Sebutkan 5 tipe image yang dapat dipindai

Apakah Anda tahu apa itu scanner? Apa saja jenis-jenis scanner yang selama ini beredar? Scanner merupakan salah satu perangkat luar komputer yang berfungsi sebagai input.

Seseorang yang sudah terbiasa bekerja di bidang penggandaan file atau rentan fotocopy sudah tentu tidak akan asing dengan alat yang satu ini. Scanner adalah sebuah peralatan komputer yang digunakan untuk menscan atau memindai file. File yang bisa dipindah dapat berbentuk gambar, tulisan, maupun juga animasi yang nantinya akan langsung diubah sehingga berbentuk digital.

Seiring perkembangan teknologi yang semakin maju membawa dampak positif juga terhadap perkembangan scanner. Saat ini banyak jenis-jenis scanner yang dijual di luar sana yang memiliki fungsi, keunggulan, dan tentunya harga yang tidak sama.

Jenis-Jenis Scanner (Kelebihan dan Kekurangannya)

Di bawah ini akan kami berikan informasi yang berkaitan dengan beberapa jenis scanner yang paling populer.

1. Scanner Portable

Sesuai namanya, scanner jenis ini merupakan scanner yang bisa Anda gunakan dimana pun dan kapan pun. Hal ini karena scanner tersebut memiliki ukuran yang kecil sehingga Anda tidak akan ribet ketika hendak memindai dokumen secara mendadak. Scanner portable memiliki ukuran yang sangat kecil dan bahkan tidak jauh berbeda dengan smatphone yang Anda gunakan sekarang.

Kelebihan

  • Dapat digunakan dimana pun dan kapan pun.
  • Tidak membutuhkan tempat yang besar

Kekurangan

  • Memiliki resolusi yang cukup rendah sehingga Anda tidak disarankan menggunakannya ketika hendak menggunakannya untuk fotografi.

 2. Scanner Rooler

Salah satu hal yang membedakan antara scanner rooler dengan jenis-jenis scanner yang lainnya adalah dari caranya ketika ia menarik sebuah dokumen. Jika scanner lain akan menggerakkan matanya, namun scanner ini nantinya akan menarik dokumen tersebut sehingga nanti dapat digunakan untuk melewati mata scanner. Hasilnya, proses pemindaian menjadi lebih cepat dan efisien.

Kelebihan

  • Memiliki efisiensi yang baik ketika menscan dokumen meskipun dalam jumlah yang banyak.
  • Memiliki potensi untuk dapat memindai file dengan akurat karena scanner roller telah menyediakan tempatnya sendiri ketika ingin memindai dokumen.

Kekurangan

  • Dijual dengan harga cukup mahal.
  • Anda harus segera mengganti salah satu atau beberapa bagian scanner pada saat Anda menscan dalam waktu yang lama.

3. Scanner Film

Sebenarnya, scanner film menggunakan sebuah teknologi yang tidak jauh berbeda dengan yang digunakan pada scanner flatbed. Teknologi tersebut bernama CCD atau charge coupled device. Namun yang perlu digarisbawahi bahwa scanner film berguna untuk memindai sebuah file yang berasal dari data negatif kemudia diubah sehingga menjadi sebuah film yang positif.

Kelebihan

  • Digunakan untuk menscan sebuah gambar yang memiliki ukuran besar. Hal ini dikarenakan objek tersebut berasal dari sumber yang menyerahkan film negatif.
  • Memiliki kemampuan untuk menscan dengan sangat baik dan tanpa adanya paksaaan.

Kekurangan

  • Kekurangan dari menggunakan scanner film adalah harganya yang mahal. Maka dari itu, Anda harus menyiapkan budget yang besar sebelum anda mulai berniat membelinya.
  • Selain itu, scanner film merupakan jenis scanner yang hanya bisa digunakan untuk menscan satu objek yakni berupa film.

4. Scanner Flatbed

Scanner flatbed merupakan jenis-jenis scanner yang saat ini sudah cukup terkenal. Adapun teknologi yang digunakan oleh scanner flatbed adalah CCD yang merupakan singkatan dari charge coupled device. Scanner ini juga telah menggunakan sebuah teknologi bernama contac image sensor atau yang disingkat menjadi CIS. CIS inilah yang nanti akan bekerja untuk membaca objek yang akan discan.

Anda akan melihat bahwa banyak orang yang sudah menggunakan scanner flatbed dan sudah merasakan sendiri keunggulannya. Jenis scanner yang satu ini juga merupakan salah satu yang terawet dibandingkan dengan merk yang lain.

Kelebihan

  • Scanner flatbed tidak membutuhkan daya yang tinggi. Hal ini karena teknologi CIS maupun CCD yang sudah diterapkan yang mana teknologi tersebut memang terkenal hemat daya.
  • Karena dayanya yang rendah inilah, maka scanner ini bisa langsung dicolokkan ke port USB komputer maupun juga laptop.
  • Hasil scan yang ditampilkan juga bagus sehingga tidak akan membuat Anda kecewa terhadap hasil file yang Anda pindai.

Kekurangan

  • Salah satu hal yang menjadi kelemahan dari scanner flatbed adalah kemampuannya yang bersifat terbatas. Maksudnya, scanner ini hanya dapat memindai 1 sisi pada objek. Maka dari itu, scanner ini hampir tidak pernah digunakan ketika seseorang hendak memindai file dalam jumlah yang banyak.
  • Scanner flatbed merupakan jenis scanner yang saat ini sudah dikembangkan untuk kebutuhan pribadi. Salah satu contohnya adalah memindai buku, maupun ketika hendak memindai dokumen yang menggunakna kertas A3.

5. Scanner Drum

Scanner drum merupakan jenis scanner yang sudah menggunakan teknologi bernama PMT. Teknologi yang satu ini merupakan singkatan dari photomultiplier tubles yang digunakan untuk membaca dan memindai suatu objek. Scanner yang satu ini nantinya akan digunakan untuk memindai gambar yang memiliki ukuran besar. Namun terkadang jenis scanner ini juga bisa digunakan untuk memindai gambar yang berukuran kecil.

Ada beberapa kelebihan dan kekurangan bagi Anda yang hendak menggunakan scanner drum. Apa saja kelebihan dan kekuragannya tersebut? Berikut ini informasinya:

Kelebihan

  • Scanner yang satu ini paling baik ketika Anda hendak mendapatkan suatu gambar yang memiliki tingkat detail yang baik maupun juga akurat.
  • Ketika Anda memindai file menggunakan scanner drum, maka Anda bahkan tidak akan menemukan adanya getaran seperti halnya ketika Anda menggunakan jenis scanner yang lain. Dengan begitu, maka proses dari pemindahan menggunakan scanner ini tidak akan menyebabkan terganggunya hasil file yang discan.
  • Scanner drum mampu menghasilakn sebuah gambar yang beresolusi sampai 24.000 ppi.

Kekurangan

  • Salah satu hal yang menjadi kekurangannya adalah ukuran dari scanner yang terlalu besar sehingga Anda harus menyiapkan tempat yang tidak sempit.
  • Kekurangan yang kedua adalah harganya yang masih terbilang cukup mahal.
  • Terbatasnya dari objek yang bisa discan juga merupakan salah satu kekurangan dari scanner drum.

Itulah pembahasan mengenai jenis-jenis scanner beserta kelebihan dan kekurangannya. Pilih scanner sesuai kebutuhan Anda. Semoga bermanfaat dan mudah dipahami!

Editor: Muchammad Zakaria

Tahukah Anda kalau setiap jenis format gambar sebenarnya dioptimalkan untuk kegunaan yang berbeda? Jadi, sebelum memutuskan untuk menggunakan format file gambar tertentu, ada baiknya Anda memahami perbedaannya lebih dulu agar tahu kapan harus menggunakannya.

Lebih dari 90% website pasti memasukkan file grafis pada kontennya. Sebab, elemen visual bisa menarik perhatian pembaca atau menjelaskan informasi rumit dalam satu tampilan saja, baik melalui infografis maupun screenshot. Gambar juga bisa meningkatkan konversi dan kemungkinan konten Anda dibagikan ke media sosial.

Namun, apabila tidak menggunakan format gambar yang tepat, website Anda mungkin akan menjadi lambat atau bahkan bisa terkena masalah yang tidak diinginkan, dan akhirnya memberikan pengalaman pengguna yang buruk.

Dalam artikel ini, kami akan membantu Anda memahami perbedaan format gambar yang paling umum digunakan saat ini dan penggunaannya dengan tepat. Pastikan untuk menyimaknya, ya. Selamat membaca!

Jenis-Jenis Format Gambar: Raster vs Vektor

Sebelum membahas perbedaan raster dan vektor, penting untuk memahami perbedaan kompresi lossy vs lossless lebih dulu.

Lossy dan lossless lebih didefinisikan sebagai teknik kompresi, sedangkan raster dan vektor adalah jenis file gambar.

Kompresi lossy adalah proses yang menghapus beberapa data dalam file Anda. Meskipun mengurangi ukuran file secara signifikan, kualitasnya juga akan menurun.

Sementara itu, kompresi lossless hanya menghilangkan metadata yang tidak penting. Ukuran file yang dikurangi memang hanya sedikit, tapi kualitas gambar tetap dipertahankan.

Raster bisa berupa lossy atau lossless, sedangkan vektor tidak bisa berupa lossy atau lossless karena ukurannya sudah kecil dan tidak memerlukan kompresi apa pun.

Untuk memilih format file gambar terbaik, Anda harus mempertimbangkan kualitas, kecepatan loading yang Anda inginkan, dan ruang yang Anda miliki untuk menyimpannya.

Format Gambar Raster

Gambar raster adalah gambar yang terdiri dari grid (kisi) kecil, atau titik-titik persegi yang disebut piksel. Setiap piksel berisi warna, yang tertata untuk membentuk sebuah elemen visual. Semakin tinggi resolusinya, semakin detail pula tampilan gambar.

Jenis ini biasanya berukuran lebih besar daripada vektor. Contoh format gambar raster termasuk JPEG, GIF, dan PNG, yang merupakan format paling umum di website.

Penggunaan raster paling cocok untuk grafis yang rumit yang memiliki tepi halus dan gradien warna, seperti proyek desain grafis dan foto.

Setiap piksel dalam file raster memiliki warna, posisi, dan proporsi yang ditentukan sesuai resolusinya. Artinya, kalau Anda mengubah resolusi file, piksel akan melebar untuk mengisi ruang tambahan sehingga gambar pun menjadi buram, terdistorsi, atau berpiksel.

Format Gambar Vektor

Gambar vektor adalah gambar yang disusun dari jalur atau garis yang didasarkan pada persamaan matematika. Wah, terdengar rumit ya.

Jadi, yang dimaksud dengan jalur yaitu adanya titik awal dan akhir, yang dihubungkan oleh garis dan kurva. Bisa berupa garis lurus, persegi, atau bentuk melengkung. Setiap jalur bisa berisi berbagai properti, seperti warna guratan, warna isian, dan ketebalan.

Karena gambar berjenis vektor ditentukan berdasarkan algoritme, bukan berdasarkan jumlah piksel tertentu, Anda bisa sekali meningkatkan skalanya tanpa menimbulkan distorsi atau menurunkan kualitasnya.

Image vector banyak digunakan untuk gambar-gambar logo, ikon, atau font, yang tampilannya harus bisa diperbesar atau diperkecil secara fleksibel dalam berbagai situasi tanpa mengganggu kualitas. Format gambar yang digunakan umunya seperti EPS, SVG, dan AI. File vektor biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil daripada raster.

Jika dibandingkan, kualitas vektor tidak berubah saat diperbesar. Sementara itu, memperbesar format raster bisa menurunkan kualitasnya.

8 Format Gambar Raster Paling Umum

Nah, setelah mempelajari perbedaan raster dan vektor, selanjutnya kami akan membahas format gambar yang paling sering digunakan. Kami akan membahas kelebihan dan kekurangan setiap format, dukungan browser dan sistem operasi, serta penggunaan yang paling tepat.

Berikut format gambar yang paling banyak digunakan:

1. JPEG dan JPG

Joint Photography Experts Group atau JPEG adalah format gambar dari jenis raster dengan kompresi lossy, yang berupa flat image atau semua pengeditan disimpan ke dalam satu lapisan (tidak bisa di-reverse). Format JPEG biasanya digunakan untuk menyimpan gambar di kamera digital dan printing, yang tidak mengharuskan Anda melakukan banyak pengeditan. Format file gambar ini juga tidak mendukung transparansi.

Tidak ada perbedaan antara JPEG dan JPG, keduanya adalah format file yang sama, tapi dengan akronim dan ekstensi file yang berbeda. Karena menggunakan kompresi lossy, JPEG menghilangkan beberapa data untuk mengurangi ukuran file, yang sebaliknya akan menurunkan kualitasnya.

Format gambar ini adalah pilihan yang tepat untuk website. Pengunjung website bisa memuatnya dengan cepat, tapi penurunan kualitasnya hampir tidak terlihat. Selain itu, JPEG atau JPG adalah salah satu format file gambar yang paling umum, karena mendukung semua browser dan OS serta menawarkan kompresi yang relatif optimal.

Semua browser pada umumnya, seperti Google Chrome, Safari, dan Mozilla Firefox mendukung format file gambar ini sejak versi paling awal.

Namun, JPEG bukanlah pilihan terbaik untuk elemen visual yang memiliki teks di dalamnya, seperti screenshot artikel dan infografis karena kompresinya menurunkan kualitas, yang bisa membuat teks menjadi sulit dibaca.

2. PNG

Portable Network Graphics atau PNG adalah format gambar dari jenis raster dengan kompresi lossless, yang berarti kualitasnya dan data aslinya akan dipertahankan meskipun sudah di-compress. Hasilnya, PNG memiliki kualitas yang lebih tinggi daripada JPEG, dengan detail dan kontras warna yang tetap bagus. File PNG juga bisa mempertahankan transparansi yang sangat sesuai untuk membuat logo.

Selain itu, teks dalam file PNG tampak lebih jelas daripada JPEG sehingga format gambar ini cocok untuk grafik yang mengandung teks, seperti screenshot, infografis, atau banner. Format file PNG juga dioptimalkan untuk penggunaan digital, mendukung lebih banyak warna daripada format GIF, yaitu hingga 16 juta warna, sementara GIF hanya mendukung 256 warna.

Data dan kualitas yang dipertahankan dalam format file gambar PNG secara umum membuat ukurannya lebih besar dari JPEG. Tapi, format gambar ini sangat bagus untuk visual berkualitas tinggi, seperti karya desain dan foto untuk website portofolio. Ingat, jangan menggunakannya secara berlebihan karena bisa memperlambat website.

Meskipun Anda bisa mengedit file PNG tanpa kehilangan kualitasnya, jenis format gambar ini bukanlah pilihan terbaik untuk dicetak karena resolusinya yang relatif rendah dibanding format khusus pencetakan, seperti AI dan TIFF. PNG didukung oleh hampir semua browser dan image viewer standar OS.

3. BMP

Bitmap atau BMP adalah format gambar raster yang mendistribusikan piksel individu, sehingga menghasilkan sedikit sekali atau tidak ada kompresi pada file tertentu. Ukuran file BMP lebih besar dan tidak praktis untuk disimpan atau diproses, dan kualitasnya tidak jauh lebih baik dibanding gambar jenis raster seperti PNG atau WebP. Oleh karena itu, BMP bukanlah pilihan terbaik untuk digunakan di website.

Semua browser dan OS utama mendukung BMP, dan sebagian besar image viewer serta editor default seperti MS Paint juga mendukung format file gambar ini. Dulunya, BMP adalah salah satu format gambar yang paling umum digunakan, tapi saat ini sudah dianggap ketinggalan zaman karena kurang dioptimalkan.

4. GIF

Graphics Interchange Format atau GIF adalah format gambar dari jenis raster dengan kompresi lossless, menyajikan 8 bit per piksel dan hanya bisa menampilkan 256 warna. Artinya, GIF memiliki kualitas yang kurang tajam dibandingkan format raster lainnya. Sebagai perbandingan, JPEG bisa menyajikan hingga 24-bit per piksel, yang menyediakan 16.777.216 variasi warna.

Keterbatasan ini menjadikan ukuran file GIF tetap kecil, sehingga cocok untuk membuat konten animasi pendek yang menarik. Selain itu, GIF cukup populer karena format file gambar ini mampu menyampaikan konten visual yang lebih rumit daripada gambar statis.

GIF didukung oleh semua browser dan OS utama, serta image viewer standar sistem operasi tersebut.

5. TIFF

Tagged Image File Format atau TIFF adalah format gambar jenis raster yang mendukung kompresi lossy, tapi orang-orang biasanya menggunakan TIFF sebagai lossless. TIFF dan TIF adalah format yang sama, hanya akronim dan ekstensi filenya saja yang berbeda. Format file TIFF biasanya digunakan untuk printing karena kualitasnya yang tinggi.

Sejumlah besar perangkat scanner juga menggunakan format TIFF untuk menjaga kualitas gambar atau dokumen yang dipindai. Dengan format TIFF, Anda bisa mempertahankan beberapa layer sehingga bisa mengedit gambar lebih lanjut. Tapi tentu saja ada konsekuensinya, yaitu ukuran file yang lebih besar.

File TIFF juga tidak secara otomatis didukung oleh browser yang umum digunakan. Anda harus menginstal add-on atau ekstensi untuk merender file TIFF di web browser. Untuk membuka file TIFF di komputer secara lokal, gunakan tool editing atau tool profesional seperti Adobe Photoshop.

Kalau Anda menggunakan Windows, file TIFF bisa dibuka dengan Windows Photo Viewer.

6. HEIF

High-Efficiency Image File Format atau HEIF adalah jenis format gambar dari jenis raster yang didasarkan pada mapping piksel, yang berarti kualitasnya akan berkurang saat Anda memperbesarnya. Format HEIF diciptakan untuk menyaingi JPEG, tetapi kompresinya dua kali lipat lebih efisien dari format JPEG. Dengan ukuran file yang sama, HEIF bisa menyajikan kualitas yang jauh lebih baik daripada JPEG.

Kelemahan HEIF adalah dukungan OS yang terbatas dan tidak didukung oleh banyak web browser. Hanya macOS Sierra, iOS 11, dan versi yang lebih baru yang memiliki dukungan default untuk HEIF, yang bahkan tidak mencakup Safari.

Sejauh ini, HEIF digunakan oleh beberapa perangkat baru untuk menyimpan gambar dengan kualitas yang lebih tinggi, dan menyediakan ukuran file yang lebih optimal daripada JPEG.

7. RAW

RAW adalah format gambar yang digunakan oleh kamera digital untuk menyimpan gambar berkualitas penuh, umumnya untuk pascaproduksi, seperti retouching foto.

RAW menyajikan 14-bit, sedangkan JPEG distandarisasi sebagai file 8-bit. Jadi, Anda bisa mengubah warna dan kontras file RAW secara lebih fleksibel dalam proses pascaproduksi karena format gambar ini memuat lebih banyak data terkait nuansa dan warna.

Nah, kualitas yang tinggi memang hampir selalu tidak sejalan dengan efisiensi ukuran. Yap, RAW memiliki ukuran file besar. Bahkan, satu file RAW bisa berukuran hingga ratusan megabyte.

File RAW juga tidak cocok untuk website atau file sharing karena tujuan utamanya adalah untuk pascaproduksi.

Untuk melihat gambar RAW pada OS yang digunakan, Anda harus menggunakan software editor foto profesional seperti Adobe Lightroom. Kalau menggunakan macOS, Anda bisa mengedit file RAW menggunakan iCloud Photos dan Apple Photos.

8. PSD

Photoshop Document atau PSD adalah format file gambar dari Adobe Photoshop untuk menyimpan gambar dan pekerjaan yang sedang dilakukan. PSD termasuk dalam jenis raster dengan kompresi lossless.

Pada umumnya, file PSD memiliki ukuran file yang besar karena memuat semua elemen visual Adobe Photoshop, seperti layer, path, dan filter. Elemen-elemen ini menghasilkan file PSD yang sepenuhnya bisa diedit dan disesuaikan, sehingga Anda bisa lanjut mengedit proyek sampai puas dengan hasilnya.

5 Format Gambar Vektor Terpopuler

Kalau perlu menggunakan gambar dari jenis vektor, ada juga beberapa opsi format file gambar yang bisa Anda pertimbangkan. Beberapa di antaranya terkait langsung dengan software yang Anda gunakan, seperti INDD dan AI, dan ada juga yang bisa Anda pilih tergantung tujuan, misalnya untuk membuat logo atau printing.

1. SVG

Scalable Vector Graphics atau SVG adalah format gambar berbasis vektor, yang kualitasnya tidak akan menurun ketika diperbesar. Format ini berbasis XML yang dioptimalkan untuk grafik 2D dan web publishing. Selain itu, SVG sangat cocok untuk mengimpor karya dari aplikasi grafis 2D ke software 3D modeling.

File dengan format SVG juga bisa langsung dimasukkan ke halaman web sebagai kode CSS. Ukurannya yang cenderung kecil hanya akan mengambil sedikit ruang pada penyimpanan Anda. Oleh karena itu, SVG menjadi format file gambar paling umum ketiga untuk digunakan di website.

SVG mendukung gambar transparan dan bisa menyertakan animasi, tapi paling baik digunakan untuk visual sederhana seperti logo, ikon, atau ilustrasi simpel. Format ini tidak cocok untuk menampilkan dan mencetak gambar kompleks dengan color depth tinggi karena dirender menggunakan titik dan jalur.

Semua browser web utama mendukung format file gambar ini. Tapi, editor default pada OS apa pun biasanya tidak mendukung SVG. Sebab, format SVG tidak cocok untuk gambar kompleks seperti foto, dan editor OS default umumnya digunakan untuk menampilkan gambar kompleks.

Untungnya, sebagian besar software ilustrasi mendukung SVG dan bisa menampilkan format gambar ini. Anda bahkan bisa mengaktifkan dukungan WordPress SVG untuk menampilkan SVG di website WordPress Anda menggunakan plugin SVG WordPress.

2. EPS

Encapsulated PostScript atau EPS adalah gambar berjenis vektor dengan kompresi lossless, yang umumnya digunakan untuk menyimpan ilustrasi atau karya desain grafis dalam software ilustrasi seperti Adobe Illustrator dan CorelDraw.

Seperti SVG, EPS awalnya dikembangkan sebagai dokumen berbasis teks yang memberikan outline pada bentuk dan garis menggunakan coding. Sayangnya, piksel dan warna tidak turut dipetakan seperti pada gambar jenis raster. Metode coding ini menghasilkan file EPS yang bisa melakukan penskalaan tanpa kehilangan kualitas.

Sama seperti file TIFF, file EPS juga banyak digunakan untuk keperluan pencetakan. Untuk melihat file EPS, gunakan software ilustrasi di OS yang digunakan, karena format file gambar ini tidak didukung oleh web browser utama mana pun dan tidak bisa dilihat menggunakan image viewer default.

3. PDF

Portable Document Format atau PDF adalah format gambar yang termasuk dalam vektor dengan kompresi lossless, memungkinkan Anda memperbesar gambar sejauh yang Anda mau. Meskipun lebih terkenal sebagai format dokumen, PDF juga bisa digunakan untuk gambar dan ilustrasi.

File PDF dibuat dengan bahasa PostScript yang sama dengan EPS sehingga menjadi pilihan yang sangat baik untuk dicetak. Format gambar ini juga merupakan pilihan terbaik untuk laporan visual interaktif atau infografis, karena bisa diindeks dan memiliki teks yang bisa dicari. Anda juga bisa menyertakan elemen interaktif dalam PDF, misalnya, link dan tombol CTA.

Semua browser utama mendukung format PDF, tapi Anda tidak bisa menggunakan PDF untuk menampilkan gambar sebagai konten web. Anda bisa memasukkannya sebagai bagian dari konten website, tapi file PDF akan dibuka di tab baru yang terpisah.

Anda juga tidak bisa menampilkan file PDF menggunakan image viewer bawaan OS atau software editor foto. Nah, tapi, Anda bisa menggunakan editor dokumen standar, seperti MS Word, OpenOffice , atau Google Documents untuk membukanya.

Kalau menggunakan WordPress sebagai CMS favorit Anda, gunakan plugin WordPress PDF viewer agar pengunjung Anda bisa menampilkan file PDF di browser mereka.

4. INDD

InDesign Document atau INDD adalah format gambar vektor yang digunakan oleh Adobe InDesign untuk menyimpan file proyek. Adobe InDesign adalah software desktop publishing yang umumnya digunakan untuk layouting atau desain halaman untuk kepentingan cetak dan digital, seperti majalah, koran, dan brosur.

File INDD menyertakan semua elemen proyek, seperti konten halaman, style, dan color swatch, sehingga Anda bisa menyesuaikan atau mengeditnya di lain waktu. Namun, satu file INDD mungkin berukuran cukup besar karena bisa memuat beberapa halaman.

Sama seperti PSD, Anda harus menginstal Adobe InDesign di komputer untuk melihat format ini secara lokal di OS apa pun karena image viewer default tidak mendukung INDD. Kemudian, INDD juga bukan merupakan format web-safe, yang artinya Anda tidak bisa membukanya langsung di browser apa pun.

5. AI

Masih termasuk dalam format gambar dari Adobe, Illustrator Artwork atau AI adalah format asli software grafis vektor Adobe Illustrator. Anda bisa menyimpan gambar dan proyek, baik yang sudah selesai maupun masih dikerjakan. File AI khususnya digunakan untuk membuat ilustrasi dan vector art.

Karena AI termasuk dalam format vektor, Anda bisa mengatur skalanya sebesar atau sekecil yang Anda mau. File AI berisi semua elemen desain AI, termasuk goresan, garis, dan bentuk, yang memungkinkan Anda mengedit file kembali. Layer konten yang kompleks ini menyebabkan AI memiliki ukuran file yang relatif besar.

Seperti format file gambar khusus Adobe lainnya, AI tidak didukung oleh browser apa pun dan image viewer default OS. Satu-satunya cara untuk melihat format ini adalah melalui Adobe Illustrator sendiri.

Kesimpulan

Menggunakan format gambar yang tepat akan membantu Anda mengoptimalkan kinerja sesuai kebutuhan. Misalnya, dengan format yang cocok untuk website, Anda pun bisa mempercepat loading website, meringankan loading server, dan meningkatkan pengalaman pengguna.

Nah, untuk membantu Anda, kami akan merangkum lagi semua pembahasan di atas.

Berikut 13 format gambar yang umum digunakan:

  • JPEG – untuk gambar web, sharing, menyimpan file ke kamera, dan mencetak. Kurang cocok untuk visual yang mengandung teks.
  • PNG – bagus untuk gambar web, gambar teks, logo, dan gambar beresolusi tinggi. Kurang tepat untuk pencetakan.
  • BMP – didukung oleh semua browser dan image viewer, termasuk versi lama. Sayangnya sudah ketinggalan zaman.
  • GIF – cocok untuk animasi sederhana dan menunjukkan arahan. Tidak cocok untuk gambar yang perlu banyak warna.
  • TIFF/TIF – format gambar yang sangat cocok untuk printing dan scanning dokumen. Tidak cocok untuk website.
  • HEIF – untuk menyimpan gambar berkualitas tinggi di perangkat keluaran baru karena ukuran dan kualitas yang dioptimalkan. Kurang cocok ketika Anda perlu mengakses gambar di berbagai browser dan OS.
  • RAW – untuk foto berkualitas tinggi. Tidak cocok untuk penggunaan di website atau berbagi gambar.
  • PSD – format Adobe Photoshop untuk proyek desain grafis yang bisa diedit. Tidak cocok untuk penggunaan di website dan gambar siap cetak.
  • SVG – cocok untuk gambar web, gambar sederhana, ilustrasi 2D, dan mengimpor gambar 2D ke software 3D modeling. Tidak cocok untuk menampilkan gambar detail dengan color depth tinggi, seperti foto.
  • EPS – sesuai untuk pencetakan, ilustrasi, dan karya desain grafis. Tidak cocok untuk foto.
  • PDF – bagus untuk printing, laporan visual interaktif, dan infografis. Kurang sesuai kalau Anda perlu mengedit gambar lebih lanjut.
  • INDD – format Adobe InDesign untuk menyimpan layout atau desain halaman yang bisa diedit. Kurang cocok untuk penggunaan di website.
  • AI – digunakan di Adobe Illustrator untuk menyimpan grafik vektor yang bisa diedit. Tidak cocok untuk penggunaan web.

Semoga artikel ini membantu Anda memahami dan menemukan format gambar yang tepat untuk proyek Anda. Kalau masih memiliki pertanyaan atau saran lebih lanjut, jangan ragu untuk menyampaikannya pada kolom komentar di bawah ini, ya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA