Sistematika penulisan musik untuk pendidikan atau pembelajaran ada empat

Sistematika penulisan musik untuk pendidikan atau pembelajaran ada empat

Sistematika penulisan musik untuk pendidikan atau pembelajaran ada empat
Lihat Foto

Bidik layar YouTube Indonesian Idol

Para juri Indonesian Idol, Senin (21/12/2020).

KOMPAS.com - Kritik musik merupakan penganalisaan serta tindakan evaluasi terhadap sebuah karya musik. Tujuannya untuk meningkatkan kepahaman, apresiasi serta membantu memperbaiki sebuah karya musik.

Kritik musik bertujuan untuk meningkatkan mutu atau kualitas sebuah karya musik. Dalam melakukannya, kritik musik tidak boleh dilakukan atas dasar opini pribadi, namun harus disesuaikan dengan temuan datanya.

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), kritik musik dibagi menjadi empat jenis, yaitu:

Kritik jurnalistik

Menurut Ketut Wisnawa dalam buku Seni Musik Tradisi Nusantara (2020), kritik musik ini berisikan aspek pemberitaan untuk menginformasikan kepada publik tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan musik.

Contohnya peristiwa musik seperti pertunjukan konser, rekaman, kolaborasi musik, dan lain sebagainya. Kritik jurnalistik biasanya ditulis dengan kalimat yang ringkas, karena akan dimuat di media cetak, seperti surat kabar atau majalah.

Dalam penyampaiannya, kritik musik dilakukan dengan ringkas dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti publik. Karena bisa jadi target pembacanya berasal dari berbagai kalangan.

Kritik jurnalistik bisa dilakukan siapa saja, walau sebenarnya lebih sering dilakukan oleh jurnalis. Para peserta didik juga bisa melakukan kritik jurnalistik ketika menonton pertunjukan musik atau kesenian lainnya.

Baca juga: Kritik Musik: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Cara Penulisannya

Kritik pedagogi

Kritik pedagogi biasanya dilakukan oleh pengajar (guru atau dosen) dalam sebuah lembaga pendidikan. Kritik ini bertujuan untuk mengembangkan bakat yang dimiliki peserta didik.

Dalam penyampaiannya, kritik pedagogi disampaikan secara lebih mendalam dibanding kritik jurnalistik. Karena disesuaikan dengan tujuan utama dari jenis kritik musik ini.

Biasanya kritik pedagogi dilakukan dalam sebuah kegiatan pembelajaran. Contohnya pengajar memberi kritik dan saran kepada muridnya terkait musik yang dibawakan atau lain sebagainya.

Sistematika penulisan musik untuk pendidikan atau pembelajaran ada empat

Sistematika penulisan musik untuk pendidikan atau pembelajaran ada empat
Lihat Foto

KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR

Ilustrasi majalah musik

KOMPAS.com - Kritik musik sudah dilakukan sejak tahun 500 SM. Kritik musik pertama kali dilakukan oleh dua orang Yunani, yakni Xenophones dan Heraclitus.

Kala itu, Xenophones dan Heraclitus mengkritik seorang pujangga besar bernama Homerus yang saat bernyanyi sering membicarakan hal tidak pantas tentang dewa dan dewi.

Sejak saat itu, kritik musik sering digunakan untuk membantu memperbaiki sebuah karya musik dan sebagai bentuk apresiasi.

Tahukah kamu apa itu kritik musik?

Pengertian kritik musik

Menurut Ketut Wisnawa dalam buku Seni Musik Tradisi Nusantara (2020), kritik musik berasal dari kata 'kritik' dan kata 'musik'. Kata 'kritik' berasal dari Bahasa Yunani yakni krinein yang  berarti memisahkan serta merinci.

Maka dapat disimpulkan jika kritik musik merupakan upaya penganalisaan dan pemberian evaluasi terhadap sebuah karya musik, tujuannya agar dapat meningkatkan pemahaman tentang musik, memperluas apresiasi serta membantu memperbaiki sebuah karya musik.

Analisa yang dilakukan terhadap sebuah karya musik harus dilakukan secara mendalam. Misalnya dari segi pesan dan unsurnya yang tidak boleh menjatuhkan pihak tertentu.

Kritik musik dilakukan agar sebuah karya musik bisa berkembang ke arah yang lebih baik. Dalam penyampaiannya, kritik harus dilakukan secara profesional dengan menggunakan dasar-dasar pemahaman musik yang bersifat objektif, tanpa unsur subjektikf sedikitpun.

Baca juga: Fungsi Kritik Karya Seni

Lihat Foto Thomas Stanley, (1655), The history of philosophy: containing the lives, opinions, actions and Discourses of the Philosophers of every Sect, illustrated with effigies of divers of them. Potret Xenophanes dari abad ke-17 (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); Sejarah kritik musik

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), sejarah kritik musik dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni:

Kritik musik awal

Kritik musik awal dilakukan oleh Xenophones dan Heraclitus pada tahun 500 SM, terhadap Homerus, seorang pujangga besar.

Kritik musik Renaissance

Kritik musik Renaissance dilakukan pertama kali oleh Polizianus pada 1492. Ia menggunakan istilah criticus dan grammaticus. 

Kemudian secara perlahan kritik musik modern mulai berkembang. Namun, dalam perkembangannya, beberapa penyair mulai merasa terganggu karena merasa kreatifitas mereka diusik.

Kritik musik di Inggris

Pada saat Ratu Elizabeth memimpin Inggris di abad ke-16, istilah kritik belum digunakan. Namun, buku Francis Bacon yang berjudul 'Advancement of Learning' dianggap sebagai kritik pertama terhadap sastra musik di Inggris pada 1605.

Kritik musik di Indonesia

Awalnya kritik musik bukanlah tradisi masyarakat Indonesia. Namun, pada awal abad ke-20, kritik musik mulai muncul setelah sastrawan Indonesia mendapat pengajaran dengan sistem Eropa.

Fungsi kritik musik

Kritik musik memiliki empat fungsi utama, yakni:

  1. Kritik musik berfungsi sebagai bentuk pengenalan akan sebuah karya musik serta memperluas wawasan masyarakat.
  2. Kritik musik merupakan upaya untuk menghubungkan pencipta musik, penyaji musik serta pendengarnya.
  3. Kritik musik berfungsi sebagai bentuk evaluasi terhadap pencipta musik serta penyajinya.
  4. Kritik musik dapat membantu mengembangkan kualitas sebuah karya musik.

SENI BUDAYA 57 Karya Tulis tentang Musik Barat Kritik Pendidikan Sejarah Jurnalistik PETA KONSEP KEGIATAN MENANYA 1. Apakah ulasan tentang karya seni musik diperlukan? 2. Bagaimanakah menyajikan gagasan dalam penyusunan karya tulis tentang seni musik? 3. Untuk keperluan apa saja karya tulis ulasan dan kritik seni musik tersebut? 4. Kriteria apa saja yang dipakai untuk menganalisis karya seni musik? 5. Dalam bentuk apa karya tulis tentang seni musik disajikan? 6. Apa gunanya bagi penulis maupun bagi khalayak dalam menyajikan karya tulis tentang seni musik. KEGIATAN MENGEKSPLORASI A. Membuat Tulisan tentang Musik Barat Ditinjau dari fungsinya, tulisan tentang seni musik dapat dibedakan menjadi tulisan untuk tujuan pendidikan dan pembelajaran, sejarah musik, jurnalistik, dan kritik musik.

1. Tulisan untuk Pendidikan dan Pembelajaran Musik

Buku yang sedang kamu pelajari ini merupakan contoh tulisan tentang musik untuk tujuan pendidikan dan pembelajaran. Tulisan tentang musik dapat berupa tulisan tentang keseluruhan keilmuan seni musik atau bagian-bagian dari keseluruhan tersebut. Misalnya ada tulisan tentang teknik bermain gitar, teknik bermain piano, teknik bermain drum, dan sebagainya. Tulisan tersebut juga merupakan tulisan tentang musik yang bertujuan untuk pendidikan dan pembelajaran. Begitu pula tulisan tentang unsur-unsur seni musik, tentang harmoni dalam seni musik, tempo dan dinamik, dan sebagainya juga merupakan tulisan teoritis tentang seni musik. Jadi, sejak seni musik dianggap sebagai cabang keilmuan tersendiri, tulisan teoritis tentang seni musik mengalir ke tengah-tengah masyarakat. Tulisan untuk pendidikan dan pembelajaran ini sangat berguna bagi yang gemar mempelajari seni musik tidak hanya dari sisi keterampilan berseninya. Orang yang berminat menelaah seni musik dari sisi ilmu pengetahuannya sangat tertolong membaca tulisan tentang seni musik ini. KELAS XI SMAMASMKMAK 58 SEMESTER 2 Sistematika tulisan tentang seni musik untuk tujuan pendidikan dan pembelajaran adalah sebagai berikut. a. Deinisi seni musik. b. Unsur-unsur seni musik. c. Alat dan sarana seni musik. d. Penyajian seni musik.

2. Tulisan tentang Sejarah Musik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sejarah musik diartikan sebagai pengetahuan yang mencakupi uraian deskriptif tentang musik dalam masyarakat, riwayat seniman, riwayat pendidikan musik, sejarah notasi, kritik, perbandingan gaya, dan perkembangan musik. Tidak hanya dari sisi perkembangan seni musik saja, tulisan sejarah seni musik juga memuat peristiwa pengaruh- mempengaruhi antara seni musik dari satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Pada semester yang lalu dalam buku ini juga sudah dibahas perkembangan seni musik barat. Tulisan tersebut juga tergolong sejarah seni musik. Berikut disajikan contoh tulisan sejaran seni musik terutama yang menyangkut kiprah tokoh seniman musik bosanova dari Brazil, Antonio Carlos Jobim. Mengenal Antonio Carlos Jobim: Arsitek Musik Bossanova dan Musik Brazil Modern oleh: Anc http:www.kompasiana.com Tokoh dibalik kejayaan Bossanova menurut para sejarawan, jurnalis musik, hingga musisi, baik dari Brazil maupun dunia internasional, ada tiga orang yaitu Joao Gilberto, Vinicius de Moraes, dan Antonio Carlos Jobim. Joao Gilberto 1937 berhasil menunjukkan kepada dunia betapa indahnya musik Bossanova melalui gaya menyanyinya yang datar namun lembut didukung oleh petikan gitar yang tak kalah menyejukkan sehingga menjadikan musik Bossanova ini indah dan nikmat untuk didengar. Vinicius de Moraes 1914-1980 merupakan sosok yang bertanggung jawab di balik keindahan lirik pada lagu-lagu Bossanova. Vinicius sebelumnya adalah seorang diplomat Brazil yang juga aktif sebagai dramawan, sastrawan, dan juga penyanyi. Kecintaannya kepada sastra dan musik membuatnya rela meninggalkan karir Diplomatnya. Jobim adalah tokoh utama yang berhasil membawa musik Bossanova hingga level dunia internasional. Tidak hanya itu saja, Jobim juga sukses membangun sebuah konsep dasar bagi berkembangnya musik Brazil modern atau yang dikenal dengan nama Musica Populeira Brasileira MPB. Jobim dilahirkan di Tijuca, RIO DE JANEIRO pada 25 januari 1927. Jobim lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang berada. Ayahnya, Jorge de Oliviera Jobim adalah seorang Diplomat, Professor sekaligus Jurnalis dan ibunya Nilza Almeyda de Brasileiro adalah seorang kepala sekolah. Kedua orang tuanya bercerai saat Jobim masih kanak-kanak. Ibunya kemudian membawa Jobim dan adiknya, Helena, ke distrik Ipanema sebuah distrik di dekat pesisir barat kota RIO DE JANEIRO dan menikah kembali dengan Celso Passoa, sosok yang mendukung passion Jobim terhadap musik bahkan membelikan sebuah piano klasik sebagai wujud dukungannya. SENI BUDAYA 59 Reputasi Jobim mulai bersinar pada tahun 1956, ketika dia diminta oleh Vinicius de Moraes sebagai komposer Musik untuk sebuah ilm yang berjudul Orfeu de Conceicao. Salah satu lagu soundtrack dalam ilm ini akhirnya menjadi salah satu trademark bagi Jobim yaitu Se Todos Fossem Iguais A Voce. Tiga tahun kemudian Vinicius dan Tom kembali dipanggil untuk membuat sebuah soundtrack untuk ilm selanjutnya yaitu Black Orpheus 1959. Lagu-lagu tersebut dikerjakan Tom dan Vinicius melalui telepon karena Vinicius saat itu sedang dinas di Montevideo, Uruguay. Popularitas Tom Jobim dengan konsep musik Bossanovanya akhirnya semakin mendapat apresiasi hingga memasuki Amerika Serikat. Semua berawal dari kunjungan misi kebudayaan Amerika Serikat ke Brazil yang di dalamnya terlibat seorang gitaris Jazz legendaris Amerika Serikat, Charlie Byrd. Byrd yang kemudian menemukan genre musik ini di sebuah kelab malam di Rio di mana Tom Jobim, Sergio Mendes, dan Joao Gilberto sering tampil di sana, akhirnya bergegas menemui rekannya yang merupakan seorang saksofonis legendaris Amerika Serikat, Stan Getz sepulang dari Brazil. Proyek kolaborasi Charlie Byrd dan Stan Getz yang bereksperimen dengan aliran musik ini ternyata sukses besar. Album hasil proyek mereka yang berjudul Jazz Samba 1961 berhasil mencapai peringkat pertama dalam Chart album di Amerika Serikat selama kurang lebih 70 minggu dan menjadi awal Bossanova Crazes merajalela di seluruh Amerika Serikat hingga akhir 1960-an. Tom Jobim akhirnya mendapat undangan khusus dari Konsulat Jenderal Brazil untuk tampil bersama musisi Jazz Amerika Serikat di Carnegie Hall, New York pada tahun 1961. Bersama Jobim turut serta legiun Bossanova lainnya seperti Carlos Lyra dan Joao Gilberto. Sumber: Anc, http:www.kompasiana.com

3. Tulisan Jurnalisme Musik