Sebutkan tiga penyakit yang diakibatkan karena alat reproduksi wanita tidak dijaga kebersihannya

Sebutkan tiga penyakit yang diakibatkan karena alat reproduksi wanita tidak dijaga kebersihannya

Sebutkan tiga penyakit yang diakibatkan karena alat reproduksi wanita tidak dijaga kebersihannya
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakteri akan tumbuh subur di area kewanitaan yang tidak dijaga kebersihannya. Berbagai risiko penyakit pun muncul jika tidak segera ditangani.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Liva Wijaya memaparkan, pada mulanya kontaminasi bakteri akan menimbulkann infeksi di vagina karena sistem pertahanan tubuh tak lagi mampu menghalaunya.

"Infeksi vagina yang paling sering terjadi, salah satunya yaitu kandidiasis, yaitu jamuran," kata Liva.

Gejala kandidiasis yang paling khas yaitu vagina terasa gatal-gatal dan muncul putih-putih seperti keju, serta daerah selangkangan akan berwarna merah. Sering juga ditemui trikomoniasis, atau infeksi vagina karena protozoa. Gejalanya antara lain keluar cairan yang sangat banyak dari vagina.

"Cairannya putih dan berbuih dan ini bisa menular ke pasangan. Lalu kalau diperiksa, daerah serviks muncul bintil-bintil seperti stroberi," terang Liva.

Selain itu, ada pula bakterial vaginosis dengan gejala bau tidak sedap di area kewanitaan, serta keluar cairan putih keabu-abuan. Nah, jika berbagai infeksi tersebut selalu dibiarkan, masalah bisa berlanjut pada infeksi di bagian dalam organ intim.

"Infeksi berulang dapat meningkatkan risiko infeksi panggul, infeksi saluran kencing, infertilitas, hingga infeksi menyeluruh," kata Liva.

Infertilitas atau ketidaksuburan bisa terjadi pada wanita ketika infeksi bakteri sampai menyerang saluran telur atau tuba falopi. Tak hanya bakteri, virus pun akan lebih mudah menyerang ketika area organ intim tidak terjaga kebersihannya.

Dokter yang berpraktek di RS Mitra Kemayoran ini mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan daerah kewanitaan setiap hari dengan rutin mengganti celana dalam ketika sudah lembab. Kemudian, cuci daerah vulva dengan air bersih dan sabun yang tidak menimbulkan iritasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Sebutkan tiga penyakit yang diakibatkan karena alat reproduksi wanita tidak dijaga kebersihannya

Sebutkan tiga penyakit yang diakibatkan karena alat reproduksi wanita tidak dijaga kebersihannya
Lihat Foto

Shutterstock/CLIPAREA

ilustrasi organ reproduksi wanita

KOMPAS.com - Sistem reproduksi wanita mengatur menstruasi, kesuburan, kehamilan, sampai menopause.

Sistem reproduksi wanita memiliki beragam fungsi yang saling berkaitan satu sama lain.

Apabila salah satu organ penyusun sistem reproduksi wanita terganggu, dampaknya bisa mengganggu kinerja bagian lain.

Baca juga: 5 Penyakit Tidak Menular yang Jadi Momok Bagi Para Wanita

Melansir Cleveland Clinic, bagian organ reproduksi wanita ovarium berguna untuk menghasilkan sel telur.

Sel telur tersebut lalu diangkut ke tuba falopi, tempat di mana sel telur bisa dibuahi sperma.

Sel telur yang sudah buahi lalu masuk ke rahim. Begitu berada di rahim, sel telur yang dibuahi dapat berkembang menjadi janin.

Apabila tidak terjadi pembuahan, lapisan rahim akan meluruh sebagai menstruasi atau haid.

Selain itu, sistem reproduksi wanita secara juga berfungsi mengatur hormon seks dan menjaga siklus reproduksi.

Menjelang menopause atau mati haid, sistem reproduksi wanita secara bertahap mengurangi produksi hormon kewanitaan.

Proses ini diikuti perubahan siklus haid dari tidak teratur sampai berhenti total. Setelah satu tahun tidak haid, wanita disebut mengalami menopause.

Oleh:

Istimewa KICKS dan selebriti galang kampanye anti kanker serviks.

Bisnis.com, JAKARTA— Menstruasi adalah kondisi yang normal yang terjadi terjadi pada setiap perempuan. Menstruasi atau haid akan menjadi siklus keluarnya darah selama beberapa hari. Biasanya darah keluar 3-7 hari dari organ intim wanita. Dan itu akan menjadi satu periode setiap bulannya.

Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH mengatakan itu adalah kodrat semua perempuan, namun masih banyak yang beranggapan bahwa hal itu tabu untuk dibicarakan sehingga kesadaran perempuan akan pentingnya manajemen kebersihan selama periode menstruasi masih rendah.

” Anak perempuan tidak tahu apa yang harus dilakukan saat mengalami menstruasi pertama kalinya. Akibatnya mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan, terutama pengelolaan kebersihan dan kesehatan saat mengalami menstruasi,” katanya pada diskusi virtual bertajuk Sehat dan Bersih saat Menstruasi, Kamis (28/5/2021).

Baca Juga : 4 Cara Jaga Kebersihan Vagina Saat Menstruasi

Oleh karena minimnya pengetahuan akan menjaga alat reproduksi saat haid, timbullah masalah kesehatan pada perempuan.

Berikut ini risiko masalah kesehatan akibat penjagaan kebersihan di masa menstruasi yang buruk :

1. Infeksi saluran reproduksi

Baca Juga : Perempuan Remaja Perlu Diedukasi Bersih Vagina

Kandidosis vulvovaginitis adalah infeksi saluran reproduksi wanita yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Penyakit ini dapat menyebabkan rasa gatal ekstrem dan pembengkakan pada vagina dan vulva serta keputihan yang menggumpal. Salah satu faktor risiko dari penyakit ini adalah higienitas wanita yang buruk, terutama saat menstruasi. Kondisi organ reproduksi yang terlalu lembab serta iritasi pada penggunaan pembalut yang tidak tepat dapat menimbulkan infeksi ini.

Penyakit ini dapat berhubungan dengan risiko HIV dan HPV (penyebab kanker serviks).

2. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih (ISK). Ini merupakan kondisi organ sistem atau saluran kemih, seperti ginjal, ureter, kandung kemih, uretra, dan mengalami infeksi. Gejala ISK itu beragam, mulai dari demam, sakit di perut dan panggul, nyeri saat buang air kecil, muncul darah dari urine, dan lain sebagainya.

Baca Juga : Gara-gara Tindik Hidung, Perempuan AS Harus Transplantasi Hati

Apabila tidak ditangani dengan baik, ISK dapat menimbulkan komplikasi serius hingga bisa menyebabkan kematian. Salah satu faktor penyebab munculnya risiko dari penyakit ini adalah bilamana perempuan memiliki kebersihan yang buruk, seperti pembersihan organ kelamin luar yang tidak tepat dan menggunakan produk yang tidak higienis.

3. Infeksi jamur

Vaginosis bakterialis adalah infeksi vagina yang disebabkan oleh terganggunya keseimbangan jumlah bakteri alami atau flora normal di dalam vagina. Ini bukan kondisi berbahaya, tetapi dapat menimbulkan gejala yang menganggu, seperti keputihan dan gatal.

Salah satu faktor risiko timbulnya penyakit ini adalah penggunaan berulang atau jarang digantinya pembalut, serta higienitas yang buruk. Infeksi vaginosis bakterialis berhubungan dengan peningkatan risiko infeksi HIV, HPV (penyebab Kanker Serviks), dan komplikasi persalinan.

4. Peningkatan risiko kanker serviks

Bila semua gejala itu tidak ditangani maka akan memicu potensi untuk kanker serviks yang berbahaya bagi kehidupan perempuan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Sebutkan tiga penyakit yang diakibatkan karena alat reproduksi wanita tidak dijaga kebersihannya
Ilustrasi pria. ©2012 Shutterstock/luckyraccoon

JATIM | 2 Desember 2020 16:20 Reporter : Rakha Fahreza Widyananda

Merdeka.com - Sistem reproduksi manusia tentunya juga rentan mengalami masalah berupa penyakit, kelainan, serta gangguan. Penyakit pada sistem reproduksi manusia akan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yang meliputi virus, bakteri, tumor ataupun memang karena disfungsi organ reproduksi yang juga disebabkan oleh adanya zat-zat kimia yang tentunya memang masuk ke dalam tubuh.

Penyakit pada sistem reproduksi adalah berbagai jenis penyakit yang terjadi pada organ-organ reproduksi. Organ-organ reproduksi wanita meliputi sel telur, ovarium, tuba fallopi, uterus dan vagina. Organ reproduksi pria terdiri dari sperma, testis, epididimis, vas deferens, uretra, dan penis.

Penyakit pada sistem reproduksi tentunya perlu kita cegah dan ketahui sejak dini, agar nantinya penyakit ini juga tak semakin berbahaya dan juga dapat menjadi ancaman bagi kesehatan diri kita. Dilansir dair Liputan6.com, berikut ini kami telah rangkum 10 penyakit pada sistem reproduksi pria dan wanita:

2 dari 5 halaman

Sebutkan tiga penyakit yang diakibatkan karena alat reproduksi wanita tidak dijaga kebersihannya

boldsky.com

1. Vaginitis

Penyakit pada sistem reproduksi wanita yang pertama adalah vaginitis. Vaginitis adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita dengan kondisi vagina yang mengalami infeksi. Infeksi pada vagina disebabkan oleh beberapa jenis mikroorganisme, yaitu seperti bakteri, jamur, dan parasit.

Penyakit pada sistem reproduksi ini bisa menyerang vagina langsung atau melalui perineum. Penyakit vaginitis bisa disebabkan oleh jamur Candida Albicans, bakteri Gardnerella, parasit Trichomonas Vaginalis, dan virus.

Penderita dari vaginitis sendiri akan memiliki beberapa gejala yang dapat diamati, seperti nyeri hebat pada vagina, disuria, pruritas di vulva, ruam bibir vagina, edema vukva, vagina bau busuk, dan perdarahan vagina.

2. Condiloma Accuminata

Condiluma accuminata merupakan penyakit pada sistem reproduksi wanita yang dapat disebabkan oleh adanya virus yang disebut dengan human papiloma.

Virus tersebut juga merupakan virus penyebab kutil. Wanita yang mengalami penyakit condiloma accuminata sebaiknya segera diobati. Hal ini dikarenakan obat condiluma accuminta bisa berkembang menjadi kanker pada organ lainnya seperti rahim wanita.

3. Kanker Ovarium

Penyakit pada sistem reproduksi yang berikutnya adalah kanker ovarium. Kanker ovarium biasanya berawal dari kista ovarium yang merupakan tumor jinak dan kecil yang ada di dalam rahim.

Kista ovarium yang paling sering terjadi adalah kista dermoid, kista lutein, dan kista cokelat. Tumor jinak atau kista ovarium tersebut lambat laun akan berkembang menjadi semakin besar dan ganas yang menjadi kanker ovarium.

Tumor ganas atau ovarium (kanker ovarium) dengan ukuran yang besar akan dapat menyebabkan kelainan letak janin. Penyebab penyakit kanker ovarium disebabkan oleh gaya hidup yang keliru, asupan, kurang olahraga, dan lainnya. Berhati-hatilah kamu jika memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur karena itu merupakan gejala dari penyakit kanker ovarium.

3 dari 5 halaman

4. Kanker Serviks

Penyakit pada sistem reproduksi wanita berikutnya adalah kanker serviks. Kanker serviks adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita yang juga umum terjadi. Penyakit ini disebabkan karena adanya sel-sel abnormal yang tumbuh pada lapisan epitel serviks. Sel abnormal tersebut akan terus tumbuh dengan ganas.

Hal tersebut membuat jaringan yang ada di sekitar leher rahim jadi kurang berfungsi. Pengobatan kanker serviks umumnya dilakukan dengan mengangkat rahim, oviduk, ovarium, sepertiga dari vagina (bagian atas).

5. Kanker Payudara

Penyakit pada sistem reproduksi wanita yang terakhir adalah kanker payudara. Penyakit ini sangat rentan menyerang wanita sebab jaringan lemak yang ada pada payudara akan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pria.

4 dari 5 halaman

Sebutkan tiga penyakit yang diakibatkan karena alat reproduksi wanita tidak dijaga kebersihannya
©Pixabay

6. Prostatitis

Penyakit pada sistem reproduksi pria yang pertama adalah prostatitis. Prostatitis adalah penyakit pada sistem reproduksi pria di mana kelenjar prostat mengalami infeksi.

Penyebab dari prostatitis adalah bakteri. Bakteri yang menginfeksi kelenjar prostat pria adalah E. coli, Klebsiella, dan Proteus. Pria yang mengalami prostatitis akan memiliki beberapa gejala seperti sulit ejakulasi, gagal ereksi, disuria, dan demam.

7. Epididimitis

Penyakit pada sistem reproduksi pria yang selanjutnya adalah epididimitis. Penyakit ini umumnya terjadi karena adanya infeksi pada organ reproduksi pria. Epididimitis adalah kondisi di mana bagian epididimis mengalami peradangan.

Beberapa bakteri yaitu Chlamydia trachomatis, E. coli, dan Neisseria gonorrhoeae adalah jenis bakteri yang sering menyebabkan penyakit epididimitis. Penyakit ini sering menimpa para pria yang suka berganti-ganti pasangan seks.

Ada beberapa gejala dari penyakit epididimitis, yaitu nyeri pada testis, ada darah di dalam sperma, sakit saat ejakulasi, nyeri pada testis, dan disuria.

5 dari 5 halaman

8. Sifilis

Penyakit pada sistem reproduksi pria yang selanjutnya adalah sifilis.  Penyakit sifilis juga biasa disebut ‘raja singa’. Sifilis bisa terjadi karena aktivitas seksual. Selain itu, bisa juga karena transfusi darah. Bakteri yang menyebabkan sifilis adalah bakteri Reponema Pallium.

9. Gonorhea

Gonorhea atau yang biasa disebut dengan kencing nanah merupakan penyakit pada sistem reproduksi pria yang sering terjadi. Penyebab dari gonorhea adalah bakteri Neisseria Gonorrheae. Penyakit ini ditularkan melalui aktivitas seksual yang bebas dan menyimpang.

10. Hipogonadisme

Penyakit pada sistem reproduksi pria yang terakhir adalah hipogonadisme. Hipogonadisme adalah kondisi di mana testis pria tidak dapat memproduksi hormon testosteron yang cukup. Masalah ini bisa dialami sejak janin berkembang di perut.

(mdk/raf)