Tabel 1.8 tabel fakta-opini judul buku penulis fakta dari mana saya tahu dari mana saya tahu opini

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUANCerdas Cergas Berbahasa danBersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X Fadillah Tri Aulia Sefi Indra Gumilar SMA/SMK Kelas XHak Cipta pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan TeknologiRepublik Indonesia.Dilindungi Undang-Undang.Disclaimer: Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan bukupendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU No. 3 Tahun2017. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi KementerianPendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Buku ini merupakan dokumen hidup yangsenantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhandan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis atau

melalui alamat surel [email protected] diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XPenulisFadillah Tri AuliaSefi Indra GumilarPenelaahMaman SuryamanPriscila Fitriasih LimbongPenyeliaPusat Kurikulum dan PerbukuanKoordinator VisualDeden SopandiIlustratorR. Habibullah AhmadRamdhan HafidinPenata Letak (Desainer)Muhammad Ghifari Prima AsliIndah Nur JuitaPenyuntingEli Syarifah AeniPenerbitPusat Kurikulum dan PerbukuanBadan Penelitian dan Pengembangan dan PerbukuanKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan TeknologiJalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta PusatCetakan pertama, 2021ISBN 978-602-244-324-7 (no.jil.lengkap) 978-602-244-325-4 (jil.1 )Isi buku ini menggunakan huruf Adagio Serif Family 11/13pt. Borutta Groupxvi, 232 hlm.: 17,6 x 25 cmCerdas Cergas Berbahasa danBersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XPusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangandan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, danTeknologi mempunyai tugas menyiapkan kebijakan teknis, pelaksanaan,pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengembangankurikulum serta pengembangan, pembinaan, dan pengawasansistem perbukuan. Pada tahun 2020, Pusat Kurikulum dan Perbukuanmengembangkan kurikulum beserta buku teks pelajaran (buku teksutama) yang mengusung semangat merdeka belajar. Adapun kebijakanpengembangan kurikulum ini tertuang dalam Keputusan MenteriPendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 958/P/2020tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini,Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Kurikulum ini memberikan keleluasaan bagi satuan pendidikandan guru untuk mengembangkan potensinya. Kurikulum ini pun,memberikan keleluasaan bagi siswa untuk belajar sesuai dengankemampuan dan perkembangannya. Untuk mendukung pelaksanaankurikulum tersebut, diperlukan penyediaan buku teks pelajaran yangsesuai dengan kebutuhan. Buku teks pelajaran ini merupakan salahsatu bahan pembelajaran bagi siswa dan guru. Pada tahun 2021, kurikulum dan buku akan diimplementasikansecara terbatas di Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan.Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 1177 Tahun 2020 tentang Program Sekolah Penggerak. Tentunyaumpan balik dari guru dan siswa, orang tua, serta masyarakat di SekolahPenggerak sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan kurikulum danbuku teks pelajaran ini.ivSelanjutnya, Pusat Kurikulum dan Perbukuan mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan buku inimulai dari penulis, penelaah, reviewer, supervisor, editor, ilustrator,desainer, dan pihak terkait lainnya yang tidak dapat disebutkan satuper satu. Semoga buku ini bermanfaat untuk meningkatkan mutupembelajaran. Jakarta, Juni 2021 Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Maman Fathurrohman, S.Pd.Si., M.Si., Ph.D. NIP 19820925 200604 1 001 vSalam!Selamat datang di kelas X. Sekarang kalian sudah meninggalkan bangkuSMP. Di bangku SMA ini, kalian akan mendapatkan teman, lingkunganbelajar, dan materi belajar baru. Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas X iniakan mengajak kalian mengeksplorasi ragam bacaan dari berbagaitema yang ada di sekitar kalian. Selain itu, buku ini juga menyajikanberagam aktivitas dan ruang bagi kalian untuk berlatih sekaligusmengekspresikan kreativitas dalam pembelajaran bahasa Indonesia.Semoga ragam bacaan, materi, kegiatan, dan latihan yang terdapatdalam buku ini dapat membuat kalian lebih memahami, terampil, danmencintai bahasa Indonesia. Selamat menikmati tantangan dan pengalaman dunia belajar yangbaru! Semoga petualangan belajar kalian di kelas X menyenangkan.viKATA PENGANTAR IVPRAKATA VIDAFTAR ISI VIIDAFTAR GAMBAR XDAFTAR TABEL XIIADA APA DI DALAM BUKU INI XVBAB 1 MENGUNGKAP FAKTA ALAM SECARA OBJEKTIF 1A. Menyimak Teks Laporan Observasi secara Kritis 3B. Mengidentifikasikan Makna Kata dan Informasi Faktual dalam 9 Laporan Hasil Observasi dan Sumber Lainnya yang Mendukung 16C. Menggunakan Kaidah Kebahasaan dalam Laporan Hasil Observasi 22D. Menulis Laporan Hasil Observasi yang Objektif 20E. Menyajikan Laporan Hasil Observasi dalam Bentuk Buku TempelF. Mempresentasikan Laporan Hasil Observasi 23G. Jurnal Membaca 24H. Refleksi 25BAB 2 MENGUNGKAPKAN KRITIK LEWAT SENYUMAN 27A. Mengidentifikasi Pesan Pada Teks Monolog yang Mengandung Kritik Sosial 29B. Menilai Akurasi Kritik Sosial yang Disampaikan 33C. Menggunakan Kaidah Bahasa untuk Menyampaikan Kritik 37D. Menulis Teks Eksposisi Hasil Penelitian Sederhana Sebagai Bahan untukMenyampaikan Kritik Sosial 40E. Menyajikan Komik Potongan (Comic Strip) 44F. Menampilkan Lawakan Tunggal secara Santun 46G. Jurnal Membaca 49H. Refleksi 51 viiBAB 3 MENYUSURI NILAI DALAM CERITA LINTAS ZAMAN 53 A. Mengidentifikasi Ide dan Makna Kata dalam Hikayat 55 B. Membandingkan Karakterisasi dan Plot pada Hikayat dan Cerpen 59 C. Menggunakan Kaidah Bahasa dalam Hikayat dan Cerpen 69 D. Menulis Cerpen Berdasarkan Nilai dalam Hikayat 73 E. Membuat Media Presentasi Berupa Video Gerak Henti 76 F. Mempresentasikan Cerita Pendek dengan Media yang Tepat 79 G. Jurnal Membaca 79 H. Refleksi 81BAB 4 BELAJAR MENJADI NEGOSIATOR ULUNG 83 A. Menyimak Kritis Teks Negosiasi 87 B. Menilai Informasi dan Membandingkan Isi Teks 92 C. Menemukan Informasi pada Sumber Pendukung 96 D. Memahami Unsur Kebahasaan dalam Teks Negosiasi 99 E. Menulis Teks Negosiasi Berbentuk Naratif 102 F. Mempresentasikan Teks Negosiasi 108 G. Jurnal Membaca 110 H. Refleksi 111BAB 5 MEMETIK KETELADANAN DARI BIOGRAFI PAHLAWAN 113 A. Memahami dan Menganalisis Ide Pokok dan Ide Penjelas 118 B. Menganalisis Teks Rekon untuk Menemukan Gagasan, Pikiran, dan Pesan 125 133 C. Menelaah Penggunaan Tanda Baca dan Kata Serapan dalam Teks Biografi D. Memahami Unsur Kebahasaan Teks Biografi 141 E. Menulis Teks Biografi secara Logis dan Kreatif 144 F. Mempresentasikan Teks Biografi 151 G. Jurnal Membaca 154 H. Refleksi 155BAB 6 BERKARYA DAN BEREKSPRESI MELALUI PUISI 157 A. Memahami Diksi dalam Teks Puisi yang Dibacakan 163 B. Memahami Teks Diskusi dan Menilai Efektivitas Diksi, Rima, dan Tipografi dalam Teks Puisi 174viiiC. Mengidentifikasi Tema dan Suasana dalam Teks Puisi 180D. Menyajikan Musikalisasi Puisi Secara Kreatif 184E. Menulis Tanggapan Terhadap Antologi Puisi Secara Logis dan Kritis 186F. Menyajikan Pembacaan Puisi dengan Ekspresif dan Kreatif 192G. Jurnal Membaca 201H. Refleksi 202INDEKS 205GLOSARIUM 211DAFTAR PUSTAKA 218DAFTAR SUMBER GAMBAR 222BIODATA PENULIS 225BIODATA PENELAAH 227BIODATA PENYUNTING 229BIODATA KOORDINATOR VISUAL 230BIODATA ILUSTRATOR 231BIODATA DESAINER 232 ixGambar 1.1 Siswa sedang mengobservasi serangga di halaman sekolah 1Gambar 1.2 Belalang anggrek putih 4Gambar 1.3 Tonggeret 8Gambar 1.4 Kunang-kunang terbang 11Gambar 1.5 Anatomi kunang-kunang 14Gambar 1.6 Tangkapan layar laman KBBI daring 15Gambar 1.7 Tangkapan layar laman tesaurus daring 15Gambar 1.8 Contoh buku tempel (scrapbook) 22Gambar 1.9 Infografik kunang-kunang 23Gambar 2.1 Komik “Yang Penting Keren” 28Gambar 2.2 Komik sebagai media kritik sosial 34Gambar 2.3 Infografik efek penggunaan plastik 42Gambar 2.4 Infografik internet dan pelaku perundungan 43Gambar 2.5 Contoh komik potongan (comic strip) 46Gambar 3.1 Lembaran manuskrip Hikayat Bayan Budiman yang ditulis pada tahun 1223 H atau 1808 M 53Gambar 3.2 Contoh peta konsep cerpen 74Gambar 4.1 Kegiatan jual beli di pasar 84Gambar 4.2 Kegiatan jual beli sepatu di pusat perbelanjaan 86Gambar 4.3 Perangkat laptop 88Gambar 4.4 Tangkapan layar laman KBBI daring 96Gambar 4.5 Tangkapan layar tesaurus tematik 97Gambar 4.6 Tangkapan layar wikipedia.org 98Gambar 5.1 Kolase pahlawan nasional 114Gambar 5.2 Foto I Gusti Ngurah Rai 116Gambar 5.3 Ki Hadjar Dewantara 120Gambar 5.4 Buku Ki Hadjar Dewantara 121Gambar 5.5 Foto Cut Nyak Dien 125xGambar 5.6 Foto Mohammad Hatta 127Gambar 5.7 Foto R.A. Kartini 130Gambar 5.8 Buku Sisi Lain Kartini 132Gambar 5.9 Tangkapan layar PUEBI Badan Bahasa 134Gambar 5.10 Tangkapan layar PUEBI daring 134Gambar 5.11 Foto Mohammad Hatta 137Gambar 5.12 Buku Mohammad Hatta Hati Nurani Bangsa 138Gambar 5.13 Infografik Biografi R.A. Kartini 145Gambar 5.14 Infografik Frans Kaisiepo 147Gambar 6.1 Kolase penyair ternama 158Gambar 6.2 Foto Sapardi Djoko Damono 160Gambar 6.3 Foto Amir Hamzah 164Gambar 6.4 Buku Antologi puisi Nyanyi Sunyi 164Gambar 6.5 Foto Chairil Anwar 169Gambar 6.6 Foto Sanusi Pane 170Gambar 6.7 Foto D. Zawawi Imron 172Gambar 6.8 Foto Soetardji Calzoum Bachri 176Gambar 6.9 Foto Soni Farid Maulana 178Gambar 6.10 Foto Abdul Hadi W.M. 181Gambar 6.11 Foto Toto S. Bachtiar 183Gambar 6.12 Foto W.S. Rendra 195Gambar 6.13 Foto Taufiq Ismail 199 xiTabel 1.1 Tabel prediksi 3Tabel 1.2 Tabel analisis struktur teks laporan hasil observasi (LHO) 7Tabel 1.3 Tabel isian hasil analisis struktur teks laporan hasil observasi (LHO) 9 13Tabel 1.4 Tabel perbandingan antara informasi pada LHO dan teks eksplanasi 68Tabel 1.5 Tabel perbedaan imbuhan di- dan kata depan di 17Tabel 1.6 Tabel kerangka laporan hasil observasi 21Tabel 1.7 Tabel daftar periksa laporan hasil observasi 21Tabel 1.8 Tabel fakta-opini 25Tabel 1.9 Tabel refleksi pembelajaran 25Tabel 2.1 Tabel identifikasi teks anekdot 30Tabel 2.2 Tabel analisis struktur teks anekdot 32Tabel 2.3 Identifikasi Perbandingan Informasi 37Tabel 2.4 Tabel rancangan penelitian sederhana 41Tabel 2.5 Contoh skenario naskah komik 45Tabel 2.6 Tabel kerangka naskah lawakan tunggal 48Tabel 2.7 Tabel refleksi pembelajaran 50Tabel 3.1 Tabel Adiksimba 55Tabel 3.2 Tabel identifikasi karakterisasi pada teks hikayat 59Tabel 3.3 Tabel analisis nilai pada teks “Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak”Tabel 3.4 Tabel perbandingan kata arkais dengan kata populer 69Tabel 3.5 Tabel daftar periksa penulisan cerpen 75Tabel 3.6 Contoh papan cerita (storyboard) 77Tabel 3.7 Tabel refleksi pembelajaran 81Tabel 4.1 Isian wawasan tentang kegiatan negosiasi 84Tabel 4.2 Isian definisi negosiasi 86Tabel 4.3 Isian faktor yang memengaruhi keberhasilan negosiasi 91Tabel 4.4 Isian makna hasil telusur KBBI Daring 97Tabel 4.5 Isian makna hasil telusur tesaurus tematis 98Tabel 4.6 Isian makna hasil telusur wikipedia 99Tabel 4.7 Isian pronomina dalam teks 101Tabel 4.8 Isian kalimat langsung dalam teks 102Tabel 4.9 Isian kalimat deklaratif dan interogatif dalam teks 102Tabel 4.10 Isian kalimat persuasif dalam teks 102xiiTabel 4.11 Isian tuturan pasangan dalam teks 102Tabel 4.12 Isian perbedaan kedua teks 104Tabel 4.13 Isian nominasi tema untuk teks negosiasi 105Tabel 4.14 Isian pihak yang terlibat dalam teks 106Tabel 4.15 Isian perbedaan kepentingan antara kedua belah pihak 106Tabel 4.16 Isian kesepakatan dalam teks 107Tabel 4.17 Isian kalimat langsung dalam teks 107Tabel 4.18 Daftar periksa hasil menulis teks negosiasi 108Tabel 4.19 Beberapa ebook bertema negosiasi 110Tabel 4.20 Jurnal membaca buku 111Tabel 4.21 Refleksi diri hal yang sudah dipelajari 112Tabel 5.1 Isian pengertian biografi 116Tabel 5.2 Isian ide pokok dan ide penjelas teks biografi 124Tabel 5.4 Tabel Struktur Teks Biografi Ki Hadjar Dewantara 130Tabel 5.5 Tabel Isian Struktur Teks Biografi R.A. Kartini 133Tabel 5.6 Tabel Kata Serapan dalam Teks Biografi Ki Hadjar Dewantara 136Tabel 5.7 Tabel Isian Kata Serapan dalam Teks Biografi Mohammad Hatta 140Tabel 5.8 Isian kata ganti dalam teks biografi Mohammad Hatta 143Tabel 5.9 Isian kata kerja material dalam teks biografi Mohammad Hatta 143Tabel 5.10 Isian kata sifat dalam teks biografi Mohammad Hatta 143Tabel 5.11 Isian kata kerja pasif dalam teks biografi Mohammad Hatta 144Tabel 5.12 Isian kata kerja aktivitas mental dalam teks biografi Mohammad Hatta 144Tabel 5.13 Isian kata penanda urutan waktu dalam teks biografi Mohammad Hatta 144Tabel 5.14 Isian nominasi tokoh untuk teks biografi 148Tabel 5.15 Isian teknik pencarian data untuk teks biografi 148Tabel 5.16 Tabel Isian Cek Informasi tentang Tokoh 149Tabel 5.17 Isian rencana penulisan biografi 149Tabel 5.18 Tabel Isian Daftar Periksa Hasil Tulisan Biografi 150Tabel 5.19 Tabel Isian Penilaian Presentasi Teks Biografi Antarteman 153Tabel 5.20 Tabel Isian Jurnal Membaca Buku 155Tabel 5.21 Tabel Refleksi Diri Hal yang Sudah Dipelajari 156Tabel 6.1 Isian wawasan tentang penyair dan karyanya 158Tabel 6.2 Perbedaan kedua teks 162Tabel 6.3 Pengertian puisi 163Tabel 6.4 Telaah majas dalam puisi Padamu Jua 165Tabel 6.5 Isian jenis citraan dalam puisi 166Tabel 6.6 Isian kata konkret puisi Cintaku Jauh di Pulau 170Tabel 6.7 Isian majas puisi Ibu 173Tabel 6.8 Isian citraan puisi Ibu 173 xiiiTabel 6.9 Isian kata konkret puisi Ibu 173Tabel 6.10 Isian kata konotatif puisi Ibu 173Tabel 6.11 Isian diksi puisi Nyanyian Grimis 179Tabel 6.12 Isian majas puisi Nyanyian Grimis 179Tabel 6.13 Isian tipografi puisi Nyanyian Grimis 179Tabel 6.14 Isian pengaturan rima puisi Nyanyian Grimis 180Tabel 6.15 Tabel Nominasi Judul Puisi 184Tabel 6.16 Tabel Penilaian Antarteman Pentas Musikalisasi Puisi 186Tabel 6.17 Tabel Tautan Beberapa Antologi Puisi 187Tabel 6.18 Tabel Isian Judul Antologi Puisi 187Tabel 6.19 Tabel Isian Identitas Antologi Puisi 188Tabel 6.20 Tabel Isian Nominasi Judul Resensi 189Tabel 6.21 Tabel Isian Ringkasan Antologi Puisi 189Tabel 6.22 Tabel Isian Hal yang Unik/Menarik/Berkesan dari Antologi Puisi 189Tabel 6.23 Tabel Isian Manfaat/Kegunaan Antologi Puisi 190Tabel 6.24 Tabel Isian Kekurangan dan Kelebihan Antologi Puisi 190Tabel 6.25 Tabel Isian Kritik dan Saran Antologi Puisi 190Tabel 6.26 Tabel Isian Simpulan 191Tabel 6.27 Tabel Periksa Hasil Resensi 191Tabel 6.28 Tabel Tanda Pengaturan Suara Pembacaan Puisi 194Tabel 6.29 Tabel Isian Mengunggah ke Media Sosial 200Tabel 6.30 Tabel Tanda Penilaian Pembacaan Puisi 200Tabel 6.31 Tabel Jurnal Membaca Buku 202Tabel 6.32 Tabel Refleksi Hal yang Sudah Dipelajari 203xivDi dalam buku ini kalian akan menemukan gambar-gambar sebagaipenanda kegiatan pemelajaran yang akan dilakukan. Cermati gambar-gambar berikut ini beserta artinya!Tujuan Gambar ini menunjukkan tujuanBelajar pembelajaran dan materi pokok yang akan kalian pelajari.Siap-Siap Gambar ini menandakan saatnyaBelajar kalian mendiskusikan materi yang telah kalian ketahui tentang tema yang akan dipelajari.Kupas Teori Gambar ini menunjukkan kegiatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar.Membaca Gambar ini menunjukkan saatnyadan Memirsa kalian membaca dan memirsa dengan saksama. xvMenyimak Gambar ini menunjukkan saatnya kalian mendengarkan dengan saksama. Berbicara, Gambar ini menunjukkan saatnya Berdiskusi, kalian berbicara dan menyampaikan dan pendapat dengan beragam cara. Mempresen- tasikan Menulis Gambar ini menunjukkan saatnya kalian mewujudkan ide ke dalam tulisan. Kreativitas Gambar ini menunjukkan saatnya kalian mengerjakan sebuah proyek atau suatu karya. Jurnal Gambar ini menunjukkan saatnya Membaca kalian membaca buku dan sumber bacaan lain lalu mencatatnya pada jurnal. Refleksi Gambar ini menunjukkan saatnya kalian mengingat kembali materi pembelajaran dan merefleksi cara kalian mempelajarinya.xviKEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGIREPUBLIK INDONESIA, 2021Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesiauntuk SMA/SMK Kelas XPenulis : Fadillah Tri Aulia & Sefi Indra GumilarISBN : 978-602-244-325-4 BAB 1 MENGUNGKAP FAKTA ALAM SECARA OBJEKTIF Gambar 1.1 Siswa sedang mengobservasi serangga di halaman sekolah Pertanyaan Pemantik 1. Seperti apakah laporan hasil observasi yang objektif? 2. Bagaimana menggunakan informasi lain untuk mendukung hasil observasi kita? 3. Mengapa laporan hasil observasi harus objektif?Pada bab ini kalian akan mempelajari bagaimana menyajikan fakta berdasarkan hasil observasi ke dalam laporan hasil observasi yang objektif dengan menggunakan sumber informasi lain yang mendukung. Mengulas pemahaman mengenai laporan hasil observasi dan mendiskusikan makna objektif dalam laporan hasil observasi Perhatikanlah gambar di awal bab dan diskusikanlah hal berikut bersama teman kalian! 1. Mengapa siswa pada gambar 1.1 menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serangga di hadapannya? 2. Seandainya siswa pada gambar 1.1 tidak menggunakan kaca pembesar, informasi apa saja yang masih dapat diperoleh berkaitan dengan serangga yang diamati? 3. Jika siswa tersebut diminta menuliskan kalimat berdasarkan hasil pengamatannya secara langsung, kalimat mana sajakah yang tepat untuk dituliskan? a. Serangga ini berukuran sekitar 3 cm. b. Serangga ini mendesis dan mengeluarkan bau yang menyengat saat sedih. c. Serangga ini tinggal di padang rumput. d. Serangga ini sepertinya dapat memakan empat lembar daun sehari. Seperti yang telah disampaikan pada kolom tujuan pembelajaran di atas, kalian akan mempelajari bagaimana menyusun laporan hasil observasi yang objektif. Laporan hasil observasi merupakan teks yang mengungkapkan fakta-fakta. Fakta tersebut didapatkan melalui proses pengamatan. Sebagai jenis teks faktual, laporan hasil observasi harus bersifat objektif. Objektif artinya informasi yang diberikan sesuai dengan data yang diperoleh selama observasi. Oleh karena itu, laporan hasil observasi yang kalian tulis harus dipastikan hanya berisi informasi yang kalian peroleh di lapangan berdasarkan apa yang kalian lihat, dengar, cium, sentuh dan rasakan.2 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XA. Menyimak Teks Laporan Observasi secara Kritis Mengevaluasi informasi yang tidak akurat dan bias dalam paparan laporan hasil observasi dengan kritis dan reflektif. Memahami dan menganalisis gagasan dalam laporan hasil observasi dengan kritis dan reflektif.Kegiatan 1Kalian akan menyimak laporan hasil observasi berjudul Belalang Anggrekyang akan dibacakan secara bergiliran dalam satu kelompok. Sebelummenyimak, silakan kalian perhatikan tabel berikut.1. Tentukan apakah empat pernyataan berikut benar atau salah!2. Bandingkanlah prediksi kalian dengan informasi yang didapatkan setelah menyimak!3. Tulislah bukti informasi yang mendukung kebenaran atau kesalahan pernyataan tersebut!4. Bandingkan jawaban kalian dengan jawaban teman-teman kalian! Tabel 1.1 Tabel prediksi Sebelum Pernyataan SetelahMenyimak MenyimakBenar Laporan ini menyajikan informasi BenarSalah tentang ciri khusus belalang anggrek. SalahBukti informasi: Benar Panjang tubuh belalang anggrek jantan Benar Salah dua kali lipat lebih panjang daripada Salah belalang anggrek betina.Bukti informasi: Benar Belalang anggrek hanya memangsa satu Benar Salah jenis makanan. SalahBukti informasi:Benar Belalang anggrek tidak memberikan BenarSalah manfaat secara langsung bagi manusia. SalahBukti informasi: Bab 1 Mengungkap Fakta Alam secara Objektif 3Belalang Anggrek Teman-teman, kali ini saya akan menyampaikan laporan hasil observasi yang telah dilakukan beberapa waktu lalu. Objek yang diobservasi adalah belalang anggrek. Pertama-tama, saya akan menyampaikan informasi umum terkait dengan belalang anggrek. Belalang anggrek atau Hymenopus Coronatus adalah salah satu jenis belalang sentadu atau belalang sembah yang hidup di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya. Seperti namanya, belalang ini memiliki bentuk dan warna yang menyerupai bunga anggrek. Pada bagian berikutnya, saya akan menjelaskan ciri khas belalang anggrek yang terdiri atas bagian tubuh, bentuk tubuh, makanan, dan daur hidupnya. Bagian tubuh belalang anggrek terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen. Di bagian kepala terdapat mata majemuk, mulut, dan dua buah antena seperti benang. Seperti jenis belalang sentadu lainnya, kepala belalang anggrek dapat berputar 3600. Di bagian toraks terdapat tiga pasang kaki. Kaki depan belalang anggrek yang panjang dan kuat dilengkapi dengan duri dan capit. Belalang anggrek memiliki dua pasang sayap yang menutupi bagian abdomennya. Sayap depan berfungsi melindungi sayap belakang sehingga teksturnya lebih keras. Gambar 1.2 Belalang anggrek putih Ukuran tubuh belalang anggrek berbeda antara jantan dan betina. Panjang tubuh belalang anggrek jantan sekitar 2,5—3 cm, sedangkan betina 6—7 cm. Tubuh mereka berwarna putih dengan aksen merah muda lembut atau cerah. Beberapa belalang, bahkan berwarna benar-benar putih atau merah jambu. Namun, belalang anggrek dapat mengubah warna tubuhnya dalam hitungan sehari, bergantung pada kondisi lingkungan, seperti kelembapan dan kondisi cahaya.4 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XBelalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakanbeberapa jenis mangsa. Mereka memangsa serangga lain yang ber-tubuh lebih kecil, seperti jangkrik, capung, lebah, dan lalat. Belalanganggrek menggunakan bentuk dan warna tubuhnya untuk menarikperhatian mangsa. Saat mangsa mendekat, mereka akan meng-gunakan kaki depannya untuk menangkapnya. Belalang sembahhanya memangsa hewan yang masih hidup. Belalang anggrek merupakan hewan yang mengalami meta-morfosis tidak sempurna. Fase hidupnya terdiri dari telur, nimfa,dan dewasa. Belalang betina dapat bertelur sampai 300 butir. Telurtersebut diletakkan dalam sarang berbentuk buih putih yang disebutooteka. Ooteka lama-lama akan mengeras dan melindungi telur-telurdari panas dan hujan. Telur-telur tersebut membutuhkan waktusekitar enam minggu untuk menetas. Saat menetas, nimfa belalangsembah sudah menyerupai belalang anggrek dewasa. Itulah mengapabelalang anggrek disebut mengalami metamorfosis tidak sempurna. Sebagai penutup, saya akan menyampaikan manfaat belalanganggrek. Belalang anggrek berguna bagi manusia untuk membasmihama berupa serangga. Karena keindahannya, belalang anggrek jugadijadikan peliharaan. Demikian laporan hasil observasi saya. Terima kasih atasperhatian teman-teman semua. (Disarikan dari berbagai sumber)Jika memungkinkan, kalian dapat memindaikode QR di samping untuk melihat videobelalang anggrek atau mengunjungi tautan dibawah. https://youtu.be/QdfGCscTMak Kegiatan 2Lihatlah hasil prediksi kalian pada kegiatan 1. Apakah prediksi kalian tepat?Informasi atau pengetahuan awal kalian terhadap suatu teks akan sangatmembantu dalam membuat prediksi dan mengecek kebenaran informasisebuah teks. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, ketepatan dankebenaran informasi yang disampaikan merupakan ciri khas laporan hasilobservasi.Bab 1 Mengungkap Fakta Alam secara Objektif 5Selain sifat informasi yang disampaikan, laporan hasil observasi juga memiliki ciri khas lain pada struktur teksnya. Kalian dapat mencoba memahami struktur teks laporan hasil observasi dengan menganalisis laporan hasil observasi berjudul “Belalang Anggrek” di atas. Jika kalian cermati, penulis laporan membagi laporannya ke dalam tiga penjelasan pokok. Apa sajakah tiga penjelasan pokok tersebut? 1. 2. 3. Bandingkan hasil analisismu dengan penjelasan berikut! Secara umum, teks laporan hasil observasi disusun dengan struktur berikut. 1. Pernyataan umum atau klasifikasi Bagian ini berisi pembuka atau pengantar mengenai hal yang akan disampaikan, hal umum tentang objek yang akan dikaji, dan menjelaskan secara garis besar pemahaman tentang hal tersebut. Contohnya, jika objek observasi adalah binatang, hal yang dibahas di bagian ini adalah nama ilmiah, klasifikasi umum binatang (serangga, mamalia, unggas, dll.), dan tempat hidup secara umum. 2. Deskripsi bagian Bagian ini berisi penjelasan detail mengenai objek atau bagian-bagian dari objek. Contohnya, jika objek observasi adalah binatang, hal-hal yang dapat dibahas di bagian ini adalah bagian tubuh, pola makan, daur hidup, habitat, kebiasaan unik, dll. 3. Deskripsi manfaat atau kesimpulan Bagian ini menjelaskan manfaat dari objek yang diobservasi, baik bagi manusia maupun alam secara umum. Untuk lebih jelasnya, pelajarilah struktur teks laporan hasil observasi Belalang Anggrek berikut!6 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XTabel 1.2 Tabel analisis struktur teks laporan hasil observasi (LHO)STRUKTUR NOMOR ALASAN TEKS PARAGRAFPernyataan 1 Paragraf ini menyajikan informasi umum mengenaiumum atau belalang anggrek, seperti nama ilmiah dan ciri-ciriklasifikasi umum.Deskripsi 2-5 Paragraf-paragraf ini memberikan informasi lebihbagian terperinci tentang belalang anggrek. 1. Paragraf 2 menjelaskan tentang bagian tubuh. 2. Paragraf 3 menjelaskan tentang bentuk dan warna tubuh. 3. Paragraf 4 menjelaskan tentang makanan belalang anggrek. 4. Paragraf 5 menjelaskan tentang daur hidup.Deskripsi 6 Paragraf ini menyampaikan informasi tentangmanfaat/ manfaat belalang anggrek sebagai pembasmi hamasimpulan dan hewan peliharaan. Sekarang, simaklah laporan hasil observasi berjudul Tonggeret. Setelahitu, identifikasikanlah bagian-bagian teks laporan hasil observasi tersebutmenggunakan tabel seperti pada contoh sebelumnya. TonggeretTonggeret (Cicadidae) merupakan serangga yang memiliki suarapaling nyaring. Terdapat lebih dari 2.000 jenis tonggeret yang hidupdi dunia. Setiap jenis tonggeret memiliki suara yang berbeda. Tonggeret mampu menghasilkan suara nyaring lantaranmemiliki tymbal yang terdapat dalam perut. Organ itu berupamembran yang dilengkapi dengan otot-otot penggerak. Ketika otot-otot itu digerakkan, membran akan bergetar. Getaran itulah yangmenghasilkan suara. Suara itu dapat semakin keras karena peruttonggeret memiliki rongga udara yang berfungsi seperti amplifier.Rongga itu memperkuat suara yang dihasilkan oleh getaran tymbal. Hanya tonggeret jantan yang bersuara nyaring. Mereka menge-luarkan suara begitu keras untuk menarik perhatian tonggeretbetina. Setiap jenis tonggeret memiliki suara yang unik. Tonggerettidak dapat kawin dengan jenis yang berbeda. Selain untuk menarikperhatian betina, suara nyaring tersebut pun berguna untukmelindungi mereka dari serangan burung yang akan memangsanya. Bab 1 Mengungkap Fakta Alam secara Objektif 7Gambar 1.3 Tonggeret Tonggeret dewasa hidup di pepohonan hanya selama 2 — 4 pekan. Beberapa hari setelah kawin, mereka akan mati. Beberapa spesies, bahkan cuma bertahan 3—4 hari. Saat bertelur, tonggeret betina menempelkan telur-telurnya di cabang atau batang pohon dan rerumputan. Namun setelah menetas, nimfa yang dihasilkan jatuh ke tanah. Mereka lalu menggali lubang sedalam 30—50 cm dan hidup dalam tanah selama 2—3 tahun. Namun, ada juga jenis tonggeret di Amerika Serikat yang dapat hidup di dalam tanah hingga 17 tahun. Tonggeret menyukai temperatur hangat, 24— 30OC untuk tumbuh optimal. Pada kondisi itu, nimfa akan keluar dari tanah dan tumbuh menjadi dewasa. Tonggeret termasuk jenis hewan herbivora. Tonggeret dewasa mengisap sari makanan dari batang pohon menggunakan mulutnya yang seperti jarum. Saat masih berbentuk nimfa, tonggeret menghisap cairan dari akar pohon untuk bertahan hidup. Petani kerap memanfaatkan suara keras tonggeret sebagai pertanda kemarau akan datang. Bunyi tonggeret ramai terdengar di penghujung musim hujan alias saat cuaca mulai panas. Saat tonggeret banyak bersuara, petani akan bersiap untuk bertanam palawija, seperti: jagung dan kacang, karena musim kemarau akan segera datang. Sayangnya, perubahan iklim menyebabkan suara tonggeret tidak lagi teratur sehingga tidak dapat lagi digunakan8 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas Xsebagai tanda musim kemarau akan datang. Meskipun begitu,tonggeret masih memiliki manfaat lain, yakni dijadikan santapandengan cara digoreng atau dibakar. (Diadaptasi dari Chaidir, 2010)Tabel 1.3 Tabel isian hasil analisis struktur teks laporan hasil observasi (LHO)STRUKTUR TEKS NOMOR PARAGRAF ALASANPernyataan umumatau klasifikasiDeskripsi bagianDeskripsimanfaat/simpulanB. Mengidentifikasikan Makna Kata dan Informasi Faktual dalam Laporan Hasil Observasi dan Sumber Lainnya yang Mendukung Memahami informasi pada teks laporan dan menilai akurasi serta kualitas data dalam laporan hasil observasi menggunakan informasi pada teks eksplanasi sebagai pembanding. Kegiatan 1Kali ini kalian akan membaca laporan hasil observasi “Kunang-Kunang”.Untuk aktivitas membaca kali ini, ikuti langkah-langkah berikut.Sebelum membaca1. Tuliskan judul teks yang akan kalian baca!2. Tuliskan pertanyaan “Adiksimba” (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana) yang muncul saat kalian membaca judul teks! Bab 1 Mengungkap Fakta Alam secara Objektif 9Setelah membaca 1. Tukarlah pertanyaan yang kalian buat dengan teman yang lain! 2. Jawablah pertanyaan yang kalian dapatkan! 3. Tuliskan informasi penting dari jawaban tersebut! 4. Buatlah ringkasan dari setiap paragraf! Kunang-Kunang Kunang-kunang merupakan jenis serangga yang dapat mengeluar- kan cahaya yang jelas terlihat saat malam hari. Cahaya ini dihasilkan dari “sinar dingin” yang tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah. Terdapat lebih dari 2000 spesies kunang-kunang yang tersebar di daerah tropis di dunia. Kunang-kunang hidup di tempat-tempat lembab, seperti rawa-rawa, hutan bakau, dan daerah yang dipenuhi pepohonan. Kunang-kunang juga ditemukan pada daerah perkuburan yang tanahnya relatif gembur dan tidak banyak terganggu oleh aktivitas manusia. Kunang-kunang bertelur saat hari gelap. Telur-telurnya yang berjumlah antara 100 hingga 500 butir diletakkan di tanah, ranting, rumput, di tempat berlumut atau di bawah dedaunan. Pada umumnya, kunang-kunang akan keluar pada malam hari, namun ada juga kunang-kunang yang beraktivitas di siang hari. Mereka yang keluar siang hari ini umumnya ditemukan tidak mengeluarkan cahaya.10 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XGambar 1.4 Kunang-kunang terbang Berdasarkan hasil pengamatan, tubuh kunang-kunang betinalebih besar dibandingkan kunang-kunang jantan. Tubuh kunang-kunang terdiri dari tiga bagian: kepala, thorax, dan perut (abdomen).Kunang-kunang memiliki dua pasang sayap. Sepasang sayap penutupyang berterkstur keras melindungi sayap di bawahnya sekaligusmelindungi tubuh kunang-kunang. Panjang badannya sekitar 2cm.Hampir seluruh bagian tubuh kunang-kunang berwarna gelap danberwarna titik merah pada bagian penutup kepala. Warna kuningpada bagian penutup sayap, bermata majemuk, dan berkaki enam. Makanan kunang-kunang adalah cairan tumbuhan, siput-siputankecil, serangga, atau cacing. Bahkan kunang-kunang memangsajenisnya sendiri. Makanan bagi hewan penting untuk pertumbuhan.Dengan makanan pertumbuhan akan maksimal. Asupan yangmaksimal dapat memberikan kebugaran bagi makhluk hidup. Cahaya yang dikeluarkan oleh kunang-kunang tidak berbahaya,malah tidak mengandung ultraviolet dan inframerah. Cahaya inidipergunakan kunang-kunang untuk memberi peringatan kepadapemangsa bahwa kunang-kunang tidak enak dimakan dan untukmenarik pasangannya. Keahlian mempertontonkan cahaya tidak hanyadimiliki oleh kunang-kunang dewasa, bahkan larva. Kunang-kunangbetina sengaja berkelap-kelip untuk mengundang pejantan. Setelahpejantan mendekat, sang betina memangsanya. Kunang-kunang jantanlebih sedikit bercahaya dibandingkan dengan kunang-kunang betina. Kunang-kunang merupakan penanda kesehatan sebuahekosistem (bioindikator) sehingga dapat membantu manusia untukBab 1 Mengungkap Fakta Alam secara Objektif 11menilai apakah sebuah daerah masih bersih dan alami atau sudah tercemar. Kunang-kunang juga membantu petani dalam proses penyerbukan dan sebagai pembasmi hama alami. (Diadaptasi dari: Kadariah, 2017) Kegiatan 2 Dalam menyajikan data yang akurat, kalian dapat menggunakan sumber lain sebagai pembanding terhadap hasil observasi kalian di lapangan. Kali ini kalian akan menggunakan sebuah teks ekplanasi sebagai bahan pembanding informasi pada teks laporan observasi Kunang-Kunang. Teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan proses bagaimana dan mengapa suatu fenomena, baik fenomena alam maupun fenomena sosial,terjadi.Kaliini,kalianakanmembaca teks ekplanasi yang menjelaskan fenomena terancam punahnya kunang-kunang. Kunang-Kunang yang Perlahan Menghilang Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Bioscience menyatakan kunang-kunang menghadapi ancaman kepunahan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan serangga ini terancam punah. Penyebab pertama kepunahan kunang-kunang adalah hilangnya habitat hidup kunang-kunang. Kunang-kunang menderita karena habitat yang menjadi tempat untuk menyelesaikan siklus hidupnya telah menghilang. Misalnya, kunang-kunang Malaysia (Pteroptyx tener), yang terkenal karena panjangnya, harus kehilangan habitatnya untuk berkembang biak di kawasan bakau karena di konversi menjadi perkebunan sawit dan pertanian budidaya. Dalam penelitianlainjugadisebutkanbahwapolusicahayamenjadi penyebab kedua terbesar punahnya kunang-kunang. Penggunaan cahaya buatan pada malam hari, yang semakin marak selama seabad terakhir, adalah ancaman paling serius kedua bagi kunang-kunang. Banyak kunang-kunang mengandalkan bioluminescence, reaksi kimia didalam tubuh mereka yang memungkinkan untuk menyala saat menemukan dan menarik pasangan. Banyaknya cahaya buatan dapat mengganggu fase ini. Penelitian juga mencatat, tingkat kecerahan dibumi mengalami peningkatan sebesar 23 persen. Selain itu, Avalon Owens, seorang12 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas Xkandidat PhD dalam biologi di Universitas Tufts, menyampaikanbahwa polusi cahaya benar-benar mengacaukan ritual kawin kunang-kunang yang berdampak kepada regenerasi kunang-kunang. Penggunaan insektisida juga berperan dalam penurunan populasikunang-kunang. Profesor biologi dari Universitas Sussex, DaveGoulson mengatakan hilangnya habitat menjadi faktor paling utamayang mendorong kepunahan kunang-kunang, sedangkan pestisidaadalah faktor sekunder yang tidak bisa di kesampingkan. Selain tiga faktor itu, pariwisata juga memicu kepunahan kunang-kunang. Di Jepang, Taiwan, dan Malaysia misalnya, meningkatnyaangka wisatawan yang mencapai 200 ribu pengunjung membuatpopulasi kunang-kunang menurun. Di Thailand, peneliti jugamengatakan bahwa lalu lintas perahu motor di sepanjang sungaibakau telah menumbangkan pohon dan mengikis tepi sungai danmenghancurkan habitat kunang-kunang. Sementara spesies yangtidak dapat terbang di injak-injak oleh wisatawan di Carolina Utaradan Nanacampila di Meksiko. (Diadaptasi dari: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200204163021-199-471585/ habitat-hilang-kunang-kunang-di-ambang-kepunahan)Bandingkan informasi yang terdapat pada teks laporan hasil observasi“Kunang-Kunang” dengan informasi pada teks eksplanasi “Kunang-Kunangyang Perlahan Menghilang”. Gunakanlah pengatur grafis berikut untukmembandingkan informasi pada kedua teks tersebut. Perhatikan contohpengisian yang terdapat pada tabel. Tabel 1.4 Tabel perbandingan antara informasi pada LHO dan teks eksplanasiInformasi pada teks LHO Informasi pendukung pada teks “Kunang-Kunang” “Kunang-Kunang yang Perlahan Menghilang”Kunang-kunang hidup di tempat- ...kunang-kunang Malaysia (Pteroptyxtempat lembab, seperti rawa-rawa, tener), yang terkenal karena panjangnya,hutan bakau, dan daerah yang harus kehilangan habitatnya untukdipenuhi pepohonan (Paragraf 2) berkembang biak di kawasan bakau.... (Paragraf 2)Bab 1 Mengungkap Fakta Alam secara Objektif 13Kegiatan 3 Salah satu ciri bahasa yang digunakan dalam laporan hasil observasi adalah bahasa ilmiah. Hal ini tidak lepas dari laporan hasil observasi yang termasuk ke dalam teks ilmiah. Untuk memahami arti kata-kata ilmiah yang jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menggunakan cara-cara berikut. 1. Makna atau arti kata sering kali dijelaskan secara langsung atau tersurat dalam teks. Contoh: Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan beberapa jenis mangsa. 2. Makna atau arti kata dapat kita temukan dari penjelasan secara tidak langsung dalam teks. Contoh: Tonggeret termasuk hewan herbivora. Tonggeret dewasa mengisap sari makanan dari batang pohon menggunakan mulutnya yang seperti jarum. Saat masih berbentuk nimfa, tonggeret mengisap cairan dari akar pohon untuk bertahan hidup. Dari teks tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa herbivora berarti hewan yang memakan tumbuhan atau bagian tumbuhan. 3. Makna atau arti kata dapat kita dapatkan dengan menggunakan petunjuk visual yang terdapat dalam teks. Contoh: Gambar 1.5 Anatomi kunang-kunang Dari gambar di atas, kita dapat simpulkan bahwa elytra adalah sayap atas yang menutupi sayap bagian bawah.14 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X4. Kalian juga dapat menggunakan kamus, ensiklopedia, atau tesaurus, baik dalam bentuk cetak maupun daring untuk mencari makna atau arti kata. Contoh: Gambar 1.6 Tangkapan layar laman KBBI daring Sumber: Fadillah T. A. (2020) Gambar di atas merupakan tangkapan layar dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring saat kalian mencari arti kata toraks. Untuk mengakses laman tersebut, kalian dapat mengunjungi https://kbbi.kemdikbud.go.id Gambar 1.7 Tangkapan layar laman tesaurus daring Sumber: Fadillah T. A. (2020) Adapun gambar di atas merupakan tangkapan layar saat kalian mencariarti kata toraks dari berbagai kelas kata melalui tesaurus daring yangtersedia di http://tesaurus.kemdikbud.go.id/tematis/.Bab 1 Mengungkap Fakta Alam secara Objektif 15Sekarang, carilah makna istilah-istilah berikut dengan menggunakan cara-cara di atas lalu buatlah kalimat lain dengan kata tersebut! 1. Abdomen 2. Bioindikator 3. Bioluminesence 4. Habitat 5. Membran 6. Nocturnal 7. Ooteka 8. Populasi 9. Predator 10. Pronotum C. Menggunakan Kaidah Kebahasaan dalam Laporan Hasil Observasi Menggunakan kaidah-kaidah bahasa yang digunakan dalam menyusun laporan hasil observasi KALIMAT DEFINISI DAN KALIMAT DESKRIPSI Kalimat Definisi Kalimat definisi merupakan kalimat yang menjelaskan suatu hal, baik benda hidup maupun benda mati secara umum. Umumnya, penggunaan kalimat definisi dalam teks laporan merujuk pada istilah teknis atau ilmiah yang berkaitan dengan bidang tertentu. Hal tersebut dapat membantu pembaca memahami istilah teknis atau ilmiah yang muncul dalam teks. Kalimat definisi biasanya menggunakan kopula, seperti kata adalah, merupakan, dan yaitu. Contoh: 1. Belalang anggrek (Hymenopus Coronatus) adalah salah satu jenis belalang sentadu atau belalang sembah yang hidup di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya. 2. Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan beberapa jenis mangsa. Kalimat Deskripsi Kalimat deskripsi digunakan untuk menggambarkan sifat-sifat atau ciri- ciri yang khusus atau spesifik dari suatu benda. Kalian dapat menggunakan kalimat deskripsi saat menjelaskan sifat sebuah benda kepada pembaca berdasarkan apa yang indra kalian rasakan sehingga pembaca seolah-olah benar-benar melihatnya atau merasakannya sendiri.16 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XContoh:1. Tubuh mereka berwarna putih dengan aksen merah muda lembut atau cerah.2. Sayap depan berfungsi melindungi sayap belakang sehingga teksturnya lebih keras. Selain menggambarkan sifat atau ciri khusus suatu objek, kalimatdeskripsi juga dapat menjelaskan sebuah aktivitas yang dilakukan objektersebut. Kalimat ini menggunakan kata kerja material atau kata kerja yangmenunjukkan tindakan suatu benda, binatang, manusia, atau peristiwa.Contoh:1. Rongga itu memperkuat suara yang dihasilkan oleh getaran tymbal.2. Saat bertelur tonggeret betina menempelkan telur-telurnya di cabang atau batang pohon dan rerumputan.LatihanCarilah kalimat definisi dan deskripsi pada teks “Kunang-Kunang” dan“Kunang-kunang yang Perlahan Menghilang”!IMBUHAN di-Sering kali penulisan imbuhan “di-“ disalahartikan dengan kata depan“di”. Untuk membedakan mana yang merupakan imbuhan dan mana yangmerupakan kata depan, kalian dapat mempelajarinya dari tabel berikut: Tabel 1.5 Tabel perbedaan imbuhan di- dan kata depan diPerbedaan Imbuhan di- Kata depan diFungsi Membentuk kata kerja Menunjukkan keteranganPenulisan pasif tempat atau waktu Ditulis serangkai dengan Ditulis terpisah dengan kata kata dasarnya. yang diikutinya Sekarang, silakan carilah kesalahan penulisan kata berimbuhan di-pada teks “Kunang-Kunang yang Perlahan Menghilang”.Penulisan yang salah Penulisan seharusnyaPENULISAN KUTIPAN TIDAK LANGSUNG DAN SUMBER RUJUKANNYASebagai teks yang bersifat ilmiah, laporan hasil observasi harus menyajikandata yang akurat. Salah satu cara untuk menyajikan data yang akuratsebagai pendukung hasil observasi, kalian dapat menggunakan sumberlain baik berupa buku dan artikel cetak, maupun sumber digital. Perhatikankutipan teks berikut: Bab 1 Mengungkap Fakta Alam secara Objektif 171. Kunang-kunang betina ada yang mempunyai sayap dan tidak mem- punyai sayap sehingga tidak selalu terbang (Borror & White 1970, 37). 2. Esig (1958, 78) menyatakan bahwa spesies kunang-kunang sering ditemukan di daerah dengan kelembapan tinggi dan hangat, seperti kolam, sungai, payau, lembah, parit, dan padang rumput. Kedua kalimat tersebut merupakan kutipan tidak langsung yang digunakan oleh penulis. Kutipan tidak langsung adalah penggunaan pendapat seorang penulis atau tokoh berupa intisari atau ikhtisar dari pendapat tersebut. Untuk membuat kutipan tidak langsung, kita harus memahami terlebih dahulu informasi yang akan dikutip. Setelah itu, tulislah inti dari informasi tersebut dengan menggunakan bahasa sendiri. Kalian juga dapat mengubah struktur kalimatnya menjadi kalimat pasif atau sebaliknya. Kutipan tidak langsung yang dituliskan dalam teks dapat menggunakan dua format pada contoh kalimat di atas. Kalimat pertama mencantumkan sumber kutipan dalam tanda kurung pada akhir kalimat berupa nama belakang pengarang, tahun penerbitan, dan halaman sumber kutipan. Kutipan tersebut diambil dari tulisan karya Borror dan White tahun 1970 pada halaman 37. Kalimat kedua mencantumkan nama belakang penulis sumber kutipan di luar tanda kurung dan mencantumkan tahun serta halaman kutipan dalam tanda kurung. Kutipan tersebut merupakan pernyataan dari karya yang ditulis Esig tahun 1958 pada halaman 78. Semua sumber kutipan harus dicantumkan pada daftar pustaka untuk meng- hindari plagiarisme atau pengambilan karya orang lain tanpa izin. Jika ditulis- kan dalam daftar pustaka, sumber kutipan tersebut ditulis sebagai berikut: Borror DJ, White RE. 1970. Peterson Field Guides: Insects. Boston: Houghton Mifflin. Essig, EO. 1958. College Entomology. 5th ed. New York: MacMillan. Penulisan daftar pustaka mencantumkan nama penulis, tahun terbit, judul buku, kota penerbit, dan nama penerbit secara berurutan. Jika kalian mengutip sumber dari internet, sumber tersebut dapat ditulis seperti contoh berikut: Sumber berupa karya ilmiah Wijayanti, Anik. 2015. Kajian Habitat dan Aktivitas Kemunculan Kunang- Kunang dengan Observasi Cuaca Skala Mikro di Kawasan Situ Gunung, Kabupaten Sukabumi. Skripsi pada Departemen Geofisika dan Meteorologi FMIPA IPB. https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/75574/G15awi.pdf melalui google cendekia. Diunduh pada tanggal 1 Juli 2020. Sumber berupa artikel Trim, Bambang. 2014. “Harga Sebuah Impian Menulis”. Manistebu, 11 April 2014, dilihat 12 April 2014. <http://manistebu.wordpress. com/2014/04/11/harga-sebuah-impian-menulis/>.18 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XTanggal pengaksesan penting untuk dicantumkan. Sumber dari internetbersifat dinamis sehingga sewaktu-waktu dapat menghilang atau berubah. Format penulisan kutipan dan daftar pustaka yang disampaikan diatas menggunakan format Chicago Manual Style (CMS) edisi ke-16. SelainCMS, terdapat banyak jenis format penulisan kutipan dan daftar pustakayang digunakan di seluruh dunia, antara lain APA (American PsychologicalAssociation) dan MLA (Modern Language Association). Setiap lembagabiasanya menentukan jenis format yang digunakan, termasuk dalam kegiatanlomba karya tulis ilmiah. Jika kalian akan mengirimkan karya tulis ilmiah,perhatikanlah aturan yang ditetapkan oleh panitia secara saksama.LatihanUbahlah informasi berikut menjadi kutipan tidak langsung. Lalu, tuliskanlahsumber kutipan tersebut sesuai dengan aturan!Contoh Orang Mollo tak akan menebang pohon madu karena diibaratkan sebagai kulit dan rambut, apalagi madu yang dihasilkannya memberikan banyak manfaat. Lebih jauh, orang Mollo memperlakukan pohon madu dengan penghargaan yang sangat tinggi. Mereka mengibaratkan lebah madu sebagai Feotany atau anak perempuan raja. Sumber informasi: Buku berjudul Mollo, Pembangunan dan Perubahan Iklim: Usaha Rakyat MemulihkanAlamRusak karya Siti Maemunah yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas pada tahun 2015. Informasi tersebut muncul di halaman 70. Kutipan: Orang Mollo menganggap pohon madu seperti kulit dan rambut yang sangat berharga. Mereka juga menganggap lebah madu sebagai putri raja atau Feotany (Maemunah 2015:70)Informasi 1 Semut rangrang bukan sembarang semut. Mereka unik dan berbeda dari jenis semut lainnya. Manusia telah menggunakan jasa mereka dalam perkebunan berabad-abad yang lalu. Tercatat, sekitar tahun 300 Masehi di Canton (China), semut ini digunakan untuk mengusir hama pada tanaman jeruk. Orang mengambil sarang-sarang semut ini dari hutan, memperjualbelikannya, lalu meletakkannya di pohon- pohon jeruk jenis unggul. Teknik yang sama tetap dilakukan sampai abad ke-12, dan masih diterapkan di selatan China sampai saat ini.Bab 1 Mengungkap Fakta Alam secara Objektif 19Sumber infomasi: Mengenal Serangga di Sekitar Kita karya S. Djoewari yang diterbitkan oleh Alprin pada tahun 2020. Informasi tersebut terdapat pada halaman 58. Informasi 2 Pengetahuan rendah yang dimiliki oleh petani apel tentang penggunaan pestisida yang dilakukan secara intensif memberikan peluang mereka untuk bertindak atau berperilaku tidak baik terhadap lingkungannya. Kurangnya pengetahuan mereka tentang serangga polinator yang berfungsi membantu penyerbukan, menyebabkan banyak serangga yang disemprot dengan pestisida. Kurangnya pengetahuan petani apel tentang manfaat tumbuhan penutup tanah tertentu yang merupakan habitat serangga polinator, membuat mereka menyiangi semua tumbuhan penutup tanah dan menjadikannya makanan ternak. Sumber informasi: Buku Serangga Polinator karya Budi Purwantiningsih yang diterbit- kan oleh Universitas Brawijaya Press pada tahun 2014. Informasi tersebut terdapat pada Halaman 101 s.d. 102. D. Menulis Laporan Hasil Observasi yang Objektif Menulis informasi dalam bentuk laporan hasil observasi secara logis dan etis. Sekarang, saatnya kalian menulis laporan hasil observasi. Namun, sebelum itu tentu kalian harus melakukan observasi. Agar kegiatan observasi berjalan lancar, perhatikanlah panduan berikut. 1. Tentukan objek apa yang akan kalian observasi. Objek tersebut harus menarik dan dikuasai. Memilih objek yang ada di sekitar kalian dapat membantu dalam pengamatan. 2. Tentukan hal apa saja yang akan kalian amati dari objek tersebut sebagai panduan pengamatan. Kalian dapat melihat contoh perincian tersebut pada saat mengidentifikasi struktur laporan hasil observasi Belalang Anggrek dan Tonggeret. 3. Lakukanlah observasi dengan menggunakan panduan pengamatan yang telah dibuat. Carilah informasi seakurat mungkin. Jika perlu dan memungkinkan, ambillah gambar objek observasi kalian atau bawa beberapa sampel objek tersebut. Jika memiliki kamera atau alat perekam video, kalian juga dapat mendokumentasikan kegiatan observasi dalam bentuk foto dan atau video.20 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X4. Susunlah kerangka laporan sesuai dengan sistematika umum sebuah teks laporan observasi, yaitu definisi umum, deskripsi per bagian, dan deskripsi manfaat.Tabel 1.6 Tabel kerangka laporan hasil observasiStruktur Umum Rincian Topik PengembanganDefinisi umumDeskripsi per bagian 1. 2. 3. 4. 5.Deskripsi manfaat5. Kembangkanlah kerangka yang telah disusun menjadi suatu teks yang padu. Pada tahap ini, kalian harus memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan yang menjadi karakteristik laporan hasil observasi yang telah dipelajari pada bagian sebelumnya.6. Periksa kembali laporan kalian. Kalian dapat menggunakan instrumen berikut untuk memeriksa apakah laporan hasil penelitiannya sudah tepat atau belum. Tabel 1.7 Tabel daftar periksa laporan hasil observasi Pernyataan Ya Tidak BuktiPenulisan judul diawali dengan huruf kapital,kecuali pada kata depanJudul tidak diakhiri dengan tanda bacaLaporan memuat definisi umumLaporan memuat deskripsi per bagianLaporan memuat deskripsi manfaatInformasi yang disampaikan bersifat objektifPenulisan kata berimbuhan di- dengan katadepan di sudah tepatTerdapat kalimat definisi dan kalimat deskripsiJika menggunakan referensi dari sumber lain,penulisan kutipan dan sumber kutipan sudahditulis dengan tepat Bab 1 Mengungkap Fakta Alam secara Objektif 21E. Menyajikan Laporan Hasil Observasi dalam Bentuk Buku Tempel Mengubah laporan hasil observasi ke dalam format kreatif yang dapat dipublikasikan di media cetak maupun elektronik. Membuat Buku Tempel (Scrapbook) Agar laporan hasil observasi lebih menarik untuk dibaca, kalian dapat membuatnya dalam bentuk buku tempel atau scrapbook. Buku tempel merupakan seni kerajinan menata atau menempel beragam gambar, foto, dan tulisan di atas lembaran-lembaran kertas secara menarik. Selain membuat laporan kalian lebih menarik untuk dibaca, penyajian dalam bentuk buku tempel juga akan membuat laporan kalian menjadi semacam memorabilia atau sesuatu yang patut dikenang. Gambar 1.8 Contoh buku tempel (scrapbook) Untuk membuat buku tempel ini yang kalian butuhkan adalah buku tulis atau buku gambar sebagai media dasar. Kalian juga dapat membuatnya dari kertas karton atau kardus. Tempelkanlah foto- foto hasil observasimu di media dasar tadi dan beri keterangan secukupnya. Kalian juga dapat menempel benda-benda asli yang ditemukan saat observasi, seperti tiket, daun, bunga, atau benda- benda lain yang berkaitan dengan objek observasi kalian. Kalian dapat mempublikasikan buku tempel yang telah kalian buat dengan mengirimkannya kepada penerbit. Kalian juga dapat mempublikasikannya secara digital di media sosial kalian atau blog dan situs sekolah. Selain itu, kalian dapat juga mengunggah cara pembuatan buku tempel kalian dalam bentuk video di berbagai kanal digital. Selamat berkreasi!22 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XF. Mempresentasikan Laporan Hasil Observasi Mempresentasikan laporan hasil observasi dengan runtut dan menggunakan intonasi yang tepat. Kegiatan 1Lihatlah infografik berikut. Diskusikan dengan teman kalian tentanginformasi yang kalian dapatkan dari infografik tersebut. Jangan lupa,kaitkanlah informasi yang kalian dapatkan dari teks sebelumnya. Pastikan,informasi yang disusun memuat struktur laporan hasil observasi. Gambar 1.9 Infografik kunang-kunang Kegiatan 2Setelah berdiskusi dengan teman kalian dan menulis informasi yang di-dapat, saatnya kalian mempresentasikannya. Namun, sebelum melakukanBab 1 Mengungkap Fakta Alam secara Objektif 23presentasi, kalian sebaiknya mengetahui hal yang harus diperhatikan dalam presentasi. Salah satu hal yang penting saat melakukan presentasi adalah mengatur intonasi. Penggunaan intonasi yang tepat akan membuat presentasi kalian menjadi lebih menarik. Intonasi adalah lagu kalimat atau tinggi rendahnya suatu nada pada kalimat yang memberikan penekanan dalam kata-kata tertentu pada suatu kalimat. Intonasi berbicara ketika presentasi penting untuk diperhatikan. Jelas tidaknya kalimat yang diucapkan sangat berpengaruh kepada audiensi dalam pemahaman pesan yang mereka terima. Cara mengatur intonasi saat presentasi 1. Gunakan suara lantang untuk menegaskan suatu hal yang penting dan harus diingat oleh audiensi. 2. Gunakan tempo berbicara yang lambat untuk menyampaikan sebuah poin penting pada presentasi. Sebaliknya, gunakan tempo berbicara yang cepat untuk menyampaikan suatu hal yang memang bukan hal penting, seperti cerita atau hanya sekadar basa-basi kepada audiensi. 3. Tinggikan suara kalian ketika menyapa audiensi pada awal presentasi. Sebaliknya, rendahkan suaramu saat menjelaskan isi presentasi, Namun, kalian harus mengatur agar suara kalian tidak terlalu rendah hingga tidak dapat terdengar oleh audiens. Akan tetapi, tidak terlalu tinggi hingga mengganggu pendengaran audiensi. 4. Gunakan perasaan atau emosi sesuai dengan kalimat yang kalian ucapkan. (Disarikan dari berbagai sumber) Sekarang, presentasikanlah hasil diskusi kalian dengan menggunakan intonasi yang tepat. G. Jurnal Membaca Mengidentifikasi fakta dan opini dalam novel. Beberapa novel di bawah ini menceritakan tentang perjalanan tokoh ke suatu tempat. Laporan hasil observasimu dapat saja diubah menjadi cerita seperti yang ada di novel-novel berikut: 1. Perjalanan ke Atap Dunia karya Daniel Mahendra 2. The Naked Traveller karya Trinity 3. 5 cm karya Donny Dhirgantoro 4. Rengganis: Altitude 3088 karya Azzura Dayana Meskipun novel tergolong ke dalam cerita fiksi, beberapa hal dalam cerita dapat juga bersifat faktual. Hal yang bersifat faktual dalam novel biasa- nya muncul saat cerita diangkat dari sebuah peristiwa sejarah atau meng- ambil latar yang berkaitan dengan sebuah tempat yang benar-benar ada.24 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XJika kalian memiliki novel tersebut, pilihlah salah satu novel untukdibaca. Kalian juga dapat membaca novel lain yang kalian miliki atau pinjamdari perpustakaan. Lalu, carilah hal-hal yang menurut kalian merupakanfakta dan opini dalam cerita tersebut. Isilah tabel berikut setelah kalianmembaca novelnya. Tabel 1.8 Tabel fakta-opiniJudul Buku :Penulis : Fakta Dari mana saya tahu Opini Dari mana saya tahuH. Refleksi Merefleksikan apa saja yang telah dipelajari dan bagian- bagian mana saja yang belum terlalu dikuasai agar dapat menemukan solusinya.Selamat! Kalian sudah mempelajari Bab 1. Tentu banyak yang sudahdipelajari. Tandai kegiatan yang sudah dilakukan atau pengetahuan yangsudah dipahami dengan tanda centang, ya. Tabel 1.9 Tabel refleksi pembelajaran Pada Bab 1 ini Sudah Masih perlu Rencana dapat belajar lagi tindak lanjutSaya paham cara mendokumen-tasikan kegiatan observasiSaya paham dan mampu mengenalipengertian dan tujuan teks laporanhasil observasi. Bab 1 Mengungkap Fakta Alam secara Objektif 25Pada Bab 1 ini Sudah Masih perlu Rencana dapat belajar lagi tindak lanjutSaya paham dan mampu mengenalistruktur laporan hasil observasi.Saya paham dan mampu mengaksesinformasi dalam teks laporan hasilobservasi tulis maupun lisan.Saya paham dan mampu mem-bedakan cara penulisan kata ber-imbuhan di- dengan kata depan di.Saya mampu mempresentasikanlaporan hasil observasi.Saya mampu menuliskan laporanhasil observasi. Saya mampu mengidentifikasi fakta dan opini dalam novel.Hitunglah persentase penguasaan materi kalian dengan rumus berikut:(Jumlah materi yang kalian kuasai/jumlah seluruh materi) 100%1. Jika 70—100% materi di atas sudah dikuasai, kalian dapat meminta aktivitas pengayaan kepada guru.2. Jika materi yang dikuasai masih di bawah 70%, kalian dapat mendiskusi- kan kegiatan remedial yang dapat dilakukan dengan guru.26 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XKEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGIREPUBLIK INDONESIA, 2021Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesiauntuk SMA/SMK Kelas XPenulis : Fadillah Tri Aulia & Sefi Indra GumilarISBN : 978-602-244-325-4BAB 2 MENGUNGKAPKAN KRITIK LEWAT SENYUMANPertanyaan Pemantik1. Bagaimana memilih sumber yang dapat dipercaya dalam menyampaikan kritik?2. Apa yang dimaksud berpikir kritis?3. Bagaimana menyampaikan kritik secara santun dan bertanggung jawab?Gambar 2.1 Komik “Yang Penting Keren” Sumber: beritagar.id (2019) Pada bab ini kalian akan belajar memahami teks anekdot sebagai salah satu cara dalam menyampaikan kritik dan membuat teks eksposisi berdasarkan hasil penelitian untuk menyampaikan fakta yang terjadi sebagai bahan untuk menyampaikan kritik sosial. Mendiskusikan dan memahami definisi teks anekdot.28 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XPernahkah kalian membaca sebuah cerita lucu sekaligus mengandungkritik atas fenomena sosial yang terjadi di masyarakat? Teks seperti itudisebut dengan anekdot. Di balik humor atau kelucuan yang ditampilkan,anekdot memiliki pesan yang diharapkan dapat memberikan pelajarankepada khalayak. Oleh karena itu, isi cerita sebuah anekdot harusmengangkat tema atau masalah yang benar-benar terjadi dan dirasakanmasyarakat. Anekdot dapat berupa teks tertulis, audio, maupun grafik. Dalambentuk grafik, teks anekdot salah satunya dapat diungkapkan berupakomik. Perhatikanlah komik “Yang Penting Keren” pada awal bab. Lalu,jawablah pertanyaan berikut dan diskusikan hasilnya dengan temankalian.1. Apa pesan yang ingin disampaikan komikus melalui komik tersebut?2. Apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan realitas yang terjadi atau hanya imajinasi komikus?3. Apakah komikus sudah menyampaikan pesan dengan cara yang menarik?4. Jika kalian dapat memberikan masukan kepada sang komikus, hal apa yang akan kalian sampaikan?A. Mengidentifikasi Pesan Pada Teks Monolog yang Mengandung Kritik SosialMengevaluasi gagasan dan pesan yang disampaikandalam teks monolog lawakan tunggal secara kritis danreflektif. Kegiatan 1Kali ini kalian akan menyimak anekdot aural berbentuk lawakan tunggal(stand up comedy). Lawakan tunggal atau komedi tunggal merupakanpenyajian lawakan yang dilakukan seorang diri di atas panggung. Komika,orang yang melakukan lawakan tunggal, menyampaikan sebuah topikdengan cara bermonolog. Melalui lawakan tunggal, seorang komikaberusaha mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap sesuatu, baik berupakritik sosial yang berdasarkan penelitian maupun kegelisahan diri. Olehkarena itu, lawakan tunggal disebut juga sebagai komedi cerdas yangmenyampaikan pesan bagi para pendengarnya. Sekarang, simaklah dengan saksama lawakan tunggal yang akan di-bacakan teman kamu berikut. Lalu, identifikasikanlah hal-hal berikut darilawakan tunggal yang kalian simak.Bab 2 Mengungkapkan Kritik lewat Senyuman 29Tabel 2.1 Tabel identifikasi teks anekdot Tema Masalah yang dihadapi Unsur humor Pesan yang ingin disampaikan Diskusi lanjutan 1. Apakah pesan dalam teks tersampaikan dengan jelas? 2. Apakah masalah sosial yang diangkat relevan dengan kehidupan masyarakat? 3. Hal apa yang perlu ditambahkan agar teks ini dapat lebih baik dalam menyampaikan pesan sosial? Liburan Kuli Bangunan Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Perkenalkan, saya Didi. Di sini ada kuli bangunan? Wah, berarti saya satu-satunya ya di sini. Ngomong-ngomong soal liburan, buat kebanyakan orang, liburan itu obat stres, tapi buat saya malah bikin stres. Datang liburan orang- orang sibuk nyiapin rencana mau liburan ke mana. Saya malah sibuk nyari alasan. Anak saya minta liburan, “Pak, ingin ke Dufan.” “Nak, Jakarta banjir.” “Ya udah Pak, ke Tangkuban Perahu.” “Nak, perahunya bocor.” “Ah bilang aja, Bapak gak punya uang.” “Cerdas!” Anak saya itu memang jarang liburan. Saya bawa ke tempat kerja saja, menurut dia itu tamasya. Dari pagi sampai sore, dia anteng nyusun lego, pakai batu bata. Kalau orang lain nyusun lego, anak- anak, ya jadi robot, anak saya jadi pos ronda. Pulang ke rumah ditanya sama istri saya, “Gimana Nak, seru main sama Bapak?” “Mantap, Mah! Pokoknya udah gede aku mau jadi kuli bangunan.” “Hey, masa perempuan jadi kuli banguan..” “Gak apa-apa, Mah, emansipasi!” Ya, anak saya itu memang jarang liburan, jadi dia itu norak. Kemarin saja saya bawa ajak mandi bola, dia bawa handuk.30 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XIstri saya langsung ngomong, “Nak, mandi bola gak usah bawahanduk, Kan udah disediain.” Tapi bukan cuma anak saya, saya juga jarang liburan. Satu-satunyaliburan saya ya di acara ini. Buat saya kompetisi ini liburan. Gimanaenggak coba? Saya dapat pergi ke Jakarta, tidur di hotel, kasurnyaempuk, kalau saya tidur langsung terbayang hal indah. Gak kaya dirumah. Saya ketika tidur langsung terbayang cicilan. Tapi, gara-garaitu saya sering diprotes sama anak saya. Dia bilang gini, “Bapak curang. Tidur di hotel, makan nasi kotak,tiap hari naik lift.” “Nak, kan Bapak di sana kerja.” “Apa Pak? Kerja? Preet! Katanya Jakarta banjir.” “Nak, iya banjir, makanya Bapak ke Jakarta naik tongkang.” Anak saya itu sering protes karena dia itu ingin banget ke Jakarta,ingin tahu Dufan. Kalau orang lain, anak yang lain, ingin tahu Dufandibawa ke Dufan. Anak saya ingin tahu Dufan dibawa ke warnet. “Tuh Nak, Dufan, Dufan itu.” Tapi saya jadi tahu walaupun dari warnet, ternyata banyakwahana di Dufan itu, salah satunya rumah miring. Rumah miring,ini kalau mandor saya tahu, dibongkar ini. Saya aja masang batamiring dimarahin. Ini orang dengan sadar tanpa pengaruh alkoholngebangun rumah miring. Ini anak proyek mana yang bikin? Bikinmalu komunitas. Saya Didi. Terima kasih. (Diadaptasi dari: https://www.youtube.com/watch?v=AbFyJlBTANs)Kalian dapat menyimak langsung teks anekdot diatas dengan memindai kode QR di samping ataumenggunakan tautan di bawah. https://www.youtube.com/watch?v=AbFyJlBTANs Kegiatan 2Suatu anekdot dibentuk oleh orientasi, komplikasi, dan evaluasi.1. Orientasi adalah bagian anekdot yang berisi pengenalan kondisi atau karakter tokoh, penggambaran hal-hal terkait dengan apa, kapan, di mana, siapa, mengapa, bagaimana, dan gambaran tentang masalah yang akan dihadapi tokoh.Bab 2 Mengungkapkan Kritik lewat Senyuman 31Contoh: Perkenalkan, saya Didi. Di sini ada kuli bangunan? Wah, berarti saya satu-satunya ya di sini. Ngomong-ngomong soal liburan, buat kebanyakan orang, liburan itu obat stres, tapi buat saya malah bikin stres. Datang liburan orang-orang sibuk nyiapin rencana mau liburan ke mana. Saya malah sibuk nyari alasan.2. Komplikasi berisi masalah yang dihadapi tokoh. Pada bagian ini, penulis menyampaikan puncak cerita yang mengundang tawa sekaligus kritikan terhadap topik yang diangkat. Bagian ini disebut juga dengan krisis dan reaksi. Krisis atau komplikasi merupakan bagian yang berisi kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa. Tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya disebut sebagai reaksi. Reaksi dapat berupa sikap mencela atau menertawakan. Contoh: Anak saya minta liburan, “Pak, ingin ke Dufan.” “Nak, Jakarta banjir.” “Ya udah Pak, ke Tangkuban Perahu.” “Nak, perahunya bocor.” “Ah bilang aja, Bapak gak punya uang.” “Cerdas!”3. Evaluasi berisi komentar terhadap isi atau pesan dari fenomena yang telah diceritakan. Bagian ini disebut juga sebagai koda. Namun, bagian ini bersifat pilihan; dapat ada ataupun tidak ada. Contoh: Anak saya itu memang jarang liburan. Simaklah anekdot berikut dan identifikasikanlah struktur teksnyamenggunakan tabel di bawah ini! Tabel 2.2 Tabel analisis struktur teks anekdotStruktur Isi TeksOrientasiKomplikasiEvaluasi32 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XPerundungan Tanda SayangPada saat jam istirahat, dua siswi SMA sedang asyik mengobrol di kantin.Ani : Mar, aku itu paling malas kalau ada acara keluarga.Maria : Loh, bukannya senang dapat ketemu banyak saudara? Lagi pula kan, banyak makanan.Ani : Ih, makanan terus. Aku itu malas ketemu mereka.Maria : Kok, bisa?Ani : Soalnya, pasti ibuku akan membanding-bandingkanku dengan saudara. Terus, bibi-bibi atau om-omku akan komentar macam-macam. Emangnya aku barang dagangan apa, dibanding-bandingkan dan dikomentari?Maria : Itu artinya mereka perhatian, sayang sama kamu.Ani : Sayang apanya? Kalau sayang itu didukung bukan dijatuhin.Maria : Bener juga sih. Ya udah ah, nanti kamu jangan main ke rumahku lagi ya?Ani : Loh, kenapa?Maria : Soalnya, ibuku suka banding-bandingin aku sama kamu. Sebel tahu!B. Menilai Akurasi Kritik Sosial yang Disampaikan Menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati, dan/atau pendapat pro/ kontra dari teks visual yang dipirsa.Sebagai teks yang berisi fenomena sosial yang benar-benar terjadidi masyarakat, anekdot tidak dapat lepas dari keakuratan sumberinformasi atau fenomena yang diangkat. Kalian harus memilikisumber informasi yang memadai agar dapat menentukan apakahinformasi yang disampaikan berupa fakta, opini, atau asumsi. Denganmembandingkan beberapa informasi yang kalian dapatkan, kaliandapat memperoleh informasi yang lebih akurat dan bertanggung jawabsaat menyampaikan kritik. Salah satu jenis sumber bacaan yang dapat digunakan dalammeyampaikan kritik sosial adalah berita. Berita merupakan salah satujenis teks eksposisi. Perhatikan komik di bawah ini. Bab 2 Mengungkapkan Kritik lewat Senyuman 33Gambar 2.2 Komik sebagai media kritik sosial Sumber: beritagar.id (2019)34 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia

untuk SMA/SMK Kelas X



Page 2

Bandingkanlah informasi pada komik “Ponsel Mencandu” dengan duaberita berikut. Perhatikan dengan saksama apakah terdapat perbedaaaninformasi yang disampaikan dari sumber tersebut dengan informasi padakomik. Pasien Lupa Orang Tua karena Kecanduan Ponsel Kamis, 17 Okt 2019 Selain di Bandung Barat, Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin Surakarta juga menerima pasien kecanduan ponsel. Tahun ini, jumlah pasien tersebut semakin meningkat. Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak Remaja RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta, Aliyah Himawati, mengatakan fenomena tersebut sudah terjadi sejak tiga tahun lalu. Namun belakangan, fenomena tersebut memang makin marak. “Tiga tahun lalu ada tapi sedikit. Sejak tahun ajaran baru ini ada sekitar 35 anak remaja. Sehari ada 1-2 anak yang berobat,” kata Aliyah, Kamis (17/10/2019). Kondisi gangguan kejiwaan mereka berbeda-beda. Pasien dengan kondisi yang sangat parah bahkan tidak mengakui dan menganiaya orang tuanya. “Orang tuanya tidak dianggap. Dia bilang kalau dia itu turun dari langit. Isi pikirannya itu yang ada di gim itu, bahasanya bahasa di gim itu,” ujarnya. Kebanyakan pasien tersebut kecanduan gim ekstrem. Mereka tidak mau makan hingga tak mau sekolah. Kalaupun sekolah, mereka ingin segera pulang untuk bermain gim. “Ada yang niat ke sekolah itu untuk main gim. Karena di sekolah ada wifi gratis. Sedangkan di rumah sudah diputus orang tuanya,” kata Aliyah. Penanganan pasien kecanduan ponsel ini dilakukan sesuai dengan gejalanya. Pertama, pasien harus mengakui jika dirinya kecanduan ponsel. Setelah itu, pasien diberi obat. “Kondisi kecanduan ini membuat cairan otak atau kerja saraf tidak seimbang. Langkah farmakoterapi atau pemberian obat ini yang paling cepat bisa menyeimbangkan,” ujar dia. Kemudian pasien akan menjalani terapi perilaku. Secara berangsur, dosis obat juga diturunkan. “Untuk pasien rawat jalan, kita evaluasi dua minggu sekali. Mereka kita beri kontrak kegiatan. Sehari ngapain saja. Sehari pegang ponsel itu hanya dua jam,” katanya. Sebagai langkah pencegahan, dia mengimbau kepada orang tua agar menjauhkan ponsel dari anak sejak dini. Saat ini banyak orang tua yang mengenalkan ponsel terlalu dini. (Sumber: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4749582/ pasien-kecanduan-ponsel-di-rsj-solo-juga-bertambah-ada-yang-sampai-lupa-ortu dengan penyesuaian)Bab 2 Mengungkapkan Kritik lewat Senyuman 35Berita 2 Pasien Anak Kecanduan Ponsel Bertambah di RS Jiwa Solo Kamis : 17 Oktober 2019 Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin, Solo, Jawa Tengah, mencatat adanya kenaikan signifikan jumlah pasien kecanduan ponsel. Bahkan dalam tiga bulan terakhir sudah ada 35 pasien kecanduan ponsel yang berobat ke RSJD Solo. Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJD dr. Arif Zainudin, Aliyah Himawati, mengatakan, dulu pasien kecanduan ponsel baru ada mungkin satu orang dalam sepekan. Sekarang, dalam satu hari bisa satu sampai dua pasien. Semuanya merupakan anak-anak usia sekolah. “Ini kan tahun ajaran baru, baru mid semester itu sudah kira-kira ada 35 anak bahkan sampai rawat inap. Yang rawat inap kemarin ada dua anak, sekarang sudah pulang,” kata Aliyah kepada wartawan, Kamis (17/10). Pasien yang rawat inap tersebut terdiri dari satu siswa SMP dan satu siswa SMA. Sedangkan pasien rawat jalan paling kecil usianya 10 tahun. Puluhan pasien tersebut berasal dari Solo dan sekitarnya. Dia menyebutkan, ciri-ciri anak kecanduan ponsel biasanya orang tuanya sudah tahu si anak pegang ponsel terus. Kemudian, anak sudah tidak bisa melakukan fungsi tugasnya sebagai anak sekolah seperti sudah membolos sekolah, tidak mau sekolah, tidak mau belajar. Selain itu, anak mengalami gangguan emosi dan kesulitan tidur. Menurutnya, dalam menangani pasien kecanduan ponsel disesuaikan dengan gejala yang muncul. Gejala bisa berbeda pada setiap anak. Misalnya, gangguan emosi dan sulit tidur diatasi terlebih dahulu. “Ada beberapa langkah yang kami lakukan untuk mengatasi gangguan emosi itu salah satunya dengan obat farmakoterapi, setelah itu langsung masuk ke terapi perilaku,” ungkapnya. Pada awalnya, terkadang anak merasa tidak kecanduan ponsel dan merasa baik-baik saja. Langkah pertama sebelum masuk ke terapi perilaku, lanjutnya, anak harus mengakui kalau kecanduan ponsel. Aliyah menyatakan, proses terapi tersebut dilakukan secara berkelanjutan. Untuk farmakoterapi paling tidak dua pekan agar pasien lebih stabil. Sepekan pertama sudah bisa mulai terapi perilaku dan berlanjut paling tidak enam bulan. “Ada daftar kontrak apa yang harus dilakukan pasien. Misalnya untuk anak yang masih sekolah jam belajar sepulang sekolah harus ngapain, kalau dulu pegang ponsel setiap waltu sekarang harus dibatasi. Pegang ponsel hanya boleh jam tertentu maksimal satu hari hanya dua, jam apapun alasannya,” tegasnya.36 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XAliyah menambahkan, orang tua perlu melakukan upaya danmemberi contoh untuk mencegah agar anak tidak kecanduan ponsel.Meskipun, praktiknya agak susah karena tugas-tugas sekolah terkadangmemakai gawai. Cara mencegahnya dengan menggunakan gawai hanya untuktugas-tugas sekolah. Kemudian, pada jam-jam tertentu harusnya dikeluarga tidak pegang ponsel semua. “Kalau orang tua pegang ponsel,anaknya tidak boleh ya sama saja,” ujarnya. (Sumber: https://nasional.republika.co.id/berita/pzilao430/ pasien-anak-kecanduan-ponsel-di-rs-jiwa-solo-bertambah dengan penyesuaian) Bandingkanlah informasi pada komik dan berita di atas. Kemudian,isilah tabel berikut. Tabel 2.3 Identifikasi Perbandingan Informasi Informasi yang sama Informasi yang berbedaKomikBerita 1Berita 2 Diskusi lanjutan 1. Apakah isu yang diangkat pada komik sudah sesuai dengan sumber yang diberikan? 2. Hal apakah yang perlu ditambahkan pada komik agar kritik yang disampaikan lebih bermakna? Kalian dapat menggunakan referensi tambahan sebagai pembandingatau penguat informasi agar mendapatkan hasil yang lebih akurat.C. Menggunakan Kaidah Bahasa untuk Menyampaikan Kritik Memahami kaidah-kaidah bahasa yang digunakan dalam menyampaikan kritikDalam menyampaikan kritik sosial, kalian dapat menggunakan kaidah-kaidah bahasa berikut. Pelajarilah materi ini dengan baik dan kerjakanperlatihan yang disediakan untuk menguji pemahamanmu. Bab 2 Mengungkapkan Kritik lewat Senyuman 371. Pertanyaan Retoris Apakah kalian pernah mendapatkan pertanyaan yang sudah jelas jawabannya? Itulah yang dinamakan pertanyaan retoris. Pertanyaan retoris bisa dijawab oleh penanya itu sendiri. Pertanyaan ini diberikan untuk menyindir, memberi nasihat, dukungan, atau pesan terhadap orang lain secara halus. Contoh: Siapa yang tidak ingin bahagia? Menurutmu, kamu tak pernah berdosa? Apakah setiap orang berhak berbuat baik? Perhatikanlah beberapa pertanyaan berikut. Tentukan mana pertanyaan yang merupakan pertanyaan retoris! a . Apakah benda itu bisa terbang? b. Kamu mau tersesat? c. Siapa sih yang ingin jadi guru matematika? d. Memangnya kita bisa hidup tanpa makan dan minum selamanya? e. Mengapa kita harus berbuat baik? f. Apakah anak itu menyayangi ibunya? g. Apa cukup membeli pakai daun? h. Siapa sih yang mau miskin selamanya? 2. Majas Sindiran Majas sindiran merupakan kelompok majas yang mengungkapkan maksud atau gagasan dengan cara menyindir. Tujuannya adalah meningkatkan kesan dan makna kata terhadap pembaca. Majas sindiran terdiri tiga macam, yaitu ironi, sinisme, dan sarkasme. a. Ironi Ironi adalah gaya bahasa yang melukiskan suatu maksud dengan mengatakan kebalikan dari keadaan yang sebenarnya dengan maksud menyindir. Contoh: Harga kedelai murah sekali sampai pabrik tahu dan tempe tutup karenanya. b. Sinisme Sinisme adalah gaya bahasa berupa ejekan atau sindiran meng- gunakan kata-kata kasar yang disampaikan secara langsung dengan setulus hati. Contoh: Untukapapunyabanyakuangjikamakansajaharusdiaturtimbangannya. Biar sewa, yang penting keren. c. Sarkasme Majas sarkasme merupakan gaya sindiran yang paling keras di antara tiga majas sindiran yang ada. Majas ini secara terang-terangan38 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas Xmenyinggung, menyindir, atau menyerang seseorang atau sesuatu secara langsung, bahkan menggunakan kata-kata yang kasar. Contoh: Sudah tahu tidak punya uang, masih saja ingin pergi liburan. Jangan mimpi! Dari ketiga majas sindiran di atas, majas ironi dan sinisme lebihditerima untuk digunakan dalam teks anekdot. Hal tersebut terjadi karenakritik sosial yang disampaikan dalam teks anekdot bersifat santun.Perhatikanlah dialog berikut ini, lalu berilah tanggapanmu terhadappertanyaan yang diberikan! Korupsi KecilOrlin : Ah, bosan sekali melihat berita isinya korupsi setiap hari. Mau jadi apa negeri ini?Andreas : Memang siapa saja yang korupsi?Orlin : Siapa lagi kalau bukan para pejabat kaya. Sudah punya banyak uang, tetap saja korupsi. Dasar serakah!Andreas : Memangnya kamu tidak pernah korupsi?Orlin : Tak mungkinlah saya korupsi. Mana bisa orang miskin seperti saya korupsi? Yang ada, saya dikorupsi.Andreas : Apa kau yakin? Korupsi kecil saja tidak pernah?Orlin : Mana ada korupsi kecil? Mau besar atau kecil ya tetap saja korupsi.Andreas : Apa kau lupa? Kemarin di kantin kulihat kau makan empat kue, tapi hanya bayar untuk tiga kue.Orlin : Ah, kecil saja itu, cuma lima ratus rupiah.Andreas : Katanya tidak ada korupsi kecil.Orlin : Ah, bisa saja kau ini. a. Tulislah kalimat yang menggunakan majas sindiran pada dialog di atas, lalu tentukan apa jenis majas yang dipakai? b. Apakah penggunaan majas tersebut sudah tepat? c. Gantilah penggunaan majas pada dialog di atas dengan menggunakan kalimat kalian sendiri!3. Kata Kerja Material Teks anekdot banyak menggunakan kata kerja material, yakni kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun kegiatan. Bab 2 Mengungkapkan Kritik lewat Senyuman 39Contoh: Tatkala melintasi jembatan kecil itu, tiba-tiba orang yang suku Kluet melihat seekor ikan lele di antara bekas orang seumeukruep. Karena kaget, dia langsung berteriak, “Itu!!!” Anak suku Aceh langsung melompat ke dalam kolam bekas orang mencari ikan tersebut. D. Menulis Teks Eksposisi Hasil Penelitian Sederhana Sebagai Bahan untuk Menyampaikan Kritik Sosial Menulis teks eksposisi hasil penelitian sederhana sebagai sumber penyampaian kritik sosial yang akurat. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, anekdot merupakan salah satu cara untuk menyampaikan kritik terkait fenomena sosial yang terjadi. Agar kritik yang disampaikan bertanggung jawab, kalian harus memiliki data atau informasi yang valid terkait fenomena yang diangkat ke dalam teks. Kali ini, kalian akan diajak untuk melakukan penelitian sederhana menggunakan metode survey sebagai bahan sebelum melakukan kritik. Hasil penelitian yang kalian lakukan dapat dituangkan dalam sebuah teks eksposisi laporan. Teks eskposisi laporan adalah teks yang menyampaikan sebuah gagasan atau temuan berdasarkan hasil sebuah penelitian atau peristiwa yang terjadi. Perhatikan langkah-langkah berikut. 1. Tentukan topik fenomena sosial yang akan kalian gali lebih dalam. Pilihlah topik yang kalian temui dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kebiasaan membaca di sekolah. 2. Tentukan siapa atau apa yang akan menjadi responden atau sumber data penelitian kalian. Kalian dapat memilih teman-teman, keluarga, atau orang lain di sekitar kalian sebagai responden sesuai dengan topik yang diangkat. Semakin banyak responden penelitian, semakin valid hasil penelitiannya. 3. Rumuskan hal-hal yang ingin kalian ketahui dari topik yang dipilih dalam bentuk pertanyaan. Contoh pertanyaan yang dapat dibuat adalah, berapa jam yang kalian habiskan untuk membaca buku dalam sepekan? Buku apa saja yang kalian baca? Hal apa saja yang jadi pertimbangan kalian dalam memilih buku bacaan? 4. Tentukan cara pengambilan data. Apakah survey akan dilakukan dengan menyebarkan angket isian atau berupa wawancara.40 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X5. Kumpulkan data sesuai dengan cara pengambilan data yang telah dipilih.6. Olah data yang telah didapat. Kalian dapat mengolah data dengan menggunakan persentase, misalnya berapa persen yang menjawab A, B, atau C.7. Sajikan data kalian dalam bentuk teks eksposisi laporan. Teks disajikan dengan struktur sebagai berikut: a. Pernyataan pendapat Tuliskan pendapat kalian terhadap topik yang akan dibahas. Sampaikan pula pendapat kalian mengenai alasan pemilihan topik sehingga penting untuk dibahas. b. Argumen/hasil penelitian Sampaikan hasil penelitian kalian dengan jelas. Kalian juga dapat menampilkan tabel, grafik, atau diagram untuk menunjukkan data yang diperoleh. c. Penegasan ulang/simpulan Sampaikan simpulan atau penegasan pendapat kalian terhadap hasil yang sudah dibahas. Tabel 2.4 Tabel rancangan penelitian sederhana Gunakanlah format berikut untuk merancang penelitian sederhanakalian.Topik :Alasan memilih topik :Responden :Daftar pertanyaan : 1. 2. 3. 4.Instrumen yang akan digunakan : angket/wawancaraHasil penelitian:Simpulan: Selain dalam bentuk tertulis, teks eksposisi laporan kalian dapat jugadituangkan dalam bentuk infografik yang menarik. Berikut ini beberapacontoh infografik yang menyajikan data hasil penelitian. Bab 2 Mengungkapkan Kritik lewat Senyuman 41Gambar 2.3 Infografik efek penggunaan plastik42 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XSumber 3Gambar 2.4 Infografik internet dan pelaku perundungan Bab 2 Mengungkapkan Kritik lewat Senyuman 43E. Menyajikan Komik Potongan (Comic Strip) Menulis teks anekdot dengan informasi yang akurat dan merujuk pada sumber-sumber informasi yang valid dalam bentuk media kreatif. Selain dalam bentuk tulisan atau lisan, anekdot juga dapat disampaikan melalui grafis atau gambar, salah satunya melalui komik. Pada bagian sebelumnya, kalian sudah melihat beberapa contoh komik yang memuat unsur humor sekaligus kritik. Ada berbagai jenis komik, salah satu yang sering digunakan adalah komik potongan atau comic strip. Komik ini biasanya terdiri atas empat panel (dapat kurang atau lebih), bukan berbentuk buku. Panel adalah satu bingkai atau kotak pada komik yang berisi satu adegan saja. Ikutilah langkah-langkah berikut untuk membuat komik potongan. 1. Tentukanlah cerita yang akan kalian tuangkan dalam komik tersebut. Pada kegiatan sebelumnya, kalian sudah membuat teks anekdot. Kalian dapat menggunakan cerita tersebut sebagai sumber cerita komikmu. Contoh: Penggunaan Masker untuk Semua Pada suatu hari, seorang ibu dan anaknya yang masih kecil pergi berbelanja ke toko buku untuk membeli perlengkapan prakarya. Tiba-tiba, sang anak melihat petugas razia masker. Semua pengunjung pasar harus menggunakan masker karena sedang terjadi persebaran virus yang berbahaya. Pada saat itu, sang ibu sudah memakai masker, tetapi sang anak tidak. Ia berpikir bahwa masker hanya wajib digunakan oleh orang dewasa. Namun, sang anak menimpali, “Memangnya virus tidak menyerang anak kecil?” Sang ibu pun mencari cara agar anaknya tidak dirazia. Saat melihat isi tas belanjaan mereka, sang ibu pun mendapat ide untuk menggunakan selotip sebagai masker untuk anaknya. Ia berpikir bahwa itu adalah ide yang solutip. Ketika mereka bertemu petugas razia, petugas razia kaget dan menegur ibu tersebut. Petugas menyampaikan bahwa masker wajib dipakai oleh orang dewasa maupun anak-anak. 2. Ubahlah cerita yang kalian miliki ke dalam naskah komik. Karena panel yang akan kita gunakan terbatas, kalian harus memilih adegan- adegan inti dalam cerita tersebut. Berikut ini merupakan format skenario naskah komik yang diambil dari contoh cerita di atas.44 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XJudul Tabel 2.5 Contoh skenario naskah komik Masker SolutipPanel Deskripsi gambar Dialog1 Gambar seorang ibu Ibu: Wah, ada apa ya ini? dan anak membawa tas Anak: Itu razia masker, Mih! belanja berisi alat tulis. Tas belanja bertuliskan nama toko alat tulis. Sang anak menunjuk beberapa polisi yang terlihat dari kejauhan.2 Gambar seorang ibu Ibu: Walah, anak kecil gak usah pakai dan anaknya sedang masker. Gak apa-apa. berbincang. Tampak polisi di kejauhan. Anak: Ih, mamih kok gitu. Anak-anak juga bisa kena virus. Ibu: Ya udah tenang. Mamih kan wong solutip.3 Gambar ibu, anak, dan Polisi: Aduh, masker ibu ini sudah bagus, polisi. Sang anak yang tapi kok anaknya pakai selotip? sebagian mulut dan Ibu: Yang penting kan menutupi hidungnya ditutup selotip, Pak. pakai selotip. Polisi menegur sang ibu. Anak: Solutip apanya?4 Gambar ibu, anak, dan Polisi: selotip bukan solusi. Pakai masker polisi. Anak sudah baru solutip. memakai masker.3. Buatlah sketsa gambar. Kalian dapat menggambar sendiri komik yang kalian buat. Kalian juga dapat menggunakan foto-foto yang gerakannya disesuaikan dengan rencana naskah yang dibuat.4. Setelah yakin dengan sketsa yang sudah dibuat, kalian dapat menebal- kan dan mewarnai sketsa itu hingga menjadi komik yang utuh. Bab 2 Mengungkapkan Kritik lewat Senyuman 45Gambar 2.5 Contoh komik potongan (comic strip) Sumber: Fadillah T. A. (2020) F. Menampilkan Lawakan Tunggal secara Santun Menampilkan lawakan tunggal (stand up comedy) sebagai sarana menyampaikan kritik terhadap fenomena yang terjadi. Penyampaian kritik tersebut tetap harus memperhatikan kesantunan dalam berbicara maupun bersikap. Kali ini, kalian akan membuat naskah lawakan tunggal. Sebelum membuatnya, pahamilah beberapa istilah yang terdapat dalam naskah lawakan tunggal berikut.46 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X1. Set up Set up merupakan bagian tidak lucu yang berperan sebagai pengantar lelucon yang disampaikan. Bagian ini biasanya berisi informasi. Pada teks anekdot, set up berfungsi sama dengan krisis. Contoh: Anak saya itu memang jarang liburan.2. Punch Punch atau punchline merupakan bagian yang mengandung unsur humor dan seharusnya mengundang tawa penonton. Pada bagian ini, komika menyajikan kejutan atau reaksi terhadap set up yang diberikan. Punch disebut juga sebagai pembelok pikiran penonton karena berisi sesuatu yang di luar kewajaran atas set up yang diberikan. Pada teks anekdot, punch berfungsi sama dengan reaksi. Contoh: Saya bawa ke tempat kerja saja, menurut dia itu tamasya. Dari pagi sampai sore dia anteng nyusun lego, pakai batu bata. Kalau orang lain nyusun lego, anak-anak, ya jadi robot, anak saya jadi pos ronda.3. Bit Sepasang kesatuan set up dan punch yang membahas satu subtema disebut dengan bit. Sebuah naskah terdiri dari beberapa bit yang saling berkaitan. Bit merupakan bagian kecil dari naskah lawakan tunggal. Contoh: Anak saya itu memang jarang liburan. Saya bawa ke tempat kerja saja, menurut dia itu tamasya. Dari pagi sampai sore dia anteng nyusun lego, pakai batu bata. Kalau orang lain nyusun lego, anak- anak, ya jadi robot, anak saya jadi pos ronda.4. Rule of three Rule of three merupakan sebuah cara untuk mengundang tawa pe- nonton. Rule of three digunakan melalui penyampaian tiga hal atau contoh sesuatu. Akan tetapi, contoh yang ketiga berupa hal lucu atau punch. Contoh ketiga berisi hal yang tidak terduga, tetapi tetap masih berkaitan dengan contoh sebelumnya. Contoh: Dia bilang gini, “Bapak curang. Tidur di hotel, makan nasi kotak, tiap hari naik lift.” (Disarikan dari berbagai sumber)Bab 2 Mengungkapkan Kritik lewat Senyuman 47Setelah memahami istilah-istilah atau bagian dalam sebuah naskahlawakan tunggal, buatlah sebuah naskah lawakan tunggal yang mengangkattema fenomena sosial yang terjadi di sekitar kalian. Kalian dapatmenggunakan tabel berikut untuk membantu dalam membuat naskah. Tabel 2.6 Tabel kerangka naskah lawakan tunggal Tema: Judul: Set upBit 1 PunchBit 2 Set up PunchBit 3 Set up Punchdst. Sebelum ditampilkan, mintalah pendapat orang lain terhadapnaskah yang sudah kalian tulis. Gunakan pertanyaan berikut untukmemeriksa apakah naskah tersebut sudah tepat atau tidak.1. Apakah tema yang diangkat faktual dan tidak menyinggung SARA?2. Apakah isi naskah sudah sesuai dengan tema?3. Apakah terdapat kritik yang disampaikan dalam naskah?4. Apakah kritik disampaikan secara santun dan tidak menyinggung suku, agama, ras, dan antargolongan atau menampilkan kekerasan, sadis, pornoaksi, bias gender, dan ujaran kebencian?5. Apakah terdapat unsur humor dalam naskah?6. Apakah humor disampaikan secara menarik dan santun. Apakah humor yang disampaikan tidak menyinggung suku, agama, ras, dan antargolongan atau menampilkan kekerasan, sadis, pornoaksi, bias gender, dan ujaran kebencian?48 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XKuasailah naskah yang telah ditulis sehingga kalian dapat menyam-paikannya tanpa harus melihatnya. Bacalah berulang-ulang sambil be-cermin agar kalian dapat menguasai naskah serta melihat ketepatanekspresi atau gerak tubuh. Adapun hal yang perlu diperhatikan saat kalian menampilkanlawakan tunggal adalah kesantunan dalam berbahasa. Meskipunanekdot atau lawakan tunggal mengandung unsur kritik, kritikyang disampaikan harus santun tanpa menggunakan kata-katakasar. Penggunaan kata “maaf” atau “permisi” tidak dilarang dalammenyampaikan lawakan tunggal, terlebih saat akan mengkritik orangyang ada di depan kita. Selain itu, kritik yang disampaikan harusberdasarkan fakta yang valid agar dapat lebih diterima oleh pihak yangdikritik atau audiensi. Kesantunan dalam berpakaian dan bersikap pun harus diperhatikansaat kalian ingin menampilkan lawakan tunggal. Gunakanlah pakaianyang sopan, tetapi tetap nyaman. Gunakanlah gestur atau gerak tubuhyang tidak membuat orang lain memikirkan sesuatu yang kurang baik.G. Jurnal Membaca Mengidentifikasi hubungan latar belakang penulis terhadap isi cerita sebuah novel.Latar belakang penulis memengaruhi tulisan yang dibuatnya, termasuknovel. Latar belakang penulis yang dapat memengaruhi cerita dapatberupa latar belakang budaya, pendidikan, ekonomi, maupun sosialnya.Contohnya, pengaruh latar belakang pendidikan, hobi, dan pekerjaanDonny Dhirgantoro dapat kita lihat pada karyanya “5 cm”. Novel tersebutmengungkapkan unsur-unsur yang sangat berkaitan dengan penulis,seperti munculnya pengalaman penulis yang pernah mengikuti demosaat masih mahasiswa dan dimunculkan dalam kegiatan yang dilakukantokoh. Pada novel tersebut juga dimunculkan hobi yang dilakukan penulisternyata dilakukan juga oleh tokoh lain pada novel. Menulis cerita yang sesuai dengan latar belakang penulis sangat mem-bantu dalam membuat cerita lebih realistis. Penulis akan dapat meng-gambarkan atau menyampaikan cerita dengan lebih menjiwai. Sekarang, identifikasikanlah hubungan antara latar belakang penulisdan isi novel yang kalian baca. Sebelumnya, kalian harus membaca referensiterkait penulis agar dapat memahami latar belakangnya.Bab 2 Mengungkapkan Kritik lewat Senyuman 49Kalian dapat menggunakan novel-novel berikut untuk dianalisis.Kalian pun dapat menggunakan novel lain yang dapat dibaca, baik dari per-pustakaan maupun sumber lainnya.1. Kubah karya Ahmad Zamzuri;2. Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer;3. Pertemuan Dua Hati karya N.H. Dini; dan4. Lembata karya F. Rahardi. Gunakanlah bagan berikut untuk mengidentifikasi kemunculan latarbelakang penulis dalam novel! Identitas buku Latar belakang Kutipan dalam pengarang yang novel yang (penulis, tahun muncul (budaya, terbit, judul, sosial, pendidikan, menggambarkan penerbit, dan latar belakang dll.) penulis.jumlah halaman)50 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XH. Refleksi Merefleksikan apa saja yang telah dipelajari dan bagian- bagian mana saja yang belum terlalu dikuasai agar dapat menemukan solusinya.Selamat! Kalian sudah mempelajari Bab 2. Tentu banyak yang sudah kalianpelajari. Tandai kegiatan yang sudah dilakukan atau pengetahuan yangkalian pahami dengan tanda centang, ya. Tabel 2.7 Tabel refleksi pembelajaranDi Bab 2 ini Sudah Masih Rencana dapat perlu tindak belajar lagi lanjutSaya mampu menyimak teks monolog agardapat menjelaskan kembali gagasan danpesan yang disampaikanSaya mampu menilai akurasi dan kualitasdata dalam teks anekdot yang dibacaberdasarkan berbagai sumber informasidalam bentuk berita di media cetakmaupun elektronik.Saya mampu memahami kaidah-kaidah bahasa yang digunakan untukmenyampaikan kritikSaya mampu menyusun teks eksposisilaporan yang dapat digunakan sebagaisumber yang akurat dalam menyampaikankritik sosialSaya mampu menyajikan teks anekdotdalam media kreatif berupa komikpotongan (comic strip). Bab 2 Mengungkapkan Kritik lewat Senyuman 51Di Bab 2 ini Sudah Masih Rencana dapat perlu tindak belajar lagi lanjut Saya mampu menampilkan lawakan tunggal (stand up comedy) sebagai sarana menyampaikan kritik terhadap fenomena yang terjadi dengan memperhatikan kesantunan dalam berbicara maupun bersikap. Saya mampu mengidentifikasi hubungan latar belakang penulis terhadap isi cerita sebuah novel.Hitunglah persentase penguasaan materi kalian dengan rumus berikut: (Jumlah materi yang kalian kuasai/jumlah seluruh materi) 100%1. Jika 70—100% materi di atas sudah dikuasai, kalian dapat meminta aktivitas pengayaan kepada guru.2. Jika materi yang dikuasai masih di bawah 70%, kalian dapat men- diksusikan kegiatan remedial yang dapat dilakukan dengan guru.52 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XKEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGIREPUBLIK INDONESIA, 2021Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesiauntuk SMA/SMK Kelas XPenulis : Fadillah Tri Aulia & Sefi Indra GumilarISBN : 978-602-244-325-4 Bab 3 MENYUSURI NILAI DALAM CERITA Gambar 3.1 LINTAS ZAMAN Lembaran manuskrip Hikayat Bayan Budiman yangditulis pada tahun 1223 H atau 1808 M Sumber: Oxford University Press (1977)Pertanyaan Pemantik1. Apakah di daerah kalian terdapat kisah lama yang disampaikan secara turun-temurun?2. Apakah seluruh kisah tersebut masuk akal?3. Bandingkanlah kisah yang kalian miliki dengan kisah temanmu! Apa saja persamaan dan perbedaan antara kisah tersebut?Pada bab ini, kalian akan belajar mengidentifikasi karakteristik hikayat dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Selanjutnya, kalian akan belajar meng- gunakan nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat untuk membuat cerita pendek. Mendiskusikan definisi hikayat sebagai pijakan dasar. Seperti yang sudah disampaikan di halaman awal bab ini, kalian akan mempelajari hikayat. Sebelum kalian mempelajari lebih lanjut tentang hikayat, pelajarilah pengertian hikayat dari beberapa sumber berikut. Kata hikayat diturunkan dari kata bahasa Arab “haka” yang mempunyai arti: menceritakan, menirukan, mewartakan, me- nyerupai, berkata, meneruskan, dan melukiskan (Baried dkk, 1985, 9). Sastra hikayat ialah sastra lama yang ditulis dalam bahasa Melayu. Sebagian besar kandungan ceritanya berkisar dalam ke- hidupan istana. Unsur rekaan merupakan ciri menonjol dan pada lazimnya mencakup bentuk prosa yang panjang (Baried, 1985, 9). Hikayat ialah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat- sifat itu. Hikayat dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Hikayat). Dari informasi di atas, buatlah definisi hikayat dengan kata-katamu sendiri. Pembuatannya dapat dilakukan berdasarkan sumber-sumber yang kalian dapatkan. Hikayat adalah54 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XA. Mengidentifikasi Ide dan Makna Kata dalam Hikayat Menyimak teks hikayat yang dibacakan oleh orang lain untuk memahami dan menganalisis pesan dalam teks narasi berbentuk hikayat.Kegiatan 1Kalian akan menyimak hikayat berjudul Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todakyang akan dibacakan secara bergiliran dalam satu kelompok. Agar dapatmenyimak dengan baik, perhatikanlah langkah-langkah di bawah ini!1. Pusatkan perhatian pada teks hikayat yang dibacakan oleh temanmu.2. Saat menyimak, kalian dapat menggunakan tabel “Adiksimba” berikut untuk mengidentifikasi hal-hal penting dalam cerita. Tabel 3.1 Tabel AdiksimbaSiapa? Isi Teks Kapan?Apa? Di mana?Mengapa? Bagaimana?3. Gunakanlah isian pada tabel kalian untuk membuat ringkasan cerita yang terdiri atas minimal 200 kata. Bab 3 Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman 55Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak Menurut sahibul hikayat, sebermula ada seorang Datu yang sakti mandraguna sedang bertapa di tengah laut. Namanya Datu Mabrur. Ia bertapa di antara Selat Laut dan Selat Makassar. Siang-malam ia bersamadi di batu karang, di antara percikan buih, debur ombak, angin, gelombang dan badai topan. Ia memohon kepada Sang Pencipta agar diberi sebuah pulau. Pulau itu akan menjadi tempat bermukim bagi anak-cucu dan keturunannya, kelak. Hatta, ketika laut tenang, seekor ikan besar tiba-tiba muncul dari permukaan laut dan terbang menyerangnya. Tanpa beringsut dari tempat duduk maupun membuka mata, Datu Mabrur menepis serangan mendadak itu. Ikan itu terpelanting dan jatuh di karang. Setelah jatuh ke air, ikan itu menyerang lagi. Demikian berulang-ulang. Di sekeliling karang, ribuan ikan lain mengepung, memperlihatkan gigi mereka yang panjang dan tajam, seakan prajurit siap tempur. Pada serangannya yang terakhir, ikan itu terpelanting jatuh persis saat Datu Mabrur membuka matanya. “Hai, ikan! Apa maksudmu mengganggu samadiku? Ikan apa kamu?” “Aku ikan todak, Raja Ikan Todak yang menguasai perairan ini. Samadimu membuat lautan bergelora. Kami terusik, dan aku memutuskan untuk menyerangmu. Tapi, engkau memang sakti, Datu Mabrur. Aku takluk,” katanya, megap-megap. Matanya berkedip-kedip menahan sakit. Tubuhnya terjepit di sela-sela karang tajam. “Jadi, itu rakyatmu?” Datu Mabrur menunjuk ribuan ikan yang mengepung karang. “Ya, Datu. Tapi, sebelum menyerangmu tadi, kami telah bersepakat. Kalau aku kalah, kami akan menyerah dan mematuhi apa pun perintahmu.” “Datu, tolonglah aku. Obati luka-lukaku dan kembalikanlah aku ke laut. Kalau terlalu lama di darat, aku bisa mati. Atas nama rakyatku, aku berjanji akan mengabdi padamu, bila engkau menolongku...” Raja Ikan Todak mengiba-iba. Seolah sulit bernapas, insangnya membuka dan menutup. “Baiklah,” Datu Mabrur berdiri. “Sebagai sesama makhluk ciptaan-Nya, aku akan menolongmu.”56 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X“Apa pun permintaanmu, kami akan memenuhinya. Datuingin istana bawah laut yang terbuat dari emas dan permata,dilayani ikan duyung dan gurita? Ingin berkeliling dunia, bersamaikan paus dan lumba-lumba?” “Tidak. Aku tak punya keinginan pribadi, tapi untuk masadepan anak-cucuku nanti....” Lalu, Datu Mabrur menceritakanmaksud pertapaannya selama ini. “Akan kukerahkan rakyatku, seluruh penghuni lautan dansamudera. Sebelum matahari terbit esok pagi, impianmu akanterwujud. Aku bersumpah!” jawab Raja Ikan Todak. Datu Mabrur tak dapat membayangkan, bagaimana Raja IkanTodak akan memenuhi sumpahnya itu. “Baiklah. Tapi kita harusmembuat perjanjian. Sejak sekarang kita harus sa-ijaan, seiringsejalan. Seia sekata, sampai ke anak-cucu kita. Kita harus rakatmufakat, bantu membantu, bahu membahu. Setuju?” “Setuju, Datu...,” sahut Raja Ikan Todak yang tergolek lemah.Ia sangat membutuhkan air. Mendengar jawaban itu, Datu Mabrur tersenyum. Denganhati-hati, dilepaskannya tubuh Raja Ikan Todak dari jepitankarang, lalu diusapnya lembut. Ajaib! Dalam sekejap, darah dan luka di sekujur tubuh RajaIkan Todak itu mengering! Kulitnya licin kembali seperti semula,seakan tak pernah luka. Ikan itu menggerak-gerakkan sirip danekornya dengan gembira. Dengan lembut dan penuh kasih sayang, Datu Mabrurmengangkat Raja Ikan Todak itu dan mengembalikannya kelaut. Ribuan ikan yang tadi mengepung karang, kini berenangmengerumuninya, melompat-lompat bersuka ria. “Sa-ijaan!” seru Raja Ikan Todak sambil melompat dipermukaan laut. “Sa-ijaan!” sahut Datu Mabrur. Sebelum tengah malam, sebelum batas waktu pertapaannyaberakhir, Datu Mabrur dikejutkan oleh suara gemuruh yangdatang dari dasar laut. Gemuruh perlahan, tapi pasti. Gemuruhsuara itu terdengar bersamaan dengan timbulnya sebuah daratan,dari dasar laut! Kian lama, permukaan daratan itu kian tampak.Naik dan terus naik! Lalu, seluruhnya timbul ke permukaan! Di bawah permukaan air, ternyata jutaan ikan dari berbagaijenis mendorong dan memunculkan daratan baru itu dari dasarBab 3 Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman 57laut. Sambil mendorong, mereka serempak berteriak, “Sa-ijaan! Sa-ijaan! Sa-ijaaan...!” Datu Mabrur tercengang di karang pertapaannya. Raja Ikan Todak telah memenuhi sumpahnya! Bersamaan dengan terbitnya matahari pagi, daratan itu telah timbul sepenuhnya. Berupa sebuah pulau. Lengkap dengan ngarai, lembah, perbukitan dan pegunungan. Tanahnya tampak subur. Pulau kecil yang makmur. Datu Mabrur senang dan gembira. Impiannya tentang pulau yang akan menjadi tempat tinggal bagi anak-cucu dan keturunannya, telah menjadi kenyataan. Permohonannya telah dikabulkan. Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Sang Pencipta, ia menamakannya Pulau Halimun. Alkisah, Pulau Halimun kemudian disebut Pulau Laut. Sebab, ia timbul dari dasar laut dan dikelilingi laut. Sebagai hikmahnya, kata sa-ijaan dan ikan todak dijadikan slogan dan lambang Pemerintah Kabupaten Kotabaru. Diadaptasi dari: https://sumberbelajar.seamolec.org/product.php?id=NWFlMDNlNzE4NjVlYWNiZjc4ZjE3NmJh Kegiatan 2 Setelah menyimak Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak jawablah pertanyaan berikut. Kalian dapat meminta teman untuk membacakan hikayat tersebut sekali lagi agar mendapatkan pemahaman yang lebih baik. 1. Berdasarkan penggalan cerita pada Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak berikut, sifat Datu Mabrur apakah yang hendak disampaikan penulis kepada pembaca? Siang-malam ia bersamadi di batu karang, di antara percikan buih, debur ombak, angin, gelombang dan badai topan. 2. Bagaimana perasaan Ikan Todak saat muncul ke permukaan dan memperkenalkan dirinya kepada Datu mabrur? 3. Apakah kalian setuju dengan sikap Raja Ikan Todak yang menyerang Datu Mabrur? Setuju Tidak setuju Alasan: _____________________________________________________________________________58 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X4. Tentukan apakah pernyataan berikut ini benar atau salah. Salah Benar a. Datu Mabrur ingin memiliki pulau yang dapat ia tinggali dan kuasai b. Datu Mabrur dapat mengatasi serangan Ikan Todak c. Ikan Todak menyerang Datu Mabrur karena telah sengaja menyakiti pasukannya d. Sa-ijaan berarti saling membantu. e. Proses munculnya daratan baru dari dasar laut terjadi sejak tengah malam hingga pagi hari.5. Bagaimana hubungan pesan moral yang disampaikan dengan kondisi masyarakat pada saat ini?B. Membandingkan Karakterisasi dan Plot pada Hikayat dan Cerpen Membaca untuk menilai dan mengkritisi karakterisasi dan plot pada hikayat dan cerpen. Dapat pula mengaitkannya dengan nilai-nilai kehidupan yang berlaku pada masa lalu dan sekarang.Kegiatan 1Pada kegiatan kali ini, kalian akan membaca Hikayat si Miskin untuk meng-identifikasi karakterisasi dan plot pada hikayat. Gunakanlah tabel-tabel dibawah ini untuk mengidentifikasi hal tersebut. Tabel 3.2 Tabel identifikasi karakterisasi pada teks hikayatNama Tokoh Karakter Masalah yang Cara tokoh tokoh dihadapi tokoh menyelesaikan masalah Bab 3 Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman 59Bagan identifikasi plot cerita.................................. .................................. .................................. .................................. .................................. Uraikan plot cerita dalam teks Hikayat si Miskin secara kronologisdengan mengisikan kata-kata ke dalam setiap kotak pada bagan di atas.Kalian dapat menambahkan kotak jika dirasa perlu. Hikayat si Miskin Asalnya raja kayangan dan jadi demikian karena disumpahi oleh Batara Indera. Terlantar di negeri Antah Berantah dan keduanya sangat dibenci orang. Setiap kali mereka mengemis di pasar dan kampung mereka dipukuli dan diusir hingga ke hutan. Oleh yang demikian, tinggallah dua suami-istri itu di hutan memakan batang kayu dan buah-buahan. Hatta beberapa lamanya maka istri si Miskin itu pun hamillah tiga bulan lamanya. Maka istrinya menangis hendak makan buah mempelam yang ada di dalam taman raja itu. Maka suaminya itu pun terketukkan hatinya tatkala ia di Keinderaan menjadi raja tiada ia mau beranak. Maka sekarang telah mudhorot. Maka baharulah hendak beranak seraya berkata kepada istrinya, “Ayo, hai Adinda. Tuan hendak membunuh kakandalah rupanya ini. Tiadakah tuan tahu akan hal kita yang sudah lalu itu? Jangankan hendak meminta barang suatu, hampir kepada kampung orang tiada boleh.” Setelah didengar oleh istrinya kata suaminya demikian itu maka makinlah sangat ia menangis. Maka kata suaminya, “Diamlah tuan, jangan menangis! Berilah kakanda pergi mencaharikan tuan buah mempelam itu, jikalau dapat oleh kakanda akan buah mempelam itu kakanda berikan pada tuan.” Maka istrinya itu pun diamlah. Maka suaminya itu pun pergilah ke pasar mencahari buah mempelam itu. Setelah sampai di orang berjualan buah mempelam maka si Miskin itu pun berhentilah di sana. Hendak pun dimintanya takut ia akan dipalu orang. Maka kata orang yang berjualan buah mempelam, “Hai miskin. Apa kehendakmu?”60 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XMaka sahut si Miskin, “Jikalau ada belas dan kasihan sertarahim tuan akan hamba orang miskin hamba ini minta diberikanyang sudah terbuang itu. Hamba hendak memohonkan buahmempelam tuan yang sudah busuk itu barang sebiji sahaja tuan.” Maka terlalu belas hati sekalian orang pasar itu yangmendengar kata si Miskin. Seperti hancurlah rasa hatinya. Makaada yang memberi buah mempelam, ada yang memberikan nasi,ada yang memberikan kain baju, ada yang memberikan buah-buahan. Maka si Miskin itu pun heranlah akan dirinya oleh sebabdiberi orang pasar itu berbagai-bagai jenis pemberian. Adapunakan dahulunya jangankan diberinya barang suatu hampirpun tiada boleh. Habislah dilemparnya dengan kayu dan batu.Setelah sudah ia berpikir dalam hatinya demikian itu maka ia punkembalilah ke dalam hutan mendapatkan istrinya. Maka katanya, “Inilah Tuan, buah mempelam dan segalabuah-buahan dan makan-makanan dan kain baju. Itupun di-injakkannyalah istrinya seraya menceriterakan hal ihwalnyatatkala ia di pasar itu. Maka istrinya pun menangis tiada maumakan jikalau bukan buah mempelam yang di dalam taman rajaitu. “Biarlah aku mati sekali.” Maka terlalulah sebal hati suaminya itu melihatkan akan ke-lakuan istrinya itu seperti orang yang hendak mati. Rupanya tiadalahberdaya lagi. Maka suaminya itu pun pergilah menghadap MaharajaIndera Dewa itu. Maka baginda itu pun sedang ramai dihadap olehsegala raja-raja. Maka si Miskin datanglah. Lalu masuk ke dalam sekali. Maka titah baginda, “Hai Miskin, apa kehendakmu?” Maka sahut si Miskin, “Ada juga tuanku.” Lalu sujud kepalanyalalu diletakkannya ke tanah, “Ampun Tuanku, beribu-ribu ampuntuanku. Jikalau ada karenanya Syah Alam akan patuhlah hambaorang yang hina ini hendaklah memohonkan buah mempelamSyah Alam yang sudah gugur ke bumi itu barangkali Tuanku.” Maka titah baginda, “Hendak engkau buatkan apa buah mem-pelam itu?” Maka sembah si Miskin, “Hendak dimakan, Tuanku.” Maka titah baginda, “Ambilkanlah barang setangkai berikankepada si Miskin ini”. Maka diambilkan oranglah diberikan kepada si Miskin itu.Maka diambillah oleh si Miskin itu seraya menyembah kepadabaginda itu. Lalu keluar ia berjalan kembali. Setelah itu makabaginda pun berangkatlah masuk ke dalam istananya. MakaBab 3 Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman 61segala raja-raja dan menteri hulubalang rakyat sekalian itu pun masing-masing pulang ke rumahnya. Maka si Miskin pun sampailah kepada tempatnya. Setelah dilihat oleh istrinya akan suaminya datang itu membawa buah mempelam setangkai. Maka ia tertawa-tawa. Seraya disambutnya lalu dimakannya. Maka adalah antaranya tiga bulan lamanya. Maka ia pun me- nangis pula hendak makan nangka yang di dalam taman raja itu juga. Demikian juga si Miskin mendapat nangka di kebun raja itu untuk istrinya yang mengidam itu Adapun selama istrinya si Miskin hamil maka banyaklah makan-makanan dan kain baju dan beras padi dan segala perkakas- perkakas itu diberi orang kepadanya. Dan pada ketika yang baik dan saat yang sempurna, pada malam empat belas hari bulan maka bulan itu pun sedang terang- tumerang maka pada ketika itu istri si Miskin itu pun beranaklah seorang anak lelaki terlalu amat baik parasnya dan elok rupanya. Anak itu dinamakan Marakarmah, artinya anak di dalam kesukaran. Hatta maka dengan takdir Allah Swt. menganugerahi kepada hambanya. Maka si Miskin pun menggalilah tanah hendak berbuat tempatnya tiga beranak itu. Maka digalinyalah tanah itu hendak mendirikan tiang teratak itu. Maka tergalilah kepada sebuah telaju yang besar berisi emas terlalu banyak. Maka istrinya pun datanglah melihat akan emas itu. Seraya berkata kepada suaminya, “Adapun akan emas ini sampai kepada anak cucu kita sekalipun tiada habis dibuat belanja.” Ia menjadi kaya dan menempah barang-barang keperluannya- kendi, lampit, utar-utar, pelana kuda, keris, dan sebagainya. Sekembalinya dari menempah barang-barang itu dia mandi berlimau, menimang anaknya dan berseru, “Jikalau sungguh- sungguh anak dewa-dewa hendak menerangkan muka ayahanda ini, jadiIah negeri di dalam hutan ini sebuah negeri yang lengkap dengan kota, parit dan istananya serta dengan menteri, hulubalang, rakyat sekalian dan segala raja-raja di bawah baginda, betapa adat segala raja-raja yang besar!” Kabul permintaan itu dan si Miskin menjadi raja bertukar nama Maharaja Indera Angkasa dan istrinya bertukar nama Ratna Dewi dan negeri itu dinamakan Puspa Sari. (Sumber: Bunga Rampai Melayu Kuno, 1952, dengan penyesuaian)62 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XSetelah kalian membaca cerita dan mengisi tabel tersebut, jawablahpertanyaan ini.1. Apakah setiap tokoh memiliki porsi yang sama dalam cerita untuk digambarkan karakternya? Jika tidak, tokoh mana yang mendapatkan porsi lebih banyak? Jelaskan alasanmu!2. Adakah keterkaitan antara karakter tokoh dan cara mereka menyele- saikan masalah? Mengapa?3. Apa yang akan terjadi jika si Miskin tidak jujur menyampaikan kepada istrinya bahwa mempelam yang didapatnya kali pertama dari pasar? Apakah hal tersebut akan sangat memengaruhi cerita?4. Apakah kalian setuju dengan sikap istri si Miskin yang menolak mempelam yang dibawa suaminya dari pasar? Mengapa?5. Jika kalian menjadi si Miskin apakah kalian akan melakukan hal yang sama saat diminta istrinya meminta mempelam Raja? Jelaskan alasan jawabanmu! Kegiatan 2Kali ini kalian akan belajar membandingkan karakterisasi dan plot padahikayat dan cerpen. Sebelumnya, bacalah cerpen Tarian Pena berikut. Lalu,bandingkanlah karakterisasi dan plot antara cerita Hikayat Sa-ijaandan Ikan Todak, Hikayat si Miskin, dan cerpen Tarian Pena. Gunakanlahpertanyaan-pertanyaan berikut sebagai pemantik.1. Bagaimana latar belakang tokoh memengaruhi cerita?2. Sudut pandang apa yang digunakan oleh penulis dalam menyampaikan cerita?3. Bagaimana alur dibangun dalam cerita? TARIAN PENA Virginia C.C. Pomantow Di bawah terik matahari aku menyusuri jalan kampung yang tampak tak berpenghuni. Samar-samar nyanyian tonggeret ter- dengar di sampingku. Bagai melodi yang tak tertata, sekali lagi aku mendengarnya. Sesampai dalam “istana tuaku”, terlihat seorang perempuan tua yang menyambutku dengan hangat. Nasi yang berselimut lauk-pauk tersedia dengan manis di meja makan. Setelah itu, aku masuk ke dalam ruang yang mengetahui setiap gerak-gerikku. Aku mulai memegang pena dan menggoreskannyaBab 3 Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman 63di atas lembaran putih. Kutuang semua rasa yang bergejolak dalam hatiku. Tiba-tiba langit mulai gelap. Kuterlelap dalam buaian dingin yang kalap, bermimpi seorang pangeran gagah datang dengan kereta emas menjemputku dan merangkulku. Pagi cerah menanti sosok pelajar dari ibu pertiwi. Aku berdiri di lantai dua sekolah menanti kawan yang menyapa dengan senyuman. Kutatap pohon dan tanaman yang asri dan tersusun pula dengan rapi. Angin menyambar wajahku. “Fuuuuuuuuuu….” Seketika aku merasa tersengat dan memiliki semangat yang tak kunjung pudar. Di halaman sekolah para siswa bermain basket dengan lihai dan sebagian siswi berbincang-bincang dengan santai. Aku senang sekali menuangkan semua yang kulihat dalam sebuah tulisan, baik itu puisi maupun diary, hanya dengan kata yang mudah dipahami dan makna yang tersirat dengan sentuhan rasa kasih. Sungguh, aku tak ingin orang banyak mengetahui apa yang tersirat dalam catatanku. Waktu berjalan begitu cepat menyongsong matahari yang mengingini senja. Besi kuning mulai menjerit. “Teng, teng, teng.” Waktunya pulang ke “istanaku”. Seperti biasa, setibaku di istana tuaku, perempuan tua menyambutku dengan hangat. Terlihat nasi yang berselendangkan lauk-pauk, membekaskan lezat pada lidahku. Tak tahu mengapa, saat itu aku mengucapkan terima kasih pada perempuan tua itu. Aku pun masuk ke dalam ruang yang mengetahui gerak-gerikku dengan mengajak pena menari di atas lembaran putih. Kali ini, terpikirkan olehku sosok perempuan tua yang selalu terbayang di benakku. Susunan kalimat pun sudah selesai. “Aryo!” teriakku kepada lelaki yang belum pernah kudapati. Ketika aku membuka mata, Aryo sudah berada di depanku. Seketika pipiku mulai memerah dan bibirku menjadi sedikit kaku. “Apakah ini mimpi. Ini masih terlalu dini. Lagipula, aku masih terlalu muda!” teriakku dalam hati. Air dingin pun jatuh membasahi wajahku. Perlahan aku membuka mata dan mendapati ibuku memegang gayung air dari kamar mandi. “Ibu, mengapa Ibu menyiram air ke wajahku?” tanyaku.64 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X“Kamu tidur seperti kerbau,” canda ibu. Keesokan harinya,pagi-pagi buta, perempuan tua menyodorkan susu yang berbalutsediri kopi. Terasa lengkap akhir pekan ini. Kuintip dia dari baliklembaran kain yang tergantung di bawah ventilasi, dia di sana.Perempuan tua itu duduk di sebuah kayu berlapis kapuk yangmembatu. Aku sedikit tersenyum manis. “Hemmm….” Wajahnya tampak di bawah naungan yangdiharapkan selalu terjadi dan berharap waktu terus begini. “Ibu telah meninggal” kata seseorang yang menyapakudengan tepukan di bahu kanan. Aku terdiam dan tak dapat berbuatapa pun, selain menangis bak orang gila. “Aaah…. Hee…. Tidak! Tidak! Ibuku tidak akan meninggalkan-ku,” jeritan keras yang tak pernah kuteriakkan sepanjang hidupku. Seketika aku tersadar dari lamunku. ‘Uhh, untung saja ituhanya sebuah khayalan baru yang terlintas di kepalaku,’ kesalku. Pada sore hari menjelang bulan naik perlahan menggantikansurya, perempuan itu pulang dengan letihnya. Wajah lesu, tanganyang lemas, dan kaki yang perlahan membeku. Kulihat dariseberang utara ruang tamu. Aku melangkahkan kaki denganpasti dan memeluk tubuh perempuan tua itu, walau peluhnya punmenempel di bajuku. “Bu, maafkan aku. Aku tidak akan membuatmu kesal dancapek,” tangisku yang tersedu dalam sesal. “Eh, ada apa, sih, kamu ini tiba-tiba memeluk Ibu. Minta maafpula. Tumben-tumbenan,” kata ibu dengan bingung. Kemudian, aku pergi ke ruang yang mengetahui gerak-gerikku. Kuhanyut dalam renungan pada malam sepi ini,merasakan dua hati yang saling melukai, antara sesal dan sedih.Dua rasa yang sejenis, tetapi memiliki arti masing-masing yangsangat mendalam. Sekali lagi aku menorehkan pena di hadapanlembaran kertas putih. Lilin kecil yang memercikkan api jinggamenemaniku saat itu. Bersama itu, aku berdiam diri sambilmenulis sebuah kisahku hari itu. Perlahan aku memejamkan matadan bunyi rekaman lama terdengar. Aku terbangun dan keluar dari ruang yang mengetahui gerak-gerikku. Aku terkejut melihat banyak orang mengerumuni kamarperempuan tua itu. Kupandangi arah kamar perempuan tua itu.Lututku terjatuh perlaham menghampiri lantai. Aku tak dapatberbicara, tanganku dingin bak es yang keluar dari freezer.Bab 3 Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman 65“Ibu!” teriakku sekuat tenaga sambil meratapi malangnya nasibku. Perempuan tua tak dapat mengatakan apa pun, hanya terdiam, membeku, dan tergeletak, tinggal menunggu untuk dikebumikan. Aku hanya menangis, menangis tak karuan. Sekarang hari-hariku dipenuhi sesal yang tak berarti. Berangkat ke sekolah dengan seragam kumuh, tidak pula membuat sarapan karena malas dan resah, serta serintih harapan tak dapat kuadu. Masa tersulit pun kualami. Merajut asa tanpa sosok ibu di sisiku. Rindu tak terbalaskan. Bak pungguk merindukan bulan. “Ibu, aku rindu. Aku ingin Ibu masih bersamaku. Aku tak ingin semua ini terjadi. Aku lelah dengan semua kejadian ini!” jeritku kepada perempuan tua itu. “Tamat. Sekarang sudah larut malam. Sebaiknya cepat tidur. Selamat malam, Putriku,” kata ibuku sambil mencium keningku. “Selamat malam juga, Ibu,” jawabku sambil menarik selimut mungil dan terlelap pada malam itu dengan embusan angin yang menyapa dengan dingin. (Sumber: Di Sini Rinduku Tuntas; Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra 2019 Balai Bahasa Sulawesi Utara, 2019) Bandingkanlah hasil analisis kalian dengan pembahasan berikut agar dapat memahami perbedaan hikayat dengan cerpen! Meskipun hikayat dan cerpen sama-sama merupakan cerita naratif berupa fiksi, ada perbedaan antara keduanya. Hal tersebut terjadi karena perbedaan kondisi sosial dan budaya pada saat cerita tersebut dibuat. Hikayat yang dibuat pada masa kerajaan tidak dapat lepas dari nuansa istana, baik pada tokohnya maupun setting cerita. Tokoh pada hikayat cenderung berlatar belakang keluarga kerajaan atau orang-orang di sekitarnya. Keluarga kerajaan dikenal dengan orang- orang yang sakti hingga sering diceritakan dapat melakukan hal-hal yang tidak wajar. Bahkan, para tokoh tidak hanya diambil dari kerajaan yang ada di bumi, tetapi juga kerajaan kayangan. Perbedaan kasta di setiap golongan masyarakat muncul sangat jelas pada cerita. Hal ini sangat berbeda dengan cerpen yang lebih variatif mengambil tokoh dalam cerita. Hal tersebut sangat berpengaruh pada konflik yang muncul dalam cerita. Konflik yang biasa muncul tidak lepas dari perselisihan antarkerajaan dan golongan. Penyelesaian konflik pun tidak jauh dari peperangan dan penggunaan kekuatan ajaib yang berakhir bahagia. Pada cerpen karena66 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas Xkarakter dan latar belakang yang begitu beragam mengakibatkan konflikdan cara penyelesaiannya pun beragam. Sebagai cerita yang lebih panjang dibandingkan cerpen, hikayatmemiliki alur lebih kompleks. Hikayat memiliki alur berbingkai yangpada sebuah ceritanya berisi cerita lain. Pada Hikayat Bayan Bijaksana, disamping menceritakan percakapan antara Bayan dan Istri Zainab, terdapatpula cerita lain. Contohnya cerita tentang anak cerpelai, seperti yangterdapat pada kutipan hikayat berikut. Cerita bayan itu ialah mengenai seekor bayan yang mempunyai tiga ekor anak yang masih kecil. Ibu bayan itu menasihatkan anak-anaknya supaya jangan berkawan dengan anak cerpelai yang tinggal berhampiran. Ibu bayan telah bercerita kepada anak-anaknya tentang seekor anak kera yang bersahabat dengan seorang anak saudagar. Alur yang digunakan pada hikayat adalah alur maju. Berbeda dengancerpen yang memiliki alur lebih variatif. Sudut pandang penceritaan pun berbeda antara hikayat dan cerpen.Hikayat menggunakan sudut pandang orang ketiga, orang yang men-ceritakan. Adapun cerpen menggunakan sudut pandang yang beragam. Sekarang, buatlah kesimpulan mengenai perbedaan karakterisasitokoh dan plot hasil analisis kalian dengan penjelasan di atas. Kegiatan 3Hikayat sebagai bagian dari cerita rakyat tentu tidak lepas dari kehidupanmasyarakat. Melalui kehidupan yang diangkat dalam cerita, hikayatmenyajikan tak hanya hiburan, tetapi juga nilai-nilai kebaikan yang dapatdiambil hikmahnya oleh pembaca. Nilai-nilai tersebut dapat kita lihat daripola tingkah laku, pola berpikir, dan sikap-sikap tokoh dalam cerita, baikyang dideskripsikan dalam cerita maupun dinarasikan dalam ucapan-ucapan tokoh.Bab 3 Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman 67Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra, termasuk hikayat,terdiri atas nilai pendidikan, religius, moral, dan nilai sosial.1. Nilai pendidikan adalah nilai yang berkaitan dengan semangat atau kemauan seseorang untuk terus belajar secara sadar.2. Nilai religius merupakan nilai yang mengikat manusia dengan Pencipta alam dan seisinya.3. Nilai moral merupakan suatu penggambaran tentang nilai-nilai kebenaran, kejujuran, dan ajaran kebaikan tertentu yang bersifat praktis.4. Nilai sosial berkaitan erat antara hubungan individu dan individu lainnya dalam satu kelompok. Untuk lebih jelasnya, pelajarilah contoh analisis nilai yang terdapatpada cerita Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak berikut.Tabel 3.3 Tabel analisis nilai pada teks “Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak”Nilai Konsep nilai Kutipan teksPendidikan Tetap berjuang Digambarkan Datuk Mabrur tetap bertapa dalam mencapai begitu lama walaupun siang dan malam serta tujuan diserang oleh ikan todak.Religius Berdo’a dan Ia memohon kepada Sang Pencipta agar bersyukur diberi sebuah pulau. kepada Tuhan. Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Sang Pencipta, ia menamakannya Pulau Halimun.Moral Memikirkan “Tidak. Aku tak punya keinginan pribadi, masa depan tapi untuk masa depan anak-cucuku nanti....” keluarga dan Lalu, Datu Mabrur menceritakan maksud keturunan pertapaannya selama ini.Sosial Bekerja sama Kita harus rakat mufakat, bantu membantu, dalam mencapai bahu membahu. Setuju?” sebuah tujuan. Analisislah nilai-nilai yang terkandung dalam Hikayat Si Miskin seperticontoh di atas.68 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XC. Menggunakan Kaidah Bahasa dalam Hikayat dan Cerpen Memahami kaidah-kaidah bahasa yang digunakan dalam hikayat dan cerpenKONJUNGSI URUTAN WAKTUSebagai teks yang menggambarkan sebuah alur cerita, hikayat dan cerpentidak dapat lepas dari penggunaan konjungsi urutan waktu. Konjungsiurutan waktu digunakan untuk menyatakan urutan sebuah kejadianberdasarakan waktu terjadinya, baik itu sebelumnya, saat, maupunsetelahnya. Hikayat menggunakan konjungsi urutan waktu berupa kata-kata arkais. Perhatikanlah tabel berikut.Tabel 3.4 Tabel perbandingan kata arkais dengan kata populer Kata arkais Kata populerAkisyah/alkisah Pada ….Bermula/sebermula Awalnya,Arkian KemudianHatta/ata LaluKalakian Setelah ituSyahdan SelanjutnyaMaka Sesudah itu Ketika …. Saat …. Sebelum itu Akhirnya Pemilihan konjungsi sangat menentukan koherensi atau kepaduanmakna antarkalimat maupun antarparagraf dalam cerita. Perhatikankutipan cerpen berikut. Bab 3 Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman 69Aku mulai jengah mendengar isakannya. Lalu, kutolehkan kepala ke belakang dan di sanalah ia masih menahan isak tangis. Laki-laki itu mencoba menenangkan dengan menepuk-nepuk pundaknya. Saat itulah aku tersentak, wanita itu membutuhkan tempat. Wanita itu tidak seharusnya berdiri di tengah desakan manusia. Wanita itu sedang hamil besar. Dia sedang hamil besar. (Sumber: Puspitasari, Arum. 2016. “Kursi Bus” dalam Rahasia Simfonia: Antologi Cerpen Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia bagi Siswa SLTA Kabupaten Bantul. Yogyakarta: Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta) Bandingkan jika dua konjungsi urutan waktu pada cerita tersebut diubah seperti berikut. Aku mulai jengah mendengar isakannya. Sebelumnya, kutolehkan kepala ke belakang dan di sanalah ia masih menahan isak tangis. Laki-laki itu mencoba menenangkan dengan menepuk-nepuk pundaknya. Pada saat aku tersentak, wanita itu membutuhkan tempat. Wanita itu tidak seharusnya berdiri di tengah desakan manusia. Wanita itu sedang hamil besar. Dia sedang hamil besar. (Sumber: Puspitasari, Arum. 2016. “Kursi Bus” dalam Rahasia Simfonia: Antologi Cerpen Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia bagi Siswa SLTA Kabupaten Bantul. Yogyakarta: Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta) Penggunaan konjungsi urutan waktu yang tidak tepat akan mengubah logika alur cerita dan koherensi sebuah paragraf. Hal lain yang perlu diperhatikan dari penggunaan konjungsi waktu adalah frekuensinya. Jangan terlalu banyak menggunakan konjungsi urutan waktu pada satu paragraf. Penggunaan yang terlalu sering, apalagi kata yang sama, akan membuat cerita yang ditulis menjadi “kekanak-kanakan”. Bandingkanlah dua penggalan cerita berikut.70 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XJam lima pagi saya bangun. Sesudah itu saya ke kamar mandi, lalu saya mandi. Sesudah itu saya berpakaian. Sesudah berpakaian lalu saya makan pagi. Kemudian, saya menyiapkan buku-buku sekolah saya. Sesudah itu saya pamit ayah dan ibu, lalu saya berangkat ke sekolah (Keraf 1994:79). Hari masih pukul lima pagi. Udara masih terasa segar dan nyaman, keadaan sekitar pun masih sunyi-senyap. Tanpa menghiraukan kesunyian pagi itu, saya pergi menuju kamar mandi. Siraman air yang sejuk dan dingin mengagetkan saya, tetapi hanya sekejap. Segera mengeringkan tubuh dan berpakaian merupakan pilihan yang tepat untuk mengusir rasa dingin itu. Sepiring sarapan semakin menghangatkan tubuh saya. Buku-buku sekolah sudah menunggu untuk disiapkan sebelum saya berpamitan kepada ayah dan ibu untuk berangkat ke sekolah (Keraf 1994:80 dengan penyesuaian).MajasMajas atau gaya bahasa sangat erat kaitannya dengan cerita fiksi. Majasdigunakan untuk menambahkan keindahan cara penyampaian cerita.Beberapa majas yang sering kali digunakan, baik dalam hikayat maupuncerpen adalah sebagai berikut:AntonomasiaAntonomasia adalah majas yang menyebut seseorang berdasarkan ciriatau sifatnya yang menonjol.Contoh:1. Hatta beberapa lamanya maka istri si Miskin itu pun hamillah tiga bulan lamanya.2. Tak tahu mengapa, saat itu aku mengucapkan terima kasih kepada perempuan tua itu.Bab 3 Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman 71Personifikasi Personifikasi adalah majas yang menyatakan benda mati maupun benda hidup yang bukan manusia (hewan/tumbuhan) sebagai sesuatu yang seolah-olah bersifat dan berlaku layaknya manusia. Contoh: 1. Samar-samar nyanyian jangkrik terdengar di sampingku. 2. Angin menyambar wajahku. Simile Majas simile adalah majas yang membandingkan suatu hal dengan hal lainnya secara eksplisit menggunakan kata penghubung atau kata pembanding. Kata penghubung atau kata pembanding yang biasa digunakan antara lain: seperti, laksana, bak, dan bagaikan. Contoh: 1. “Kamu tidur seperti kerbau,” canda ibu. 2. Mereka selalu bertengkar bak kucing dan anjing. Metafora Metafora adalah majas yang menggunakan kata atau kelompok kata untuk mewakili hal lain yang bukan sebenarnya, mulai dari bandingan benda fisik, sifat, ide, atau perbuatan lain. Metafora tidak menggunakan kata penghubung atau kata pembanding seperti simile. Contoh: 1. Seperti biasa, setibaku di istana tuaku, perempuan tua menyambutku dengan hangat. 2. Ia adalah tulang punggung keluarga. Hiperbola Hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan dengan cara melebih-lebihkan sesuatu dari yang sebenarnya. Contoh: 1. Seraya berkata kepada suaminya, “Adapun akan emas ini sampai kepada anak cucu kita sekalipun tiada habis dibuat belanja.” 2. Aku tak dapat berbicara, tanganku dingin bak es yang keluar dari freezer.72 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XKalian dapat memindai QR kode di samping ataumenggunakan tautan di bawah untuk mempelajarimajas lainnya. https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Teks-Cerita-Ulasan-2015/konten5.htmlUbahlah kutipan Hikayat si Miskin ini menjadi bahasa cerpen yang lebihpopuler. Gunakanlah konjungsi urutan waktu dan berbagai majas untukmengembangkannya. Asalnya raja kayangan dan jadi demikian karena disumpahi oleh Batara Indera. Terlantar di negeri antah-berantah dan keduanya sangat dibenci orang. Setiap kali mengemis di pasar dan kampung, mereka dipukuli dan diusir hingga ke hutan. Oleh yang demikian, tinggallah dua suami-istri itu di hutan memakan batang kayu dan buah-buahan. Hatta beberapa lamanya maka istri si Miskin itu pun hamillah tiga bulan lamanya. Maka istrinya menangis hendak makan buah mempelam yang ada di dalam taman raja itu. Maka suaminya itu pun terketukkan hatinya tatkala ia di Keinderaan menjadi raja tiada ia mau beranak. Maka sekarang telah mudhorot. Maka baharulah hendak beranak seraya berkata kepada istrinya, “Ayo, hai Adinda. Tuan hendak membunuh kakandalah rupanya ini. Tiadakah tuan tahu akan hal kita yang sudah lalu itu? Jangankan hendak meminta barang suatu, hampir kepada kampung orang tiada boleh.” (Sumber: Bunga Rampai Melayu Kuno, 1952, dengan penyesuaian)D. Menulis Cerpen Berdasarkan Nilai dalam Hikayat Menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis dan reflektif dalam bentuk teks fiksi dan mempublikasikannya di media cetak maupun digital.Pada bagian sebelumnya, kalian sudah menganalisis nilai-nilai yangterkandung dalam cerita Hikayat si Miskin. Sekarang, gunakanlah nilai-nilai yang kalian temukan untuk menulis sebuah cerpen.Bab 3 Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman 73Agar memudahkan kalian dalam menulis cerita, kalian dapat memulainya dengan membuat kerangka cerita menggunakan peta konsep. Peta konsep adalah gambar yang digunakan untuk menjelaskan hubungan beberapa hal atau konsep secara lebih ringkas dan menarik. Gambar 3.2 Contoh peta konsep cerpen Langkah-langkah penulisannya adalah sebagai berikut. 1. Siapkanlah kertas kosong, spidol, atau pensil aneka warna. 2. Tuiskanlah topik utama dari cerpen yang akan kalian buat di tengah-tengah kertas, misalnya persahabatan. Lingkarilah kata kunci itu. 3. Gambarlah cabang utama terkait topik tersebut. Misalnya, tentang tokoh, konflik atau masalah yang dihadapi tokoh, dan cara tokoh menyelesaikan masalah. 4. Buatlah cabang-cabang lainnya dan gunakan warna ber- beda. Cabang-cabang itu diisi oleh kata-kata kunci yang ber- hubungan dengan cabang utama. 5. Gunakanlah warna yang menarik pada gambar atau simbol- simbol yang mencerminkan pengalaman dan imajinasi kalian berkaitan dengan topik-topik itu.74 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X6. Gambarlah garis lengkung untuk menghubungkan kata kunci yang masih berkaitan dengan kata kunci dari cabang lainnya. Tambahkanlah simbol yang menggambarkan keterkaitan antarkata kunci itu. 7. Perhatikanlah kembali kelengkapan pengalaman dan imajinasi kalian. Apakah seluruhnya sudah tersampaikan? 8. Jika sudah lengkap, nomorilah kata-kata kunci sesuai dengan urutan yang akan kalian susun di dalam cerpen. Coretlah kata- kata kunci yang dianggap tidak penting untuk dikembangkan. Misalnya, kata kunci yang terlalu menyimpang dari topik utama atau terlalu biasa kalau dijadikan bahan cerpen. 9. Kembangkanlah kata-kata kunci tersebut menjadi sebuah cerpen yang utuh. Kalian juga tetap dapat menambahkan peristiwa dan imajinasi lain di luar kerangka yang tersedia, sepanjang tidak mengganggu topik utama yang telah dibangun sebelumnya. 10. Lakukan penilaian diri terhadap cerpen yang telah kalian tulis. Gunakanlah tabel ini untuk menilainya. (Sumber: USAID Prioritas, 2015) Tabel 3.5 Tabel daftar periksa penulisan cerpenNo Pertanyaan Ya Tidak Tindak LanjutIsi1 Apakah ceritanya menyajikan sesuatu yang baru atau hanya merupakan pengulangan dari cerita-cerita sebelumnya?2 Apakah karakter tokoh dan konflik-konfliknya saling memperkuat atau malah bertolak belakang?3 Apakah latarnya relevan dengan konflik atau peristiwa yang diceritakan? Bab 3 Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman 75No Pertanyaan Ya Tidak Tindak LanjutSistematika penyajian1 Apakah pembukanya menarik dan menimbulkan kepenasaranan pembaca?2 Apakah alurnya jelas, tidak berbelit-belit?3 Apakah bagian-bagiannya mengusung tema yang sama atau ada yang menyimpang?4 Apakah bagian-bagiannya, seperti orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan kodanya sudah lengkap dan padu?Bahasa1 Apakah paragraf-paragrafnya sudah padu, setiap paragraf mengusung satu peristiwa/ konflik yang sama?2 Apakah kalimat-kalimatnya sudah efektif?3 Apakah pilihan katanya, seperti konjungsi dan kata-kata lainnya sudah benar?4 Apakah ejaan dan tanda bacanya sudah tepat?E. Membuat Media Presentasi Berupa Video Gerak Henti Membuat media presentasi cerita pendek berupa video gerak henti (stop motion).76 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XMembuat Video Gerak HentiVideo gerak henti adalah salah satu teknik animasi untuk membuatobjek yang dimanipulasi secara fisik agar terlihat bergerak dengansendirinya. Objek tersebut digerakkan sedikit demi sedikit padasetiap frame yang akan difoto. Ikutilah langkah-langkah berikutuntuk membuat video gerak henti dari cerita pendekmu.1. Buatlah papan cerita (storyboard) sederhana dengan memuat alur kejadian yang akan difoto dan narasi yang akan direkam untuk setiap adegannya. Perhatikan contoh papan cerita berikut. Tabel 3.6 Contoh papan cerita (storyboard) Tarian PenaNo. Audio Visual1 Tarian Pena karya Virginia C. C. Satu per satu huruf bergerakPomantow masuk ke area foto membentuk tulisan “Tarian Pena”. Sebuah gulungan kertas menggelinding ke bawah tulisan “Tarian Pena” dan pelan-pelan terbuka. Di dalamnya terdapat tulisan “Virginia C. C. Pomatow”.2 Di bawah terik matahari aku Gambar latar: jalan kampungmenyusuri jalan kampung yang Gambar bergerak:tampak tak berpenghuni. Samar-samar nyanyian tonggeret • Seorang gadis berseragam SMA berjalan.terdengar di sampingku. Bagai •melodi yang tak tertata, sekali Matahari yang bersinar teriklagi aku mendengarnya.3 Sesampai dalam “istana tuaku”, Gambar latar: rumah sederhanaterlihat seorang perempuan Gambar bergerak:tua yang menyambutku dengan • Seorang gadis berjalanhangat. memasuki halaman rumah. • Seorang ibu menyambut di serambi rumah. Gambar latar adalah gambar yang tidak perlu digerakkan pada satu adegan. Gambar bergerak adalah gambar yang harus digerakkan secara perlahan pada setiap kali pengambilan gambar agar cerita tampak hidup.2. Siapkanlah objek yang akan difoto. Kalian dapat menggunakan gambar, potongan huruf atau boneka. Bab 3 Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman 77Sebagai contoh, pada bagian pertama papan cerita di atas, kalian harus menyiapkan potongan huruf yang merangkai frasa “Tarian Pena” dan sebuah gulungan kertas yang bertuliskan “Virginia C. C. Pomatow”.Pada bagian kedua, kalian harus menyiapkan gambar pemandangan jalan di sebuah desa, anak perempuan berseragam SMA, dan matahari yang bersinar terik. 3. Siapkanlah kamera yang akan digunakan untuk mengambil gambar. Kalian dapat menggunakan kamera di telepon pintar atau kamera lainnya. 4. Foto satu per satu adegan. Buatlah adegan transisi agar gerakan pada video lebih halus. 5. Rekamlah narasi video menggunakan alat perekam di telepon pintarmu. 6. Rangkailah satu per satu foto yang telah diambil sehingga menjadi cerita yang utuh. Buatlah menggunakan aplikasi pengolah video yang kalian miliki, baik di telepon pintarmu maupun di komputer. Tambahkan rekaman suara kalian. Cocokkan antara suara narasi dan adegan. Selamat Berkreasi! Kalian dapat memindai QR kode di samping atau menggunakan tautan di bawah untuk melihat contoh cerita yang disajikan dalam video gerak henti. https://youtu.be/OFzANaxhOBc78 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XF. Mempresentasikan Cerita Pendek dengan Media yang Tepat Menyajikan teks narasi dalam bentuk monolog secara runut dan kreatif.Sekarang saatnya kalian mempresentasikan cerpen yang sudah ditulismenggunakan video gerak henti yang telah kalian buat pada kegiatansebelumnya. Sebelum kalian menampilkan video tersebut di kelas, janganlupa untuk menyampaikan salam, memperkenalkan diri, dan menyampai-kan informasi terkait cerita kalian. Informasi yang disampaikan terdiriatas judul, tokoh, dan sinopsis cerita. Setelah kalian menampilkan video, sampaikanlah nilai moral dari ceritatersebut. Akhirnya, tutuplah dengan salam penutup. Jika tidak dapat membuat video gerak henti, kalian dapat mempresen-tasikan cerpen yang dibuat dalam bentuk drama, panggung boneka,wayang, atau media kreatif lainnya yang dapat menarik perhatian danminat audiensi.G. Jurnal Membaca Menulis resensi buku kumpulan cerpen yang memuat interpretasi, analisisnya terhadap topik, karakter cerita, penggunaan diksi, maupun kritik terhadap bacaan tersebut.Pada jurnal membaca kali ini, kalian akan diajak untuk membuat resensibuku, khususnya hikayat dan atau kumpulan cerpen. Resensi adalah suatutulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Resensiditulis untuk menyampaikan kepada para pembaca apakah hasil karya ataubuku tersebut patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Adapun hal-hal yang termuat dalam sebuah resensi adalah sebagaiberikut.1. Latar belakang Pada bagian ini, kalian harus menyampaikan tujuan penulis menuliskan karya atau buku tersebut. Kalian dapat mendapatkan informasi tersebut pada bagian prakata penulis. Hal ini perlu disampaikan untuk menilai apakah tujuan tersebut dapat tercapai melalui karyanya atau tidak.Bab 3 Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman 79Pada bagian ini, kalian juga dapat menjelaskan tema dan deskripsi buku. Deskripsi buku mencakup identitas buku, seperti nama dan latar belakang penulis, nama penerbit, jumlah halaman, dan tahun terbit. 2. Macam atau jenis buku Sampaikanlah jenis buku yang kalian tulis resensinya. Dengan me- nyampaikan jenis buku yang diresensi, akan memudahkan pembaca untuk membandingkan buku tersebut dengan buku sejenis yang sudah ada. 3. Keunggulan dan kekurangan buku Sampaikanlah keunggulan buku yang dibaca. Pertama, kalian dapat mulai dari sampul bukunya. Hal tersebut penting karena itulah yang pertama kali dilihat oleh pembaca. Selanjutnya, kalian dapat membahas isi buku tersebut, mulai dari tema yang diangkat. Apakah tema bukunya menyajikan hal yang baru atau temanya sudah umum, tetapi dilihat dari sudut pandang lain. Setelah itu, kalian dapat membahas karakter yang muncul dalam cerita. Apakah karakter tersebut memiliki ciri khas yang kuat sehingga dapat alur cerita dengan baik ataukah terjebak pada stereotip yang ada. Lalu, bahaslah tentang plot atau alur cerita. Apakah alurnya membuat kalian penasaran untuk terus membaca cerita sampai habis, atau terjebak pada alur yang mudah ditebak. Selain itu, hal yang sangat penting untuk dibahas apakah bahasa yang digunakan sudah tepat dengan jenis buku dan target pembaca sehingga enak dibaca atau tidak. Kerapian struktur kalimat atau paragraf juga ejaan penting untuk dibahas pada bagian ini. Terakhir, bahas juga nilai moral cerita yang dapat kalian dapatkan dari buku tersebut. Sajikanlah pembahasan- pembahasan tersebut dengan menyertakan kutipan-kutipan dari buku agar pembaca lebih yakin dengan penilaian kalian. 4. Kesimpulan Sampaikanlah kesimpulan akhir kalian terhadap buku yang dibaca. Gunakanlah kata-kata persuasif yang dapat menarik pembaca untuk ikut membaca buku tersebut. Kalian dapat membaca buku antologi cerpen yang ditulis oleh satu pengarang atau hikayat yang ada di perpustakaan sekolah atau di sekitarmu. Kalian juga dapat mengunakan buku-buku elektronik berikut: 1. Hikayat Aladin (http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/1873) 2. Hikayat Banjar dan Kotaringin (http://repositori.kemdikbud.go.id/13617/) 3. Hikayat Panji Kuda Semirang (http://repositori.kemdikbud.go.id/1893/)80 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X4. Hikayat Sariman Budi (http://repositori.kemdikbud.go.id/8330/)5. Hikayat Negri Johor (http://repositori.kemdikbud.go.id/1890/) Kalian dapat mengirimkan resensi yang telah dibuat ke berbagai mediacetak dan elektronik.H. Refleksi Merefleksikan apa saja yang telah dipelajari dan bagian- bagian mana saja yang belum terlalu dikuasai agar dapat menemukan solusinya.Selamat! Kalian sudah mempelajari Bab 3. Tentu banyak yang sudah kalianpelajari. Tandai kegiatan yang sudah kalian lakukan atau pengetahuan yangkalian pahami dengan tanda centang, ya. Tabel 3.7 Tabel refleksi pembelajaranPada Bab 3 ini Sudah Masih Rencana dapat perlu tindak belajar lagi lanjutSaya mampu memahami dan menganalisisinformasi dalam hikayat yang dibacakan.Saya mampu menganalisis pesan dalamteks hikayat yang dibacakanSaya mampu menilai dan mengkritisikarakterisasi dan plot pada teks hikayat.Saya mampu menulis cerpen berdasarkannilai yang terkandung dalam hikayatdan mempublikasikannya di media cetakmaupun digital.Saya mampu memahami kaidah-kaidahbahasa yang digunakan dalam hikayat dancerpen.Bab 3 Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman 81Pada Bab 3 ini Sudah Masih Rencana dapat perlu tindak belajar lagi lanjutSaya mampu mempresentasikan ceritapendek dengan menggunakan media yangtepat sesuai dengan perhatian dan minatpendengarnya.Saya mampu menulis resensi buku.Hitunglah persentase penguasaan materi kalian dengan rumus berikut:(Jumlah materi yang kalian kuasai/jumlah seluruh materi) 100%1. Jika 70—100% materi di atas sudah dikuasai, kalian dapat meminta aktivitas pengayaan kepada guru.2. Jika materi yang dikuasai masih di bawah 70%, kalian dapat mendiskusikan kegiatan remedial yang dapat dilakukan dengan guru kalian.82 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XKEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGIREPUBLIK INDONESIA, 2021Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesiauntuk SMA/SMK Kelas XPenulis : Fadillah Tri Aulia & Sefi Indra GumilarISBN : 978-602-244-325-4BAB 4 BELAJAR MENJADI NEGOSIATOR ULUNGPertanyaan Pemantik1. Apa yang kalian ketahui tentang teks negosiasi?2. Apasajahal-halyangperludiperhatikandalambernegosiasi?3. Apa ciri-ciri atau karakteristik teks negosiasi?Gambar 4.1 Kegiatan jual beli di pasar Sumber: tribunnews.com/Gani Kurniawan (2021)Untuk mendukung pemahaman awal kalian tentang teks negosiasi, silakanisi tabel berikut dengan tanda centang () sesuai dengan peristiwa yangpernah kalian alami. Tabel 4.1 Isian wawasan tentang kegiatan negosiasiNo. Kegiatan Ya Tidak1. Pernahkan kalian membeli suatu barang di pasar atau toko melalui proses tawar-menawar?2. Apakah kalian pernah memenuhi permintaan seseorang dengan terlebih dahulu mengajukan persyaratan tertentu?3. Saat terdapat konflik atau masalah dengan teman, apakah kalian pernah menyelesaikannya dengan perundingan atau kesepakatan?4. Pernahkah kalian membuat suatu perjanjian atau kesepakatan tertentu yang saling menguntungkan dengan teman kalian? Jika pernah melakukan semua hal tersebut, tanpa disadari kalian telahmelakukan kegiatan negosiasi. Pada bab ini, kalian akan lebih mendalamiteks negosiasi melalui kegiatan menyimak, membaca, memirsa, menulis,dan mempresentasikan teks negosiasi. Setelah pembelajaran ini, kaliandiharapkan mampu mengidentifikasi, menemukan, dan memahami infor-masi, baik dalam teks maupun pada berbagai sumber pendukung lainnya.84 Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia

untuk SMA/SMK Kelas X