Apa yang terjadi pada daerah yang berada di sebelah barat pusat daerah waktu di dunia

Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa standar waktu dunia selama ini berpatokan pada Greenwich Mean Time (GMT). Bahkan, lebih dari satu abad lamanya, titik di atas bukit di sebelah tenggara London itu diakui sebagai titik awal resmi setiap hari baru.

Meski demikian, Pemerintah Arab Saudi kini sedang mewujudkan proyek ambisius guna mengganti GMT menjadi MMT (Mekkah Mean Time) sebagai pusat waktu dunia. Wacana perpindahan standar waktu dunia sebenarnya sudah dipedebatkan semenjak 2008. Sejumlah ilmuwan menganggap Mekkah adalah pusat bumi .

Salah satunya diungkapkan Ilmuwan Mesir, Hosien Kamal El Din Ibrahim, yang menggodok peta batu dunia dan menunjuk posisi Mekkah yang berada di tengah Bumi sebagai daerah tanpa kekuatan magnetik atau zona nol magnet .

Namun, ilmuwan Barat menentang pernyataan tersebut dengan mengatakan kutub magnet utara pada kenyataannya berada di garis bujur yang melewati Kanada, Amerika Serikat, Meksiko, dan Antartika.

Perkara memindahkan pusat waktu dunia tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Diperlukan kesepakatan dunia internasional untuk melakukan perpindahan waktu dengan cakupan global, dan diperkirakan menyedot biaya cukup besar itu.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi LIPI, Mego Pinandito, mengatakan wacana pemindahan titik standar waktu dari GMT ke MMT kemungkinan hanya menggeser waktu di Indonesia.

Kalau hanya perpindahan waktu yang dipindah dari Greenwich ke Mekkah kemungkinan hanya menggeser waktu di Indonesia saja. Yang tadinya +7 jam GMT untuk WIB, berubah jadi +4 jam MMT. Penetapan MMT ini juga belum jelas konsepnya.

Apakah yang diganti hanya patokan waktu atau garis bujur ditarik menjadi nol derajat berada di kota Mekkah, paparnya. Ia juga mengungkap perubahan waktu ini akan berdampak besar pada aktivitas masyarakat seharihari.

Sebut saja kegiatan telekomunikasi, perekonomian, hingga penerbangan internasional. Kita lihat dulu konsepnya seperti apa. Kalau sampai menarik bujur nol derajat, tentu posisi astronomis negara berubah semua.

Peta tentu berubah, ujarnya. Perubahan waktu dunia yang sudah ratusan tahun lamanya ditetapkan di Greenwich, bisa memengaruhi segala aspek kehidupan. Tentunya, ketetapan MMT oleh pemerintahan Arab Saudi ini harus didukung dunia internasional, tidak bisa bersifat parsial atau hanya disetujui sebagian negara.

Semua negara harus sepakat, seperti penetapan GMT. Dengan begitu barulah konsep ini bisa jalan, ungkap Mego.

Demi mendukung dan mewujudkan perpindahan waktu dunia dari Greenwich ke Mekkah, Pemerintah Arab Saudi membangun sebuah jam raksasa Mekkah Royal Clock Tower di pusat kota, tepatnya di jantung kompleks luas yang didanai pemerintah di atas di puncak Menara Abraj-Al Bait.

Menara ini bahkan lima kali lebih besar dari menara jam Big Ben di Inggris. Diperkirakan jam yang mengunakan patokan waktu Arabian Standard Time (Standar Waktu Arabia), yaitu tiga jam lebih dulu jika dibandingkan dengan GMT (GMT+3) itu akan menjadi acuan waktu bagi sekitar 1,5 miliar warga muslim dunia dengan menyesuaikan jam tangan mereka.

Bahkan, jam itu sudah mulai ber detak semenjak Kamis (12/8) lalu, saat umat Islam mengawali puasa selama Ramadan 2010. Penampilan menara jam itu sangat mirip dengan dua Menara St Stephen (St Stephen s Tower), yang merupakan tempat untuk lonceng Big Ben dan Empire State Building.

Menara jam Saudi itu memang bertujuan untuk mengalahkan saingannya di Inggris tersebut dalam berbagai segi. Sebagai perbandingan, jam Big Ben hanya berdiameter 23 kaki dan tinggi menaranya hanya 316 kaki.

Tampilan jam dengan empat sisi tersebut berdiameter 151 kaki dan diterangi dua juta lampu LED serta dilengkapi tulisan berhuruf Arab ukuran besar yang berbunyi Dengan Nama Allah .

Di pucuk jam tersebut ditambahkan ornamen bu lan sabit untuk melambangkan kebesaran Islam. Total tinggi bangunan tersebut hampir 2000 kaki, yang menjadikannya sebagai bangunan tertinggi kedua di dunia setelah menara Burj Khalifa di Dubai.

Tidak hanya sebagai penunjuk waktu, warga Mekkah juga akan diingatkan bahwa sudah waktunya untuk berdoa dengan adanya tanda berupa kedipan lampu berwarna hijau dan putih sebanyak 21 ribu kali, yang menyala lima kali dalam sehari dan terlihat dari jarak jauh sekalipun.

Menjadi Rebutan

Ternyata perebutan pusat waktu dunia bukan terjadi kali ini saja. Sejak abad ke-19, sejumlah negara sudah saling berebut untuk menjadi meridian utama. Arab Saudi adalah negara kesekian yang menginginkan negaranya sebagai pusat waktu dunia.

Negara besar seperti Prancis, Amerika Serikat, dan beberapa wilayah lain yang dilalui garis meri dian sempat membuat klaim tersendiri sebagai titik nol derajat.

Meski demikian, melalui konvensi meridian internasional yang digelar di Washington DC, AS, pada 1884, diputuskan bahwa Green wich sebagai wilayah tunggal meridian utama.

Dalam konferensi yang dihadiri oleh 41 delegasi dari 25 negara tersebut, diputuskan tujuh poin tentang penentuan pusat waktu dunia. Seluruh negara patuh pada hasil konvensi, kecuali Prancis yang ngotot menggunakan Paris Meridian Time (PMT) sebagai acuan waktu.

Baru pada tahun 1911, negeri mode tersebut ikut menggunakan GMT. Kini, setelah 126 tahun berselang dan masyarakat internasional telah menerima bahwa awal setiap hari harus diukur dari meridian utama yang mewakili bujur 0 derajat melalui observatorium Greenwich, Arab Saudi menantang waktu GMT melalui menara jam Abraj Al-Bait di Mekkah.

Bahkan, dengan resminya jam tersebut di Mekkah semakin mengukuhkan keinginan mereka dan berharap negaranya bisa menjadi pusat waktu dunia yang otomatis akan menggeser penanggalan hari di berbagai belahan Bumi. Ini akan jadi masalah baru.

Belum tentu seluruh negara di dunia mau menerima. Dulu saja perdebatannya panjang baru berakhir tahun 1884, ungkap Moedji Raharto, astronom dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Mungkin saja GMT bergeser ke Mekkah karena alasan tertentu, namun dibutuhkan usaha yang luar biasa, dan tenaga tidak sedikit untuk meyakinkan dunia bahwa Mekkah adalah meridian utama.

Apalagi sekarang orang sudah memakai GMT semua. Semua kepentingan internasional seperti bisnis, penerbangan, dan segala hal sudah mengacu ke sana. Jadi harus jelas dulu waktu Mekkah ini konsepnya mau bagaimana, tutupnya. mer/L-4

Koran Jakarta, 6 September 2010

Sivitas Terkait : Mego Pinandito

Apa yang terjadi pada daerah yang berada di sebelah barat pusat daerah waktu di dunia

Bumi dibagi menjadi 24 zona waktu yang 1 zona waktu itu sebesar 15 derajat. (Cirana Merisa)

Teman-teman mungkin di sekolah sudah diajarkan tentang pembagian waktu dunia. Di Jakarta waktunya adalah GMT+7, di Bali waktunya adalah GMT+8, dan di Papua waktunya adalah GMT+9.

Apa Itu GMT?

GMT adalah singkatan dari Greenwich Mean Time. GMT sendiri merupakan waktu di Greenwich, salah satu kota di Inggris. Kota ini ditetapkan sebagai standar waktu dunia pada tahun 1884.

Baca juga: Sejarah Penentuan Waktu dan Nama-nama Hari

Garis Meridian 0 Derajat

Garis meridian adalah garis bujur yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan. Para ilmuwan dan ahli perbintangan percaya bahwa Kota Greenwich terletak di garis meridien utama. Garis meridien utama, yaitu di derajat 0 yang disebut sebagai garis meridian utama. Itulah kenapa waktu yang kita gunakan sekarang ini berdasarkan standar meridian utama yaitu Kota Greenwich.

Baca juga: Bunga Tepat Waktu

Dibagi 24 Wilayah

Bumi itu berbentuk bulat. Teman-teman pasti sudah diajarkan di sekolah kalau benda bulat seperti bola itu memiliki sudut sebesar 360 derajat. Nah, karena sehari itu ada 24 jam, maka Bumi dibagi menjadi 24 zona waktu yang 1 zona waktu itu sebesar 15 derajat.

Jika garis bujur dipindah 15 derajat ke arah timur, maka waktu akan lebih cepat 1 jam daripada waktu di Greenwich. Sedangkan jika dipindahkan 15 derajat ke arah barat, maka waktu akan lebih lambat 1 jam.

Baca juga: Perkembangan Jam

Negara-negara

Indonesia sendiri memiliki 3 zona waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT). Waktu di zona WIB adalah GMT+7, waktu di zona WITA adalah GMT+8, dan waktu di zona WIT adalah GMT+9.

Negara yang berada di zona GMT+12 adalah Negara Fiji dan Negara Kiribati yang keduanya merupakan negara kepulauan di Samudera Pasifik. Sedangkan negara yang berada di zona GMT-12 adalah Pulau Baker, pulau tak berpenghuni milik Amerika di Samudera Pasifik.


Page 2


Page 3

Apa yang terjadi pada daerah yang berada di sebelah barat pusat daerah waktu di dunia

Cirana Merisa

Bumi dibagi menjadi 24 zona waktu yang 1 zona waktu itu sebesar 15 derajat.

Teman-teman mungkin di sekolah sudah diajarkan tentang pembagian waktu dunia. Di Jakarta waktunya adalah GMT+7, di Bali waktunya adalah GMT+8, dan di Papua waktunya adalah GMT+9.

Apa Itu GMT?

GMT adalah singkatan dari Greenwich Mean Time. GMT sendiri merupakan waktu di Greenwich, salah satu kota di Inggris. Kota ini ditetapkan sebagai standar waktu dunia pada tahun 1884.

Baca juga: Sejarah Penentuan Waktu dan Nama-nama Hari

Garis Meridian 0 Derajat

Garis meridian adalah garis bujur yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan. Para ilmuwan dan ahli perbintangan percaya bahwa Kota Greenwich terletak di garis meridien utama. Garis meridien utama, yaitu di derajat 0 yang disebut sebagai garis meridian utama. Itulah kenapa waktu yang kita gunakan sekarang ini berdasarkan standar meridian utama yaitu Kota Greenwich.

Baca juga: Bunga Tepat Waktu

Dibagi 24 Wilayah

Bumi itu berbentuk bulat. Teman-teman pasti sudah diajarkan di sekolah kalau benda bulat seperti bola itu memiliki sudut sebesar 360 derajat. Nah, karena sehari itu ada 24 jam, maka Bumi dibagi menjadi 24 zona waktu yang 1 zona waktu itu sebesar 15 derajat.

Jika garis bujur dipindah 15 derajat ke arah timur, maka waktu akan lebih cepat 1 jam daripada waktu di Greenwich. Sedangkan jika dipindahkan 15 derajat ke arah barat, maka waktu akan lebih lambat 1 jam.

Baca juga: Perkembangan Jam

Negara-negara

Indonesia sendiri memiliki 3 zona waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT). Waktu di zona WIB adalah GMT+7, waktu di zona WITA adalah GMT+8, dan waktu di zona WIT adalah GMT+9.

Negara yang berada di zona GMT+12 adalah Negara Fiji dan Negara Kiribati yang keduanya merupakan negara kepulauan di Samudera Pasifik. Sedangkan negara yang berada di zona GMT-12 adalah Pulau Baker, pulau tak berpenghuni milik Amerika di Samudera Pasifik.