Show Masa remaja merupakan fase transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada fase ini, masa pubertas ditandai dengan berbagai perubahan fisik maupun biologis. Kondisi tersebut tentu memunculkan pertanyaan bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas yang baik dan benar? Dalam buku Selamat Datang Masa Remaja oleh Sri Bulan Musmiah, dkk., selama masa pubertas, terjadi pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi hingga mencapai kematangan dan mampu melaksanakan fungsi organ reproduksi. Pada laki-laki, kematangan organ reproduksi ditandai dengan mimpi basah. Sementara pada perempuan ditandai dengan menstruasi. Bagi para remaja, pengetahuan tentang fungsi reproduksi sangat penting untuk dipelajari. Hal ini untuk membantu mereka memahami cara menjaga kesehatan reproduksi selama masa pubertas berlangsung. Menurut WHO dalam buku Kesehatan Reproduksi Remaja oleh Eka Sarofah Ningsih, dkk., kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat yang menyeluruh seperti aspek fisik, mental, dan sosial. Selain itu, kesehatan reproduksi juga merujuk pada keadaan terbebas dari penyakit atau gangguan yang berkaitan dengan fungsi dan proses dalam sistem reproduksi . Tujuan utama kesehatan reproduksi adalah memberikan pelayanan kesehatan reproduksi kepada individu, khususnya para remaja. Dengan demikian, individu tersebut mampu menjalani proses reproduksi secara sehat. Kesehatan reproduksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya faktor sosial ekonomi dan demografi, faktor psikologis maupun faktor biologis. Ilustrasi Remaja pada masa pubertas. Foto: FreepikCara Menjaga Kesehatan Reproduksi pada Masa PubertasMenurtu Buku Pintar Pendalaman Materi SD Kelas 4, 5, 6 oleh Ria Khoerunnisa, berikut cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas baik bagi remaja laki-laki maupun perempuan. 1. Membersihkan organ reproduksi secara rutin Membersihkan organ reproduksi merupakan hal dasar dalam menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas. Biasakan untuk mengganti pakaian dalam minimal dua hari sekali. Gunakan juga celana dalam berbahan katun yang mudah menyerap keringat. Hal ini ditujukan agar daerah alat reproduksi tidak lembap. Selain itu, mandi setidaknya dua kali dalam sehari. Gunakan handuk kering, bersih, lembut, dan tidak berbau. Bagi remaja perempuan sehabis membuang air, bersihkan organ reproduksi dari arah depan menuju belakang. Hal ini ditujukan agar mencegah kuman masuk ke organ reproduksi. Di samping itu, ketika sedang dalam masa haid, pastikan untuk mengganti pembalut secara rutin. Setidaknya ganti pembalut setiap empat jam sehari. Sementara bagi remaja laki-laki, disarankan untuk melakukan khitan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit menular seksual dan risiko kanker penis. 2. Mengonsumsi makanan bergizi Asupan pangan bergizi memengaruhi kesehatan reproduksi. Lengkapi makanan dengan gizi seimbang dan perbanyak minum air putih. Selain itu, kurangi makanan yang mengandung banyak garam. 3. Menerapkan istirahat yang cukup Istirahat yang cukup membantu menjaga keseimbangan pada hormon tubuh, termasuk hormon reproduksi. Terapkan istirahat yang cukup setidaknya tujuh hingga delapan jam per hari. Page 2Manusia mengalami berbagai macam tahapan perkembangan, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, dan lanjut usia. Foto: Pexels.comBagaimana cara menjaga kesehatan tubuh pada masa pubertas? Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, simak penjelasan mengenai pubertas di bawah ini. Setiap manusia tentunya pernah ataupun akan mengalami fase atau masa pubertas sebab pubertas merupakan bagian dari tahapan tumbuh dan berkembang manusia. Pada masa pubertas, pria dan wanita memiliki gejala ataupun pertanda yang beda. Hal tersebut disebabkan oleh struktur tubuh manusia yang berbeda. Dikutip dari buku Kesehatan Reproduksi Remaja Putri yang ditulis oleh Maria Floriana Ping, dkk, kata pubertas berasal dari kata puber yang berarti jenjang di usia remaja. Disebut pubertas karena pada jenjang usia remaja terjadi masa peralihan manusia, yang awalnya merupakan makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Maria Floriana Ping, dkk dalam buku yang sama menyebutkan bahwa pengertian dari pubertas adalah keadaan fisik yang matang dan siap melahirkan atau memiliki anak. Namun, pada dasarnya pubertas adalah proses berkembang dan matangnya organ reproduksi. Masa pubertas juga dapat diartikan sebagai masa terjadinya perubahan fisik dan mental, termasuk emosi dan perilaku pada anak laki-laki dan anak perempuan yang disebabkan perubahan hormon. Perubahan pada Masa PubertasMasa pubertas ditandai dengan terjadinya beberapa perubahan, baik secara fisik maupun mental pada remaja. Perubahan pada masa pubertas dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan primer dan perubahan sekunder. Perubahan primer adalah perubahan utama yang menandai bahwa seseorang telah memasuki masa pubertas, sedangkan perubahan sekunder adalah perubahan fisik yang dialami manusia. Terdapat perbedaan antara perubahan yang dialami laki-laki dan perempuan. Berikut penjelasannya. Mengutip dari modul IPA Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VI Paket A yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, perubahan primer pada laki-laki ditandai dengan datangnya mimpi basah. Perubahan tersebut menandakan bahwa sistem reproduksi laki-laki, yakni penis telah berfungsi secara seksual. Adapun perubahan sekunder yang dialami laki-laki, yaitu:
Perubahan primer pada perempuan ditandai dengan menstruasi yang diakibatkan oleh tidak terjadinya pembuahan pada sel telur yang telah matang. Akibatnya, lapisan dinding rahim akan meluruh dan keluar berupa darah menstruasi. Selain perubahan primer, ada juga perubahan sekunder yang dialami perempuan, yakni:
Cara Menjaga Kesehatan Tubuh pada Masa PubertasPada masa pubertas, kesehatan tubuh manusia perlu dijaga. Foto: Pexels.comPerubahan-perubahan yang dialami ketika masa pubertas membuat manusia harus menjaga kesehatan tubuhnya. Berikut beberapa cara untuk menjaga kesehatan tubuh, khususnya alat reproduksi pada masa pubertas:
|