Show
Manfaat yang dapat dipetik dari masyarakat multikultural adalah sebagai berikut: Melalui hubungan yang
Manfaat yang dapat dipetik dari masyarakat multikultural adalah sebagai berikut:
Sebagai warga Indonesia kita patut bangga karena memiliki beraneka ragam budaya dan keberagaman yang tidak dimiliki negara lain. Dengan keberagaman inilah kita dapat memiliki pengalaman multikultural yang dapat bermanfaat bagi diri kita sendiri. Terbiasa dengan keberagaman yang ada seperti misalnya dengan memiliki banyak teman dari berbagai latar belakang di lingkungan kantor banyak bermanfaat yang bisa kita dapat di antaranya: 1. Lebih kreatif terutama dalam bidang sosial dan budayaUnsplash.com/Priscilla Du PreezSeorang yang mempunyai pengalaman multikultural biasanya akan lebih kreatif terutama dalam bidang sosial dan budaya. Kebiasaan bertemu orang dan berkunjung ke suatu tempat dengan beragam budaya serta adat istiadat yang berbeda menjadikannya banyak belajar dari hal tersebut. Keberagaman yang ada menjadikannya terus bisa mengembangkan diri terutama dalam bidang budaya yang juga baik untuk perkembangan karier kedepannya. 2. Mempunyai pandangan dan pengetahuan yang luasUnsplash.com/SheriseSeringnya bertemu dengan orang dengan latar belakang serta kebiasaan yang berbeda akan membuatnya mempunyai pandangan dan pengetahuan yang luas. Pandangan serta pengetahuan itu berasal dari pembelajaran yang ia lakukan dari berbagai karakter setiap orang dari masing-masing latar belakang yang unik dan punya khasnya masing-masing, hal ini bisa diterapkan di dunia kerja sehingga akan meningkatkan karier yang ada. 3. Mampu berpikir terbukaUnsplash.com/Brooke CagleOrang sering bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang serta pandangan yang berbeda-beda akan mampu berpikir terbuka. Pandangan setiap orang yang beragam membuatnya mampu belajar hingga menerapkannya di kehidupannya seperti contohnya di tempat kerja. Hal semacam ini akan menjadikan poin lebih di antara yang lainnya hingga bisa mendukung dan memajukan karier yang sedang dijalani. Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Pengalaman Kerja untuk Kemajuan Karier 4. Lebih bisa menghargai perbedaanUnspalsh.com/Zachary NelsonKebiasaan yang sering bertemu orang dari berbagai latar bekalang akan membuat kita secara perlahan akan menghargai perbedaan. Perbedaan yang bisa membuat kita saling melengkapi satu sama lain dan bisa belajar akan artinya rasa saling menghargai satu sama lain. Jika hal ini kita terapkan di tempat kerja akan membuat kita dewasa dalam setiap tindakan dan keputusan yang kita ambil hingga secara perlahan akan menjadi nilai tambah bagi karier kita kedepan. 5. Pandai dalam bersosialisasi dengan semua kalanganUnsplash.com/Naassom AzevedoMempunyai pengalaman multikultural akan menjadikan kita seseorang yang pandai dalam bersosialisasi dengan berbagai kalangan. Kebiasaan bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang yang beragam akan membuat kita terlatih dalam bersikap hingga berhubungan baik dengan mereka. Perlu keberanian dan rasa percaya tinggi untuk dapat melakukan hal tersebut yang bisa saja kita terapkan untuk memajukan karier kita sendiri. Banyak manfaat yang bisa diambil dengan pengalaman multikultural apa lagi di dukung dengan keberagaman Indonesia yang sangat luar biasa unik. Apa kamu punya pengalaman multikultural juga? Baca Juga: Jarang Ada yang Tahu, 10 Artis Ini Ternyata Memulai Karier Sejak Kecil IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Untuk mewujudkan suatu masyarakat multikultural cukup sulit. Hal ini dikarenakan pada umumnya, sikap masyarakat cenderung primodial dan ti... http://thekingslau.blogspot.com/2017/05/manfaat-masyarakat-multikultural.html?m=0
Untuk mewujudkan suatu masyarakat multikultural cukup sulit. Hal ini dikarenakan pada umumnya, sikap masyarakat cenderung primodial dan tidak adil. Padahal, jika tiap masyarakat mengetahui apa saja manfaat dari adanya masyarakat multikultural tentu untuk menciptakan suatu masyarakat multikultural tidaklah sulit. Berikut ini adalah manfaat dari masyarakat multikultural. Manfaat Masyarakat Multikultural Manfaat dari masyarakat multikultural perlu untuk diketahui, karena dengan ini suatu masyarakat akan memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat lain. Berikut ini adalah manfaat dari masyarakat multikultural :
Referensi : 1.Maryati, Kun. 2007. Sosiologi untuk SMA dan MA Jilid 2. Jakarta: Esis
Masyarakat Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa, budaya, dan agama. Keragaman budaya tersebut menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang multikultural. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), multikultural adalah bersifat keberagaman budaya. Multikultural berasal dari kata “multi” yang berarti “banyak”, dan “kultural” berarti budaya. Multikultural adalah sebuah filosofi yang ditafsirkan sebagai ideologi yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat modern. Definisi tersebut bersumber dari Dr. Sutiah, M.Pd. dalam buku Pendidikan Agama Islam di Desa Multikultural. Istilah multikultural juga sering digunakan untuk menggambarkan kesatuan berbagai etnis masyarakat yang berbeda dalam suatu negara. Masyarakat multikultural mengusung konsep multikulturalisme, yaitu sebuah paham yang menekankan pada kesederajatan dan kesetaraan berbagai budaya lokal tanpa mengabaikan hak-hak dan eksistensi budaya lain. Masyarakat multikultural menjunjung tinggi perbedaan kelompok sosial, kebudayaan, dan suku bangsa. Meski demikian, bukan berarti ada kesenjangan atau perbedaan hak dan kewajiban karena terdapat kesederajatan secara hukum dan sosial. Nilai-Nilai MultikulturalAchmad Yusuf dalam Pesantren Multikultural menjelaskan bahwa terdapat tiga nilai multikultural, yaitu demokratis, pluralisme, dan humanisme. Nilai-nilai multikultural dijelaskan sebagai berikut. 1. DemokratisDemokratis adalah cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Demokratis merupakan kata sifat demokrasi. Warga negara yang demokratis adalah warga negara yang memiliki perilaku hidup yang baik dalam kehidupan pribadi maupun kenegaraan dengan memegang nilai-nilai demokrasi. Hubungan multikultural dan demokratis dapat dilihat pada Universal Declaration on Cultural Diversity oleh UNESCO. Deklarasi tersebut menyatakan bahwa hanya ketika keragaman kultural berada dalam konteks keseimbangan dengan kohesi sosial, maka kita dapat mencapai jalan menuju partisipasi demokratis dan hidup berdampingan secara damai. Baca JugaPluralisme adalah paham atau ideologi yang menerima keberagaman sebagai nilai positif dan keragaman itu merupakan sesuatu yang empiris. Menurut Dr. Hj. Rodhatul Jennah, M.Pd., dalam sosiologi, pluralisme merupakan konsep pemahaman tentang kehidupan majemuk (plural) yang harus diatur sedemikian rupa untuk menciptakan suasana saling menghargai dan menghormati guna menghindari konflik. Pluralisme juga dapat diartikan sebagai keberadaan atau toleransi keragaman etnik atau kelompok-kelompok kultural dalam suatu masyarakat. Baca JugaHumanisme berarti martabat dan nilai dari setiap manusia, serta semua upaya untuk meningkatkan kemampuan alamiahnya secara penuh. Berdasarkan buku Gerakan Theosofi di Indonesia, tujuan inti humanisme adalah menghamba pada kemanusiaan. Penerapan humanisme dalam masyarakat multikultural dapat dilakukan oleh berbagai lembaga baik di sekolah-sekolah negeri dan swasta, di lingkungan keluarga dan masyarakat, di lembaga pendidikan agama, di berbagai aktivitas bisnis, dan lainnya. Baca JugaProf. Dr. Alo Liliweri, M.S. dalam Prasangka & Konflik merangkum tujuh teori multikultural sebagai berikut. 1. SokratesGagasannya yang dekat dengan makna multikultural adalah tentang self-knowledge. Menurutnya, self-knowledge merupakan mahkota dari pendidikan setiap individu. Pengembangan self-knowledge hanya dapat dilakukan ketika seseorang tengah beranjak dewasa. Pada tahap ini, individu dapat memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk berdasarkan keyakinan dan bukan karena faktor emosi atau feeling semata. Lebih lanjut dikatakan bahwa pemahaman tentang prinsip-prinsip multikultural itu hanya dapat dicapai melalui self-knowledge orang dewasa. Jika self-knowledge individu itu baik, maka dia juga akan menghargai orang lain yang berbeda dengannya. Jadi ada hubungan yang erat antara self-knowledge dengan other-knowledge. Dengan kata lain, jika Anda mau mengerti kebudayaan orang, maka Anda harus mengerti kebudayaan Anda sendiri. Baca JugaSebagaimana Sokrates, Plato menjelaskan prinsip multikultural dalam sebuah rancangan kurikulum pendidikan liberal arts yang kualitasnya sepadan dengan dengan kurikulum ilmu atau pendekatan ekonomi maupun politik. Yang dimaksud dengan liberal arts adalah semua bagi semua. Jadi semua orang memiliki kebebasan untuk mengetahui semua hal. 3. Jean PiagetPiaget dalam berbagai ulasan konseptual maupun teoritisnya selalu tertarik pada bagaimana pengetahuan manusia itu tumbuh dan berkembang. Dia berkeyakinan bahwa setiap orang mengalami perkembangan. Seseorang disebut berkembang karena dia dapat membedakan sesuatu yang ada dalam kebudayaannya dan kebudayaan lain, dan kemampuan membedakan itu adalah bagian dari perkembangan. Piaget juga yakin bahwa setiap perkembangan individu tidak hanya dalam hal pengetahuan dan kemampuan, tetapi juga kemampuan untuk bersikap empati. Empati adalah persepsi individu tentang kemiripan antara self dan other. Empati harus dipahami sebagai proses untuk membuat perasaan seorang individu menjadi semakin intim dengan perasaan orang lain, yang pada saatnya menumbuhkan sebuah pengertian. Inilah arti penting dari empati, yaitu mencegah prasangka atau sikap yang tidak bersahabat. Baca JugaKallen merupakan orang pertama yang mengkonstruksi teori pluralisme budaya. Menurutnya, jika berbagai kebudayaan yang beragam atau perbedaan yang bervariasi itu dibiarkan hidup dan berkembang dalam suatu bangsa, maka upaya ke arah persatuan nasional telah dilakukan. Dalam teorinya, Kallen mengungkapkan bahwa setiap etnik dan kelompok budaya dalam suatu bangsa menjadi penting dan unik karena semua memberi kontribusi terhadap pengayaan kebudayaan. 5. James A. BanksBanks dikenal sebagai perintis pendidikan multikultural. Menurutnya, bagian terpenting dari pendidikan adalah mengajarkan “bagaimana cara berpikir” dan bukan mengajarkan “apa yang dipikirkan”. Dalam tulisannya berjudul The Canon Debat: Knowledge Construction and Multicultural Education, Banks mengidentifikasi tiga kelompok terpelajar yang berpartisipasi dalam perdebatan pengetahuan, yaitu:
Baca JugaKun Maryati dalam Sosiologi menjelaskan manfaat masyarakat multikultural adalah sebagai berikut.
Demikian penjelasan tentang arti multikultural beserta nilai, teori, dan manfaatnya. |