Struktur novel – Novel adalah karya fiksi berupa cerita yang menonjolkan karakter dan perwatakan. Terdapat beberapa ciri-ciri novel seperti dari jumlah kata dan plot cerita. Selain itu terdapat struktur-struktur novel meliputi abstrak, orientasi, komplikasi, resolusi, evaluasi dan koda. Pengertian novel adalah karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang disekitarnya serta menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Novel menjadi karya sastra yang populer karena menghadirkan jalan cerita yang seru dan menarik. Beberapa ciri-ciri novel misalnya memiliki jumlah kata lebih dari 10 ribu serta jumlah halaman lebih dari 100. Novel memang memiliki jalan cerita yang panjang dan butuh waktu berjam-jam untuk membacanya dari awal sampai habis. Sebuah novel juga memiliki struktur tertentu. Struktur novel terdiri dari bagian-bagian yang ada pada novel, misalnya tahap pemunculkan konflik atau orientasi hingga tahap penyelesaian masalah atau resolusi. Apa sajakah struktur pada novel? (baca juga unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen) Struktur NovelBerikut ini akan dijelaskan struktur-struktur novel dan pengertiannya meliputi abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi dan koda. 1. AbstrakStruktur novel yang pertama adalah abstrak. Pengertian abstrak pada novel merupakan bagian ringkasan isi cerita novel. Biasanya abstrak dapat ditemui pada bagian awal cerita dalam novel tersebut. Abstrak memberi gambaran ringkas pada pembaca mengenai isi cerita novel. 2. OrientasiStruktur teks novel berikutnya adalah orientasi. Pengertian orientasi pada novel merupakan bagian penjelasan mengenai latar waktu dan suasana. Pada bagian ini bisa berupa terjadinya cerita, permunculan konflik atau pembahasan penokohan atau perwatakan tokoh. 3. KomplikasiKomplikasi juga termasuk salah satu struktur dalam novel. Pengertian komplikasi pada novel merupakan urutan kejadian yang dihubungkan oleh sebab akibat, dimana setiap peristiwa terjadi karena adanya sebab dan mengakibatkan munculnya peristiwa yang lainnya. 4. EvaluasiBerikutnya ada evaluasi yang juga menjadi salah satu struktur teks novel. Pengertian evaluasi pada cerita novel merupakan bagian dimana konflik yang terjadi pada tahap komplikasi terarah menuju suatu titik tertentu. Dalam tahap ini, konflik pada novel mulai mereda sedikit demi sedikit. 5. ResolusiResolusi merupakan bagian dalam novel yang memunculkan solusi atas konflik yang sedang terjadi. Pada tahap ini konflik yang terjadi sepanjang cerita novel akan menemui tahap penyelesaian dengan solusi tertentu. Resolusi juga termasuk salah satu struktur dalam novel. 6. KodaStruktur novel terakhir adalah koda. Apa itu koda? Secara umum pengertian koda pada novel merupakan bagian akhir atau penutup cerita dalam novel. Artinya koda menjadi bagian penutup akhir dari sebuah novel setelah cerita yang panjang. Nah demikian pembahasan mengenai struktur novel beserta pengertiannya. Secara umum struktur unsur novel terdiri dari abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi dan koda. Sekian pembahasan struktur teks novel kali ini, semoga bisa bermanfaat.
Novel terdiri atas unsur-unsur pembangun yang terdapat dalam novel itu sendiri. Unsur-unsur itu meliputi tema, tokoh, karakter tokoh, alur, latar, serta pesan atau amanat. Ada beberapa pengertian tentang alur. Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita. Melalui rumitan ke arah klimaks dan selesaian. Alur merupakan jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu. Alur merupakan jalinan cerita yang disusun dalam urutan waktu yang menunjukkan hubungan sebab akibat dan memiliki kemungkinan agar pembaca menebak-nebak peristiwa yang akan datang atau peristiwa berikutnya. Pengertian alur dan tahapan alur cerita pendek pada dasarnya sama dengan alur novel. Hal yang membedakan antara alur cerpen dengan alur novel adalah panjang masing-masing tahapan alur. Hal itu dikarenakan penjangnya pengisahan antara cerpen dengan novel memang sangat berbeda. Cerpen hanya mengambil bagian kecil dari sisi kehidupan manusia, sedangkan novel mengupas kehidupan manusia sampai bagian detail bahkan sering diakhiri dengan kematian tokoh-tokohnya. Alur adalah jalinan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang terjalin secara berurutan dengan memerhatikan keterpaduan dan kebulatan cerita. Alur disebut juga plot. Alur dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu berikut.
Unsur penting dalam sebuah alur adalah peristiwa, konflik, dan klimaks. Unsur-unsur tersebut akan membuat cerita rekaan menjadi lebih hidup. Alur tidak hanya berkaitan dengan apa yang terjadi, tetapi juga mengungkap mengapa dan bagaimana suatu peristiwa dan konflik dalam cerita bisa terjadi. Secara umum, apabila dilihat dari urutan bagian-bagian yang diceritakan, alur cerita dibagi atas alur maju, alur mundur, dan alur maju mundur.
Jenis Alur Berdasarkan Kepadatan Cerita Alur berdasarkan kriteria kepadatan cerita, dibedakan menjadi dua bagian, yaitu plot padat atau atau rapat dan plot longgar dan renggang.
Contoh Alur Novel 1. Novel Tunjung Biru, karya Atik Purbani; Ratih Berdasarkan petikan novel Tunjung Biru, karya Atik Purbani; Ratih dapat dijelaskan alur cerita tersebut sebagai berikut.
Novel Tunjung Biru memiliki alur maju. Semua cerita dikisahkan secara urut dari masa lalu ke masa sekarang, meskipun ada cerita yang mengisahkan masa kemarin dari tokoh Narendra. Berdasarkan padat tidaknya cerita, cerita Tunjung Biru beralur rapat, karena semua kisahan harus diceritakan secara jelas dan urut agar keutuhan cerita tidak terganggu. 2. Novel Dian nan Tak Kunjung Padam Dian yang Tak Kunjung Padam Karya : Sutan Takdir Alisjahbana
Alur dalam novel Dian yang Tak Kunjung Padam adalah alur maju. Diawali perkenalan Yasin dan ibunya sebagai penjual pisang, kemudian Yasin bertemu dengan Mol*k. Yasin langsung jatuh hati pada Mol*k, namun sayang drajat mengakhiri kisah cinta mereka, hingga akhirnya Yasin memilih membujang selama hidupnya, serta Mol*k bun*h diri karena tidak kuat menahan perasaannya yang masih mencintai Yasin disaat ia sudah dipinang Sayid Mustofa, lelaki yang tidak pernah ia cintai. Berdasarkan padat tidaknya cerita, cerita Dian nan Tak Kunjung Padam beralur rapat, karena semua kisahan harus diceritakan secara jelas dan urut agar keutuhan cerita tidak terganggu. 3. Novel Siti Nurbaya karya Marah Ruslia
Dari segi penysunan peristiwa atau bagian-bagian yang membentuk, cerita dari novel “Siti Nurbaya” menggunakan plot kronologis atau progresif, yang lebih dikenal dengan Alur Maju. Jadi cerita novel “Siti Nurbaya” ini ceritanya benar-benar dimulai dari eksposisi, komplikasi, klimaks, dan berakhir dengan pemecahan masalah. Berdasarkan padat tidaknya cerita, cerita Siti Nurbaya beralur rapat, karena semua kisahan harus diceritakan secara jelas dan urut agar keutuhan cerita tidak terganggu. |