Sebutkan beberapa pencegahan penyakit hiv aids

KOMPAS.com -  Jumlah ODHA atau Orang Dengan HIV/AIDS di dunia, pada 2019 mencapai 36,2 juta orang. Mayoritas pengidapnya adalah orang dewasa.

HIV/AIDS bukanlah penyakit yang bisa ditularkan dengan mudah. Artinya HIV/AIDS hanya bisa ditularkan melalui beberapa cara tertentu.

Contohnya adalah dengan hubungan seksual, menggunakan jarum suntik yang sama dengan ODHA, serta menerima donor darah dan transplantasi organ dari ODHA.

Hingga saat ini tidak ada obat yang dipastikan manjur atau efektif untuk menyembuhkan HIV/AIDS.

Obat atau terapi yang digunakan bertujuan untuk memperlambat perkembangan virus.

Baca juga: Perjalanan Infeksi HIV dalam Tubuh Manusia

Pencegahan HIV/AIDS

Upaya-upaya pencegahan harus dikaitkan dengan bagaimana penularan AIDS dapat terjadi.

Penyakit HIV/AIDS bisa dicegah dengan beberapa cara. Salah satunya adalah setia kepada pasangan.

Selain itu, ada cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit HIV/AIDS.

Berikut penjelasannya yang dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud):

  1. Tidak melakukan hubungan seksual. Hal ini juga termasuk tidak melakukan pergaulan bebas atau kenakalan remaja.
  2. Tidak mengonsumsi alkohol atau narkoba. Karena bisa meningkatkan risiko penularan HIV/AIDS melalui penggunaan jarum suntik.
  3. Bersikap setia kepada satu pasangan. Hal ini berarti melakukan hubungan seksual dengan satu orang saja seumur hidup.
  4. Tidak menerima donor darah dan atau transplantasi organ tubuh dari ODHA.
  5. Bagi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) tidak disarankan untuk mendonorkan darah serta organ tubuhnya.
  6. Gunakan jarum suntik yang masih baru atau sudah disterilkan.
  7. Bagi perempuan yang mengidap HIV/AIDS, disarankan untuk mempertimbangkan kembali keputusannya untuk hamil.
  8. Melakukan PPTCT atau Prevention from Parent to Child Transmission. Layanan PPCT ditujukan khusus untuk ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS. Layanan ini dilakukan dengan terapi ARV, konseling serta penanganan saat proses kelahiran dan pasca melahirkan.

Baca juga: Gejala dan Fase Penularan HIV/AIDS

Hal yang tidak menularkan HIV/AIDS

Banyak orang mengira jika HIV/AIDS bisa ditularkan melalui air liur serta menghirup udara yang sama dengan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).

Padahal kenyataannya, HIV/AIDS tidak bisa ditularkan melalui dua hal tersebut.

Perlu diingat, jika HIV/AIDS hanya bisa menular melalui air mani, Air Susu Ibu (ASI) serta darah.

Selain tidak bisa ditularkan melalui air liur dan menghirup udara yang sama, masih ada banyak hal lain yang tidak bisa menularkan HIV/AIDS.

Apa sajakah itu? Berikut penjelasannya yang mengutip dari situs I-Base.Info serta Health Link:

Baca juga: Gejala dan Fase Penularan HIV/AIDS

  1. Air liur. Virus HIV tidak bisa ditularkan melalui air liur karena persentase virusnya sangat kecil dan sangat lemah untuk ditularkan pada orang lain.
  2. Gigitan serangga penghisap darah, seperti nyamuk. Virus HIV tidak bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk, karena nyamuk tidak memasukkan darah ke orang yang digigit berikutnya. 
  3. Mengonsumsi makanan yang kurang matang.
  4. Virus HIV tidak bisa ditularkan dari binatang.
  5. Peralatan yang sudah disterilkan di dokter gigi tidak bisa menularkan HIV/AIDS.
  6. Menggunakan atau menyentuh barang yang sebelumnya sudah pernah dipegang atau digunakan oleh ODHA.
  7. Virus HIV tidak bisa ditularkan melalui berpelukan dan berjabat tangan.
  8. Menghirup udara yang sama dengan ODHA tidak dapat menularkan HIV/AIDS.

Jauhi HIV/AIDS dan jangan jauhi ODHA karena HIV/AIDS hanya bisa ditularkan melalui cairan tubuh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

KOMPAS.com - HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan dengan menghancurkan jenis sel darah putih yang membantu tubuh melawan infeksi. 

Virus ini dapat meningkatkan risiko infeksi serius dan penyakit kronis tertentu.

Sementara itu, sebagaimana dilansir dari Medline Plus, AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom) adalah tahap akhir dari infeksi HIV. 

AIDS terjadi ketika sistem kekebalan tubuh rusak parah akibat serangan virus.

Seseorang bisa tertular atau menularkan HIV hanya melalui aktivitas tertentu, seperti seks atau penggunaan narkoba suntikan.

Baca juga: Survei: 38 Persen Orang Melewatkan Skrining HIV karena Takut Hasil Positif

Mengutip HIVinfo, HIV hanya dapat ditularkan melalui cairan tubuh tertentu dari orang yang mengidap HIV. Cairan tubuh yang dimaksud adalah:

  • Darah
  • Air mani
  • Cairan pra-mani
  • Cairan rektal
  • Cairan vagina
  • Air susu ibu (ASI)

Penularan HIV hanya mungkin terjadi jika cairan-cairan tersebut bersentuhan dengan selaput lendir (di dalam rektum, vagina, lubang penis, dan mulut), jaringan yang rusak, atau langsung disuntikkan ke dalam aliran darah (dari jarum suntik).

HIV juga dapat menular dari seorang ibu dengan HIV ke anaknya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.

Seseorang tidak dapat tertular HIV dari kontak biasa dengan pengidap HIV, seperti jabat tangan atau pelukan. 

Baca juga: NIH Luncurkan Uji Klinis Tiga Vaksin HIV mRNA, Apa Saja Vaksinnya?

HIV juga tidak menular melaui kontak dengan benda-benda, seperti dudukan toilet, gagang pintu, atau piring yang digunakan oleh pengidap HIV.

Cara menghindari HIV/AIDS

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan HIV/AIDS.

Dilansir dari Healthline, berikut adalah 5 cara mencegah HIV/AIDS:

1. Gunakan kondom saat berhubungan seks

Kondom merupakan penghalang untuk mencegah penularan HIV dan infeksi menular seksual (IMS) lainnya.

Kondom lateks biasanya digunakan sebagai penghalang antara pasangan seksual untuk menghindari berbagi cairan tubuh. 

Baca juga: Pasien HIV di Amerika Serikat Diklaim Sembuh Setelah Jalani Transplantasi Sel Punca

Perlu diketahui bahwa bertukar cairan dapat terjadi kapan saja selama hubungan seksual, tidak hanya ketika seseorang ejakulasi.

2. Pilih pasangan seksual dengan bijak

Dalam beberapa kasus, peluang untuk tertular atau menularkan HIV dapat meningkat dengan jumlah pasangan seksual yang dimiliki.

Setiap pasangan memiliki riwayat seksual yang mungkin melibatkan pasangan lain. 

Dengan demikian, pasangan tersebut bisa saja menularkan HIV atau IMS lainnya ke pasangan seksual saat ini.

Hubungan monogami mungkin merupakan upaya yang aman bagi orang yang aktif secara seksual. 

Ini berarti seseorang dan pasangannya hanya akan berhubungan seks dengan satu sama lain.

Baca juga: 5 Fakta tentang HIV/AIDS

3. Lakukan tes HIV dan IMS lain secara teratur

Tes HIV dan IMS secara teratur perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan diri serta untuk mengurangi penularan kondisi ini kepada orang lain.

Sebaiknya, lakukan tes bersama dengan pasangan agar dapat memastikan bahwa tidak ada risiko penularan HIV dan IMS satu sama lain saat memulai hubungan seksual.

4. Hindari penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol

Hindari situasi yang dapat menyalahgunakan obat-obatan atau alkohol yang mungkin memberikan peluang lebih tinggi untuk membuat pilihan yang buruk tentang hubungan seksual.

5. Konsultasi dengan dokter untuk obat pencegah HIV/AIDS

Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan terkait konsumsi profilaksis pra-pajanan (PrPP).

PrPP adalah pilihan pencegahan HIV untuk orang yang tidak memiliki HIV tetapi berisiko terkena HIV. 

Baca juga: Varian HIV Baru Ditemukan di Eropa, Seperti Apa?

PrPP melibatkan penggunaan obat HIV tertentu setiap hari untuk mengurangi risiko tertular HIV melalui hubungan seks atau penggunaan narkoba suntikan.

PrPP mungkin dibutuhkan bagi orang yang berpasangan dengan seseorang yang memiliki HIV atau aktif secara seksual tetapi tidak dalam hubungan monogami.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.