Ketahui juga tafsir surat Al Maidah ayat 48 di bawah ini Show Ada yang penasaran mengenai kandungan surat Al Maidah ayat 48? Ternyata, surat ini mengandung banyak sekali motivasi untuk berbuat baik selama hidup. Apalagi dijelaskan pula tentang Alquran sebagai pedoman hidup umat muslim. Menurut tafsir Kementrian Agama Al Maidah ayat 48 mengandung penjelasan tentang turunnya Alquran kepada Nabi Muhammad SAW. Alquran merupakan Kitab Samawi terakhir yang membawa kebenaran yang mencakup isi dan membenarkan kitab sebelumnya. Baca Juga: 7 Surat Penenang Hati dalam Alquran untuk Menghilangkan Rasa Gundah, Insya Allah Manjur! Mengenal Surat Al Maidah Ayat 48Foto: Orami Photo Stock Sebelum mengetahui kandungan surat Al Maidah ayat 48, ada baiknya Moms memahami dulu isi suratnya. Al Maidah adalah surat ke-5 dalam Alquran. Terdiri dari 120 ayat, surat ini termasuk Madaniyah. Menurut riwayat Imam Ahmad, surat ini turun ketika Rasulullah SAW sedang naik unta hingga hampir saja paha unta itu patah karena begitu beratnya wahyu yang diterima oleh beliau. Ayat 48 ini juga tergolong madaniyah. Surat ini dinamakan Al Maidah (المائدة) yang artinya hidangan karena, di antara kandungan surat ini adalah kisah tentang turunnya al maidah (hidangan) dari langit setelah para pengikut Nabi Isa (hawariyyun) memintanya. Al Maidah diminta hawariyyun sebagai bukti kerasulan Nabi Isa dan sekaligus menjadi hari raya bagi mereka. Berikut ini adalah bacaan surat Al Maidah Ayat 48 dalam tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia: وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.” (QS Al Maidah: 48) Zawiyah Jurnal Pemikiran Islam mencatat, dalam sudut pandang Islam sebuah perbedaan adalah fitrah. Ini bisa implementasikan oleh umat Islam Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air. Sifat inilah yang menjadikan Islam menjadi komponen penting dalam menjaga persatuan. Baca Juga: 11 Keutamaan Membaca Surat Maryam untuk Ibu Hamil, Salah Satunya Agar Si Kecil jadi Anak Berbakti! Tafsir Surat Al Maidah Ayat 48Foto: Orami Photo Stock Sebelum mengetahui kandungan surat Al Maidah ayat 48, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu tafsirnya. Menurut Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar dan Tafsir Al Munir, ada beberapa penafsiran dari ayat ini, yakni: 1. Iman kepada AlquranAllah SWT menjelaskan salah satu fungsi Alquran. Ayat ini menjelaskan bahwa Allah telah menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad SAW dengan haq. Ibnu Katsir mengatakan: “Yakni membawa kebenaran dan tiada keraguan di dalamnya.” Kata mushoddiqo (مصدقا) artinya adalah membenarkan. Yang dibenarkan adalah kitab-kitab suci sebelum Al Quran. Meskipun kata minal kitaab (من الكتاب) berbentuk mufrad (tunggal), makna yang dimaksudkan adalah jamak, yakni al kutub (الكتب). Kitab-kitab yang dibenarkan Al Quran tersebut Taurat, Zabir dan Injil. Yakni Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS. Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud AS. Dan Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa ‘alaihis salam. Sebelum ketiga kitab itu diubah oleh manusia. 2. Alquran Menjadi Pedoman HidupIbnu Abbas menjelaskan bahwa ayat 48 ini turun berkenaan dengan orang-orang ahli kitab yang meminta keputusan kepada Rasulullah SAW. Awalnya, beliau diberi pilihan untuk memutuskan perkara mereka atau mengembalikan perkara itu kepada kitab mereka masing-masing. Namun, Allah SWT menurunkan ayat ini. Ibnu Katsir berkata: “Dengan turunnya ayat ini, Rasulullah diperintahkan untuk memutuskan perkara di antara mereka (ahli kitab) dengan apa yang ada pada Alquran.” Ini juga berlaku umum, bahwa segala keputusan orang beriman hendaklah berdasarkan Alquran dan tidak boleh bertentangan. “Agama ini telah sempurna, nikmat Allah yang diberikan kepada kaum muslimin sudah cukup dan Allah telah meridhai agama Islam ini menjadi manhaj kehidupan semua manusia. Sudah tidak ada jalan lagi di sana untuk merevisi atau mengganti agama ini. Tidak ada jalan lagi untuk meninggalkan sebagian hukumnya dengan beralih kepada hukum lain atau meninggalkan sebagaian syariatnya dan berpindah kepada syariat lain.” tegas Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zilalil Quran. 3. Tiap Umat Punya Syariat BerbedaMenurut Ibnu Abbas dan Mujahid, syir’ata (شرعة) adalah tuntunan, minhaja (منهاجا) adalah jalan. Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan, syir’ata (شرعة) adalah apa yang disyariatkan Allah SWT untuk hamba-Nya berupa agama, sistem, aturan dan hukum-hukumnya. Sedangkan minhaja (منهاجا) adalah jalan terang yang ditempuh manusia dalam beragama. Ibnu Katsir menjelaskan bahwa seluruh Nabi dan Rasul, ajaran tauhidnya sama. Adapun syariatnya, yakni mengenai perintah dan larangan, kadang berbeda-beda. 4. Beri UjianIbnu Katsir menjelaskan, Allah SWT telah menetapkan berbagai macam syariat untuk menguji hamba-hambaNya dengan memberi pahala kepada orang yang taat dan menyiksa orang yang durhaka. “Berlomba-lombalah kamu semuanya berbuat pekerjaan-pekerjaan yang baik di dalam dunia ini, dengan memegang pokok pertama yaitu ketaatan kepada Allah dan percaya bahwa di belakang hidup yang sekarang ini ada lagi hidup akhirat,” tulis Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar. 5. Setiap Orang Dapat Balasan SendiriOrang Islam harus meyakini bahwa semua orang akan kembali kepada Allah SWT dan akan diberitahukan apa yang diperselisihkan yakni tentang akhirat itu sendiri. Orang kafir tidak percaya adanya akhirat, mereka berselisih mengenai hal yang pasti ini. Karenanya kelak mereka akan diberitahu dan mendapatkan balasannya siksa neraka. Sedangkan bagi mukmin yang beramal shalih, mereka pun akan mendapat balasannya berupa surga. Oleh karena itu, semua amalan yang dilakukan akan kembali kepada orang yang melakukannya. Baca Juga: Surat Yusuf untuk Ibu Hamil, Benarkah Bisa Membuat Bayi Terlahir Rupawan? Kandungan Surat Al Maidah Ayat 48Foto: Orami Photo Stock Kandungan surat Al Maidah ayat 48 ini adalah inti dari beberapa tafsirnya yang dijelaskan di atas, yakni:
Secara umum, kandungan surat Al Maidah ayat 48 adalah untuk memotivasi umat Islam melakukan banyak kebaikan saat di dunia. Semoga dengan mengetahui hal ini semakin menguatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Kapanlagi.com - Ada sejumlah surat dalam Alquran termasuk kelompok surat Madaniyah. Surat Madaniyah artinya surat dan ayat yang diturunkan di Madinah. Salah satunya surat Al Maidah yang artinya adalah Jamuan Hidangan. Arti Al Maidah mengandung banyak hikmah yang perlu diteladani umat muslim. Salah satunya terdapat dalam ayat 48 yang menjelaskan mengenai beberapa pokok penting seperti kesempurnaan Alquran dari kitab terdahulu. Adapun untuk tahu penjelasan lebih lanjut mengenai arti Al Maidah ayat 48, dapat kalian simak dalam ulasan di bawah ini. Di mana ulasan di bawah ini membahas mengenai arti Al Maidah, bacaan, tafsir dan keutamaannya. Yuk simak ulasan arti Al Maidah ayat 48 yang telah dirangkum kapanlagi.com dari berbagai sumber. Â
(credit: freepik.com) Surat Al Maidah merupakan surat ke-5 dalam Alquran. Di mana surat Al Maidah termasuk surat Madaniyah yang diturunkan di Madinah. Surat Al Maidah memang menjadi satu di antara banyaknya surat dalam Alquran yang termasuk kelompok surat Madaniyah. Sementara itu arti Al Maidah mengandung banyak hikmah yang perlu dipahami umat muslim. Karena arti Al Maidah ternyata dalam ayat-ayatnya ada yang menjelaskan mengenai kisah-kisah para Nabi. Lalu apa arti Al Maidah surat yang terdiri dari 120 ayat? Memahami dan mengetahui arti Al Maidah tentunya penting bagi umat muslim. Selain dapat menjadi petunjuk sekaligus amalan baik, memahami arti Al Maidah dapat membantu meningkatkan keimanan dan keislaman kita terhadap agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yakni Islam. Nah, arti Al Maidah adalah jamuan hidangan. Arti Al Maidah dapat disebut juga dengan hidangan. Nama arti Al Maidah sendiri diberikan terkait dengan peristiwa saat para pengikut Nabi Isa meminta Allah SWT menurunkan hidangan makanan dari langit. Inilah yang menjadi latar belakang mengapa arti Al Maidah adalah hidangan. Sebab itulah terdapat ayat dalam surat Al Maidah yang menjelaskan mengenai makanan halal dan haram bagi umat muslim. Meski begitu, arti Al Maidah dalam setiap ayatnya juga mengandung sejumlah hikmah lainnya dari kisah para Nabi yang bisa kita teladani. Selain arti Al Maidah yakni hidangan, surat ini juga memiliki sebutan lainnya. Di antara nama lain dari surat Al Maidah misalnya saja Al Uqud yang berarti perjanjian. Sebab diberikan nama ini merupakan perintah Allah SWT agar umat manusia bisa menepati janji yang sudah diucapkan baik kepada Allah SWT ataupun manusia lainnya. Ada juga nama lain surat Al Maidah yakni surat al Munqidz yang berarti yang menyelamatkan. Sebab diberikan nama ini terkait dengan kisah Nabi Isa yang kemudian diberi gelar Almasih atau Sang Juru Selamat. Itulah penjelasan mengenai arti Al Maidah yang perlu kalian ketahui.
(credit: freepik.com) Setelah tahu arti Al Maidah, salah satu ayat yang akan dibahas dalam artikel ini adalah ayat 48. Di mana bacaan latin dan arti Al Maidah ayat 48 menjelaskan mengenai kesempurnaan Alquran dibandingkan kitab terdahulu. Adapun bacaan latin dan arti Al Maidah ayat 48 dapat kalian simak di bawah ini. Wa anzalnaa ilaikal-kitaba bil haqqi mushaddiqal lima baina yadaihi minal kitaabi wa muhaiminan 'alaihi fahkum bainahum bimaa anzalallahu wa laa tattabi' ahwaa-ahum 'ammaa jaa-aka minal haqq, likullin ja'alnaa mingkum syir'ataw wa min-haajaa, walau syaa'allahu laja'alakum ummataw waahidataw wa laakil liyabluwakum fii maa aataakum fastabiqul-khairaat, ilallahi marji'ukum jamii'an fa yunabbi' ukum bimaa kuntum fiihi takhtalifuun. Arti Al Maidah ayat 48: "Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu."
(credit: unsplash.com) Terdapat isi kandungan dalam arti Al Maidah ayat 48 yang juga perlu kalian ketahui. Di mana isi kandungan surat Al Maidah ayat 48 menjelaskan tentang beberapa hal yang menunjukkan mengenai kedudukan dan kesempurnaan Alquran sebagai kitab umat muslim. Selain itu Alquran yang merupakan kitab suci diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW ini sebagai kitab penyempurna dari kitab terdahulu. Sementara itu melansir dari tafsirweb.com, menurut Kementrian Agama RI mengenai tafsir surat Al Maidah ayat 48 dijelaskan bahwa kitab suci Alquran membawa kebenaran yang hakiki, yang membenarkan sebagian isi dari kitab sebelumnya yakni Taurat, Zabur, Injil. Serta menjaganya dari penyimpangan atau pengubahan yang dilakukan oleh orang-orang dengan tujuan mendapatkan keuntungan diri sendiri. Sehingga putuskanlah suatu perkara yang diperselisihkan menurut kitab yang diturunkan Allah dan janganlah sekali-kali engkau mengikuti kemauan dan keinginan nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang sudah datang kepada kalian. Selain itu menjelaskan pula bahwa setiap umat sudah diberikan aturan masing-masing dan jalan terang sesuai keadaannya. Dengan kehendak Allah SWT semua bisa dijadikan-Nya satu umat saja namun Allah SWT berkehendak lain dan mengujimu terhadap karunia dan semua nikmat yang telah diberikan-Nya kepadamu. Sebab itulah hendaknya setiap manusia dapat berlomba-lomba dalam kebaikan. Kemudian manusia perlu tahu bahwa hanya kepada Allah kelak mereka kembali serta ketika itu Allah SWT akan memberitahukan kepada kalian terhadap apa saja perselisihan yang pernah kalian lakukan saat menjalani kehidupan dunia selanjutnya. Perlu tahu juga bahwa Nabi Muhammad, ketika orang Yahudi mengajukan persoalan di antara mereka dan mengharapkan keputusanmu maka tetapkanlah sesuai aturan dan hendaklah engkau (Nabi Muhammad) memutuskan perkara yang terjadi tersebut dengan apa yang diturunkan Allah SWT sebagaimana dalam kitab Taurat. Dengan begitu janganlah engkau memutuskan perkara sesuai keinginan mereka yang dapat menyebabkan kezaliman terhadap sebagian yang lain. Oleh karenanya perlu kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap sikap dan perkataan mereka, jangan sampai mereka berhasil memperdayakan engkau (Nabi Muhammad) terhadap sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu, yakni Alquran sebagai kitab yang berisi petunjuk lebih lurus. Maka apabila mereka berpaling maka Allah SWT akan melimpahkan musibah sebagai peringatan atas sebagian dosa-dosa mereka. Sehingga dapat menjadi pelajaran dan ujian buat mereka. Akan tetapi banyak orang tidak menyadarinya yang membuat mereka termasuk orang fasik (tidak melaksanakan ajaran yang diyakini dan diimani. Apabila ditarik kesimpulan dalam beberapa poin maka isi kandungan surat Al Maidah ayat 48 sebagai berikut: 1. Setiap umat manusia memiliki syariat dan hukum sendiri sesuai dengan zaman dan kondisi hidup masing-masing ketika itu. Namun ketahui bahwa semuanya hanya bertauhid kepada Allah SWT semata. 2. Kelak apa yang sudah dilakukan di dunia maka akan mendapat balasan dari Allah SWT ketika mereka kembali ke pangkuan-Nya. 3. Kedudukan Alquran sebagai kitab suci yang benar dan tidak ada keraguan di dalamnya. Selain itu Alquran menjadi kitab yang menyempurnakan kitab terdahulu sekaligus menjadi hakim kitab tersebut. Sebab kitab terdahulu sudah tidak sesuai dengan aslinya atau terdapat campur tangan manusia. 4. Keberagaman umat manusia menjadi ujian bagi setiap orang untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
(credit: freepik.com) Kemudian setelah tahu apa arti Al Maidah ayat 48, pahami juga beberapa keutamaan surat Al Maidah artinya adalah Jamuan Hidangan. Nah, di bawah ini keutamaan surat Al Maidah yang bisa diperoleh bagi umat muslim yang mengamalkannya. 1. Doa agar terhindar dari sifat syirik serta sebagai doa memurnikan iman. Sebagaimana sebuah riwayat yang berbunyi, Abu Ja'far berkata, "Barangsiapa membaca surat Al Maidah di setiap hari kamis, maka imannya tidak akan terkena kezaliman dan tidak akan berlaku syirik kepada Tuhannya." (Tsawabul a'mal: 143) 2. Tujuh surat pertama yang dihafalkan oleh orang alim dan bertakwa. 3. Termasuk Al-Matsani Ath-Thiwal untuk Nabi Muhammad SAW yakni pengimbang Lauh Nabi Musa as. 4. Menghilangkan sifat ragu, bimbang, atau was-was terhadap agama Islam dalam hal melakukan ibadah. Cara mengamalkannya bisa dilakukan dengan membaca ayat ke tujuh surat Al Maidah meskipun tidak diketahui jumlah tepat dalam membacanya. 5. Atas izin Allah, surat Al Maidah ayat 89-110 bisa dijadikan sarana untuk menyembuhkan orang yang sering berkata dusta atau bohong. Caranya dengan membaca surat tersebut lalu memberikan air kepada orang yang suka berdusta. Atas izin Allah SWT maka bisa menghilangkan sifat dusta seseorang. 6. Mendapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW sebagaimana sebuah riwayat Abu Said Al-Khudri yang menjelaskan bahwasannya Rasulullah SAW membaca ayat secara berulang, Abu Dzar berkata, "Rasulullah pernah mengerjakan sholat pada suatu malam. Beliau pun membaca suatu ayat hingga waktu subuh. Ayat tersebut adalah surat Al-Maidah ayat 118. Ketika subuh tiba, maka aku bertanya kepada beliau, "Wahai Rasulullah, mengapa engkau terus menerus membaca ayat tersebut hingga subuh? Baginda menjawab, "Sesungguhnya aku memohon kepada Tuhanku syafaat untuk umatku, lalu Dia memberikannya kepadaku. Syafaat tersebut akan didapat oleh barangsiapa yang tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun." (HR. Ahmad) Itulah penjelasan mengenai arti Al Maidah yang perlu kalian ketahui. Sehingga memudahkan memahami makna dari arti Al Maidah. Yuk Baca Artikel Lainnya |