Sebutkan bentuk globalisasi di berbagai bidang jawaban anda

Jakarta - Seiring berlakunya pasar bebas alias globalisasi, arus barang termasuk produk pertanian seperti halnya bahan pangan pokok akan semakin bebas dan mudah memasuki wilayah Indonesia. Ini menjadi potensi ancaman bagi petani lokal dan berpotensi menimbulkan ketergantungan pangan kita kepada asing.

Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron, kunci menghadapi globalisasi tersebut adalah efisiensi usaha tani. Potensi ancaman tersebut dapat dihadapi dengan 3 langkah yang bersifat mikro yaitu meningkatkan jumlah produksi sehingga tercapai kecukupan pangan nasional, dan meningkatkan efisiensi biaya produksi sehingga produk pertanian memiliki daya saing harga.

"Kemudian meningkatkan kualitas sehingga produk pertanian memiliki daya saing kompetitif serta mengupayakan kontinuitas suplai pangan. Secara makro misalnya perlunya regulasi sektor pertanian dan perlindungan yang lebih baik kepada petani termasuk perlindungan dari berbagai bencana alam serta pengembangan sarana dan prasarana pertanian termasuk pengembangan industri alsintan dalam negeri," ujar Wakil Herman Khaeron.

Semua langkah tersebut, jelas Herman, tidak terlepas dari keberhasilan implementasi teknologi pertanian modern. Melalui kebijakan pemerintah yang mengutamakan keberpihakan kepada petani di antaranya dengan meningkatkan fasilitasi bantuan alat mesin pertanian (alsintan) secara signifikan, telah menggeser kegiatan usaha pertanian dari sistem tradisional menuju pertanian yang modern.

"Modernisasi pertanian dapat dilihat pada penggunaan metode budidaya yang lebih baik dan efektif, penerapan alat mesin pertanian dengan teknologi tepat guna dari mulai pengolahan lahan, pemanenan dan penanganan pasca panen, penggunaan benih unggul, pemupukan yang tepat guna dan mencukupi, penggunaan SDM pertanian yang lebih berkualitas, serta efisiensi penggunaan sumberdaya alam terutama air irigasi, sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga," paparnya.

Herman menambahkan, modernisasi juga melingkupi aspek pasca panen seperti sistem panen, pengolahan hasil dan pembuatan kemasan modern dan aman, tata niaga yang efisien, serta terus menerus menyempurnakan kebijakan pemerintah yang kondusif bagi kegiatan usaha pertanian.

"Modernisasi pertanian juga mesti mampu menjamin ketersediaan suplai berdasarkan penataan masa panen dan teknik pengemasan hasil yang baik. Modernisasi pertanian juga termasuk skim pembiayaan pada petani dan sistem penjaminan usaha tani melalui asuransi, sehingga petani mampu berproduksi dengan optimal," tuturnya.

Kementerian Pertanian (Kementan) melihat pentingnya penerapan alsintan modern agar petani lebih berdaya saing menghadapi pasar bebas MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Pada tahun 2010-2014 jumlah bantuan alsintan yang dibagikan hanya kurang dari 50.000 unit dan pada tahun 2015–2017 jumlah bantuan alsintan berbagai jenis yang dibagikan pemerintah kepada petani berjumlah lebih dari 321.000 unit atau naik lebih dari 600%.

"Melalui modernisasi pertanian terbukti bisa meningkatkan produktivitas pangan sehingga proses produksi beras bisa lebih efisien. Modernisasi pertanian yang tepat guna dan efisien akan mampu menangkal dampak buruk globalisasi, dan menjadi salah satu kunci sukses menghadapinya," jelas Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Pending Dadih Permana.

Menurut data Kementan, produksi GKG tahun 2015 mencapai 75,55 juta ton, setelah petani menggalakkan penggunaan alsintan, produksi meningkat 4,66% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 70,85 juta ton, dan pada tahun 2016 lalu produksi GKG mencapai 79 juta ton GKG. Tahun 2017 ini produksi GKG sebesar 85,5 juta ton atau setara 55,5 juta ton beras, sedangkan konsumsi sebesar 32,7 juta ton beras sehingga masih terdapat surplus konsumsi yang diharapkan bisa diekspor. Adapun target produksi jagung adalah 30,5 juta ton serta kedelai target produksinya 1,2 juta ton.

Menurut hitungan sederhana, lanjutnya, penggunaan alsintan dari mulai olah sawah, penanaman, pembersihan gulma, pemupukan sampai pemanenan menggunakan combine harvester, dapat meningkatkan efisiensi biaya antara 30%-40%.

"Apabila 1 Ha biaya produksi padi secara manual adalah Rp 6.500.000,- per musim, maka dengan alsintan ini dapat menghemat sampai 40% yaitu sekitar Rp 2.600.000,- juta per Ha per musim sehingga biaya produksi hanya Rp 3.600.000,- juta per Ha," paparnya.

Dari tahun 2015 sampai dengan 2017, Kementan telah membagikan lebih dari 321.000 unit Alsintan dari berbagai jenis seperti traktor roda 2 dan roda 4, transplanter, combine harvester, pompa air, dryer, power thresher, dan corn sheller.

"Diperlukan pendampingan dan pengawalan dalam pemanfaatannya agar bantuan alsintan tepat arah, sasaran, dan tujuan. Jika pemanfaatan bantuan alsintan dapat optimal, diharapkan akan mampu mengungkit atau mengangkat produksi padi, jagung, dan kedelai," jelas dia.

Pending menambahkan, untuk mendukung pengembangan mekanisasi pertanian di Indonesia diperlukan dukungan kebijakan lintas sektor terutama dengan Kementerian Perindustrian, sangat dibutuhkan dukungan dalam pengembangan bengkel alsintan dan industri spare part oleh industri UKM.

"Selain itu juga diperlukan dukungan kemudahan untuk investasi di bidang industri alsintan, yaitu seluruh sektor terkait alsintan disinergikan menuju kemandirian Indonesia dalam memproduksi alsintan atau bahkan sebagai ekportir alsintan," tambahnya.

Skip to content

Sebutkan bentuk globalisasi di berbagai bidang jawaban anda

Dekan Fakultas Hukum
Dr. M. Citra Ramadhan, SH, M.H

Sebutkan bentuk globalisasi di berbagai bidang jawaban anda


Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Anggreni Atmei Lubis, SH, M.Hum

Sebutkan bentuk globalisasi di berbagai bidang jawaban anda


Wakil Dekan Bidang Inovasi, Kemahasiswaan dan Alumni
Nanang Tomi Sitorus, SH, M.H

Sebutkan bentuk globalisasi di berbagai bidang jawaban anda

Sebutkan bentuk globalisasi di berbagai bidang jawaban anda

Sebutkan bentuk globalisasi di berbagai bidang jawaban anda

Sebutkan bentuk globalisasi di berbagai bidang jawaban anda

Sebutkan bentuk globalisasi di berbagai bidang jawaban anda

Sebutkan bentuk globalisasi di berbagai bidang jawaban anda

Sebutkan bentuk globalisasi di berbagai bidang jawaban anda

Sebutkan bentuk globalisasi di berbagai bidang jawaban anda

Sebutkan bentuk globalisasi di berbagai bidang jawaban anda
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi.

KOMPAS.com - Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena adanya pertukaran pandangan dunia, pemikiran, produk, dan berbagai aspek kebudayaan lain.

Globalisasi yang terjadi di sebuah negara tentu akan memberikan dampak baik positif maupun negatif.

Beberapa dampak globalisasi di berbagai bidang seperti berikut:

Dampak globalisasi di bidang ekonomi

Diambil dari buku A Future Perfect: The Challenge and Promise of Globalization (2003) karya Random House, globalisasi memberikan dampak signifikan pada ekonomi sebuah negara.

Berikut dampak positif dan negarif dari globalisasi bidang ekonomi:

Terdapat beberapa dampak positif, yaitu:

  1. Peluang usaha internasional menjadi terbuka lebar. Sehingga para pengusaha dapat menjangkau pasar di negara lain.
  2. Terbukanya lapangan kerja yang luas, sehingga angka pengangguran di negara menurun.
  3. Pemasukan devisa dari sektor pariwisata akan semakin bertambah karena wisatawan asing yang datang berkunjung.
  4. Terbukanya pasar bebas untuk meningkatkan kegiatan ekspor-impor.
  5. Munculnya pusat perbelanjaan modern
  6. Masuknya produk-produk manca negara di pasar domestik.

Baca juga: Globalisasi: Arti dan Dampaknya

Beberapa dampak negatif globalisasi bidang ekonomi, yaitu:

  1. Tantangan pada perkembangan sektor industri di dalam negeri.
  2. Dapat memperburuk pertumbuhan ekonomi di dalam negeri bila tidak direncanakan dengan baik.
  3. Produk impor dapat membuat produk lokal kalah bersaing.
  4. Potensi terjadinya kondisi tidak stabil pada sektor keuangan akan semakin besar. Hal ini terjadi karena dana ke luar negeri tinggi.
  5. Sebagian besar masyarakat akan lebih memilih produk impor ketimbang produk lokal.
  6. Muncul kapitalisme di suatu negara di mana perekonomian dapat dikuasai oleh pihak bermodal besar.
  7. Muncul kesenjangan sosial di tengah masyarakat.

Dampak globalisasi di bidang politik

Globalisasi yang terjadi juga memberikan dampak yang cukup besar dalam dunia politik. Berikut beberapa dampaknya:

  1. Terdapat beberapa dampak positif globalisasi, yaitu:
  2. Negara yang mengalami globalisasi akan mendapat nilai demokrasi yang baik.
  3. Hubungan kerja sama internasional terbuka lebar, serta mempermudah hubungan kerja sama antar negara.
  4. Banyak negara yang berpartisipasi untuk menciptakan kedamaian dunia.
  5. Meningkatkan hubungan diplomasi antar negara.
  6. Proses pemerintahan akan semakin terbuka dan lebih demokratis.
  7. Negara yang mengalami globalisasi umumnya akan lebih menghormati Hak Asasi Manusia.

Beberapa dampak negatifnya, yaitu:

  1. Menculnya berbagai nilai politik, baik individu, kelompok, mayoritas, maupun minoritas.
  2. Munculnya ancaman disintegrasi bangsa dan negara.
  3. Nilai politik berdasarkan gotong-royong, kekeluargaan, dan musyawarah mufakat akan luntur.
  4. Banyaknya partai politik di suatu negara.
  5. Sebagian masyarakat akan mengambil paham dan nilai politik luar negeri.
  6. Berkurangnya peran masyarakat dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kedaulatan negara.

Dampak globalisasi di bidang kesehatan

Pada bidang kesehatan yang paling terdampak pada globalisasi adalah rumah sakit, tenaga kesehatan, industri farmasi, alat kesehatan, dan asuransi kesehatan.

Baca juga: Globalisasi Menurun, Era Digital Menguat, Bagaimana Bank Sentral Menyikapinya?