Secara umum gambar kerja harus digambar menggunakan proyeksi

Gambar proyeksi adalah sebuah gambar objek yang nampak secara utuh dengan sudut pandang tertentu. Gambar proyeksi aksonometrik dapat dibuat dengan cara memutar benda sehingga objek dapat dilihat dari ketiga dimensi dalam satu pandangan.

Gambar proyeksi dibuat guna mempermudah komunikasi antara designer dengan bagian produksi agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Supaya dapat meminimalisir kesalahan dalam penafsiran gambar, maka gambar proyeksi dibuat seperti halnya hasil jepretan kamera.

Tujuannya, supaya siapapun yang melihatnya langsung dapat membaca gambar tersebut dengan tepat walaupun tidak memiliki pengetahuan menggambar teknik yang baik sekalipun.

Gambar Proyeksi Pandangan

Gambar proyeksi pandangan merupakan gambar sebuah objek yang ditinjau dari ketiga dimensi, namun ketiga dimensi tersebut berdiri sendiri.

Artinya, ketiga dimensi itu memiliki sudut pandang yang tidak sama. Berbeda dengan gambar proyeksi aksonometrik yang menampilkan ketiga dimensi dalam satu pandangan.

Secara umum gambar kerja harus digambar menggunakan proyeksi
Proyeksi Pandangan

Karena ketiga dimesi berdiri sendiri, maka gambar pandangan terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:

  1. Gambar Pandangan Atas, jika gambar dibuat dengan melihatnya dari arah atas benda
  2. Gambar Pandangan Depan, jika gambar dibuat dengan melihatnya dari arah depan benda
  3. Gambar Pandangan Samping, jika gambar dibuat dengan melihatnya dari arah samping benda

Gambar Proyeksi

Gambar proyeksi dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu:

1. Proyeksi Pandangan Jarak

Dari keempat jenis gambar proyeksi, hanya proyeksi pandangan jarak inilah yang termasuk dalam proyeksi pandangan biasa. Sedangkan lainnya termasuk dalam proyeksi lukisan karena menunjukkan beberapa sisi dari suatu obyek dalam satu pandangan tunggal.

2. Proyeksi Aksonometrik

Persamaan antara proyeksi aksonometrik dengan proyeksi pandangan adalah objek dilihat dari jarak tak terhingga, dan sinar-sinar pandangnya sejajar satu sama lain dan tegak lurus terhadap bidang proyeksi. Kedua proyeksi ini sering juga dikenal dengan Proyeksi Ortografik.

3. Proyeksi Miring

Pada proyeksi miring, pengamat dianggap berada pada jarak tak terhingga, dan sinar-sinar pandangannya sejajar satu sama lain tetapi miring terhadap bidang proyeksi.

Baca Juga |   Cara Membuat Proposal Penelitian yang Benar dan Menarik

4. Proyeksi Perspektif

Adapun proyeksi perspektif, pengamat dianggap berada sejarak terhingga radi objek, dan sinar-sinar pandangannya membentang dari mata pengamatan, atau Tempat Kedudukan (TK) ke seluruh titik objek untuk membentuk ‘sinar kerucut’.

Secara umum gambar kerja harus digambar menggunakan proyeksi
Macam-macam Gambar Proyeksi

Jenis-Jenis Proyeksi Aksonometrik

Proyeksi aksonometrik dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:

  1. Proyeksi Isometrik, jika semua sudut a, b dan c adalah sama besarnya. Selain itu jarak OX, OY dan OZ adalah sama panjangnya.
  2. Proyeksi Dimetrik, jika besar sudut a sama dengan besar sudut b. selain itu Panjang OX sama dengan OY.
  3. Proyeksi Trimetrik, jika ketiga sudut yang dibentuk dalam ketiga dimensi tidak ada yang sama. Selain itu, ketiga jarak sumbu dari titik pusat juga tidak ada yang sama panjangnya.

Secara umum gambar kerja harus digambar menggunakan proyeksi
Proyeksi Aksonometrik

Dari ketiga jenis proyeksi aksonometrik diatas, proyeksi isometrik-lah yang lazim digunakan. Apabila dimisalkan sebuah kubus digambar dengan menggunakan proyeksi isometrik berarti ketiga sudut sumbunya masing-masing adalah 120o.

Secara umum gambar kerja harus digambar menggunakan proyeksi
Posisi Gambar Proyeksi Isometrik

Gambar Isometrik

Gambar isometrik berbeda dengan gambar proyeksi isometrik. Gambar isometrik memiliki ukuran yang sama persis dengan objek yang digambar. Sedangkan gambar proyeksi isometrik memiliki ukuran yang lebih kecil, kira-kira berkurang 25% dari gambar realnya (isometrik).

Untuk memudahkan dalam menggambar proyeksi isometric biasanya menggunakan penggaris isometric. Penggaris ini sudah dikurangi kira-kira 25% dari ukuran penggaris biasa.

Sebagai ilustrasi dapat Anda amati perbedaan gambar proyeksi isometrik dan gambar isometrik di bawah ini.

Secara umum gambar kerja harus digambar menggunakan proyeksi
Perbedaan Gambar Proyeksi Isometrik dan Gambar Isometrik

Cara menggambar gambar isometrik:

  1. Menempatkan objek sesuai dengan pandangan depan
  2. Memutar objek sebesar 45o terhadap sumbu tegak khayalan
  3. Membuat ketiga garis sumbu yang sama dengan sudut 120o.

Secara umum gambar kerja harus digambar menggunakan proyeksi
Cara Menggambar Proyeksi Isometrik

Kedudukan Sumbu Isometrik

Pemilihan sumbu isometrik dapat Anda tentukan berdasarkan posisi objek ketika dipandang secara sewajarnya. Terdapat banyak pilihan sumbu seperti pada gambar a, b, c dan d.

Secara umum gambar kerja harus digambar menggunakan proyeksi
Kedudukan Sumbu Isometrik

Contoh Gambar Isometrik

Secara umum gambar kerja harus digambar menggunakan proyeksi
Contoh Gambar Isometrik

Secara umum gambar kerja harus digambar menggunakan proyeksi
Contoh gambar isometrik permukaan miring

Kasus Gambar Proyeksi Isometrik

Sebagai bahan analisis, carilah kesalahan dari gambar di bawah ini?

Secara umum gambar kerja harus digambar menggunakan proyeksi
Gambar Isometrik yang Benar dan Salah

Itulah cara menggambar proyeksi isometrik yang dapat sering dipergunakan dalam pembuatan objek dari konsep desain menjadi produk jadi.*

Referensi:  

  • Giesecke and Frederick E (Alih Bahasa: Rohim G dan Zulkifli H), 2001, Gambar Teknik 2, Edisi 11, Erlangga, 2001.