Bola Lainnya Teknik Dasar Menyundul Bola pada Permainan Sepak Bola Foto: Gelandang Paraguay Fanny Godoy (10) melakukan salah satu teknik dasar menyundul bola. (Foto: Reuters)
MEMAHAMI teknik dasar menyundul bola pada permainan sepak bola akan sangat membantu dalam mengasah skill seorang pemain sepak bola. Kemampuan menyundul bola dibutuhkan tidak saja untuk mengamnkan area pertahanan, tapi juga bisa menjadi senjata mematikan menjebol gawang lawan. Untuk pemain belakang, kemampuan dalam duel udara menjadi nilai plus karena banyak tim yang melakukan serangan dengan melakukan umpan silang. Ketika bertahan/ defensif, sundulan bola memiliki tujuan membuang bola jauh ke atas dari lawan. Menyundul bola dengan tinggi memberi waktu pemain belakang dapat kembali mengatur ulang pertahanan. Sedangkan menyundul bola dengan tujuan menyerang/ ofensif, memiliki fokus pada bagian bawah. Hal itu bertujuan untuk mengincar gawang demi mencetak gol. Bagian kepala yang tepat bersentuhan dengan bola dalam menyundul bola adalah bagian dahi. Teknik Menyundul Bola Dalam Permainan Sepak Bola1. Bagian kepala yang bersentuhan dengan bola harus merupakan dahi antara alis dan garis rambut. Baca Juga : Bolapedia: Istilah Heading dalam Permainan Sepak Bola 2. Bola harus disundul dan bukannya dipantulkan melalui kepala 3. Pemain harus menggunakan otot punggung dan perut untuk bergerak mendekati bola Baca Juga : Bolapedia: Tugas Penyerang dalam Permainan Sepak Bola 4. Lakukan gerakan sedikit melengkung saat bola mendekat, condongkan badan ke depan sedikit seusaj menyundul
Lihat Foto KOMPAS.com - Heading adalah teknik dasar sepak bola yang artinya menyundul bola. Teknik dasar gerakan menyundul bola dengan kepala dilakukan pemain untuk menggapai bola di udara dengan ketinggian yang tidak bisa digapai dengan kaki. Tujuan menyundul bola dalam permainan sepak bola adalah untuk mengumpan, mencetak gol, dan untuk mematahkan serangan lawan atau membuang bola. Dalam dunia sepak bola, teknik menyundul bola bisa jadi petaka, bisa juga jadi peluang. Baca juga: Tugas Kiper dalam Sepak Bola Sebab, banyak gol tercipta secara langsung atau tidak langsung dari duel di udara dengan menggunakan kepala. Mencetak gol langsung dengan menggunakan kepala terbilang sulit karena untuk bisa menyundul bola pemain perlu mengatur posisi badan dan waktu yang tepat untuk melompat. Kendati demikian, masih banyak pemain yang mampu mencetak gol dengan sundulan kepalanya, seperti legenda sepak bola asal Belanda, Robin van Persie. Sewaktu membela timnas Belanda di Piala Dunia 2014, Van Persie berhasil mencetak gol indah melalui sundulan kepala. Baca juga: Mengenal Aturan Offside dalam Sepak Bola Van Persie mencetak gol dengan menggunakan teknik dasar menyundul bola saat timnas Belanda melumat Spanyol dengan skor 5-1. Golnya itu tercipta pada menit ke-44, saat Daley Blid mengirimkan umpan silang jauh dari pinggri kiri lapangan dengan bola melayang menuju kotak penalti di mana Van Persie menanti.
Tidak diduga, Van Persie terlihat seperti terbang saat melakukan sundulan itu. Bola lantas meluncur di atas kepala Iker Casillas dan mengoyak gawang Spanyol. Adapun, dalam buku Olahraga (2016) karya Sukma Aji, dalam menyundul bola memiliki beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh pemain. Salah satu yang paling penting adalah menyundul bola dengan baik harus menggunakan dahi kepala dan hasil sundulan tetap keras. Baca juga: Macam-macam dan Tugas Pemain Belakang atau Bek dalam Sepak Bola Berikut prinsip-prinsip menyundul bola:
Desember 30, 2012
Kemampuan seorang pemain mengkoordinasikan bagian-bagian tubuh yang terlibat dalam gerakan menyundul bola, maka sundulan yang dilakukan akan berhasil dengan baik sesuai yang diharapkan. Punggung merupakan bagian yang sangat penting dalam gerakan menyundul bola. (Soekatamsi, 1988:171) menyatakan, Salah satu dasar menyundul bola yaitu, Badan digerakkan, ditarik ke belakang melengkung pada daerah pinggang. Kemudian dengan gerakan seluruh tubuh yaitu kekuatan otot-otot perut, dorongan panggul dan kaki (lutut bengkok diluruskan) badan diayunkan atau dihentakkan ke depan hingga dahi mengenai bola. Pendapat lain dikemukakan (Lhaksana dan Pardosi, 2008: 78) menyatakan, untuk melakukan sundulan yang keras, sebelum menyundul bola kepala dapat ditarik ke belakang. Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, gerakan saat dahi kontak dengan bola, keleluasan gerak pada sendi-sendi tulang belakang sangat membantu gerakan menyundul bola. Sifat lentur yang dimiliki tulang belakang, dan gerakan yang dapat dilakukan dari tulang belakang yaitu gerak ke depan (forward), ke belakang (backward) dapat membantu gerakan menyundul bola menjadi lebih kuat. Hal ini artinya, keleluasan gerak persendian tulang belakang dan otot-otot tulang belakang yang elastis sangat membantu gerakan menyundul bola. Dengan penguasaan teknik menyundul bola yang baik dan didukung otot-otot punggung yang elastis, maka sundulan akan menjadi lebih kuat dan keras. Sundulan yang kuat dan keras sangat baik untuk mencetak gol ke gawang lawan. Bagian tubuh yang berperan dalam gerakan menyundul bola yaitu batang tubuh khususnya otot-otot perut. (Sumosardjuno, 1994:48) menyatakan, Setiap atlet cabang olahraga apa pun memerlukan bagian tengah badan yang kuat. Bagian tengah badan yang berkembang dengan baik selalu dapat menghasilkan gerakan kaki dan lengan semaksimal mungkin. Pendapat tersebut menunjukkan, pada gerakan menyundul bola yaitu badan ditarik ke belakang. Pada saat badan digerakkan ke belakang saat akan menyundul bola, maka otot-otot perut berkontraksi dengan kuat untuk membantu gerakan batang tubuh, leher dan dahi, sehingga sundulan menjadi lebih keras dan kuat. Gerakan menyundul bola tersebut tidak hanya melibatkan gerakan dari otot-otot perut saja, namun dilakukan secara selaras dan harmonis dari gerakan kaki (lutut bengkok diluruskan) panggul, perut, punggung, leher dan dahi. Dengan otot-otot perut yang kuat maka akan membantu gerakan punggung dan dahi saat kontak dengan bola, sehingga sundulan akan menjadi lebih kuat dan keras. Kemampuan seorang pemain sepakbola mengerahkan kekuatan otot perut pada teknik yang benar, maka akan menghasilkan sundulan yang baik. Namun sebaliknya, jika otot-otot perut lemah maka sundulan juga menjadi lemah. Persepsi kinestetik merupakan suatu fungsi dari organ-organ tubuh manusia yang berhubungan erat dengan gerakan tubuh manusia. Organ-organ kinestetik adalah proprioseptor yang meliputi reseptor-reseptor sensori tertentu dalam otot-otot, tendon, persendian dan alat vestibular dari telinga bagian dalam. Masing-masing reseptor tersebut mempunyai tugas dan fungsi tersendiri dalam hubungannya posisi dan gerakan tubuh. Dilihat dalam situasi permainan sepakbola bahwa, organ-organ reseptor tersebut mempunyai peran penting dalam setiap gerakan pemain. Hal ini karena dalam permainan sepakbola seorang pemain sepakbola dituntut selalu bergerak dan memperhatikan lawan, teman serta mengamati datangnya bola. Demikian halnya pada waktu akan menyundul bola, dimana seorang pemain harus melihat datangnya bola dan memperhatikan situasi permainan agar sundulan yang akan dilakukan tepat pada sasaran yang diinginkan. Menurut (Soekatamsi, 1988:171) menyatakan, Salah satu dasar teknik menyundul bola adalah lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju pada arah bola. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pada saat seorang pemain mengamati datangnya bola, maka indera penglihatan mempunyai peranan penting untuk segera mengambil keputusan sesuai dengan keadaan yang dihadapi. Dalam hal ini, pada saat akan menyundul bola seorang pemain melihat datangnya bola dan bersamaan dengan itu telah dipikirkan maksud dan tujuan menyundul bola yang akan dilakukan, sehingga hasil sundulannya tepat pada sasaran yang diinginkan. Jika seorang pemain kepekaan inderanya kurang baik, gerakannya akan lambat sehingga akan gagal melakukan gerakan sesuai dengan keadaan yang dihadapi.
|