Berapa lama biasanya proses fermentasi tempoyak hingga siap untuk dikonsumsi

TEMPOYAK merupakan mahanan khas Lampung yang terbuat dari olahan fermentasi durian dengan rasa yang unik, meskipun dengan aroma yang sedikit menyengat. Tempoyak biasanya dikonsumsi sebagai lauk saat menyantap nasi dan dapat juga dimakan langsung. Selain itu tempoyak juga sering dijadikan bumbu masakan.

Makanan dengan citra rasa asam ini cukup terkenal diberbagai daerah terutama di Bengkulu, Palembang, dan Kalimantan bahkan tempoyak terkenal hingga ke Negeri Jiran Malaysia.

Membuat tempoyak pun tidak sulit, makanan ini dibuat dengan cara menyiapkan daging durian, baik durian lokal atau durian monthong (kurang bagus karena terlalu banyak mengandung gas dan air). Pilih durian yang sudah masak, biasanya yang sudah nampak berair. Pisahkan daging durian dari bijinya, lalu diberi sedikit garam. Setelah selesai, lalu ditambah dengan cabe rawit agar mempercepat proses fermentasi.

Simpan adonan dalam tempat yang tertutup rapat. Usahakan untuk disimpan dalam suhu ruangan. Bisa juga dimasukkan ke dalam kulkas, namun fermentasi akan berjalan lebih lambat. Proses fermentasi tidak membutuhkan waktu yang lama karena akan mempengaruhi cita rasa akhir.

Tempoyak yang telah difermentasi selama 3-5 hari cocok untuk dibuat sambal, karena sudah asam dan masih ada rasa manisnya. Sambal tempoyak biasanya dipadukan dengan ikan Teri, ikan mas, ikan mujair ataupun ikan-ikan lainnya.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tempoyak adalah durian yang difermentasi. Bagi masyarakat Melayu di Bengkulu, Palembang, Lampung, Kalimantan dan Semenanjung Tempoyak biasa dikonsumsi sebagai lauk saat menyantap nasi. (1)

Tempoyak atau dalam bahasa daerah biasa di sebut tempuyak, juga dapat di makan secara langsung, tetapi hal ini jarang sekali dilakukan karena banyak yang tidak tahan dengan rasa asam dan aroma yag menyengat dari tempoyak itu sendiri.

Rasa asam dari tempoyak terjadi karena adanya proses fermentasi padadaging buah durian yang menjadi bahan bakunya.

Selain dijadikan sebagai lauk, tempoyak juga sering dijadikan bumbu masakan yang membuat rasa masakan berbeda dengan masakan lainnya.

Tempoyak banyak dikenal diberbagai daerah di Indonesia, terutama di Bengkulu, Palembang, Lampung, Sumatra Barat, Jambi, dan Kalimantan.

Selain itu, makanan ini juga terkenal di Malaysia.

Di Kalimantan, tempoyak diolah dengan cara digoreng dan ditambahi sedikit gula untuk mengurangi rasa asam dari tempoyak ketika dimakan.

Selain digoreng masyarakat Kalimantan juga menjadikan tempoyak sebagai sambal dengan ditumbuk bersama dengan bahan lain seperti cabai, bawang, gula, dan terasi.

Dengan begitu sambal akan memiliki rasa yang khasdengan sedikit rasa asam dari tempoyak berpadu dengan rasa pedas dan manis. (2)

Ilustrasi sambal tempoyak

Baca: Sambal Roa

Sejarah dari tempoyak sendiri diriwayatkan dalam Hikayat Abdudllah, tempoyakk merupakan makanan sehari-hari rakyak Terengganu. Sebuah suku asli bangsa Melayu.

Dari raja hingga rakyak jelata sangat gemar memakan olahan fermentasi durian ini.

Ketika Abdullah bin abdulkadir Munsyi, seorang sastrawan Melayu asal Turki berkunjung ke Terenggnanu sekitar tahun 1836, ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak.

Berdasarkan sejarah yang ada dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan khas rumpun bangsa Melayu, yaitu suku bangsa Melayu di Malaysia dan Indonesia yang terdapat di Sumatra dan Kalimantan. (3)

Baca: Gembus (Makanan Khas Cilacap)

Cara pembuatan tempoyak yang tergolong cukup mudah, adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging durian, baik durian lokal atau durian mothong.

Usahakan menggunakan durian lokal karena durian mothong terlalu banyak mengandung air.

Durian yang dipilih juga harus yang sudah masak sempurna, karena apabila menggunakan durian yang belum masak akan berakbat kepada tekstur tempoyak yang menjadi keras sedangkan tempoyak yang bagus memiliki tekstur yang kental dan sedikit becek.

Kemudian daging durian dipisahkan dari bijinya, setelah itu diberi sedikit garam aduk hingga rata, setelah selesai lalu ditambah dengan cabai rawit yang dapat mempercepat proses fermentasi kemudian masukan kedalam wadah yang tertutup dan usahakan pada ruangan yang lembab agar proses fermentasi berjalan dengan baik.

Namun, proses fermentasi tidak bisa terlalu lama karena akan memmpengaruhi cita rasa akhir, juga jika terlalu lama biasanya warna adonan akan menjadi hitam dam memiliki aroma sedikit busuk.

Tempoyak yang telah difermentasi selama 3-5 hari memiliki bau durian dan warnanya masih putih namun sudah memiliki erasa asam yang kuat menandakan tempoyak sudah siap dikonsumsi.

Tempoyak yang baru jadi seperti ini cocok untuk dibuat sambal, karena sudah asam dan masih ada rasa manisnya. Sambal tempoyak biasanya dipadukan dengan teri, ikan mas, ikan patin, ataupun ikan-ikan lainnya. (3)

Baca: Kerupuk Tengiri

Tempoyak Durian adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Tempoyak Durian mengandung energi sebesar 142 kilokalori, protein 2,7 gram, karbohidrat 22,7 gram, lemak 4,6 gram, kalsium 190 miligram, fosfor 45 miligram, dan zat besi 2,9 miligram.

Selain itu di dalam Tempoyak Durian juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,16 miligram dan vitamin C 1 miligram.

Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Tempoyak Durian, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %. (3)

Baca: Rempeyek Yutuk

Untuk membuat sambal tempoyak, diperlukan bahan-bahan sebagai berikut:

3 buah Durian matang

1sdt Garam

4 butir Bawang merah

2 siung Bawang putih

3 sdm Tempoyak durian

3 buah Cabai merah besar

2 buah Cabai rawit

1 sdt Gula pasir

2 sdm Minyak


Cara Membuat

Ambil daging buah durian atau duren, masukan ke dalam guci atau stoples sembari bubuhi garam secukupnya, lalu ditutup rapat.

Setelah sekitar satu minggu, buka dan diaduk rata, tempoyak siap digunakan.

Lingga, Batamnews - Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), saat ini tengah memasuki musim durian. Buah musiman ini pun banyak dijumpai dijual di lapak-lapak pinggir jalan raya di Daik Lingga.

Harganya pun bervariasi. Buah dengan ukuran besar biasanya dihargai tiga butir Rp 100 ribu. Kemudian untuk yang ukuran kecil atau sedang, biasa dihargai lima atau enam butir Rp 100 ribu.

Namun, tahukah Anda bahwa daging buah durian bisa diolah menjadi tempoyak? Mungkin bagi masyarakat Negeri Bunda Tanah Melayu, nama tempoyak tidak lah asing.

Baca juga: Resep Gulai Kambing Hidangan Lebaran Idul Adha

Tempoyak dibuat dari durian yang difermentasi sehingga aromanya menyengat dengan cita rasa khas. Tempoyak umumnya dicampur sebagai bumbu dan penyedap sambal. Tetapi bisa juga disajikan sebagai lauk dan dimakan bersama nasi.

Bahan utama tempoyak adalah durian masak pohon atau durian yang agak berair. Daging buah durian perlu dihaluskan dan diberi garam agar proses fermentasinya lebih cepat. Adonan lalu dimasukkan dalam stoples rapat dan didiamkan selama 3-5 hari.

Hasilnya olahan durian ini beraroma menyengat. Teksturnya lembek dengan rasa asam yang khas. Rasa asam kabarnya berasal dari tingginya kadar Lactic Acid Bacteria (LAB) yang terbentuk saat proses fermentasi.

Baca juga: Mencicipi Lendot Khas Karimun dengan Tekstur Kuah Berlendir yang Menggoda

Tempoyak sangat populer di Pulau Sumatera, termasuk lah Kabupaten Lingga. Warga kerap mengolah tempoyak hingga menjadi sajian khas seperti sambal atau dijadikan bumbu campuran bersama ikan.

Foto Mohamed Yosri Mohamed Yong

Yoghurt, Tempe, Keju, dan Kecap merupaka contoh dari makanan hasil fermentasi, yang secara umum sering kita temukan bahkan dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari dan terdapat dimana-mana. 

Dalam pembuatannya, makanan fermentasi memanfaatkan suatu proses biologi yaitu fermentasi. Fermenasi secara singkat adalah proses pengubahan gula menjadi berbagai produk lain yang sifatnya anaerobik,dengan kata lain, hanya membutuhkan sedikit oksigen atau bahkan tidak membutuhkan oksigen, yang terjadi didalam tubuh-umumnya dalam sel-suatu organisme.

Selain makanan-makanan yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi contoh-contoh olahan hasil fermentasi. Salah satu contohnya adalah "TEMPOYAK". Nama yang jarang terdengar, namun ternyata memilki berbagai manfaat layaknya makanan fermentasi lainnya

Tempoyak mungkin bagi berapa orang sudah tau dan bahkan pernah mencicipinya, namun masih banyak yang belum mengetahui makanan olahan yang berbahan dasar durian yang di fermentasikan ini. 

Tempoyak atau dalam bahasa daerah biasa disebut tempuyak merupakan makanan yang biasanya dijadikan sebagai lauk saat menyantap nasi. Tempoyak juga dapat dimakan secara langsung, tetapi hal ini jarang sekali dilakukan karena banyak yang tidak tahan dengan rasa asam dan aroma yang menyengat dari tempoyak itu sendiri. 

Rasa asam dari tempoyak terjadi karena adanya proses fermentasi pada daging buah durian yang menjadi bahan bakunya. Selain dijadikan sebagai lauk, tempoyak juga sering dijadikan sebagai bumbu masakan yang membuat rasa masakan berbeda dengan masakan lainnya. 

Tempoyak banyak dikenal diberbagai daerah di Indonesia, terutama di Bengkulu, Palembang, Lampung, Sumatra Barat, Jambi, dan Kalimantan. Selain itu, makanan ini juga terkenal di Malaysia. 

Di kalimantan tempoyak diolah dengan cara digoreng dan ditambahi sedikit gula untuk mengurangi rasa asam dari tempoyak ketika dimakan. selain digoreng masyarakat dikalimantan juga menjadikan tempoyak sebagai sambal dengan ditumbuk bersama dengan bahan lain seperti cabai, bawang, gula dan terasi dengan begitu sambal akan memiliki rasa yang khas dengan sedikit rasa asam dari tempoyak berpadu dengan rasa pedas dan manis.

Sejarah dari Tempoyak sendiri diriwayatkan  dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan sehari-hari penduduk Terengganu. Sebuah suku asli bangsa Melayu. Dari Raja hingga rakyat jelata sangat gemar memakan olahan fermentasi durian ini. Ketika Abdullah bin Abdulkadir Munsyi, seorang sastrawan Melayu asal Turki berkunjung ke Terengganu sekitar tahun 1836, ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak. Berdasarkan sejarah yang ada dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan khas rumpun bangsa Melayu, yaitu suku bangsa Melayu di Malaysia dan Indonesia yang terdapat di Sumatera dan Kalimantan. 

Cara pembuatan tempoyak  juga tergolong cukup mudah, adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging durian, baik durian lokal atau durian monthong usahakan menggunakan durian lokal karena durian mothong terlalu banyak mengandung air. 

Durian yang dipilih juga harus yang sudah masak sempurna, karena kalau menggunakan durian yang belum masak akan berakibat kepada tekstur tempoyak yang menjadi keras sedangkan tempoyak yang bagus memiliki teksrtur yang kental dan sedikit becek. 

Page 2

Yoghurt, Tempe, Keju, dan Kecap merupaka contoh dari makanan hasil fermentasi, yang secara umum sering kita temukan bahkan dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari dan terdapat dimana-mana. 

Dalam pembuatannya, makanan fermentasi memanfaatkan suatu proses biologi yaitu fermentasi. Fermenasi secara singkat adalah proses pengubahan gula menjadi berbagai produk lain yang sifatnya anaerobik,dengan kata lain, hanya membutuhkan sedikit oksigen atau bahkan tidak membutuhkan oksigen, yang terjadi didalam tubuh-umumnya dalam sel-suatu organisme.

Selain makanan-makanan yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi contoh-contoh olahan hasil fermentasi. Salah satu contohnya adalah "TEMPOYAK". Nama yang jarang terdengar, namun ternyata memilki berbagai manfaat layaknya makanan fermentasi lainnya

Tempoyak mungkin bagi berapa orang sudah tau dan bahkan pernah mencicipinya, namun masih banyak yang belum mengetahui makanan olahan yang berbahan dasar durian yang di fermentasikan ini. 

Tempoyak atau dalam bahasa daerah biasa disebut tempuyak merupakan makanan yang biasanya dijadikan sebagai lauk saat menyantap nasi. Tempoyak juga dapat dimakan secara langsung, tetapi hal ini jarang sekali dilakukan karena banyak yang tidak tahan dengan rasa asam dan aroma yang menyengat dari tempoyak itu sendiri. 

Rasa asam dari tempoyak terjadi karena adanya proses fermentasi pada daging buah durian yang menjadi bahan bakunya. Selain dijadikan sebagai lauk, tempoyak juga sering dijadikan sebagai bumbu masakan yang membuat rasa masakan berbeda dengan masakan lainnya. 

Tempoyak banyak dikenal diberbagai daerah di Indonesia, terutama di Bengkulu, Palembang, Lampung, Sumatra Barat, Jambi, dan Kalimantan. Selain itu, makanan ini juga terkenal di Malaysia. 

Di kalimantan tempoyak diolah dengan cara digoreng dan ditambahi sedikit gula untuk mengurangi rasa asam dari tempoyak ketika dimakan. selain digoreng masyarakat dikalimantan juga menjadikan tempoyak sebagai sambal dengan ditumbuk bersama dengan bahan lain seperti cabai, bawang, gula dan terasi dengan begitu sambal akan memiliki rasa yang khas dengan sedikit rasa asam dari tempoyak berpadu dengan rasa pedas dan manis.

Sejarah dari Tempoyak sendiri diriwayatkan  dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan sehari-hari penduduk Terengganu. Sebuah suku asli bangsa Melayu. Dari Raja hingga rakyat jelata sangat gemar memakan olahan fermentasi durian ini. Ketika Abdullah bin Abdulkadir Munsyi, seorang sastrawan Melayu asal Turki berkunjung ke Terengganu sekitar tahun 1836, ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak. Berdasarkan sejarah yang ada dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan khas rumpun bangsa Melayu, yaitu suku bangsa Melayu di Malaysia dan Indonesia yang terdapat di Sumatera dan Kalimantan. 

Cara pembuatan tempoyak  juga tergolong cukup mudah, adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging durian, baik durian lokal atau durian monthong usahakan menggunakan durian lokal karena durian mothong terlalu banyak mengandung air. 

Durian yang dipilih juga harus yang sudah masak sempurna, karena kalau menggunakan durian yang belum masak akan berakibat kepada tekstur tempoyak yang menjadi keras sedangkan tempoyak yang bagus memiliki teksrtur yang kental dan sedikit becek. 


Lihat Foodie Selengkapnya

Page 3

Yoghurt, Tempe, Keju, dan Kecap merupaka contoh dari makanan hasil fermentasi, yang secara umum sering kita temukan bahkan dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari dan terdapat dimana-mana. 

Dalam pembuatannya, makanan fermentasi memanfaatkan suatu proses biologi yaitu fermentasi. Fermenasi secara singkat adalah proses pengubahan gula menjadi berbagai produk lain yang sifatnya anaerobik,dengan kata lain, hanya membutuhkan sedikit oksigen atau bahkan tidak membutuhkan oksigen, yang terjadi didalam tubuh-umumnya dalam sel-suatu organisme.

Selain makanan-makanan yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi contoh-contoh olahan hasil fermentasi. Salah satu contohnya adalah "TEMPOYAK". Nama yang jarang terdengar, namun ternyata memilki berbagai manfaat layaknya makanan fermentasi lainnya

Tempoyak mungkin bagi berapa orang sudah tau dan bahkan pernah mencicipinya, namun masih banyak yang belum mengetahui makanan olahan yang berbahan dasar durian yang di fermentasikan ini. 

Tempoyak atau dalam bahasa daerah biasa disebut tempuyak merupakan makanan yang biasanya dijadikan sebagai lauk saat menyantap nasi. Tempoyak juga dapat dimakan secara langsung, tetapi hal ini jarang sekali dilakukan karena banyak yang tidak tahan dengan rasa asam dan aroma yang menyengat dari tempoyak itu sendiri. 

Rasa asam dari tempoyak terjadi karena adanya proses fermentasi pada daging buah durian yang menjadi bahan bakunya. Selain dijadikan sebagai lauk, tempoyak juga sering dijadikan sebagai bumbu masakan yang membuat rasa masakan berbeda dengan masakan lainnya. 

Tempoyak banyak dikenal diberbagai daerah di Indonesia, terutama di Bengkulu, Palembang, Lampung, Sumatra Barat, Jambi, dan Kalimantan. Selain itu, makanan ini juga terkenal di Malaysia. 

Di kalimantan tempoyak diolah dengan cara digoreng dan ditambahi sedikit gula untuk mengurangi rasa asam dari tempoyak ketika dimakan. selain digoreng masyarakat dikalimantan juga menjadikan tempoyak sebagai sambal dengan ditumbuk bersama dengan bahan lain seperti cabai, bawang, gula dan terasi dengan begitu sambal akan memiliki rasa yang khas dengan sedikit rasa asam dari tempoyak berpadu dengan rasa pedas dan manis.

Sejarah dari Tempoyak sendiri diriwayatkan  dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan sehari-hari penduduk Terengganu. Sebuah suku asli bangsa Melayu. Dari Raja hingga rakyat jelata sangat gemar memakan olahan fermentasi durian ini. Ketika Abdullah bin Abdulkadir Munsyi, seorang sastrawan Melayu asal Turki berkunjung ke Terengganu sekitar tahun 1836, ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak. Berdasarkan sejarah yang ada dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan khas rumpun bangsa Melayu, yaitu suku bangsa Melayu di Malaysia dan Indonesia yang terdapat di Sumatera dan Kalimantan. 

Cara pembuatan tempoyak  juga tergolong cukup mudah, adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging durian, baik durian lokal atau durian monthong usahakan menggunakan durian lokal karena durian mothong terlalu banyak mengandung air. 

Durian yang dipilih juga harus yang sudah masak sempurna, karena kalau menggunakan durian yang belum masak akan berakibat kepada tekstur tempoyak yang menjadi keras sedangkan tempoyak yang bagus memiliki teksrtur yang kental dan sedikit becek. 


Lihat Foodie Selengkapnya

Page 4

Yoghurt, Tempe, Keju, dan Kecap merupaka contoh dari makanan hasil fermentasi, yang secara umum sering kita temukan bahkan dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari dan terdapat dimana-mana. 

Dalam pembuatannya, makanan fermentasi memanfaatkan suatu proses biologi yaitu fermentasi. Fermenasi secara singkat adalah proses pengubahan gula menjadi berbagai produk lain yang sifatnya anaerobik,dengan kata lain, hanya membutuhkan sedikit oksigen atau bahkan tidak membutuhkan oksigen, yang terjadi didalam tubuh-umumnya dalam sel-suatu organisme.

Selain makanan-makanan yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi contoh-contoh olahan hasil fermentasi. Salah satu contohnya adalah "TEMPOYAK". Nama yang jarang terdengar, namun ternyata memilki berbagai manfaat layaknya makanan fermentasi lainnya

Tempoyak mungkin bagi berapa orang sudah tau dan bahkan pernah mencicipinya, namun masih banyak yang belum mengetahui makanan olahan yang berbahan dasar durian yang di fermentasikan ini. 

Tempoyak atau dalam bahasa daerah biasa disebut tempuyak merupakan makanan yang biasanya dijadikan sebagai lauk saat menyantap nasi. Tempoyak juga dapat dimakan secara langsung, tetapi hal ini jarang sekali dilakukan karena banyak yang tidak tahan dengan rasa asam dan aroma yang menyengat dari tempoyak itu sendiri. 

Rasa asam dari tempoyak terjadi karena adanya proses fermentasi pada daging buah durian yang menjadi bahan bakunya. Selain dijadikan sebagai lauk, tempoyak juga sering dijadikan sebagai bumbu masakan yang membuat rasa masakan berbeda dengan masakan lainnya. 

Tempoyak banyak dikenal diberbagai daerah di Indonesia, terutama di Bengkulu, Palembang, Lampung, Sumatra Barat, Jambi, dan Kalimantan. Selain itu, makanan ini juga terkenal di Malaysia. 

Di kalimantan tempoyak diolah dengan cara digoreng dan ditambahi sedikit gula untuk mengurangi rasa asam dari tempoyak ketika dimakan. selain digoreng masyarakat dikalimantan juga menjadikan tempoyak sebagai sambal dengan ditumbuk bersama dengan bahan lain seperti cabai, bawang, gula dan terasi dengan begitu sambal akan memiliki rasa yang khas dengan sedikit rasa asam dari tempoyak berpadu dengan rasa pedas dan manis.

Sejarah dari Tempoyak sendiri diriwayatkan  dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan sehari-hari penduduk Terengganu. Sebuah suku asli bangsa Melayu. Dari Raja hingga rakyat jelata sangat gemar memakan olahan fermentasi durian ini. Ketika Abdullah bin Abdulkadir Munsyi, seorang sastrawan Melayu asal Turki berkunjung ke Terengganu sekitar tahun 1836, ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak. Berdasarkan sejarah yang ada dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan khas rumpun bangsa Melayu, yaitu suku bangsa Melayu di Malaysia dan Indonesia yang terdapat di Sumatera dan Kalimantan. 

Cara pembuatan tempoyak  juga tergolong cukup mudah, adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging durian, baik durian lokal atau durian monthong usahakan menggunakan durian lokal karena durian mothong terlalu banyak mengandung air. 

Durian yang dipilih juga harus yang sudah masak sempurna, karena kalau menggunakan durian yang belum masak akan berakibat kepada tekstur tempoyak yang menjadi keras sedangkan tempoyak yang bagus memiliki teksrtur yang kental dan sedikit becek. 


Lihat Foodie Selengkapnya

Page 5

Yoghurt, Tempe, Keju, dan Kecap merupaka contoh dari makanan hasil fermentasi, yang secara umum sering kita temukan bahkan dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari dan terdapat dimana-mana. 

Dalam pembuatannya, makanan fermentasi memanfaatkan suatu proses biologi yaitu fermentasi. Fermenasi secara singkat adalah proses pengubahan gula menjadi berbagai produk lain yang sifatnya anaerobik,dengan kata lain, hanya membutuhkan sedikit oksigen atau bahkan tidak membutuhkan oksigen, yang terjadi didalam tubuh-umumnya dalam sel-suatu organisme.

Selain makanan-makanan yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi contoh-contoh olahan hasil fermentasi. Salah satu contohnya adalah "TEMPOYAK". Nama yang jarang terdengar, namun ternyata memilki berbagai manfaat layaknya makanan fermentasi lainnya

Tempoyak mungkin bagi berapa orang sudah tau dan bahkan pernah mencicipinya, namun masih banyak yang belum mengetahui makanan olahan yang berbahan dasar durian yang di fermentasikan ini. 

Tempoyak atau dalam bahasa daerah biasa disebut tempuyak merupakan makanan yang biasanya dijadikan sebagai lauk saat menyantap nasi. Tempoyak juga dapat dimakan secara langsung, tetapi hal ini jarang sekali dilakukan karena banyak yang tidak tahan dengan rasa asam dan aroma yang menyengat dari tempoyak itu sendiri. 

Rasa asam dari tempoyak terjadi karena adanya proses fermentasi pada daging buah durian yang menjadi bahan bakunya. Selain dijadikan sebagai lauk, tempoyak juga sering dijadikan sebagai bumbu masakan yang membuat rasa masakan berbeda dengan masakan lainnya. 

Tempoyak banyak dikenal diberbagai daerah di Indonesia, terutama di Bengkulu, Palembang, Lampung, Sumatra Barat, Jambi, dan Kalimantan. Selain itu, makanan ini juga terkenal di Malaysia. 

Di kalimantan tempoyak diolah dengan cara digoreng dan ditambahi sedikit gula untuk mengurangi rasa asam dari tempoyak ketika dimakan. selain digoreng masyarakat dikalimantan juga menjadikan tempoyak sebagai sambal dengan ditumbuk bersama dengan bahan lain seperti cabai, bawang, gula dan terasi dengan begitu sambal akan memiliki rasa yang khas dengan sedikit rasa asam dari tempoyak berpadu dengan rasa pedas dan manis.

Sejarah dari Tempoyak sendiri diriwayatkan  dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan sehari-hari penduduk Terengganu. Sebuah suku asli bangsa Melayu. Dari Raja hingga rakyat jelata sangat gemar memakan olahan fermentasi durian ini. Ketika Abdullah bin Abdulkadir Munsyi, seorang sastrawan Melayu asal Turki berkunjung ke Terengganu sekitar tahun 1836, ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak. Berdasarkan sejarah yang ada dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan khas rumpun bangsa Melayu, yaitu suku bangsa Melayu di Malaysia dan Indonesia yang terdapat di Sumatera dan Kalimantan. 

Cara pembuatan tempoyak  juga tergolong cukup mudah, adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging durian, baik durian lokal atau durian monthong usahakan menggunakan durian lokal karena durian mothong terlalu banyak mengandung air. 

Durian yang dipilih juga harus yang sudah masak sempurna, karena kalau menggunakan durian yang belum masak akan berakibat kepada tekstur tempoyak yang menjadi keras sedangkan tempoyak yang bagus memiliki teksrtur yang kental dan sedikit becek. 


Lihat Foodie Selengkapnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA