Sebutkan dan jelaskan hasil-hasil budaya dan peradaban india kuno

Peradaban Lembah Indus ada selama tahun-tahun awal 3300-1300 SM, dan periode dewasanya 2600-1900 SM. Wilayah peradaban ini meluas di sepanjang Sungai Indus dari apa yang sekarang menjadi Afghanistan timur laut, ke Pakistan dan barat laut India.

Peradaban Indus adalah yang paling luas dari tiga peradaban awal dunia kuno, bersama dengan Mesir Kuno dan Mesopotamia. Harappa dan Mohenjo-daro dianggap sebagai dua kota besar Peradaban Lembah Indus, muncul sekitar 2600 SM di sepanjang Lembah Sungai Indus di provinsi Sindh dan Punjab di Pakistan. Penemuan dan penggalian mereka pada abad ke-19 dan ke-20 memberikan data arkeologi penting tentang budaya kuno.

Jazirah India terletak di Asia Selatan. India juga disebut Anak Benua Asia karena letaknya seolah-olah terpisah dari daratan Asia. Di utara India terdapat Pegunungan Himalaya yang menjulang tinggi. Pegunungan Himalaya menjadi pemisah antara India dan daerah lain di Asia. Di bagian Barat pegunungan Himalaya terdapat celah yang disebut Celah Khaibar. Di India terdapat berbagai bahasa, di antaranya yang terpenting yaitu sebagai berikut.

  1. bahasa Munda atau bahasa Kolari. Bahasa ini terdapat di Kashmir.
  2. Bahasa Dravida, mempunyai 14 macam, seperti Tamil, Telugu, Kinare, Malayam, Gondhi, dan Berahui.
  3. Bahasa Indo-Jerman, mempunyai bahasa daerah sembilan belas macam, salah satunya adalah bahasa Sanskerta dan Prakreta.
  4. Bahasa Hindustani. Bahasa ini muncul di Delhi dan merupakan percampuran antara bahasa Arab, Parsi, dan Sanskerta. Bahasa ini disebut pula bahasa Urdu.

Mempelajari bahasa Sanskerta merupakan salah satu upaya untuk mengetahui perjalanan sejarah bangsa Indonesia pada masa lalu. Hal ini juga ditujukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha pada masyarakat Indonesia, di luar pengaruhnya pada politik, ekonomi, dan pemerintahan. William Jones berpendapat bahwa bahasa Sanskerta merupakan bahasa yang serumpun dengan bahasa Parsi, Germania, dan Kelt. Studi tertua tentang India, membawa kita ke India pada masa interglasial II, yaitu sekitar 400.000 SM hingga 200.000 SM. Hal ini berdasarkan hasil penelitian terhadap jenis bebatuan pada lapisan tanah di kawasan India. Dari penelitian ini, terungkaplah sebuah fakta mengenai sejarah manusia yang mendiami kawasan itu setelah melihat artefak-artefak peninggalan purba di Lembah Indus. Para ahli lalu menyimpulkan bahwa di kawasan ini pernah berlangsung sebuah peradaban Lembah Sungai Indus, yang terkenal dengan nama peradaban Mohenjodaro-Harappa, yang berkembang pada 2300 SM. Melalui Celah Khaibar, bangsa India berhubungan dengan daerah-daerah lain di sebelah utaranya. Daerah Lembah Sungai Indus terletak di

Barat Laut India. Sungai Indus berasal dari mata air di Tibet, mengalir melalui Pegunungan Himalaya. Setelah menyatu dengan beberapa aliran sungai yang lain, akhirnya bermuara ke Laut Arab. Panjang Sungai Indus kurang lebih 2900 kilometer. Apabila Anda memperhatikan Sungai Indus pada peta dewasa ini, maka sungai tersebut mengaliri tiga wilayah yaitu Kashmir, India, dan Pakistan. Sisa peradaban Lembah Sungai Indus ditemukan peninggalannya di dua kota, yaitu Mohenjodaro dan Harappa. Penghuninya dikenal dengan suku bangsa Dravida dengan ciri-ciri tubuh pendek, hidung pesek, rambut keriting hitam, dan kulit berwarna hitam.

Penemuan arkeologis di Mohenjodaro-Harappa mulai terjadi ketika para pekerja sedang memasang rel kereta api dari Karachi ke Punjab pada pertengahan abad ke-19. Pada waktu itu, ditemukan benda-benda kuno yang sangat menarik perhatian Jenderal Cunningham, yang kemudian diangkat sebagai Direktur Jendral Arkeologi di India. Sejak saat itu, maka dimulailah penggalian-penggalian secara lebih intensif di daerah Mohenjodaro- Harappa.

Peradaban Lembah Indus

Peradaban Lembah Indus adalah salah satu dari tiga masyarakat “Timur Kuno” yang dianggap sebagai tempat lahir peradaban dunia lama manusia, dan termasuk yang paling luas; dua masyarakat “Timur Kuno” lainnya adalah Mesopotamia dan Mesir Firaun. Umur Peradaban Lembah Indus sering dipisahkan menjadi tiga fase: Fase Harappa Awal (3300-2600 SM), Fase Harappa Dewasa (2600-1900 SM) dan Fase Harappa Akhir (1900-1300 SM).

Pada puncaknya, Peradaban Lembah Indus mungkin memiliki populasi lebih dari lima juta orang. Ini dianggap sebagai masyarakat Zaman Perunggu, dan penduduk Lembah Sungai Indus kuno mengembangkan teknik baru dalam metalurgi — ilmu tentang bekerja dengan tembaga, perunggu, timah, dan timah. Mereka juga melakukan kerajinan tangan yang rumit, terutama menggunakan produk yang terbuat dari batu permata Carnelian semi mulia, serta ukiran segel— pemotongan pola ke bagian bawah segel yang digunakan untuk stamping. Kota-kota Indus terkenal dengan perencanaan kota, rumah bata panggang, sistem drainase yang rumit, sistem pasokan air, dan kelompok bangunan non-hunian besar.

Peradaban Lembah Indus juga dikenal sebagai Peradaban Harappa, setelah Harappa, situs pertama yang digali pada 1920-an, di tempat yang dulunya adalah provinsi Punjab di British India dan sekarang berada di Pakistan. Penemuan Harappa, dan situs sesama kota Indus Mohenjo-daro, adalah puncak dari pekerjaan yang dimulai pada tahun 1861 dengan berdirinya Survei Arkeologi India di Raj Inggris, nama umum untuk pemerintahan kekaisaran Inggris atas anak benua India dari 1858 sampai 1947.

Hasil kebudayaan peradaban lembah sungai indus:

  • Bangunan;
  • arca;
  • kolam pemandian besar;
  • alat2 rumah tangga;
  • senjata;
  • kereta dari tanah liat yang disebut terracota;
  • piktogram

Peradaban India kuno – India merupakan suatu jazirah menyerupai segitiga yang sangat luas. Sebagian besar wilayahnya berupa daratan, yang luasnya kurang lebih 32x wilayah pulau Jawa, atau 2x luas wilayah Indonesia. Di sebelah utara terdapat pegunungan tertinggi di dunia, yaitu Himalaya.

Pegunungan ini membentang di sepanjang dua lembah sungai, yaitu lembah sungai Indus dan lembah sungai Gangga dan Sungai Brahmaputra. Lembah sungai Indus dikenal dengan daerah Punjab, yang berarti “daerah lima aliran sungai”. Adapun daerah lembah sungai Gangga dan Brahmaputra disebut daerah Hindustan.

Celah Kaiber terletak di antara pegunungan Himalaya dengan pegunungan Hindukush. Celah Kaiber merupakan pintu gerbang India. Peradaban India kuno memiliki dua kebudayaan yang tinggi. Dua kebudayaan ini dikenal dengan “Kebudayaan Lembah Sungai Indus dan Kebudayaan Hindu-Budha”.

Kebudayaan Lembah Sungai Indus

Kira-kira 2500SM, di lembah sungai tersebutsudah dihuni manusia. Mereka sudah mengenal peradaban tinggi. Jawatan purbakala India pada tahun 1922 mengadakan penggalian di Mohenjodaro dan Harappa. Dalam penggalian tersebut banyak ditemukan benda purbakala dan bekas bangunan suatu kota yang berkebudayaan tinggi.

Kebudayaan tersebut adalah milik bangsa Dravida, yaitu penduduk asli India. Dilihat dari kesuburan tanahnya, bangsa Dravida hidup menetap dan bercocok tanam.

Benda penggalian alat-alat pertanian tidak banyak ditemukan, namun yang banyak ditemukan adalah sisa-sisa bangunan.Kebudayaan lembah Indus kemudian terkenal dengan sebutan Kebudayaan Mohenjodaro dan Harappa.

Mata pencaharian bangsa Dravida sebagian besar adalah pedagang. Perdagangan sudah diatur secara baik, mereka menggunakan alat angkutan berupa pedati. Mereka sudah mengadakan hubungan dengan daerah lain.

Barang-barang dagangan yang berhasil ditemukan adalah: permainan anak-anak, jimat, hiasan-hiasan (berbentuk harimau, banteng, gajah, badak, kerbau, rusa dan buaya), perhiasan-perhiasan (gelang, kalung, cincin, dan gelang kaki dari emas dan perak).

Bangsa Dravida menyembah banyak Dewa (politheisme). Hal ini terbukti dengan ditemukannya patung dewa dan dewi yang mirip dengan patung dewa Siwa.

Hasil kebudayaan bangsa Dravida meliputi berbagai bidang yaitu ilmu ukur, arsitektur, seni tari dan tulisan.

  • Ilmu ukur: ini terbukti dengan adanya perencanaan kota yang teratur dalam tata ruang. Pengaturan bangunannya ditujukan bagi usaha menjaga kesehatan. Bangunan rumahnya tertib, jalan dibuat lurus dan lebar, mereka juga membuat saluran air dan bak sampah.
  • Arsitektur: rumah-rumah dibuat dari batu bata dengan atap datar. Bahkan, ada yang bertingkat seperti rumah modern saat ini. Jika kita analisa lebih jauh, dapat diperkirakan mereka sudah mengenal cara membuat campuran untuk bangunan.
  • Seni tari: hal ini terbukti dengan ditemukannya patung perunggu berbentuk anak perempuan yang sedang menari.
  • Tulisan:  bukti tertulis yang ditemukan hanya sedikit dan belum ada ahli yang dapat membaca tulisan tersebut, sehingga belum dapat diungkapkan sejarahnya secara jelas.

Bangsa Dravida tidak menyukai peperangan, ini terbukti sangat sedikit ditemukannya senjata. Selain itu, di Mohenjodaro juga tidak ditemukan benteng pertahanan.

Namun, di Harappa ditemukan dinding pertahanan. Pemerintahannya diatur berdasarkan moral dan ajaran agama. Sistem pemerintahannya tidak diketahui secara jelas.

Kebudayaan Hindu-Budha

Kira-kira tahun 1500 SM, India kedatangan bangsa Aria. Aria berarti “kaum bangsawan”. Mereka masuk ke India melalui Celah Kaiber. Penyerbuan bangsa Aria menghancurkan kebudayaan Mohenjodaro dan Harappa, sehingga bangsa Dravida terdesak ke selatan di dataran tinggi Dekan.

Daerah yang dikuasai itu disebut Ariayarta, artinya “negara orang Aria”. Daerah ini dinamakan juga Hindustan yang berarti “negara orang Hindu”.

Bangsa Aria menganggap bangsa Dravida adalah bangsa yang rendah, sedangkan dirinya adalah bangsa yang tinggi derajatnya. Bahasa yang digunakan oleh bangsa Aria adalah bahasa Sansekerta.

Istilah Sansekerta berarti bahasa luhur atau bahasa suci. Mengapa bangsa Aria menganggap bangsa Dravida bangsa yang rendah? Hal ini disebabkan beberapa hal berikut:

  • Orang Aria berkulit putih, sedangkan orang dravida berkulit hitam.
  • Orang Aria berhidung mancung, orang Dravida berhidung pesek.
  • Orang Aria berbadan tinggi, sedangkan orang Dravida berbadan pendek.

Karena perbedaan itu, maka bangsa Aria menjauhkan diri dari bangsa Dravida.
Perkembangan kebudayaan dan kepercayaan bangsa Aria di India dapat dikelompokkan dalam 4 jaman, yaitu jaman weda, Epos, Budha dan Dinasti Maurya.

Baca artikel lainnya: Awal dan akhir Peradaban Lembah Sungai Indus (India Kuno)