Sikap seseorang yang beriman kepada qada dan qadar adalah

Sikap seseorang yang beriman kepada qada dan qadar adalah

Latihan Soal - SD/MI - SMP/MTs - SMA | Kategori: Semua Soal SMA Pendidikan Agama Islam (Acak)

★ UAS PAI Semester 1 Ganjil SMA Kelas 12

Sikap seseorang yang beriman kepada qada dan qadar sebaiknya ….

A. hanya pasrah kepada takdir-Nya

B. berupaya dengan keras mencapai harapan yang kita cita-citakan

C. pesimistik dalam menghadapi hidup

D. duduk berpangku tangan

E. selalu berusaha mencapai harapan yang dicita-citakn dengan segala cara

Pilih jawaban kamu:
A  B  C  D  E 

Sikap seseorang yang beriman kepada qada dan qadar adalah
Soal / jawaban salah? klik disini untuk mengoreksi melalui kolom komentar

Preview soal lainnya: PAT PAI SMA Kelas 10

Perhatikan pernyataan di bawah ini:

(1) Selalu bersyukur pada Allah Swt. karena sudah terhindar dari sifat bakhil

(2) Berupaya melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan kekaguman

(3) Perlunya belajar dengan sungguh agar dapat menguasai ekonomi

(4) Adanya kepedulian terhadap sesama yang mengalami kesulitan

Dari pernyataan di atas, yang termasuk perilaku yang mencerminkan penghayatan terhadap zakat adalah ….

A. (1) dan (2)

B. (1) dan (3)

C. (1) dan (4)

D. (2) dan (3)

E. (2) dan (4)

Materi Latihan Soal Lainnya:

Cara Menggunakan : Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia.

Tips : Jika halaman ini selalu menampilkan soal yang sama secara beruntun, maka pastikan kamu mengoreksi soal terlebih dahulu dengan menekan tombol "Koreksi" diatas.

tirto.id - Iman kepada qada dan qadar merupakan salah satu rukun iman yang wajib diyakini seorang muslim. Keimanan ini dilakukan dengan mempercayai bahwa Allah SWT telah menetapkan takdir manusia, baik itu ketentuan yang buruk maupun yang baik. Ketentuan mengenai iman terhadap qada dan qadar ini tertera dalam sabda Nabi Muhammad SAW. Waktu itu, seorang laki-laki bertanya tentang iman kepada beliau. Rasulullah SAW menjawab:

"Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikat-Nya; kitab-kitab; para rasul-Nya; hari akhir; dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk [qada dan qadar]," (H.R. Muslim).



Meski tampak serupa, sebenarnya qada dan qadar memiliki perbedaan dalam ketentuan takdir yang sudah ditetapkan Allah SWT, sebagaimana dilansir dari NU Online sebagai berikut:

Pertama, qada merupakan takdir atau ketetapan yang tertulis di lauh al-mahfuz sejak zaman azali.

Takdir dan ketetapan ini sudah diatur oleh Allah SWT bahkan sebelum Dia menciptakan semesta berdasarkan firman-Nya dalam surah Al-Hadid ayat 22:

“Tiadalah sesuatu bencana yang menimpa bumi dan pada dirimu sekalian, melainkan sudah tersurat dalam kitab [lauh al-mahfuz] dahulu sebelum kejadiannya,” (QS. Al-Hadid [57]: 22).

Artinya, qada merupakan ketetapan Allah SWT terhadap segala sesuatu sebelum sesuatu itu terjadi. Hal ini juga tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

"Allah SWT telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi," (H.R. Muslim).

Kedua, qadar adalah realisasi dari qada itu sendiri. Artinya, adalah ketetapan atau keputusan Allah SWT yang memiliki sifat Maha Kuasa (qudrah dan qadirun) atas segala ciptaan-Nya, baik berupa takdir yang baik, maupun takdir yang buruk.

Jika qada itu ketetapan yang belum terjadi, maka qadar adalah terwujudnya ketetapan yang sudah ditentukan sebelumnya itu.

Contoh Perilaku dari Iman kepada Qada dan Qadar

Iman kepada qada dan qadar, selain dilakukan dalam hati, juga terjewantah dalam perilaku sehari-hari. Berikut perilaku-perilaku yang dapat diterapkan sebagai buah dari keimanan kepada qada dan qadar, sebagaimana dikutip dari uraian "Beriman kepada Qada dan Qadar" yang diterbitkan Kementerian Agama RI:


  • Jika seseorang memahami konsep qada dan qadar, maka ia tidak akan pasrah pada takdir, namun terus berikhtiar jika ingin meraih tujuan dan keinginannya.
  • Allah tidak akan menyalahi hukum-Nya, Dia berlaku dengan adil dan sesuai dengan ketetapan yang maha bijaksana. Karena itulah, seorang muslim tidak mengeluh dan menyalahkan keadaan yang menimpanya, sesulit apa pun itu.
  • Tidak boleh sombong jika sudah mencapai suatu prestasi atau pencapaian. Segala hal yang terjadi karena campur tangan dan izin Allah SWT.
  • Tidak boleh putus asa, serta senantiasa berprasangka baik pada Allah SWT.
  • Berusaha menyusun usaha dan strategi, khususnya, dalam hal pekerjaan sehingga hasilnya efektif dan efisien.
  • Jika memperoleh rezeki, seorang muslim patut bersyukur. Sementara itu, jika mengalami musibah, ia bersabar.
Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar Berikut hikmah-hikmah yang dapat dipetik dari keimanan kepada qada dan qadar:
  • Dengan memahami konsep qada dan qadar yang benar, seorang muslim senantiasa optimis, berikhtiar, serta bertawakal kepada Allah SWT.
  • Seseorang yang memahami qada dan qadar tidak akan berprasangka buruk, baik kepada Allah maupun kepada makhluk-Nya.
  • Allah SWT menciptakan makhluknya dengan segenap kemampuan, anggota tubuh, atau kelebihan tertentu. Dengan berkah tersebut, seorang muslim diwajibkan berusaha untuk memperoleh kehidupan yang layak dan tidak berputus asa dengan rahmat Allah SWT.
  • Kita menyadari bahwa manusia diciptakan berbeda-beda dan beragam. Hikmahnya adalah untuk saling mengenal dan bekerja sama.
  • Dengan qada dan qadar, seorang muslim sadar bahwa segala sesuatu yang Allah SWT ciptakan memiliki tugas masing-masing. Karena itulah, ia tidak patut menyombongkan diri atau merasa rendah diri dari orang lain.
  • Setiap manusia memiliki kehendak bebas. Kendati sudah ada ketetapannya, namun ia diberi keleluasaan untuk memilih. Dari pilihannya itulah ia memperoleh balasan, baik itu balasan di dunia atau balasan di akhirat.
  • Allah SWT akan memberikan berkah dan hasil yang maksimal sesuai usaha hambanya, jika ia mau berusaha.
  • Mampu membedakan antara jalan yang baik dan yang buruk karena masing-masing memiliki akibat atau konsekuensinya.
  • Tidak ada sesuatu sia-sia yang diciptakan Allah SWT. Dengan segala kemampuan yang sudah diberikan, manusia sepatutnya memanfaatkan potensinya untuk mencapai hal-hal yang ia inginkan.

Baca juga: Dalil Naqli yang Menjelaskan Qada dan Qadar

Sikap seseorang yang beriman kepada qada dan qadar sebaiknya?

  1. hanya pasrah kepada takdirNya
  2. berupaya dengan keras mencapai harapan yang kita cita-citakan
  3. pesimis dalam menghadapi hidup
  4. duduk berpangku tangan
  5. Semua jawaban benar

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: B. berupaya dengan keras mencapai harapan yang kita cita-citakan.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban B benar, dan 0 orang setuju jawaban B salah.

Sikap seseorang yang beriman kepada qada dan qadar sebaiknya berupaya dengan keras mencapai harapan yang kita cita-citakan.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. hanya pasrah kepada takdirNya menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.

Jawaban B. berupaya dengan keras mencapai harapan yang kita cita-citakan menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban C. pesimis dalam menghadapi hidup menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. duduk berpangku tangan menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.

Jawaban E. Semua jawaban benar menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah B. berupaya dengan keras mencapai harapan yang kita cita-citakan

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

Sikap seseorang yang beriman kepada qada dan qadar adalah

Sikap seseorang yang beriman kepada qada dan qadar sebaiknya?

Sikap seseorang yang beriman kepada qada dan qadar adalah

  1. hanya pasrah kepada takdir-Nya
  2. berupaya dengan keras mencapai harapan yang kita cita-citakan
  3. pesimistik dalam menghadapi hidup
  4. duduk berpangku tangan
  5. selalu berusaha mencapai harapan yang dicita-citakn dengan segala cara

Jawaban yang benar adalah: B. berupaya dengan keras mencapai harapan yang kita cita-citakan.

Sikap seseorang yang beriman kepada qada dan qadar adalah

Dilansir dari Ensiklopedia, sikap seseorang yang beriman kepada qada dan qadar sebaiknya berupaya dengan keras mencapai harapan yang kita cita-citakan.

[irp]

Pembahasan dan Penjelasan

Sikap seseorang yang beriman kepada qada dan qadar adalah

Menurut saya jawaban A. hanya pasrah kepada takdir-Nya adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. berupaya dengan keras mencapai harapan yang kita cita-citakan adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

[irp]

Menurut saya jawaban C. pesimistik dalam menghadapi hidup adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban D. duduk berpangku tangan adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

[irp]

Menurut saya jawaban E. selalu berusaha mencapai harapan yang dicita-citakn dengan segala cara adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. berupaya dengan keras mencapai harapan yang kita cita-citakan.

[irp]

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.