Apa maksud yesus dengan cungkillah dan penggallah

[5:29]  1 Full Life : NERAKA.

Nas : Mat 5:29

Lihat cat. --> Mr 9:43.

[atau ref. Mr 9:43]

[13:41]  2 Full Life : MENGUMPULKAN SEGALA SESUATU YANG MENYESATKAN.

Nas : Mat 13:41

Pada saat Kristus kembali ke bumi setelah masa kesengsaraan besar dan pada akhir zaman (Wahy 19:11-21), akan tiba masa penuaian dari orang jahat dan orang benar yang masih hidup di bumi (ayat Mat 13:30,40-42;

lihat art. KESENGSARAAN BESAR).

  1. 1) Yang jahat akan dikumpulkan dahulu dan dipisahkan dari antara yang benar (ayat Mat 13:30,41,49);
  2. 2) Orang benar dikumpulkan berikutnya (ayat Mat 13:30,41-43,49); pengumpulan ini terjadi "dari dalam Kerajaan-Nya".
  3. 3) Setelah masa penuaian ini dan pembinasaan orang jahat, maka "waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka" (ayat Mat 13:43; bd. Mat 25:31-34;

    lihat cat. --> Wahy 20:4).

    [atau ref. Wahy 20:4]

[15:19]  3 Full Life : DARI HATI TIMBUL.

Nas : Mat 15:19

Lihat cat. --> Mr 7:21.

[atau ref. Mr 7:21]

[18:6]  4 Full Life : BATU KILANGAN ... PADA LEHERNYA.

Nas : Mat 18:6

Ayat ini berarti bahwa siapa saja yang merusak kerohanian seorang anak atau orang percaya yang masih polos akan membangkitkan murka Kristus yang paling besar.

  1. 1) Para pendeta, pengajar, dan khususnya orang-tua harus secara khusus memperhatikan perkataan Kristus ini. Tanggung jawab orang-tua ialah mengajar anak-anak mereka dalam jalan Allah (lih. Ul 6:1-9; Ef 6:4; 1Tim 4:16;

    lihat cat. --> Luk 1:17;

    [atau ref. Luk 1:17]

    lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK)

    dan melindungi mereka dari pengaruh Iblis dan dunia (Tit 1:10-11; Tit 2:11-12; 1Yoh 2:15-17).
  2. 2) Orang-tua Kristen sebaiknya tidak memperbolehkan anak mereka dipengaruhi oleh teman-teman yang tidak beriman. Mereka harus sangat berhati-hati mengenai pengaruh dunia yang dapat mempengaruhi pikiran dan hati anak mereka melalui pendidikan umum dan media hiburan (bd. Mazm 101:3; Ef 6:4; Kol 3:21).

[18:7]  5 Full Life : CELAKALAH ORANG YANG MENGADAKANNYA.

Nas : Mat 18:7

Yesus mengingatkan bahwa orang yang ikut berperan dalam menyesatkan orang lain, khususnya anak-anak akan menerima hukuman yang paling hebat (ayat Mat 18:2,5-7).

  1. 1) Menempatkan "hal-hal yang dapat menyebabkan orang berbuat dosa" di depan orang lain -- seperti hiburan duniawi, ajaran filsafat manusia, bacaan porno, narkotika, minuman keras, teladan yang jahat, ajaran sesat, dan teman-teman yang berdosa -- berarti bergabung dengan Iblis, si penggoda (bd. Mat 4:1; Kej 3:1-6; Yoh 8:44; Yak 1:12).
  2. 2) Orang saleh akan berusaha untuk membuang segala sesuatu yang dapat menjadi godaan dan menyebabkan orang berbuat dosa, dari kehidupan keluarga, rumah, gereja, dan diri sendiri (ayat Mat 18:7-9).

[24:15]  6 Full Life : KESENGSARAAN BESAR.

Nas : Mat 24:15-28

Seluruh bagian ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan masa kesengsaraan besar. Untuk mengetahui lebih banyak tentang hal itu

lihat art. KESENGSARAAN BESAR.

[26:28]  7 Full Life : PERJANJIAN.

Nas : Mat 26:28

Lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU.

[26:28]  8 Full Life : PENGAMPUNAN DOSA.

Nas : Mat 26:28

Pengampunan itu perlu karena kita sudah berbuat dosa, merusak hubungan kita dengan Allah sehingga dengan demikian harus dihukum (Rom 1:18-32). Pengampunan merupakan cara untuk memulihkan hubungan yang rusak itu (Ef 1:7; Kol 2:13).

  1. 1) Kata Ibrani dan Yunani untuk pengampunan mengandung arti "menutupi", "mengampuni", "membatalkan", "mengusir". Pengampunan Allah meliputi hal tidak memperhitungkan lagi dosa yang telah diperbuat (Mr 2:5; Yoh 8:11), menyelamatkan orang berdosa dari hukuman kekal (Rom 5:9; 1Tes 1:10), menerima mereka kembali (Luk 15:20-24), membebaskan mereka dari kuasa dosa dan memindahkan mereka dalam Kerajaan Kristus (Kol 1:13), serta memperbaharui seluruh kepribadian orang tersebut dan memberinya hidup kekal (Luk 23:43; Yoh 14:19).
  2. 2) Agar dapat menerima pengampunan, seseorang harus bertobat, beriman serta mengakui dosanya (Luk 17:3-4; Kis 2:38; 5:31; 20:21; 1Yoh 1:9). Diperlukan penumpahan darah supaya Allah dapat mengampuni dosa (Ibr 9:22). Oleh karena itu, pengampunan dosa didasarkan pada kematian Kristus di salib (ayat Mat 26:28; Yoh 1:29; 3:16; Rom 8:32). Pengampunan dari Allah merupakan sesuatu yang senantiasa dibutuhkan oleh orang percaya supaya dapat memelihara hubungan keselamatan kita dengan Allah (Mat 6:12,14-15; 1Yoh 1:9).

Ini penting untuk diperhatikan, sebab mungkin saja masih banyak orang yang memiliki pandangan yang sama atau bahkan ada yang menyangka bahwa nantinya tubuh manusia akan terpenggal-penggal: bagian-bagian tubuh yang melakukan kebenaran akan masuk sorga, bagian lain yang melakukan dosa akan masuk neraka. Waow, pandangan ini lebih parah lagi.

Di sini saya kutip ayat yang mengandung pernyataan Yesus tersebut, yakni di Kitab Matius dan Kitab Markus.

Matius 5 (29) Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (30) Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

Markus 9 (43) Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; (44) [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.] (45) Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; (46) [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.] (47) Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, (48) di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.

Di tempatkan pada konteksnya masing-masing baik yang disaksikan oleh penulis kitab Matius (Mat 5:17-48, tema: Yesus dan Hukum Taurat) maupun Markus (Mrk 9:42-50, tema: Siapa yang Menyesatkan Orang, Tentang Garam) di situ Yesus tidak sedang berbicara tentang neraka itu sendiri, melainkan tentang hidup keagamaan yang seharusnya dijalani dengan murni dan tanpa kompromi dengan satu pun hal yang namanya dosa.

Untuk menegaskan maksud-Nya, Yesus menggunakan kiasan tubuh manusia, bahwa jika kerusakan satu bagian akan merusak bagian tubuh yang lainnya, maka bagian yang rusak itu dibuang saja dari pada oleh satu bagian itu seluruh tubuh menjadi rusak. Contoh tentang ini akan banyak kita temukan dalam tindakan medis yang dilakukan kepada pasien-pasien yang harus merelakan bagian-bagian tertentu dari organ atau anggota tubuhnya dibuang demi kesehatan tubuhnya secara menyeluruh.


Demikian pula dalam kehidupan rohani manusia. Dosa tidak punya tempat dalam Kerajaan Sorga sekecil apapun itu. Kebenaran tidak dapat bercampur setitik pun dengan dosa sehingga Yesus berkata:
"lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung""lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang", "lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu".


Lalu, dapatkah demikian, yakni hanya bagian yang benar dari hidup kita yang membawa kita sorga, lalu sebagian besar tubuh kita dikirim ke neraka? Sekaligus menjawab pandangan keliru tentang mutilasi tubuh manusia ke sorga dan neraka, di sini ditegaskan bahwa itu tidak mungkin.

Perhatikanlah, bahwa setelah berkata: "lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa", Yesus melanjutkan "dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka"Sekali lagi perhatikan dengan baik: "Satu anggota dari anggota tubuh" masuk sorga tetapi pada saat yang sama "tubuh dengan utuh" ke neraka. Kalau "tubuh dengan utuh" ke neraka, berarti tidak tidak ada satu anggota tubuh pun yang terpisahkan, sebab seluruh tubuhnya dicampakkan ke dalam neraka. Tidak ada bagian untuk sorga.

Demikian juga dalam catatan Markus, "lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung", tapi selanjutnya Yesus berkata, "dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka". Kalau begitu tidak ada tangan yang ke sorga, sebab "dengan utuh kedua tanganmu" ke neraka.

Ini juga, "lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang", Yesus lanjutkan, "dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka". Kalau kedua kaki ke neraka, berarti tidak ada kaki lain lagi, bukan? Kalau begitu satu kaki yang baik itu sudah ikut ke neraka.

Terakhir, "lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu", Yesus melanjutkan, "dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka". Satu mata ke sorga, dua mata ke neraka. Jelas mata yang ke sorga itu sudah ikut ke neraka, sebab kita 'kan hanya punya mata dua, juga kaki dua, tangan dua.

Dengan memerhatikan kalimat-kalimat ini saja sudah jelas bahwa Yesus tidak mengajarkan hukuman potong-cungkil apalagi hukum mutalasi tubuh ke sorga atau ke neraka. Di sini Yesus sedang menegaskan TOTALITAS hidup keagamaan orang yang beragama, baik bagi umat Yahudi yang hendak tampil sempurna taat akan Hukum Taurat, dan juga bagi murid-murid Yesus. Baik dalam konsep tunggal Hukum Taurat maupun pada penyempurnaannya, yakni Hukum Kasih. Ketaatan adalah mutlak dan berlaku seutuhnya. Tidak satu bagian taat, bagian lainnya tidak.

Sekaligus di sini: adakah manusia yang sanggup melakukan ini sepenuhnya? Karena itu Rasul Paulus menulis: (27 Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! (28) Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat. (Rm 3)

Manusia tidak akan pernah benar hanya dengan segala perbuatan baiknya. TIDAK AKAN PERNAH. Sebab bicara benar, bukan bicara satu atau dua bagian yang benar dalam hidup kita. Bicara benar, berarti utuh tanpa satu pun tersisa atau terabaikan atau dikompromikan. Maka, adakah manusia yang dapat bermegah bahwa ia akan mencapai sorga dengan ketaatan yang sepotong-sepotong, yang dapat terhitung, dan hanya yang dilihat oleh manusia? TIDAK.

Oleh sebab itulah Yesus Kristus mati di kayu salib agar oleh Ia-lah kita disempurnakan, bukan oleh diri kita sendiri. Kita melakukan tugas kita untuk taat, selebihnya adalah SALIB KRISTUS. Tanpa iman kepada Yesus Kristus tidak mungkin kebenaran diri manusia menyelamatkan dirinya, sebab SATU SAJA ketidakbenaran pada dirinya, itu akan menyeretnya kepada kebinasaan.

Namun juga, KETAATAN adalah MUTLAK. Artinya, orang beriman tidak dapat bermegah jika imannya itu tidak membuatnya taat. Sebab, adalah tidak mungkin iman tanpa perbuatan (Yak 2:14-26). Namun, terpujilah Tuhan kita Yesus Kristus, karena oleh iman kepada Dia, pertobatan kita yang tidak sempurna, disempurnakan oleh-Nya menjadi keselamatan yang kekal.

Ibrani 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

2 Tesalonika 1 (11) Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu, (12) sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.

Ibrani 5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, 5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, IA MENJADI POKOK KESELAMATAN YANG ABADI bagi semua orang yang TAAT kepada-Nya.

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA