Sosialisasi merujuk kepada proses dimana seseorang mempelajari nilai, norma dan kebudayaan kelompoknya guna menjadi bagian dari anggota masyarakat. Secara garis besar, hal-hal yang dipelajari oleh seseorang dalam proses sosialisasi mencakup nilai dan norma kelompok, adat, kebiasaan dan tata kelakuan serta pola berpikir. Show Seorang individu merupakan makhluk sosial yang diekspektasikan untuk bersikap dan berperilaku sebagaimana orang-orang disekitarnya sehingga sosialisasi turut berperan besar dalam membentuk pola perilaku individu sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat. Sosialisasi merupakan pengalaman sosial jangka panjang yang dilalui seseorang seumur hidupnya, mulai dari anak-anak, dewasa hingga tua. Sosialisasi merupakan elemen penting dalam pembentukan kepribadian dan karakter seorang individu. Interaksi sosial yang terjalin antara seorang individu dengan orang-orang disekitarnya merupakan faktor penting yang membentuk kepribadian dan karakter individu tersebut. Fungsi SosialisasiSebagai suatu proses yang dialami oleh setiap individu, sosialisasi memiliki fungsi penting, utamanya yakni sebagai berikut:
Agen SosialisasiTerdapa empat agen sosialisasi dalam masyarakat, yaitu sebagai berikut:
Cara-Cara Sosialisasi beserta ContohnyaSosialisasi dapat dilakukan melalui empat cara, yaitu sebagai berikut:
Jenis SosialisasiTerdapat dua jenis sosialisasi, yaitu sebagai berikut:
Proses/Tahapan SosialisasiTahap ke-1: Prepatory StageTahapan sosialisasi yang pertama adalah persiapan (prepatory). Pada proses ini seorang individu mulai belajar untuk mengenali lingkungan sekitarnya. Agen sosialisasi yang berperan besar dalam tahapan ini yaitu keluarga. Dimulai sejak anak memasuki usia batita, orang tua akan memperkenalkan anaknya dengan bahasa sehari-hari dan mengajarkannya kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang sekitar. Pada tahapan ini seorang anak hanya akan meniru perkataan orang tuanya tanpa tahu makna dibalik kata-kata yang diucapkannya tersebut. Tahap ke-2: Play StagePada tahap ke-dua dari sosialisasi, seorang anak belajar sudah mulai memahami peran/status dirinya serta mulai mempelajari dan meniru peran-peran orang lain disekitarnya. Pada tahapan ini anak juga mulai mempelajari sikap dan tindakan sebagaimana yang diharapkan orang lain terhadap dirinya. Ketika berada di rumah, anak mulai gemar meniru sikap dan kebiasaan sehar-hari orangtuanya, adapun ketika berada diluar rumah anak telah mampu melakukan interaksi sosial dengan teman-teman sebayanya.
Tahap ke-3: Game StageTahap ke-tiga dari sosialisasi dikenal juga dengan tahapan dimana seorang anak sudah siap bertindak (game stage). Pada tahap ini, intensitas interaksi yang dilakukan oleh seorang anak kian meningkat sehingga ia semakin mahir dalam menjalannya perannya sebagai anggota masyarakat. Anak sudah semakin sadar dengan nilai dan norma yang diekspektasikan oleh masyarakat terhadap dirinya serta mencoba untuk tidak melanggar nilai dan norma yang telah ada. Pada saat berada di lingkungan sekolah, anak menyadari bahwa terdapat norma berupa tata tertib yang harus dipatuhi sehingga ia akan cenderung berhati-hati dalam bertindak. Tahap 4: Generalized OtherPada tahapan terakhir sosialisasi, seorang individu dapat dikategorikan telah memasuki fase dewasa. Peningkatan intensitas interaksi membuat individu semakin sadar akan peran, hak serta kewajibannya sebagai anggota masyarakat dalam konteks yang lebih luas. Munculnya sikap tenggang rasa dan toleransi terhadap sesama menjadi ciri khas tahapan ini. Referensi Elisanti dan Rostini Tintin. 2009. Sosiologi 1: Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Kontributor: Sabrina Burhanudin, S.Sos. Materi Sosiologi lainnya di StudioBelajar.com:
|