Juli 23, 2017
Kerajaan ottoman merupakan salah satu kerajaan Islam yang berada di wilayah Turki, kemerdekaannya diproklamirkan oleh Utsman I dari bangsa Turki Utsmani, setelah wafatnya Sultan Alauddin dari Dinasti Saljuk pada tahun 1300 M. Sebagai seorang proklamator Utsman I kemudian dinobatkan sebagai raja (sultan) pertama dari kerajaan Ottoman, kemudian disusul oleh raja-raja berikutnya. Dinasti Ottoman mengalami kemajuan pada saat pemerintahan Sultan Muhammad II pada tahun 1451-1481. Sultan ini memiliki jasa besar karena telah menyebarkan Islam ke benua Eropa, melalui penaklukan benteng konstantinopel yang merupakan ibu kota Romawi Timur pada tahun 1453 M. Keberhasilan inilah yang menjadikan Sultan Muhammad II dijuliki sebagai Al-Fatih yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah Sang Penakluk. Setelah masa kejayaan, kemudian kerajaan ottoman mengalami masa keemasan yaitu pada pemerintahan Sultan Sulaeman I pada tahun 1520-1566 M. Sultan Sulaeman diberi gelar sebagai Sulaeman Agung dan Sulaeman Al-Qonuni. Saat pemerintahannya, kerajaan Ottoman mempunyai wilayah kekuasaan yang luas, yaitu pada wilayah Afrika Utara, Meisr, Hedzjaz, Armenia, Irak, Krimea, Asia Kecil, Yunani, Balkan, Bosnia, Bulgaria, Rumania, Hongaria, sampai ke batas sungai dabude dengan tiga lautan, yaitu laut tengah, laut merah dan laut hitam. Perjalanan pemerintahannya mengalami begitu banyak kemajuan, namun setelah Sulaeman Agung meninggal dunia, kerajaan Ottoman turki kemudian mengalami kemunduran, satu persatu wilayah kekuasaannya melepas diri dan membentuk pemerintahannya sendiri. 2. Kerajaan Mughal di India Penyebarluasan agama Islam di India dibagi menjadi empat periode, yaitu periode sebelum kerajaan Mughal pada tahun 705-1526 M, periode Mughal pada tahun 1526-1856 M, periode masa penjajahan Inggris pada tahun 1858-1947 M, dan periode negara India sekuler yaitu pada tahun 1947 sampai sekarang. Kerajaan mughal didirakn oleh keturunan dari Jengiz Khan bangsa Mongol yaitu Zahiruddin Muhammad Babur pada tahun 1526 M. Kerajaan Mughal beribukota di Delhi (India). Selama kerajaan Mughal berdiri diperintah oleh 15 orang sultan secara silih berganti yang dimulai dari sultan Zahiruddin Muhammad Babur 1526-1530 M, hingga sultan terakhir Mughal yaitu Sultan Bahadur Syah II pada tahun 1837-1858 M. Pada masa pemerintahan Sultan Akbar Syah I (1556-1605 M) kerajaan mughal mencapai masa kejayaan. Kemudian dilanjutkan oleh sultan-sultan berikutnya yaitu Jahangir atau Nuruddin Muhammad Jahangir pada tahun 1605-1627 M, Syah Jihan pada tahun 1627-1658 M, dan Aurangzeb dan Alamgir I pada tahun 1658-1707 M.
Dari segi bahasa, kata arsitektur berasal dari bahasa yunani yaitu architektur yang terdiri dari dua suku kata yakni arche dan tektoo. Arche memiliki arti asli, awal dan otentik, sedangkan tektoo berarti berdiri stabil dan kokoh. Dalam Islam arsitektur merupakan ilmu sekaligus sebagai seni dalam merancang bangunan atau struktur lain yang fungsional. Dirancang berdasarkan kaidah estetika Islam yang berawal dari pengakuan akan keesaan Allah swt. sebagai sang pencipta. Arsitektur Islam dapat ditemukan pada banunan masjid, istana, dan makam. Pada masa kejayaan Dinasti Safawi dibangun masjid Syah di kota Isfahan, masjid itu sekarang disebut sebagai masjid Imam. Dibangun pula masjid Syah Lutfullah, Istana Cebil Sutun (empat puluh tiang), menara-menara goyang, dan jembatan khaju. Karena Indahnya kota isfahan, maka orang iran menyebut kota ini sebagai Isfahan Nisfe Jahan yang artinya Isfahan kota setengah dunia. Selain itu di kota Masyhad dibangun pula makam Imam Ali Ar-Rida, dan Masjid Imam Reza yang luas dan megah dengan arsitektur Islam yang berkualitas tinggi. Kubah Masjid ini dihiasi dengan ratusan kilogram emas murni. Di kota tua Qum yang berjarak 150 km dari Teheran, terdapat makam Hazrat Fatimah Ma'sumah saudara kandung Imam Ali Ar-Rida, yang tidak sunyi dari peziarah yang berasal dari persia maupun peziarah yang berasal dari negara tetangga seperti Pakistan, Afganistan, dan Irak. Kerajaan Mughal di India pada masa kejayaannya juga mendirikan bangunan-bangunan yang megah dan indah dengan arsitektur yang mengagumkan, seperti istana di Delhi dan Lahore, masjid jami di Aunfur yang dibangun antara tahun 1438-1478 M, yang meniru bangunan dinasti Timurid. Benteng Merah, Char Minar (empat menara) yang dibangun tahun 1591 M, di Hyderabad, bangunan ini bercorak Islam dan Hindu, dan bangunan-banunan makam yang mengagumkan seperti Taj Mahal yang dibangun oleh Syah Jehan selama 12 tahun (1631-1643 M) yang di dalamnya disemayamkan Istrinya yang bernama Arjumand. Bangunan ini dikerjakan oleh arsitektur-arsitektur ternama yang berasal dari Iran, Arab, dan Turki, sedangkan yang menggambar rancangan bangunan sekaligus sebagai pengawas dalam pembangunannya adalah Ustad Isa Irani. Pada masa keemasan kerajaan Ottoman di Turki, telah dibangun masjid-masjid dengan gaya arsitektur tinggi dan menawan. Masjid Sulaeman yang di masanya merupakan masjid terindah di Turki, Masjid Bayazid, Masjid Abu Ayub Al-Anshari yang terletak di sebelah masjid Aya Sopia. Bangunan masjid-masjid ini dihiasi dengan kaligrafi sehingga menambah nilai estetikanya. Selian itu, di turki juga pada abad pertengahan dibangun juga gedung sekolah, rumah sakit, jembatan, saluran air, pemandian umum, tempat peristirahatan, dan makam. Pembangunan bangunan di turki ditangani langsung oleh arsitek terkenal di masanya yaitu Sinan Pasya. Pada abad pertengahan, di Nusantara juga telah didirikan bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Islam yaitu masjid, istana dan makam. Diantara masjid-masjid yang diangun adalah Masjid Agung Demak, Masjid Agung Banten, Masjid Agung Kudus, Masjid Agung Cirebon, Masjid Sultan Abdurrahman di Pontianak Kalimantan Barat, dan Masjid Agung Keraton Buton di Bau-bau Sulawesi Tenggara. 2. Seni Sastra Sebagai bagian dari kebudayaan seni sastra hidup dan berkembang pula pada abad pertengahan di berbagai wilayah kerajaan dan wilayah Islam seperti; Turki, Persia, India, Irak, dan Nusantara. Banyak sekali sastrawan-sastrawan muslim yang hidup dan melahirkan karyanya di abad pertengahan diantara mereka yang dapat penulis tulis di sini adalah. Fariduddin Al-Attar (1119-1230 M) Sastrawan Muslin yang satu ini lahir di Nisabur yaitu wilayah timur laut Persia. Semasa hidupnya Al-Attar mengembara ke berbagai wilayah Islam, seperti India, Mesir, Hejaz, dan Asia Tengah. Setelah lamanya mengembara, beliau pulang ke tanah kelahirannya kemudian menulis puisi dan menyusun petuah-petuah sufi selama 39 tahun. Karyanya yang paling terkenal adalah Mantiq At-Tair yang artinya Musyawarah Burung yaitu sebuah sajak alegori yang mengisahkan pengalaman religius kaum sufi. Karya Fariduddin Al-Attar lainnya adalah Tazkiratul Auliya, buku ini disusun dalam bentuk prosa untuk mnegenang para sufi pendahulunya. Jalaluddin Ar-Rumi (1207-1273 M)
Dunia Islam pada abad pertengahan bukan saja melahirkan kebudayaan berupa Arsitektur dan Seni sastra saja, tetapi juga terdapat seni lainnya, seperti musik, seni lukis, seni tarik suara, seni tari, seni pahat, seni kaligrafi dan seni lainnya. |