Tahapan membuat seni grafis cetak tinggi dari data tersebut adalah

Tahapan membuat seni grafis cetak tinggi dari data tersebut adalah

Proses kerja yang dimaksud, terdiri dari 3 (tiga) tahap, dimulai dari pembuatan sketsa gambar di atas kertas transparan atau kertas kalkir, maupun pembuatan rancangan modul gambar langsung pada plat atau acuan cetak, kemudian proses cukil dan yang terakhir adalah proses cetak. Langkah-langkahnya adalah:

  1. Tahap awal yang harus dikerjakan adalah pembuatan rancangan gambar, yang biasa disebut sketsa atau gambar acuan. Proses menggambar dapat dilakukan di atas kertas transparan atau kalkir terlebih dahulu, baru direkatkan pada plat atau acuan cetak, ataupun langsung digambar pada plat atau acuan cetak. Teknik menggambar dapat dilakukan secara manual, menggunakan pensil atau dermatograph putih, atau berupa hasil print-out komputer, baru kemudian dijiplak atau ditempelkan pada plat atau acuan cetak yang diinginkan.
  2. Setelah selesai membuat gambar acuan, dapat dilanjutkan dengan proses cukil. Namun jika pembuatan sketsa gambar dilakukan di atas kertas transparan atau kertas kalkir, maka kertas tersebut harus direkatkan terlebih dahulu ke plat atau acuan cetak yang akan dicukil. Material yang digunakan untuk mencukil adalah pisau cukil. Teknik mencukil ini hendaknya memperhatikan arah serat papan kayu (MDF), harap berhati-hati dikarenakan kondisi mata pisau cukilnya tajam. Mata pisau yang tajam akan membuat bekas cukilan menjadi bersih dan jelas. Bagian yang tidak akan dicetak atau tidak digunakan untuk menghantarkan tinta (bagian negatif) akan dicukil dengan menggunakan pisau cukil, sedangkan bagian yang akan dicetak (bagian positif) akan tetap sejajar dengan permukaan plat atau acuan cetak.
  3. Setelah selesai dicukil, maka plat atau acuan cetak terlihat memiliki permukaan yang dalam seperti relief. Sebelum memulai proses cetak, plat atau acuan cetak diberi garis batas dengan menggunakan pensil, fungsinya agar proses cetak akurat.
  4. Selanjutnya proses cetak dapat dimulai. Pertama-tama ambil tinta secukupnya dengan alat bantu yang dinamakan kape. Letakkan tinta tersebut di atas permukaan kaca yang berfungsi sebagai landasan untuk mengolah tinta.
  5. Kemudian ratakan tinta tersebut untuk diproses dengan menggunakan rol karet.
  6. Setelah tinta selesai diproses, pindahkan tinta tersebut pada permukaan plat yang akan dicetak dengan bantuan rol karet. Pastikan tinta tersebut merata ke seluruh permukaan plat atau acuan cetak.
  7. Apabila tinta telah merata ke seluruh permukaan plat atau acuan cetak yang timbul, maka proses cetak dapat mulai dikerjakan. Letakkan plat atau acuan cetak di atas selembar kertas yang bersih yang berfungsi sebagai alas kerja. Kemudian tempelkan kertas yang akan dicetak di atas plat atau acuan cetak.
  8. Proses cetak plat ke kertas dengan menggunakan etching machine, hand press. Namun apabila tidak mempunyai salah satu dari alat tersebut, ada cara yang lebih sederhana lagi yaitu digosok dengan sendok, atau bahkan hanya diratakan dengan tangan saja. Pastikan sendok tersebut digosok merata ke seluruh permukaan kertas, sehingga diperoleh hasil cetak yang maksimal. Apabila kurang kurang merata, hasil akan menjadi kurang jelas dan kurang tajam. Setelah selesai dicetak, hasilnya dapat digantungkan sehingga cepat kering atau hanya dengan didiamkan saja untuk sementara waktu.
  9. Setelah mencetak, agar plat atau acuan cetak tersebut dapat digunakan kembali untuk mencetak di lain waktu, segera cuci plat tersebut dengan air dan minyak tanah untuk menghilangkan gumpalan-gumpalan tinta yang menempel di sela-sela permukaan plat.
  10. Apabila dalam proses cetak terdapat hambatan, misalnya hasil cetak lama-lama kurang jelas dan kurang tajam, mungkin ada gumpalan tinta yang membuat plat tersumbat. Jadi lakukan pembersihan plat terlebih dahulu dengan air dan minyak tanah. Setelah plat tersebut kering, proses cetak dapat dilanjutkan kembali.

Tahapan membuat seni grafis cetak tinggi dari data tersebut adalah
Tahapan membuat seni grafis cetak tinggi dari data tersebut adalah

Laura Christina Luzar

Seni grafis adalah karya seni dwimatra yang dibuat untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan emosi seseorang menggunakan teknik cetak. Dalam buku “Seni Budaya Kelas IX SMP/MTs” diterangkan bahwa istilah seni grafis juga digunakan untuk menyebut seni mencetak.

Kata “grafis” berasal dari Bahasa Yunani “graphein” yang artinya menulis atau menggambar. Sedangkan dalam Bahasa Inggris graph atau graphic memiliki arti membuat tulisan atau lukisan dengan cara digores.

Karya seni grafis biasanya dibuat di atas kertas dengan teknik monotype. Dalam prosesnya, karya seni ini dapat membuat salinan karya yang sama dalam jumlah banyak atau yang dikenal juga dengan istilah proses cetak. Seni grafis biasanya ditorehkan dalam media seperti papan kayu, logam, lembaran kaca akrilik, lembaran linoleum, dan lain sebagainya.

Di Indonesia, seni grafis awalnya menjadi media alternatif bagi seniman yang sudah mengerjakan bidang lain seperti melukis atau mematung. Seni grafis muncul di Indonesia sekitar tahun 1950. Adapun tokoh seniman yang menggeluti seni grafis antara lain; Mohtar Apin, Haryadi Suadi, Suromo, dan Abdul Salam.

Baca Juga

Seni grafis ternyata terbagi menjadi beberapa jenis. Melansir dari buku “Seni Budaya Kelas IX SMP/MTs”, berikut jenis seni grafis berdasarkan teknik pembuatannya:

1. Cetak tinggi

Cetak tinggi atau teknik cetak relief atau teknik cukil merupakan proses pembuatan seni grafis menggunakan klise/acuan/alat cetak yang nantinya bisa menghasilka gambar dari bagian yang menonjol. Jika alat cetak dioles tinta, maka bagian yang menonjol dapat menerima warna dari tinta tersebut.

Advertising

Advertising

Apabila alat cetak ditempelkan pada kertas, lalu diangkat, maka akan nampak gambar di kertas tersebut. Stempel merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mencetak gambar atau tulisan dengan teknik cetak tinggi.

2. Cetak dalam (intaglio print)

Cetak dalam adalah jenis seni grafis dengan menggunakan klise dalam. Artinya, bagian dalam menyerap tinta dan akan membekas pada kertas. Cetak dalam biasanya dibuat dengan menggunakan bahan cetakan dari aluminium atau kuningan yang permukaannya ditoreh, sehingga menghasilkan goresan yang dalam.

Tinta lalu dituangkan, kemudian diratakan pada bagian dalam. Lalu letakkan kertas lembap di atasnya. Tinta akan melekat pada kertas tersebut dan gambar atau tulisan akan terbentuk di atas kertas.

Baca Juga

Cetak datar adalah teknik mencetak menggunakan klise datar dengan menggunakan prinsip saling menolak dan menerima antara tinta dengan air. Cetak datar bisa memperbanyak hasil cetakan menggunakan media permukaan datar.

Klise cetak datar menggunakan batu cadas biasa yang disebut dengan lithography. Selain batu, saat ini klise cetak datar juga bisa menggunakan lempengan logam untuk meringkatkan proses kerja.

4. Cetak saring

Cetak saring adalah teknik proses cetak menggunakan layar dengan kerapatan tertentu. Cetak ini dikenal juga dengan sebutan sablon atau senigrafi. Sablon banyak digunakan untuk mencetak tulisan atau gambar pada permukaan datar, seperti mencetak gambar di kaos, spanduk, undangan, dan lain sebagainya.

Cara Membuat Seni Grafis

Kita sudah mengenal beberapa jenis karya seni grafis. Pada bagian ini, kita akan mempelajari cara membuat karya seni ini. Namun, pada kesempatan kali ini kita hanya akan mengulas pembuatan cetak tinggi san cetak saring. Mengutip dari buku “Seni Budaya Kelas IX SMP/MTs”, berikut penjelasannya.

Baca Juga

Pembuatan gambar dengan cetak tinggi akan menghasilkan karya yang menarik. Prinsipnya yaitu mendapatkan permukaan yang timbul dan cekung. Garis dan ruang ruang cekungan tidak akan terkena warna.

Sedangkan bagian yang timbul nantinya akan dikenai warna dan dipindahkan ke permukaan bidang cetak. Berikut ini proses pembuatan seni grafis dengan teknik cetak tinggi:

Bahan dan alat

  • Papan untuk alas.
  • Hardboard atau papan MDF.
  • Tinta atau cat cetak offset.
  • Kaos, kain, atau kertas.
  • Cat pengering.
  • Pensil
  • Gunting.
  • Pisau cutter.
  • Woodcut.
  • Pahat atau pencukit kayu.

Langkah kerja

  1. Pertama, buatlah sketsa sesuai dengan keinginan.
  2. Setelah itu, pindahkan ke plat lalu diratakan dan ditoreh.
  3. Beri tinta menggunakan roller.
  4. Ratakan atau press menggunakan alat press.
  5. Buka perlahan dan pastikan warna sudah rata, dan karya seni cetak tinggi sudah selesai dibuat.

Baca Juga

Proses pembuatan seni grafis dengan cetak saring terbagi menjadi beberapa tahapan. Berikut penjelasannya lengkapnya:

Bahan dan alat

  • Kerangka screen terbuat dari kayu atau aluminium screen (kain kasa).
  • Meja cetak.
  • Rakel.
  • Obat sablon, emulsi.
  • Cat dari sari warna sablon.

Langkah kerja

a. Pembuatan klise

Terdapat dua hal yang harus diperhatikan saat membuat klise, yaitu bahan dan teknik yang digunakan. Bahan untuk membuat klise harus transparan. Sementara untuk teknik pembuatan klise ada dua, yaitu langsung pada screen dan teknik negatif film.

b. Proses afdruk

Afdruk atau pengeksposan atau penyianran merupakan proses memindahkan gambar dari selembar kertas ke screen dengan bantuan emulsi sablon. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

  • Pelapisan (coating): mencapur emulsi dengan obat afdruk siap pakai. Lalu oleskan ke screen menggunakan alat. Proses ini harus dilakukan dalam ruang gelap.
  • Pengeringan awal: proses ini memerkukan alat pengering seperti hair dryer atau kipas angin. Dalam proses ini, cetakan tidak boleh terkena sinar matahari langsung atau lampu dengan sianr ultar violet.
  • Penyinaran screen dengan panas matahari: screen yang sudah kering, bagian bawahnya dialasi busa hitam dan bagian atas diletkkan klise negatif yang siap diekspose. Tutup dengan kaca. Lakukan penyinaran selama 20 detik untuk cahaya terik dan 50 detik untuk cahaya redup.
  • Pembuatan klise: semprot dengan air untuk menghilangkan bagian berlubang pada screen. Pastikan menggunakan semprotan yang kuat agar hasilnya maksimal.
  • Pengeringan: pada proses ini Anda bisa menggunakan hair dryer atau sinar matahari langsung.

Baca Juga

  • Screen yang sudah kering kini siap untuk dicetak.
  • Letakkan kertas atau media yang hendak di cetak di bawah cetakan.
  • Tuang tinta dan ratakan menggunakan rakel.
  • Jika warna sudah merata, angkat cetakan.
  • Tunggu sampai gambar atau tulisan yang sudah dicetak kering agar hasilnya lebih sempurna.

Beberapa contoh seni grafis yang sering kita jumpai antara lain:

  1. Banner
  2. Poster
  3. Kaos sablon
  4. Stempel