Dengan titik-titik pekerjaan yang berat akan terasa ringan

Berat sama dipikul ringan sama dijinjing

artinya:

  1. Se-ia sekata, sehidup semati.
  2. Persahabatan yang erat.
  3. Senang dan susah dialami bersama.
  4. Pekerjaan yang berat akan terasa ringan apabila dikerjakan bersama-sama.

  • Adat hidup tolong-menolong, syariat palu-memalu
  • Bagai aur dengan tebing
Peribahasa Indonesia
A B C D E F G H I J K L M N
O P Q R S T U V W X Y Z

akan terasa lebih

akan terasa sangat

akan terasa sakit

mungkin akan terasa

akan terasa berbeda

akan sangat terasa

Dengan titik-titik pekerjaan yang berat akan terasa ringan

Ilustrasi bekerja /Pixabay.com/089photoshootings

WARTA LOMBOK – Bekerja merupakan tuntutan yang mendasar bagi kehidupan manusia, dengan bekerja kehidupan seseorang akan banyak mendapatkan kemudahan dan  hidup seseorang akan berjalan dengan baik.

Dengan bekerja seseorang akan mempunyai rasa percayaan diri  pada dirinya sendiri karena sudah mampu bertahan hidup dan menjalani kehidupan dengan hasil keringatnya sendiri.

Dalam Islam bekerja disejajarkan dengan keimanan, begitu  tinggi derajatnya bekerja, bahkan Rasulullah SAW menyebut bekerja sebagai aktifitas jihad dijalan Allah.

Baca Juga: Bacalah Doa berikut Sebelum Meminum Obat , Insya’Allah Segala Penyakit Sembuh

Baca Juga: Kisah Sukses Menjadi Seorang Penghafal Al Quran, Lalu Hafizi: Harus Dibarengi Rasa Senang dan Ada yang Memacu

>

Dalam melakukan suatu pekerjaan tentunya kita tidak setiap saat akan disuguhkan pakerjaan yang ringan, adakalanya kita mendapatkan pekerjaan yang menguras tenagan dan pikiran.

Dikutip Warta Lombok dari Risalah Doa karya H.Dja’far Sabran, setiap akan mulai suatu pekerjaan, baik itu pekerjaan ringan atau berat hendaklah dimulai dengan berdoa.

Dengan berdoa kita memohon kepada Allah SWT akan kemudahan-kemudahan dari hajat yang ingin kita minta.

Baca Juga: Seksi Banget, 10 Potret Terkini Neha Marda Pemeran Gehna 'Balika Vadhu' yang Bikin Melongo, Beda Saat di TV

Sumber: Risalah Do'a Karya H. Djaf’ar Sabran

Dengan titik-titik pekerjaan yang berat akan terasa ringan

TNews, BITUNG – Kegiatan penimbunan badan jalan dilokasi plat duicker yang terletak jarak 1.100 meter di jalan penghubung ini merupakan salah satu program sasaran fisik dalam kegiatan TMMD ke-105 Kodim 1310/Bitung.

Kegiatan pengangkutan material jalan dilaksanakan secara bergotong royong, bahu membahu antara Satgas TMMD dengan warga Kelurahan Duasudara Kecamatan Ranowulu Kota Bitung.

Semangat yang menggelora Anggota satgas TMMD ke-105 Kodim 1310/Bitung sangatlah terlihat saat pengerjaan pengankutan material pasir. Seperti yang dilakukan anggota Satgas TMMD yang terlihat bahu membahu melangsir pasir dengan gerobak dorong untuk badan jalan dilokasi plat duickr, (25/7/2019).

Personel satgas TMMD tidak mengeluh beban yang mereka angkat berat, yang diangan mereka hanya ingin mewujudkan impian warga Duasudara yang ingin memiliki jalan yang nyaman untuk dilewati.

Menurut Pratu Ahmad, mengangkat pasir yang penuh digerobak memang berat, namun jika dilakukan dengan semangat, beban yang berat akan terasa ringan, layaknya seperti olahraga bagi kami.

“Pekerjaan berat tapi kalau dilaksanakan dengan semangat dan bersama-sama, bebannya akan terasa ringan, dan kegiatan ini kami anggap seperti olahraga, untuk melatih otot tangan dan kaki,” ungkap Pratu Ahmad.

SEMARANG – Dalam suatu pekerjaan, sangat dibutuhkan adanya kerjasama dan gotong royong untuk mempermudah dan meringankan suatu beban dalam sebuah pekerjaan.

Para anggota Satgas TMMD dalam melakukan semua pekerjaanya, mereka selalu bekerjasama, baik itu pekerjaan ringan maupun berat selalu dikerjakan dengan bergotong-royong.

Bukan masalah ringan atau beratnya suatu pekerjaan, namun semua pekerjaan baik ringan maupun berat akan lebih mudah dan cepat selesai kalau dikerjakan secara gotong-royong dan saling kerjasama.

“Seberat apapun pekerjaanya, kalau kita lakukan bersama-sama, pasti akan terasa ringan dan tentunya akan lebih cepat selesai”, kata salah seorang anggota satgas sambil meletakkan semen.

Begitulah keseharian dari Satgas TMMD Reguler ke-110 Kodim 0714/Salatiga tahun 2021, yang dilakukan di Desa Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Jawa Tengah. (Pendim 0714/Salatiga)

Dengan titik-titik pekerjaan yang berat akan terasa ringan

Bogor, Workshop training of trainer (TOT) studi determinan status gizi Indonesia pada masa pandemi covid-19 dengan protokol kesehatan tahun 2020 resmi dibuka oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), dr. Slamet, MHP.  Hadir pada acara pembukaan pelatihan, Sekretaris Badan Litbangkes, Dr. Nana Mulyana, Kepala Pusat Penelitiandan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat, Ir, Doddy Izwardy, MA, serta pejabat dan staf di lingkungan Badan Litbangkes. Pembukaan dilakukan secara virtual tanggal 11 November di kantor Unit Pelaksana Fungsional (UPF) yang bertempat di Jalan Dr. Sumeru, Bogor. 

Studi ini secara umum bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pemantauan pertumbuhan balita dan determinan status gizi pada masa covid-19. Mengumpulkan data kesehatan di masyarakat pada masa pandemi merupakan tugas yang harus dijalankan. Pekerjaan yang berat, akan menjadi ringan jika dikerjakan bersama-sama dan menjadi tugas yang mulia, ujar Slamet. Hal ini berhubungan dengan  visi, misi Presiden  RI yaitu terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, berlandaskan azas gotong royong.

Dengan titik-titik pekerjaan yang berat akan terasa ringan

Pelaksanaan workshop TOT selama 4 hari, 11 – 14 November 2020. Tujuannya adalah menyamakan persepsi serta meningkatkan pemahaman agar pelaksanaan studi ini berjalan dengan baik. Workshop ini dilakukan secara virtual. Nana berpesan kepada penanggung jawab teknis (PjT) Provinsi dan 250 PjT Kabupaten/Kota betul-betul menjaga koneksitas internet dan disiapkan kuotanya. Jika tidak, dikhawatirkan ada informasi penting terputus dan mengganggu pemahaman.#EM/edit UAM