung dalam dua ideologi ini, akhirnya membuat Gerakan Non-Blok (GNB).

Masih ingat Dasasila Bandung yang sudah kita bahas sebelumnya? Nah, untuk merealisasikan beberapa poin dalam Dasasila Bandung yang menyangkut kesejahteraan suatu negara, pada tanggal 1-6 September 1961 diadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Beograd, Yugoslavia.

Dalam KTT di Beograd inilah, didirikan GNB, yang diprakarsai oleh lima negara, yaitu: Indonesia, India, Yugoslavia, Ghana, dan Mesir. Beberapa tujuan dari pembentukan Gerakan Non-Blok antara lain:

1. Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.

2. Mengusahakan tercapainya pelucutan senjata secara umum dan menyeluruh di bawah pengawasan internasional efektif.

3. Mengusahakan agar PBB berfungsi secara efektif.

4. Mengusahakan terwujudnya tata ekonomi dunia baru.

5. Mengusahakan kerjasama di segala bidang dalam rangka mewujudkan pembangunan ekonomi dan sosial.

Tujuan dari GNB juga tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, yaitu untuk menjamin kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara non-blok dalam perjuangan mereka menentang imperialisme, kolonialisme, apartheid, zionisme, rasisme dan segala bentuk intervensi.

Selain sebagai negara pelopor berdirinya GNB, Indonesia memiliki peran yang cukup besar dalam organisasi tersebut, di antaranya:

1. Sebagai salah satu negara penggagas KAA yang merupakan cikal bakal digagasnya Gerakan Non-Blok.

2. Sebagai salah satu negara pengundang pada KTT GNB yang pertama. Hal ini karena Indonesia merupakan salah satu pendiri GNB dan berperan besar dalam mengundang atau mengajak negara lain untuk bergabung dalam KTT.

3. Menjadi ketua dan penyelenggara KTT GNB X yang berlangsung pada 1-7 September 1992 di Jakarta dan Bogor. Indonesia turut pula menjadi perintis dibukanya kembali dialog utara-selatan, yaitu dialog untuk memperkuat hubungan antara negara berkembang (selatan) dan negara maju (utara).

Hingga 2016, KTT GNB telah diadakan sebanyak 17 kali dan pada 2012, telah memiliki 120 negara anggota.

Negara Anggota Gerakan Non-Blok (2005). (Sumber: en.wikipedia.org)

Wah, ternyata banyak ya peran bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia? Kita, sebagai generasi muda Indonesia, sebaiknya ikut berperan aktif dalam memelihara perdamaian di dunia. Banyak lho hal yang bisa kamu lakukan untuk berkontribusi, misalkan belajar dengan giat hingga menjadi seorang Diplomat, atau mungkin sesederhana menggunakan media sosial dan internet untuk berkarya atau tukar pikiran maupun informasi positif.

---

Semoga dengan adanya gerakan-gerakan ini dan bantuan kamu, dunia bisa semakin damai, Amin.  Nah, buat kamu yang lagi persiapan buat ngambis untuk UTBK ada kabar baik nih buatmu, karena Ruangguru lagi ngadain #PelatnasUTBK. Program ini diadakan untuk ngebantu kamu capai target lolos PTN! Kamu bisa dapetin rekomendasi belajar harian, latihan soal, dan konten terbaik untuk memaksimalkan cara belajar. Yuk, buruan daftar!

Referensi:

Sh. Musthofa, Suryandari, Tutik Mulyati. 2009. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XII Program IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Hapsari, Ratna dan Adil M. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Erlangga.

Sumber Gambar:

Mochtar_Kusumaatmadja [Daring] Sumber://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/e3/Mochtar_Kusumaatmadja_%281978%29.jpg (Diakses 4 Oktober 2021)

Hasjim Djalal  [Daring] Sumber: //events.globallandscapesforum.org/speaker/hasjim-djalal/ (Diakses 4 Oktober 2021)

Squad of Indonesian Peacekeeper is conducting duty in Elfasher City [Daring] Sumber: //www.shutterstock.com/image-photo/squad-indonesian-peacekeeper-conducting-duty-elfasher-1306273744   (Diakses 4 Oktober 2021)

Artikel ini diperbarui pada 28 Januari 2022.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA