Pada awalnya gunung terbentuk dari aktivitas vulkanisme yang ada didalam perut bumi dan berlangsung dalam kurun waktu yang sangat lama. Pada dasarnya kerak bumi pada wilayah sekitar gunung berapi sangat tipis sehingga langsung terhubung dengan magma yang ada dalam perut bumi. Tekanan sangat besar yang berasal dari dalam membuat magma terus menuju keatas mencari celah untuk keluar ke permukaan bumi. Show Ada dua kondisi yang sering terjadi pada magma yakni Intrusi apabila magma tertahan di bawah permukaan bumi sedangkan yang kedua yakni ekstrusi yaitu dimana magma bergerak dan telah mencapai permukaan bumi. Magma yang ekstrusi inilah yang menyebabkan sebuah gunung menjadi berapi atau volcano dan berbeda dengan gunung biasa. Jenis Gunung Berdasarkan Sifat Erupsi Di seluruh dunia terdapat bermacam macam jenis gunung, mulai dari gunung purba hingga yang masih baru, atau gunung yang terbentuk akibat tenaga tektonik hingga vulkanik. Namun untuk gunung berapi, terbentuk dari aktivitas vulkanik. Berikut jenis jenis gunung jika dilihat dari sifat dan material yang dikeluarkan saat terjadi erupsi:
Status Level Gunung Sebelum Meletus Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa penyebab gunung berapi meletus karena aktivitas vulkanik yang terjadi dalam perut bumi disekitar gunung, yang dimulai dari adanya tekanan kuat dari dalam mengerakan magma ke segala arah. Proses vulkanik seperti itu berlangsung secara perlahan dan dalam beberapa tahap, ada aktivitas vulkanik yang langsung mengarah pada kejadian gunung meletus namun ada juga yang tidak mengarah kesana. Berikut status level suatu gunung berapi sebelum meletus: Sebuah gunung berapi dapat dikatakan berada dalam kondisi aman atau normal apabila memiliki ciri ciri seperti tidak dijumpai gejala aktivitas magma atau dapat dikatakan bahwa gunung dalam kondisi tidur. Pada level ini gunung bebas dikunjungi oleh masyarakat dan dibuka untuk umum. Meskipun dalam status normal tetap saja harus dilakukan pengamatan dan melakukan survey serta penyelidikan. Memiliki tanda seperti dijumpai aktivitas gunung apapun bentuknya, terdapat kenaikan aktivitas melebihi batas normal seperti aktivitas seismik dan kejadian vulkanik lainnya dan mulai menunjukan aktivitas magma, tektonik dan hidrothermal di sekitar gunung. Upaya yang wajib dilakukan yaitu penyuluhan kepada masyarakat, mengecek kesiapan sarana dan melakukan penilaian untuk mengukur level bahaya. Menandakan bahwa gunung berapi sudah dalam proses kearah letusan yang ditandai dengan peningkatan seismik secara signifikan dan telah memenuhi semua syarat untuk terjadi letusan. Jika trend seperti ini terus meningkat maka biasanya letusan akan terjadi dalam kurun waktu 2 minggu. Upaya yang wajib dilakukan yakni melakukan sosialisasi terhadap wilayah dalam radius bahaya, menyiapkan sarana darurat dan melakukan piket secara penuh. Merupakan tahap akhir dimana gunung berapi akan segera melatus atau sedang meletus atau ada dampak tambahan yang dapat menimbulkan bencana. Biasanya letusan pembukaan ditandai dengan keluarnya debu dan asap sangat banyak yang akan menjadi letusan dalam kurun 24 jam kedepan. Upaya yang harus dilakukan adalah mengosongkan semua wilayah yang masuk dalam radius bahaya dan melakukan koordinasi secara terpadu. Tanda Tanda Gunung Berapi Akan Meletus Sebuah gunung apapun jenisnya tidak mungkin meletus secara spontan tanpa melalui sebuah tahapan gejala yang merupakan sebuah peringatan. Setiap masyarakat yang bermukim disekitar lereng seharusnya sudah hafal dengan tanda atau ciri sebelum terjadi letusan. Berikut Tanda Ciri Ciri Gunung Api Akan Meletus : 1. Temperatur Meningkat Secara Drastis Hal ini disebabkan oleh pengaruh hawa panas yang dikeluarkan gunung akibat aktivitas magma yang meningkat dilapisan bawah kawah. Jarak antara magma dan permukaan bumi semakin dekat hal inilah yang menjadi penyebab kenapa suhu lereng dan sekitar kawah naik melewati ambang batas normal. 2. Sumber Mata Air Mengering Alasan kenapa mata air mengering karena panas yang dihasilkan oleh magma yang letaknya sangat dekat dengan permukaan tanah yang mana suhu diatas permukaan bumi saja sudah meningkat drastis, apalagi suhu pada lapisan tanah dalam tempat sumber mata air. Akibatnya cadangan air tanah menguap karena panas yang berasal dari magma atau karena faktor lain dari aktivitas vulkanis. 3. Sering Terjadi Gempa Tremor Penyebabnya tak lain karena peningkatan aktivitas magma yang terdorong kesegala arah akibat tekanan endogen yang begitu besar. Akibatnya lapisan batuan tertekan sehingga menimbulkan getaran yang dikenal sebagai gempa. Peningkatan aktivitas kegempaan menjadi tanda penting yang selalu terjadi sebelum erupsi gunung. 4. Banyak Hewan Turun Gunung Pada hutan sekitar lereng gunung terdapat banyak satwa liar seperti kera, rusa hingga harimau. Peningkatan suhu dan aktivitas vulkanik menyebabkan hewan hewan tersebut merasa tidak nyaman sehingga turun menuju kaki gunung dan tak jarang masuk ke pemukiman masyarakat. 5. Sering Terdengar Suara Gemuruh Hal ini disebabkan oleh aktivitas magma yang hendak keluar melalui kawah. Biasanya tanda suara gemuruh ini diikuti oleh gempa, namun pada status siaga sering diikuti oleh keluarnya gas dan debu vulkanis. Jika frekuensi-nya semakin meningkat maka gunung berapi dipastikan akan meletus terutama jika sudah memasuki level awas. PenutupCara menyuburkan yang kering dan tandus paling efektif adalah dengan gunung meletus. Dengan mengetahui semua jenis gunung berdasarkan erupsi dan berbagai macam status level serta tanda tanda sebelum gunung meletus tentu saja akan membuat masyarakat yang tinggal disekitar lokasi dapat melakukan antisipasi guna menekan dampak kerusakan yang dapat ditimbulkan seperti melakukan evakuasi penduduk ketempat aman, membuat terowongan air pada kawah yang memiliki danau serta menyebarkan segala informasi hasil pengamatan pra erupsi maupun pasca erupsi. Baca juga : Gunung tertinggi di Indonesia – Daftar gunung di jawa barat Indonesia terdiri dari banyak kepulauan, termasuk juga memiliki ratusan gunung berapi yang aktif, setidaknya ada sekitar 127 gunung berapi di Indonesia. Termasuk diantaranya pulau Bali memiliki 2 buah gunung berapi aktif diantaranya Gunung Agung dan Gunung Batur. Saat ini pada bulan September 2017 Gunung Agung terpantau, mulai menunjukkan aktivitasnya. Bencana alam gunung meletus tergolong bencana yang bisa diantisipasi karena datangnya selalu ada tanda-tanda atau ciri-ciri, sehingga korban bisa dihindari. lanjut baca; nama-nama gunung di pulau Bali >>>> Bencana alam seperti gunung meletus tentunya kita tidak akan pernah tahu kapan terjadinya, tetapi tentunya gunung tersebut memberikan tanda-tanda atau ciri-ciri yang membuat manusia lebih waspada, karena gunung berapi tersebut tidak akan serta meletus tanpa ada tanda terlebih dahulu, sehingga bisa mengevakuasi diri, keluarga, hewan peliharaan dan barang-barang berharga lainnya. Setidaknya pemerintah daerah setempat akan konsen mengenai penanggulangan bencana tersebut. Namun demikian pantauan dan imbauan tentunya tetap berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dengan memberikan informasi yang lebih akurat. Warga yang tinggal di dekat atau sekitar gunung berapi tentunya diharapkan mengenal tanda-tanda atau ciri-ciri dari gunung yang akan meletus tersebut, sehingga tidak terjadi kepanikan warga, apalagi sekarang ini tersedianya koneksi internet dan warga sangat mudah untuk mendapatkan informasi, apakah informasi tersebut benar atau bohong, nah dalam halaman ini kami kemas informasi mengenai tanda-tanda gunung akan meletus, sehingga setidaknya ada sedikit gambaran bagi mereka yang awam akan letusan gunung berapi. Berikut tanda-tanda alami gunung berapi akan meletus
Demikian beberapa tanda-tanda atau ciri-ciri yang diberikan oleh alam, ketika sebuah gunung berapi akan meletus, walaupun terkadang tidak bisa diprediksi, tetapi manusia diberikan sinyal untuk waspada dan berhati-hati sehingga bisa mengambil tindakan seperlunya agar tidak terkena musibah. Penyebab gunung berapi meletusYang menyebabkan terjadinya letusan sebuah gunung berapi adalah gesekan dan suhu yang meningkat pada magma dalam perut bumi, dalam keadaan normal magma tersebut berada dalam kedalaman 100 km, dengan pergesekan batas lempeng bumi, sehingga magma yang berada di dapur magma mencair hingga sampai 5000 ºC, termasuk mencairkan bebatuan, di saat dapur magma penuh maka mengalir dan menerobos batuan-batuan bergerak ke atas, sehingga terjadi gempa vulkanik sampai ratusan kali. Munculnya gempa berkali-kali dan panas di sekitar gunung yang terus meningkat inilah menjadi acuan atau tanda-tanda alami bahwa gunung tersebut akan meletus. Dan jika terjadi letusan sebuah gunung berapi bisa melontarkan material sejauh 6-10 km dan termasuk juga awan panas yang bersuhu sampai 5000 ºC. Ini tentunya sangat berbahaya, maka untuk itulah sebaiknya menjauh di radius 10 -12 km dari letusan gunung berapi tersebut. |