Sebutkan empat kelas porifera berdasarkan penyusun kerangka tubuhnya

Jelaskan klasifikasi Porifera berdasarkan bahan penyusun rangka tubuh (spikula)!

Jawab:

Berdasarkan bahan penyusun rangka tubuh (spikula), Porifera dibagi menjadi tiga kelas sebagai berikut.

  1. Kelas Calcarea: spikula disusun dari zat kapur (CaCO3). Contoh: Sycon sp. dan Clathrina sp.
  2. Kelas Hexactinellida: rangka tubuh disusun dari zat silikat atau zat kersik. Contoh: Euplectella sp. dan Pheronema sp.
  3. Kelas Demospongia: spikula disusun dari zat silikat, spongin, atau campurannya. Contoh: Callyspongia sp. dan Euspongia sp.

----------------#----------------

Jangan lupa komentar & sarannya

Email:

Kunjungi terus: masdayat.net OK! 😁

Newer Posts Older Posts

Suatu gen Y mengendalikan warna bunga pada suatu populasi tanaman diploid menyerbuk silang, dengan frekuensi alel Y = 0.6 Berapa frekuensi genotipe YY … , Yy dan yy dlm populasi Hardy-Weinberg equilibrium? 20

8. Penyakit cacar disebabkan oleh virus... a. Rhabdovirus b. NCD c. RSV d. Paramyxovirus e. Variola

1. Pola pembagian kewenangan dalam undang-undang nomor 23 tahun 1014 2. Hubungan organisasional kantor urusan agama (KUA) yang terdapat di setiap keca … matan dengan pemerintah kecamatan setempat 3. Pentingnya hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan daerh menurut S.H. Sarundajan dan berikan pendapat anda terhadap praktik tersebut 4. Prinsip hubungan keuangan pusat dann daerah yang melandasi undang-undang no 23 tahun 2014 jasa murah wa aja 081230272694

6. Selubung virus tersusun dari senyawa.. a. Asam nukleat b. Karbohidrat c. Protein d. Lemak e. Lipid

Jenis jamur dibawah ini memiliki cara hidup secara ....A.ParasitB. EktomikorihizaC. ParasitD. Simbiosis mutualismeE. Endomikorhiza​

tolong di jawab dengan penjelasan ya kkaa​

contoh proses mengkristal adalah perubahan ....... menjadi butiran salju​

sebuah benda diletakkan di depan cermin cekung pada jarak 4 cm jarak fokus cermin 3cm​

kk bantu aku gerjain tugas ini dong​

kk bantu aku gerjain tugas ini dong​

Porifera adalah organisme sederhana yang mudah untuk dijelaskan. Porifera adalah organisme yang tinggal menetap, metazoan yang memfilter-makanan yang memiliki satu lapisan sel berflagel yang mendorong arus air searah melalui tubuhnya.

Ciri-ciri Porifera

Ukuran porifera sangat beragam. Beberapa jenis porifera ada yang berukuran besar butiran beras, sedangkan jenis yang lainnya bisa memiliki tinggi dan diameter mencapai 2 meter. Tubuh porifera pada umumnya asimetris dan tidak beraturan meskipun ada yang simetris radial.

Bentuknya ada yang seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau bercabang seperti tumbuhan. Tubuhnya memiliki lubang-lubang kecil atau pori (ostium). Warna tubuh bervariasi, ada yang berwarna pucat, dan ada yang berwarna cerah, seperti merah, jingga, kuning, bahkan ungu.

Tubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ, sehingga porifera dikelompokan dalam protozoa. Permukaan luar tubuhnya tersusun dari sel-sel berbentuk pipih dan berdinding tebal yang disebut pinakosit. Pinakosit berfungsi sebagai pelindung. Di antara pinakosit terdapat pori-pori yang membentuk saluran air yang bermuara di spongosol atau rongga tubuh. Spongosol dilapisi oleh sel “berleher” yang memiliki flagelum, yang disebut koanosit.

Flagelum porifera yang bergerak pada koanosit berfungsi untuk membentuk saluran air satu arah, sehingga air yang mengandung makanan dan oksigen masuk melalui pori ke spongosol.

Di spongosol makanan ditelan secara koanosit. Sisa pembuangan dikeluarkan melalui lubang yang disebut oskulum. Zat dan makanan dan oksigen selain digunakan oleh koanosit, sebagian juga di transfer secara difusi ke sel-sel yang selalu bergerak seperti amoeba, yaitu amoebosit (sel amoeboid).

Fungsi sel amoebosit, yaitu mengedarkan makanan dan oksigen keseluruh sel-sel tubuh lainnya. pencernaan makanan terjadi secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit.

Sebutkan empat kelas porifera berdasarkan penyusun kerangka tubuhnya
Gambar Leucosolenia merupakan contoh kelas Calcarea

Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan, sehingga porifera disebut sebagai pemakan cairan. Habitat porifera umumnya di laut.

Klasifikasi Porifera

Klasifikasi yang lebih tinggi dari Porifera cukup membingungkan para ahli yang berbeda lebih memilih skema yang berbeda. Yang terbaik bisa saya lakukan adalah untuk menawarkan dua skema yang berbeda untuk memberikan beberapa gagasan tentang masalah ini, salah satu lebih memuaskan untuk siswa sekolah menengah dan lebih dari itu Anda harus berkonsultasi dengan guru atau dosen kecuali Anda akan menjadi ahli taksonomi Porifera.

filum Porifera

kelas Calcarea Orde Calcinia
Orde Calcaronia
kelas Hexactinellida Orde Amphidiscophora
Orde Hexasterophora
kelas Demospongiae Orde Homoscleromorpha Orde Tetractinomorpha

Orde Ceractinomorpha

filum Porifera

kelas Calcarea Orde Clathrinida Orde Leucosoleniida Orde Sycettida

Orde Leucettida

kelas Hexactinellida
kelas Demospongiae Orde Haplosclerida
Orde Poecilosclerida
kelas Sclerospongiae

Terdapat sekitar 10.000 spesies Porifera yang sudah diidentifikasi.

Porifera dikelompokkan menjadi empat kelas berdasarkan penyusun kerangka tubuhnya, yaitu sebagai berikut.

Calcarea (Calcispongiae)

Calcarea atau Calcispongiae (Latin, calcare = kapur, calsi = kapur, spongia = spons) memiliki rangka dari zat kapur atau kalsium karbonat. Calcarea berwarna pucat dan memiliki tinggi kurang dan 15 cm serta permukaan tubuh berbulu. Calcarea memiliki tipe saluran air askonoid, sikonoid, dan leukonoid. Contohnya Leucosolenia, Clathrina, dan Sycon ciliatum.

Hexactinellida (Hyalospongiae)

Hexactinellida atau Hyalospongiae (Yunani, hexa = enam, hyalo transparan atau kaca, spongia = spons). Kerangka tubuh Hexactinellida tersusun atas silika (kaca) dengan bentuk tubuh silindris, datar atau bertangkai. Tinggi tubuh mencapai 90 cm. Tipe saluran air sikonoid. Hexactinellida hidup di laut dengan kedalaman 90 cm – 5.000 m. Hexactinellida biasa disebut sebagai “glass sponge” spikulanya terkadang bersatu dengan struktur jaringan, sehingga membentuk jalinan yang rumit seperti ring basket. Selain itu, ada juga yang berbentuk mangkuk atau vas bunga. Contohnya Euplectella aspergillum dan Hyalonema.

Demospongiae

Demospongiae (Yunani, demo = tebal, spongia = spons) memiliki kerangka tubuh yang tersusun dari serabut spongin. Tinggi dan diameter tubuh ada yang mencapai lebih dari 1 m dengan tipe saluran air leukonoid. Pada umumnya Demospongiae berwarna cerah, tetapi ada yang gelap (hitam).

Warna tubuh yang cerah diduga untuk melindungi tubuh dari sinar matahari. Demospongiae merupakan kelompok dengan jumlah spesies terbesar, sekitar 90% dari seluruh jenis Porifera. Mereka biasanya hidup di tepi pantai hingga kedalaman 45 m, namun ada pula yang hidup di air tawar.Contohnya Oscarella, Microciona, Halichondria dan Cizona celata.

Sclerospongiae

Sclerospongiae atau spons karang (coralinne sponges) menghasilkan rangka yang tersusun atas kalsium karbonat (CaCO3) yang terjalin dalam serat-serat spons, sehingga tampak seperti batu koral. Diameter Sclerospongiae dapat mencapai 1 m. Sclerospongiae banyak ditemukan di daerah terumbu karang di Jamaika. Contohnya Ceratoporella dan Stromatospongia.

Peran Porifera

Sebutkan empat kelas porifera berdasarkan penyusun kerangka tubuhnya
Euspongia salah satu contoh kelas Demospongiae

Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi. Zat kimia yang dikeluarkan memiliki potensi sebagai obat penyakit kanker dan penyakit lainnya.

Sebutkan empat kelas porifera berdasarkan penyusun kerangka tubuhnya
Bentuk Tubuh Porifera

Tubuh porifera berongga dan ditunjang oleh :

Mesohil

Zat ini sama dengan jeli yang terdiri dari kolagen, mesohil mengandung sel yang disebut amebosit yang memiliki berbagai fungsi seperti menebarkan sari makanan dan oksigen, dan juga membuang partikel sisa metabolisme, dan membentuk sel reproduktif.

Mesohil sendiri terletak di antara 2 lapisan sel yaitu :

  • Sel pinakosit terletak pada bagian luar dan berfungsi menutup tubuh bagian dalam, sel-sel pinakosit memiliki bentuk pipih dan rapat, di antara pinakosit terdapat ostium (pori-pori) yang menjadi jalan masuknya air, dalam sebagian besar spons, pori-pori ini tersusun atas sel tabung yang bernama porosit,
  • Sel koanosit terletak di dalam, bentuknya sedikit lonjong dan sel-selnya mempunyai flagelum (cambuk) yang berfungsi mendorong air di dalam tubuh spons keluar, koanosit ini melapisi rongga dalam spons (spongosol).

Tipe sel lainnya antara lain oosit dan spermatosit yang berguna dalam proses reproduksi, lofosit yang mensekresikan benang kolagen dan sklerosit yang mensekresikan spikula yang berfungsi sebagai rangka spons.

Rangka tubuh porifera

Mesohil memiliki sebagai rangka dalam dalam spons, mesohil dapat diperkuat dengan spongin atau spikula, spikula tersusun dari silika atau kalsium karbonat, spikula dihasilkan sel sklerosit. Beberapa spons selain rangka dalam juga mempunyai rangka luar seperti sclerospongia (“spons keras”), rangka luar dihasilkan oleh pinakosit (lapisan sel terluar).

Apa ciri-ciri dinding tubuh porifera?

Ciri-ciri dinding tubuh porifera adalah memiliki pori-pori (ostium) sebagai tempat masuknya air ke dalam spongocoel, dinding terluar dilindungi oleh sel epidermis dan dinding dalam dilapisi dengan sel koanosit, diantara epidermis dan koanosit terdapat sel amoebosit, sel arkeosit, sel skleroblas dan spikula. Ciri umum porifera antara lain:

  1. eukariotik
  2. asimetri
  3. belum memiliki jaringan tubuh
  4. hidup sebagai polip
  5. reproduksi secara generatif dengan fertilisasi ovum dan sperma dan reproduksi vegetatif dengan tunas
  6. saat kondisi lingkungan buruk akan membentuk gemulae
  7. dinding memiliki berbagai jenis sel yaitu sel koanosit yang dilengkapi dengan flagel dan mikrovili, sel amoebosit, sel skleroblas, sel arkeosit, sel porosit, dan spikula.
  8. air yang mengandung makanan masuk lewat ostium ke spongocoel dan keluar lewat oskulum.

Apa perbedaan antara filum Porifera dan Coelenterata?

Filum Porifera dan Coelenterata memiliki beberapa perbedaan, utamanya pada tubuhnya. Porifera memiliki struktur yang keras dan menyerupai rangka, sedangkan Coelenterata berbentuk lunak dengan rongga perut. Porifera tidak memiliki rongga perut sentral dan tubuhnya berlubang-lubang, sedangkan Coelenterata telah memiliki satu lubang yang berperan sebagai mulut dan anus. Porifera tidak memiliki simetri, sedangkan Coelenterata memiliki simetri tubuh. Perbedaan terakhir antara Porifera dan Coelenterata adalah motilitas Porifera yang terbatas, dibandingkan Coelenterata yang lebih motil.

Apabila porifera terbelah menjadi dua bagian, maka masing-masing akan tumbuh menjadi hewan lengkap. Hal ini dapat terjadi karena porifera mempunyai sifat ….

Reproduksi vegetatif Porifera menghasilkan tunas (gemmulae) yang dilanjutkan dengan fragmentasi. Fragmentasi merupakan cara perkembangbiakan aseksual dengan cara memotong bagian dari tubuhnya sehingga membentuk fragmen-fragmen yang akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Hal ini dapat terjadi karena hewan  Porifera memiliki kemampuan regenerasi ekstensif yang bertujuan untuk mengganti bagian-bagian tubuh yang hilang.

Jadi, proses fragmentasi pada hewan Porifera dapat terjadi karena hewan Porifera memiliki kemampuan regenerasi ekstensif.

Arah aliran air dalam tubuh Porifera melalui….

ostium-spongosol-oskulum

Bagaimana cara reproduksi Porifera, Coelenterata, dan Echinodermata? Serta buatlah daur hidup Porifera dan Coelenterata dan bentuk skema!

Cara reproduksi Porifera, Coelenterata, dan Echinodermata adalah sebagai beikut.

  1. Reproduksi Porifera
    Reproduksi seksual Porifera, dilakukan dengan penyatuan sel telur dengan sel sperma dari arkeosit. Sel-sel sperma dilepaskan ke dalam air, kemudian masuk ke tubuh spons lain bersama aliran air melalui ostium untuk melakukan fertilisasi. Hasil pembuahan berupa zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia. Larva tersebut akan keluar dari tubuh porifera induk melalui oskulum, kemudian melekat di dasar perairan untuk tumbuh menjadi dewasa. Sedangkan reproduksi aseksualnya dengan tunas dan gemma.
  2. Reproduksi Coelenterata
    Reproduksi seksual Coelenterata dilakukan dengan pembentukan gamet (ovum dengan sperma)
    .Gamet dihasilkan oleh seluruh Coelenterata bentuk medusa dan beberapa Coelenterata bentuk polip. Selanjutnya zigot akan berkembang menjadi larva planula. Sedangkan reproduksi aseksualnya yaitu dengan tunas.
  3. Reproduksi Echinodermata 
    Echinodermata bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan fisi, yaitu penyekatan dan pemisahan pisin pusat (piringan kecil di pusat tubuh), kemudian masing-masing bagian tubuh yang terpisahakan melakukan regenerasi menjadi individu yang lengkap. Sedangkan reproduksi seksualnya dengan penyatuan gamet jantan dan betina (fertilisasi) internal.

Daur hidup porifera

Pembuahan –> larva –> larva keluar dan tumbuh di tempat baru

Daur hidup coelenterata 
Zigot –> larva planula –> skifistoma –> strobila –> ephyra –> medusa

Daur hidup echinodermata
Zigot –> larva planula –> polip dewasa –> planula –> medusa