KOMPAS.com -Teks proklamasi adalah hasil dari buah pikiran tiga tokoh berserajah di Indonesia, yaitu Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Soebardjo. Show Banyak peristiwa yang terjadi pada proses perumusan naskah proklamasi, mulai dari penulisan tangan sampai perubahan pada isinya. Baca juga: Kabinet Ali Sastroamijoyo I: Susunan, Program Kerja, dan Pergantian Proses PerumusanPerumusan teks proklamasi Indonesia dilakukan di rumah Laksamana Tadashi Maeda pada 17 Agustus 1945 dini hari. Sehari sebelumnya, 16 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta tengah diculik ke Rengasdengklok, lantaran untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang pada saat itu. Ahmad Soebardjo yang datang ke Rengasdengklok berusaha membujuk golongan muda untuk melepaskan keduanya. Mereka pun bersedia melakukannya dengan jaminan proklamasi akan dikumandangkan esok hari, 17 Agustus 1945. Setelah Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta, mereka segera mendatangi rumah Tadashi Maeda. Di salah satu ruangan, Soekarno, Hatta, Sayuti Melik, Ahmad, dan Sukarni saling berunding untuk membuat teks proklamasi Indonesia. Soekarno pun menunjuk Hatta untuk menyusun teks tersebut, karena menurut Soekarno bahasa dari Moh. Hatta dianggap yang paling baik. Sebenarnya naskah proklamasi sudah lebih dulu dibuat pada 22 Juni 1945, namun tidak ada yang membawa naskah tersebut. Naskah Proklamasi sendiri tertulis dalam 2 jenis, tulis tangan dan ketik. Naskah proklamasi yang asli ditulis tangan oleh Soekarno. Sedangkan Sayuti Melik yang mengetik naskah proklamasi Indonesia. Baca juga: Kesultanan Banjar: Sejarah, Sistem Pemerintahan, dan Masa Kejayaan Isi Naskah Proklamasi Naskah proklamasi yang telah dirumuskan Soekarno dan Hatta memiliki 2 versi, tulis tangan dan ketikan. Isi dari naskah ini diambil dari dua ayat terakhir alinea ketiga rencana Pembukaan UUD. Pada versi ketikan berbunyi: "Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Djakarta, hari 17 boelan 8 tahun 05. Atas Nama bangsa Indonesia. Pada versi tulis tangan berbunyi: "Proklamasi. Kami, bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal2 yang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja. Djakarta, 17-8-'05. Wakil2 bangsa Indonesia." Baca juga: Tokoh-tokoh Proklamasi Kemerdekaan dan Perannya PerubahanTeks proklamasi dibuat dalam dua bentuk, yaitu tulisan tangan dan ketikan. Setelah naskah proklamasi Indonesia disetujui, Soekarno memerintah Sayuti Melik untuk mengetik naskah tersebut. Sayuti Melik rupanya tidak hanya mengetik naskah itu saja, tetapi ia juga melakukan beberapa perubahan. Tiga perubahan teks proklamasi dari naskah asli dan naskah ketikan Sayuti Melik adalah sebagai berikut:
Teks proklamasi ketikan dengan tanda tangan Intisari-Online.com - Naskah proklamasi autentik merupakan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesa yang diketik oleh Sayuti Melik. Pada teks proklamasi autentik ketikan Sayuti Melik tertera tandatangan asli Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia. Naskah Proklamasi yang telah mengalami perubahan, yang dikenal dengan sebutan naskah "Proklamasi Autentik", adalah hasil ketikan oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan Proklamasi), yang isinya adalah sebagai berikut : Baca Juga: Begini Makna Proklamasi Kemerdekaan Bagi Bangsa Indonesia, Termasuk Jadi Puncak Perjuangan P R O K L A M A S I Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakandengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja. Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05Atas nama bangsa Indonesia.Soekarno/Hatta. Baca Juga: Sejarah Rangkaian Peristiwa Rengasdengklok hingga Proklamasi, Suasana Sahur saat Perumusan Teks Proklamasi 'Dihujani Makanan' Masakan Satsuki Mishina Page 2
Page 3
Teks proklamasi ketikan dengan tanda tangan
Intisari-Online.com - Naskah proklamasi autentik merupakan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesa yang diketik oleh Sayuti Melik. Pada teks proklamasi autentik ketikan Sayuti Melik tertera tandatangan asli Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia. Naskah Proklamasi yang telah mengalami perubahan, yang dikenal dengan sebutan naskah "Proklamasi Autentik", adalah hasil ketikan oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan Proklamasi), yang isinya adalah sebagai berikut : Baca Juga: Begini Makna Proklamasi Kemerdekaan Bagi Bangsa Indonesia, Termasuk Jadi Puncak Perjuangan P R O K L A M A S I Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05 Baca Juga: Sejarah Rangkaian Peristiwa Rengasdengklok hingga Proklamasi, Suasana Sahur saat Perumusan Teks Proklamasi 'Dihujani Makanan' Masakan Satsuki Mishina
Apa saja perbedaan naskah teks proklamasi Asli (Kald) dan Autentik (Otentik)? Naskah proklamasi asli artinya belum mengalami perubahan, masih menggunakan tulisan tangan, ditulis oleh Ir Soekarno. Sementara pengertian naskah autentik sudah mengalami beberapa perubahan kata dan menggunakan ketikan, oleh Sayuti Melik. Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Bung Karno dengan didampingi oleh Mohammad Hatta yang berlangsung pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan naskah otentik. Ada beberapa perubahan antara naskah proklamasi asli dan autentik, berikut perbedaannya : Teks Proklamasi Asli (Klad)
Baca Juga : Latar Belakang Pembentukan PDRI di Bukit Tinggi Perbedaan Teks Proklamasi Asli dan Autentik
Pelaksanaan Pembacaan Teks Proklamasi dilakukan oleh Ir Soekarno didampingi dengan Mohammad Hatta, dilanjutkan dengan pengibaran Bendera Merah Putih oleh Latif Hendraningrat dan Suhud. Bendera tersebut sebelumnya di jahit oleh Fatmawati (fatimah) istri Soekarno. Sementara tokoh lain seperti Ahmad Soebardjo (salah satu perumus teks proklamasi), Wikana (yang mengusulkan proklamasi di Jakarta) turut menghadiri peristiwa paling bersejarah bagi bangsa Indonesia ini. Berlangsungnya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tidak serta-merta berjalan mulus begitu saja, semula ada perbendaan pendapat antara golongan pemuda dan tua terkait masalah pelaksanaannya yang kemudian memunculkan "Peristiwa Rengasdengklok" (penculikan Bung Karno dan Bung Hatta) sehari sebelum proklamasi, tepat tanggal 16 Agustus 1945. Hambatan dan tantangan juga datang datang dari pasukan Jepang yang masih berkeliaran di Jakarta, sehingga pemilihan tempat proklamasi harus di lakukan secara mendadak di rumah Soekarno Jl. Pegangsaan Timur Nomor No 56 (sekarang Jalan Proklamasi). Rekomendasi artikel untuk anda : Demikian pembahasan Perbedaan Naskah Proklamasi Asli dan Autentik, beserta pengertian naskah asli (klad) dan autentik (sudah mengalami perubahan), semoga bermanfaat. Baca juga artikel menarik terkait sejarah awal kemerdekaan Indonesia. Terimakasih Share ke teman kamu:Tags : Kemerdekaan Related : 7 Perbedaan Naskah Proklamasi Asli dan Autentik |