Sebutkan 2 contoh kegiatan produksi rumah tangga perusahaan

Kegiatan ekonomi dapat disimpulkan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk menunjang dan memenuhi kebutuhan hidup manusia. Kegiatan ekonomi tidak dapat berjalan sepenuhnya hanya dengan satu individu, melainkan perlu kerja sama antara beberapa pihak. Ada yang berlaku sebagai penjual dan pembeli.

Peran Pelaku Kegiatan Ekonomi

Suatu perusahaan disebut juga sebagai rumah tangga produsen. Sementara, konsumsi dilakukan oleh rumah tangga keluarga. Keduanya merupakan pelaku ekonomi. Bukan hanya itu, pemerintah dan masyarakat luar negeri pun merupakan pelaku ekonomi.

Pelaku ekonomi adalah semua orang (individu maupun lembaga) yang menjalankan aktivitas ekonomi yang mencakup kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi barang serta jasa pada semua tingkat masyarakat.

Dalam melakukan kegiatan ekonomi, pelaku-pelaku ekonomi saling berinteraksi satu sama lain sesuai dengan ragam transaksi yang dilakukan. Mereka menjadi motor pengerak aktivitas ekonomi.

Lalu, bagaimana peran masing-masing pelaku ekonomi? Mengutip buku “Ekonomi” karya Alam S, berikut pelaku kegiatan ekonomi beserta perannya.

Peran Rumah Tangga Keluarga

Rumah tangga keluarga merupakan unit ekonomi paling kecil, memiliki faktor-faktor produksi, memiliki lahan, dan menyediakan tenaga kerja. Pelaku ekonomi ini dapat menjadi pengusaha, pemegang saham, pemilik, dan mitra perusahaan. Interaksi rumah tangga dengan sektor-sektor lain dilakukan dengan cara membeli dan menjual.

Advertising

Advertising

Dalam kegiatan ekonomi, rumah tangga memainkan dua peran, yakni sebagai konsumen dan penyedia jasa faktor produksi. Sebagai konsumen, pelaku ekonomi ini membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Rumah tangga keluarga juga berperan sebagai penyedia jasa faktor produksi, seperti tenaga kerja. Jasa SDM dari rumah tangga keluarga diberdayakan oleh perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri untuk menghasilkan barang dan jasa.

Selain tenaga kerja, rumah tangga keluarga memiliki faktor produksi lainnya, seperti tanah dan modal. Dari faktor-faktor produksi tersebut, rumah tangga memperoleh pendapatan, seperti upah atau gaji.

Pendapatan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga keluarga. Selain itu, sebagian pendapatan dibayarkan kepada pemerintah dalam bentuk pajak. Sederhananya, rumah tangga keluarga diasumsikan memiliki ciri sebagai berikut:

  • Rumah tangga keluarga merupakan pemilik dari semua faktor produksi, seperti tenaga kerja, tanah, modal, dan kewirausahaan.
  • Total pendapatan rumah tangga keluarga berasal dari kompensasi faktor produksi yang mereka miliki. Kompensasi diperoleh dalam bentuk upah, sewa, bunga, dan keuntungan.
  • Kegiatan utama rumah tangga keluarga adalah konsumsi. Itulah sebabnya mereka juga disebut sebagai rumah tangga konsumen.
  • Rumah tangga keluarga menghabiskan total pendapatan mereka untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan.
  • Jika rumah tangga keluarga menyimpan sebagian dari pendapatan mereka, simpanan itu akan mengalir ke perusahaan dalam bentuk investasi.

Peran Rumah Tangga Produsen

Rumah tangga produsen atau sering disebut perusahaan merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari laba atau memberi layanan kepada masyarakat.

Dilihat dari kepemilikiannya, rumah tangga produsen dibedakan atas perusahaan milik negara dan perusahaan swasta.

Rumah tangga produsen diasumsukan memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Tidak memiliki sumber daya mereka sendiri untuk memproduksi barang dan jasa.
  • Menyewa faktor-faktor produksi, seperti lahan, tenaga kerja, dan modal dari rumah tangga keluarga.
  • Menggunakan faktor produksi dan melakukan kegiatan produksi, serta menjual barang dan jasa kepada rumah tangga keluarga.
  • Membayar pajak kepada pemerintah.
  • Tidak memiliki simpanan.

Peran Pemerintah

Sebagai pelaku ekonomi, pemerintah juga melakukan konsumsi. Hal ini dapat dilihat dari upaya memanfaatkan layanan sumber daya manusia dari rumah tangga serta barang dan jasa dari perusahaan untuk penyelenggaraan pemerintahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tugas-tugas tersebut dilaksanakan dalam berbagai tindakan, seperti membangun sarana dan prasarana umum, menciptakan kondisi yang baik untuk berusaha, dan memberlakukan peraturan yang mendorong iklim berusaha. Selain itu, pemerintah berperan melakukan distribusi pendapatan agar tidak timbul jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.

Belanja pemerintah terdiri atas belanja rutin dan belanja pembangunan, seperti pembayaran gaji pegawai negeri dan TNI serta pembiayaan untuk memelihara dan membangun fasilitas umum.

Pengeluaran pemerintah merupakan penghasilan bagi rumah tangga keluarga dan pendapatan bagi perusahaan. Rumah tangga dan perusahaan membayar pajak kepada pemerintah untuk membiayai pengeluaran pemerintah tersebut.

Peran Masyarakat Luar Negeri

Masyarakat luar negeri juga merupakan pelaku ekonomi yang harus diperhitungkan. Tanpa hubungan dengan masyarakat luar negeri, keadaan ekonomi akan semakin buruk.

Kebutuhan manusia sangat banyak dan beragam. Dari berbagai kebutuhan tersebut, ada yang bisa diproduksi sendiri di dalam negeri, dan ada juga barang-barang yang harus diimpor dari luar negeri, sebab negara belum mampu membuatnya atau memerlukan biaya produksi yang besar.

Di samping itu, sebagian barang produksi dalam negeri diekspor ke negara lain karena produksinya terlalu banyak atau karena ekspor ke negara lain akan memberikan keuntungan yang lebih banyak. Kegiatan ini mengharuskan untuk membuka hubungan dengan negara lain.

Adapun keuntungan yang bisa diperoleh melalui kerja sama dengan masyarakat luar negeri, sebagai berikut:

  • Pemerintah dapat memperoleh pinjaman untuk membiayai pembangunan.
  • Hasil bumi dan kerajinan Indonesia dapat diekspor ke luar negeri untuk memperoleh devisa.
  • Memungkinkan pengiriman tenaga kerja untuk bekerja di luar negeri. Upaya ini membantu pemerintah mengurangi pengangguran.
  • Memungkinkan dilakukannya alih teknologi maju dari masyarakat luar negeri yang sangat bermanfaat bagi Indonesia yang sedang membangun.

Memungkinkan Indonesia untuk melakukan impor berbagai barang kebutuhan konsumsi dan barang-barang modal untuk menunjang pembangunan.

Jakarta -

Produsen adalah pihak yang melakukan kegiatan produksi dalam bidang ekonomi.

Produksi merupakan salah satu kegiatan ekonomi, selain distribusi dan konsumsi. Produksi adalah kegiatan usaha untuk menciptakan dan menambah nilai guna suatu barang/jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat.

Teori perilaku produsen merupakan penjelasan mengenai tingkah laku produsen, dalam memproduksi barang dan jasa untuk mengupayakan efisiensi kegiatan produksi, seperti dikutip dari e Modul Ekonomi Kelas X terbitan Kemendikbud yang disusun oleh Wiwit Yuliani, S.Pd.

Produsen akan berusaha menghasilkan barang/jasa yang bermutu dengan peningkatan produktivitas melalui penambahan dan kombinasi faktor-faktor produksi, agar proses produksi dapat mencapai titik optimum.

Faktor-faktor produksi terbagi menjadi dua, yakni faktor produksi asli dan faktor produksi turunan. Faktor produksi asli terdiri atas sumber daya alam, sumber daya manusia (tenaga kerja). Faktor produksi turunan adalah modal (capital) dan keahlian usaha (entreprenuer).

Produsen akan menjalankan setiap proses produksi dengan bersifat tetap, terus menerus, ataupun berselingan.

Namun, menurut David Ricardo, penambahan faktor produksi tidak selalu dapat memberikan hasil yang sebanding. Hal tersebut digambarkan dalam hukum hasil lebih yang semakin berkurang (The Law Of Diminishing Returns). Jadi, meskipun faktor produksi terus bertambah, hasilnya bisa saja lama kelamaan akan semakin menurun.

Tujuan Produksi

  • Untuk memenuhi permintaan barang/jasa yang diperlukan masyarakat sesuai dengan perkembangan IPTEK.
  • Mengganti barang yang telah habis atau rusak
  • Mendapatkan keuntungan/laba.
  • Meningkatkan kemakmuran masyarakat dengan barang/jasa yang dihasilkan.
  • Memperbanyak dan menghasilkan barang/jasa yang berkualitas tinggi.
  • Memenuhi pasar dalam negeri dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dan rumah tangga.
  • Memenuhi permintaan dari pasar internasional.

Kegiatan - Kegiatan Pokok Produsen

Contoh kegiatan produsen adalah sebagai berikut:

  1. Memproduksi dan menjual barang/jasa atau sebagai pemasok (supplier) di pasar barang.
  2. Menentukan pembelian barang modal dan stok barang yang lain.
  3. Meminta kredit dari lembaga keuangan sebagai upaya untuk membiayai investasi untuk pengembangan usaha mereka.
  4. Menggunakan atau menyewa faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga konsumsi untuk proses produksi.
  5. Membayar pajak atas hasil penjualan barang/jasa yang diproduksinya.

Bidang - Bidang Produksi

Dilansir dari modul Ekonomi Kelas X terbitan Kemendikbud yang disusun oleh Cucu Risa Asmarani, M.Pd, adapun bidang-bidang dari kegiatan produksi adalah:


1. Bidang Ekstraktif

Usaha untuk mengambil dan mengelola dari hasil alam secara langsung. Contohnya: pertambangan, penebangan hutan, menangkap hasil ikan di laut, dan berburu.


2. Bidang Agraris

Usaha untuk mengerjakan dan mengelola hasil alam yang diperoleh dari tumbuhan dan hewan. Contohnya: pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan darat.


3. Bidang Industri

Usaha untuk mengelola bahan mentah hingga menjadi barang jadi. Contohnya: kerajinan, perakitan, pertekstilan, dan pengukiran ukiran.


4. Bidang Perdagangan

Usaha untuk membeli dan menjual barang tanpa merubah bentuknya. Contohnya: Perdagangan regional atau daerah, perdagangan nasional, hingga perdagangan internasional.


5. Bidang Jasa

Usaha dalam memberikan pelayanan berupa jasa kepada masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Contohnya: asuransi, perbankan, pengangkutan/ekspedisi cargo, dan hukum.


Itulah beberapa hal yang terkait dengan produsen dan contohnya dalam bidang ekonomi.

Simak Video "Investigasi KPPU Temukan Dugaan Adanya Kartel Minyak Goreng"



(lus/lus)