Tari yang biasa digunakan dalam upacara adat ketika panen padi adalah tari

Setiap tahun, semua petani yang ada di Indonesia selalu mengharapkan panen yang sangat besar. Panen besar ini adalah simbol jerih payah selama berbulan-bulan bekerja di sawah dan terkena terik matahari yang panas. Akhirnya ketika panen raya terjadi, petani akan menyambutnya dengan sangat suka cita. Bahkan beberapa kelompok masyarakat ada di Indonesia sampai melakukan sebuah ritual.

Ritual panen biasanya dilakukan sesudah panen yang sangat besar dilakukan. Petani akan merancang sebuah upacara persembahan sebagai wujud suka cita kepada penguasa. Inilah lima ritual panen raya paling menakjubkan yang hanya ada di Indonesia.

1. Mappadendang – Masyrakat Bugis

Mappadendeng adalah sebuah ritual merayakan panen yang dilakukan oleh Suku Bugis di Sulawesi Selatan. Ritual ini dilakukan dengan menumbuk gabah pada lesung menggunakan kayu atau bambu. Ritual ini dilakukan untuk menyucikan gabah hingga akhirnya menjadi beras dan bisa dikonsumsi oleh masyarakat.

Tari yang biasa digunakan dalam upacara adat ketika panen padi adalah tari
Tari yang biasa digunakan dalam upacara adat ketika panen padi adalah tari
Mappadendang [image source]Tabuhan yang keluar dari pukulan bambu ke lesung akan menimbulkan bunyi yang cukup indah. Dari bunyi-bunyian ini, sekelompok pria akan mulai melakukan pertunjukkan seperti tari-tarian dan nyanyian yang berisi banyak sekali rasa syukur kepada sang pencipta yang memberikan banyak rezeki. Oh ya, ada satu lagi yang unik dari meppadendeng, kaum muda biasanya suka mencari jodoh pada event yang sangat ditunggangi ini.

2. Seren Taun – Masyarakat Sunda

Seren Taun adalah salah satu ritual panen yang setiap tahun dilakukan oleh Masyarakat Sunda dari zaman dahulu. Ritual ini adalah simbol dari rasa terima kasih yang diberikan Masyarakat Sunda kepada Tuhan. Mereka akan menyerahkan beberapa bagian padi kepada ketua adat untuk disimpan di dalam lumbung yang dalam Bahasa Sunda sering disebut dengan leuit.

Tari yang biasa digunakan dalam upacara adat ketika panen padi adalah tari
Tari yang biasa digunakan dalam upacara adat ketika panen padi adalah tari
Seren Taun [image source]

Acara seren taun biasanya diawali dengan pengambilan air di sumber yang dikeramatkan. Selanjutnya air itu akan dicipratkan ke semua orang ketika melakukan penjemputan padi. Setelah prosesi ini selesai, penduduk akan melakukan pertunjukan kolosal seperti tari buyung, angklung baduy, dan angklung buncis. Penutup acara ini ada doa yang dibacakan dengan khidmat.

3. Naik Dango – Masyarakat Dayak

Naik Dango adalah ritual pasca panen yang banyak dilakukan oleh Masyarakat Dayak terutama Dayak Kanayatn. Setiap tahun, para pemuka desa akan berkumpul dan mendiskusikan acara naik dango yang merupakan wujud syukur kepada Nek Jubata atau Sang Pencipta atas hasil panen yang sangat melimpah.

Tari yang biasa digunakan dalam upacara adat ketika panen padi adalah tari
Tari yang biasa digunakan dalam upacara adat ketika panen padi adalah tari
Naik Dango [image source]Secara prinsip, Naik Dango sama seperti Seren Taun. Penduduk akan menyerahkan padi yang masih dalam tangkai kepada para petinggi adat dan dimasukkan ke lumbung (dango). Dalam ritual ini, penduduk akan melakukan banyak sekali pertunjukan seperti tarian, nyanyian, hingga acara makan bersama sebagai wujud rasa syukur yang tak habis-habis kepada Sang Pencipta yang memberi keberkahan.

4. Methik – Masyarakat Jawa

Ada dua tradisi Masyarakat Jawa yang dilakukan ketika panen. Biasanya di beberapa daerah Jawa Timur melakukan methik sebelum panen datang. Saat padi mulai menguning, pemilik sawah akan mengadakan selamatan di tengah sawah. Mereka akan memanjatkan doa-doa dan berharap sawah akan terus dijaga hingga akhirnya panen yang sangat besar akan datang.

Tari yang biasa digunakan dalam upacara adat ketika panen padi adalah tari
Tari yang biasa digunakan dalam upacara adat ketika panen padi adalah tari
Metik [image source 1 source 2]Tradisi kedua dilakukan setelah panen yang sangat besar tiba. Masyarakat akan berbondong-bondong melakukan ritual di tengah lapangan atau jalan-jalan. Dengan memakai pakaian Adat Jawa, mereka berkeliling sambil melakukan pertunjukan. Puncaknya adalah memasukkan pada ke dalam lumbung dan memanjatkan doa.

5. Penti – Masyarakat Flores

Penti adalah ritual panen yang berasal dari beberapa desa adat di Flores. Upacara ini dilakukan untuk memanjatkan syukur kepada Sang Pencipta dan juga para roh-roh nenek moyang dan alam yang membantu membuat panen di desa itu jadi melimpah dan kegagalan yang sangat menakutkan tidak lagi datang.

Tari yang biasa digunakan dalam upacara adat ketika panen padi adalah tari
Tari yang biasa digunakan dalam upacara adat ketika panen padi adalah tari
Ritual Penti [image source]Ritual biasanya dilakukan di rumah utama desa untuk melakukan penyembelihan hewan korban seperti ayam. Selanjutnya akan ada yang namanya pertunjukan seperti tarian atau nyanyian hingga menjelang senja. Saat matahari akan hilang secara menyeluruh, pemuka adat akan melakukan pengorbaban lagi berupa dua ekor babi. Saat matahari terbenam diyakini jika roh akan datang dan ikut berpesta dalam merayakan panen yang besar.

Inilah lima ritual panen raya paling menakjubkan yang ada di Indonesia. Ritual besar yang dilakukan ini adalah wujud dari rasa syukur yang tiada tara kepada Tuhan yang memberikan kelimpahan rezeki. Di daerahmu ada upacara seperti ini enggak?

Merdeka.com - Masyarakat Jawa pada umumnya memiliki beragam acara untuk merayakan masa panen. Di Pacitan Jawa Timur ada tarian bernama Petik Pari. Tarian itu mewujud sebagai simbol kebahagiaan perayaan panen padi.

Sebagaimana perayaan musim panen umumnya, Tari Petik Pari juga menjadi simbol penghormatan kepada Dewi Sri atau Dewi Kesuburan. Tari Petik Pari sendiri sebenarnya merupakan karya tari kontemporer.

Diciptakan oleh seorang guru tari di Pacitan, Tari Petik Pari terinspirasi oleh kegiatan petani memanen padi di sawah.

2 dari 5 halaman

Tari yang biasa digunakan dalam upacara adat ketika panen padi adalah tari

2020 Merdeka.com/indonesiakaya.com

Dikutip dari indonesiakaya.com, Tari Petik Pari dikembangkan oleh seorang guru tari bernama Anang. Bersama istrinya Ia mengembangkan Sanggar Blarak Pacitan.

Mereka melatih tari pada ratusan anak-anak dan remaja di Kabupaten Pacitan. Beberapa tahun terakhir, keduanya semakin getol mengeksplorasi unsur budaya lokal untuk diangkat menjadi karya tari.

Tari Petik Pari adalah salah satu karya yang berakar dari budaya lokal masyarakat Jawa. Penciptaan Tari Petik Pari dicita-citakan bisa mewacanakan kembali betapa pentingnya prosesi memetik atau memanen padi dalam kebudayaan Jawa dan nusantara pada umumnya.

3 dari 5 halaman

Tari yang biasa digunakan dalam upacara adat ketika panen padi adalah tari
2020 Merdeka.com/indonesiakaya.com

Anak-anak yang belajar di Sanggar Blarak Pacitan dilatih untuk mengeksplorasi gerakan-gerakan dasar tari. Menurut penjelasan Anang sebagaimana dikutip dari indonesiakaya.com, mereka yang beranjak dewasa dan mulai cakap ditugaskan untuk melatih adik-adik sanggar yang lebih muda. Selain itu, mereka juga dikirim ke sekolah-sekolah untuk melatih anak-anak di SD, SMP, bahkan SMA.

Menurut Anang, tugasnya sebagai seniman tari ialah menciptakan hiburan yang menarik. Kendatipun ia menggeluti dunia tari kontemporer, gerak-gerak tari yang diciptakannya banyak yang berpijak pada tradisi dan kebudayaan lokal. Tari Petik Pari sendiri mengejawantahkan nilai-nilai positif masyarakat Jawa yang berkultur agraris.

4 dari 5 halaman

Tari yang biasa digunakan dalam upacara adat ketika panen padi adalah tari
2020 Merdeka.com/indonesiakaya.com

Tari Petik Pari dimainkan oleh lima orang penari. Teknisnya satu per satu penari naik ke atas panggung.

Ketika semuanya sudah di atas panggung, lima penari tersebut bergerak melingkar, memutar, dan kemudian berbaris lurus dengan gerak dasar tumit, tangan, serta pinggul.

Selanjutnya mereka berpencar dan membentuk setengah lingkaran. Dalam formasi inilah, para penari berjongkok dengan memeragakan gerakan memetik padi. Itulah gerakan utama dan Tari Petik Pari.

Dikutip dari indonesiakaya.com, kelima penari itu kemudian melakukan gerak saling berangkulan dan memainkan kaki. Mereka bergerak membentuk putaran kecil dan putaran besar di gerakan berikutnya.

Tarian ini ditutup dengan gerakan empat orang penari mengelilingi seorang penari dan kemudian berhenti pada posisi seolah-olah menyambut penonton.

5 dari 5 halaman

Tari yang biasa digunakan dalam upacara adat ketika panen padi adalah tari
2020 Merdeka.com/jatimnet.com

Tari Petik Pari merupakan salah satu bentuk selamatan di musim panen. Selamatan di musim panen sendiri sejatinya merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang masyarakat Jawa.

Dikutip dari mulok.library.um.ac.id, selamatan di musim panen bertujuan untuk mendapatkan keselamatan dalam mengerjakan lahan pertanian. Selain itu juga supaya padi-padi di sawah terhindar dari hama dan hasil panen kelak kualitasnya bagus dan melimpah.

Dalam acara selamatan biasanya disiapkan uborampe atau sesajian yang berisi kemenyan, kaca, sisir, pisang, bunga beraneka warna, ketan, benang, dan kapas. Selain itu, juga disiapkan tumpeng lengkap dengan lauk-pauk.

Semua bahan yang telah disiapkan akan dibawa ke sawah yang hendak dipanen padinya. Sesampainya di sawah, akan dibacakan mantra atau doa sesuai ajaran keagamaan yang dipercaya. Uborampe atau sesajian diletakkan di atas anyaman bambu.

Selanjutnya, potongan padi dari sawah yang hendak dipanen dibawa ke rumah si empunya hajat. Sampai di rumah, potongan padi itu kembali dibacakan doa atau mantra.