Salah satu bentuk ketimpangan gender dalam kehidupan sehari-hari adalah

Keadilan gender dimaknai sebagai perlakuan yang sesuai dengan hak dan kewajiban yang diterima oleh seseorang sebagai manusia yang bermartabat. Posisi yang sama untuk mendapatkan kesempatan yang sama dan imbalan yang setimpal adalah salah satu contohnya. Sayangnya, masih banyak perlakuan yang diskriminatif terhadap salah satu jenis kelamin, terutama perempuan.

Ketidakadilan dalam perlakuan juga membuat suatu ketimpangan sosial di masyarakat yang akan berdampak pada pewarisan perlakuan tersebut secara terus-menerus. Sebagai generasi penerus bangsa yang menginginkan perubahan yang lebih baik, maka perlu diketahui dan dipahami apa saja bentuk ketidakadilan gender di lingkungan sosial.

Salah satu bentuk ketimpangan gender dalam kehidupan sehari-hari adalah
Salah satu bentuk ketimpangan gender dalam kehidupan sehari-hari adalah
pexels.com/mentatdgt

Seseorang berhak meraih kesempatan yang sama dalam politik, ekonomi, sosial, pendidikan, jabatan dan karier. Memprioritaskan penyerahan jabatan kepada seorang laki-laki daripada perempuan yang juga memiliki kapabilitas yang sama adalah salah satu contoh ketidakadilan. Tidak hanya menomorduakan, pandangan superioritas terhadap laki-laki untuk sebuah jabatan tertentu harus diubah.

Kemampuan kecerdasan bekerja tidak ditentukan oleh jenis kelamin, melainkan ditentukan oleh kapasitas dan kesanggupannya memikul tanggung jawab.

Salah satu bentuk ketimpangan gender dalam kehidupan sehari-hari adalah
Salah satu bentuk ketimpangan gender dalam kehidupan sehari-hari adalah
Unsplash.com/Walid Berrazeg

Banyak stigma atau label yang melekat pada diri kita karena konstruksi sosial di masyarakat. Misalkan saja, perempuan harus bekerja pada ranah domestik, sedangkan laki-laki pada sektor publik. Anak laki-laki yang mudah menangis dianggap sebagai laki-laki yang lemah atau cengeng, bukannya dianggap sebagai ungkapan emosi yang wajar.

Anak perempuan sudah sewajarnya mudah menangis dan harus selalu diberi kelembutan dan pengistimewaan. Padahal pandangan seperti itu adalah salah karena menggeneralisasikan satu sifat tertentu kepada semua orang. Pandangan atau label yang diberikan selama ini harus diubah dan membutuhkan pendewasaan untuk tatanan gender yang baik di masyarakat.

Baca Juga: Ketika Diskriminasi Itu Masih Ada...

Salah satu bentuk ketimpangan gender dalam kehidupan sehari-hari adalah
Salah satu bentuk ketimpangan gender dalam kehidupan sehari-hari adalah
Pexels.com/Katjayne

Seseorang yang diperlakukan kasar bukan dianggap sebagai subjek, tetapi objek yang wajar dijadikan pelampiasan. Telah banyak kasus yang tercatat bahwa perempuan sering dijadikan objek kekerasan oleh laki-laki yang tidak bertanggung jawab. Tindakan tersebut terjadi karena masih ada anggapan kuasa dan superioritas laki-laki terhadap perempuan.

Sudah demikian, korban kekerasan jika melawan malah dianggap berdusta, mencemarkan nama baik, dan hanya sekedar mencari sensasi. Apabila tidak menaati perintah laki-laki atau suami malah dikatakan durhaka, dan melanggar perintah agama. Tentu ironi yang masih banyak ditemui di lingkungan sekitar kita.

Salah satu bentuk ketimpangan gender dalam kehidupan sehari-hari adalah
Salah satu bentuk ketimpangan gender dalam kehidupan sehari-hari adalah
IDN Times/Alvita Wibowo

Biasanya sering terjadi dalam ranah rumah tangga, perempuan yang berkarier di luar harus mengurus urusan domestik juga tanpa bantuan siapapun. Pembagian kerja tanpa kesepakatan seperti ini masih sering dialamatkan kepada perempuan sebagai korbannya. Bukannya malah saling membantu, ada pula laki-laki atau suami yang tidak membantu urusan rumah tangganya sendiri.

Sedangkan laki-laki tersebut bisa jadi tidak banyak bekerja dan hanya bersantai saja.

Baca Juga: Karyawati Gugat Google Terkait Pelecehan dan Diskriminasi Gaji

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Ketimpangan gender terhadap perempuan sudah terjadi sejak lama. Hal tersebut terlihat dari perlakuan tidak adil yang ada di masyarakat, yaitu menempatkan posisi perempuan tidak setara dengan laki-laki. Tindakan diskriminasi terhadap perempuan dan penghilangan hak-hak terhadap mereka bahkan sering kali terjadi.

Berikut ini ialah bentuk-bentuk ketidakadilan gender di lingkungan sosial yang lebih sering dialami oleh perempuan.

1. Subordinasi dan menomorduakan perempuan.

Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan yang sama dalam bidang apa pun, tak terkecuali perempuan. Mereka berhak memilih dan dipilih untuk menjadi apa pun yang mereka inginkan. Namun, nyatanya, perempuan sering kali dinomorduakan dibandingkan dengan laki-laki, misalnya dalam hal pekerjaan. Padahal perempuan memiliki kapabilitas yang sama dengan laki-laki. Perempuan juga menjadi subordinasi laki-laki yang dipandang setingkat lebih rendah. Ini adalah salah satu bentuk ketidakadilan terhadap perempuan.

2. Rentan mengalami kekerasan.

Sampai saat ini, perempuan kerap dijadikan objek kekerasan oleh laki-laki. Terlihat dari masih banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan. Berdasarkan catatan kekerasan terhadap perempuan (CATAHU), pada 2019 saja kekerasan terhadap perempuan sebanyak 431.471 kasus. Hal ini menunjukkan bahwa masih adanya anggapan kaum laki-laki lebih berkuasa dan superior.

3. Stigma negatif terhadap perempuan.

Berbagai stigma negatif yang melekat pada diri perempuan telah terkonstruksi oleh masyarakat. Contohnya, perempuan harus bekerja pada ranah domestik, sedangkan laki-laki pada sektor publik. Lalu stigma atau label negatif terhadap perempuan yang pulang malam dan memakai pakaian yang minim dan lain sebagainya. Dalam hal ini pandangan atau stigma negatif harus diubah agar tidak adanya ketimpangan gender terhadap perempuan di masyarakat.

4. Marginalisasi terhadap perempuan.

Ruang gerak perempuan kerap dibatasi, hal ini termasuk ke dalam perlakuan marginalisasi terhadap mereka. Khususnya marginalisasi ini dilakukan atas dasar perbedaan jenis kelamin yang seharusnya bukan menjadi suatu penghalang.

Contohnya ketika ada seorang buruh pabrik perempuan yang sedang hamil, lalu izin untuk tidak masuk bekerja, ia bisa diancam potong gaji atau bahkan pemutusan hubungan kerja. Ada pula yang menganggap perempuan lebih layak mendapatkan jabatan lebih rendah dibandingkan laki-laki pada suatu profesi. Hal ini terjadi karena kuatnya budaya patriarki di tengah masyarakat.

Pandangan Islam terhadap ketimpangan gender.

Islam tidak membedakan antara hak dan kewajiban yang ada pada anatomi manusia. Hak dan kewajiban itu selalu sama di mata Islam bagi kedua anatomi yang berbeda tersebut yaitu perempuan dan laki-laki. Islam mengedepankan konsep keadilan bagi siapa pun dan untuk siapa pun tanpa melihat jenis kelamin mereka. Islam adalah agama yang telah membebaskan belenggu tirani perbudakan, persamaan hak, dan tidak pernah mengedapankan dan menonjolkan salah satu komunitas anatomi saja. Islam hadir sebagai agama yang menyebarkan kasih sayang bagi siapa saja.

Laki-laki dan perempuan sama di hadapan Allah. Memang ada ayat yang menegaskan bahwa “Para laki-laki (suami) adalah pemimpin para perempuan (istri)” (QS. An-Nisa: 34), namun kepemimpinan ini tidak boleh mengantarnya kepada kesewenang-wenangan karena dari satu sisi, Alquran memerintahkan untuk tolong menolong antara laki-laki dan perempuan dan pada sisi lain Alquran memerintahkan pula agar suami dan istri hendaknya mendiskusikan dan memusyawarahkan persoalan mereka bersama.

Islam adalah sistem kehidupan yang mengantarkan manusia untuk memahami realitas kehidupan. Islam juga merupakan tatanan global yang diturunkan Allah sebagai Rahmatan Lil-alamin. Penciptaan Allah atas makhluk-Nya, yakni laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki misi sebagai khalifatullah fil ardh, yang memiliki kewajiban untuk menyelamatkan dan memakmurkan alam, sampai pada suatu kesadaran akan tujuan menyelamatkan peradaban kemanusiaan. Dengan demikian, perempuan dalam Islam memiliki peran yang komprehensif dan memiliki kesetaraan harkat sebagai hamba Allah serta mengemban amanah yang sama dengan laki-laki.

Seorang konsumen mengkonsumsi dua macam barang, yaitu barang X dan barang Y. Harga barang X per unit (Px) adalah Rp. 2 dan harga barang Y per unit (Py … ) adalah Rp. 1. Anggaran yang tersedia untuk membeli kedua macam barang tersebut adalah Rp. 12. Tingkat kepuasan marjinal (MU) dalam mengkonsumsi sejumlah barang X dan barang Y dapat dilihat pada table berikut: JumlahbarangX 1 2 3 4 5 6 7 8 MUx 16 14 12 10 8 6 4 2 JumlahbarangY 1 2 3 4 5 6 7 8 MUy 11 10 9 8 7 6 5 4 Pertanyaan: a. Tentukan berapa banyak barang X dan jumlah barang Y yang harus dikonsumsi oleh konsumen tersebut agar dicapai kepuasan yang maksimum (kondisi keseimbangan konsumen). b. Jika harga barang X turun dari Rp. 2 menjadi Rp. 1, tentukan kondisi keseimbangan yang baru. 30 2 Perusahaan A menghasilkan barang X yang dijual di pasar persaingan sempurna. Harga jual barang X di pasar adalah Rp. 5. Kurva biaya yang dihadapi perusahaan A untuk memproduksi barang X dan kurva permintaan barang X bagi perusahaan A seperti pada gambar berikut: P Rp. 7 Rp. 0 M C AVC D = P = MR Q AC Pertanyaan: a. Tentukan jumlah barang keseimbangan bagi perusahaan A. Pada kondisi keseimbangan tersebut, apakah perusahaan dapat memperoleh laba? b. Tentukan besarnya laba/rugi yang terjadi pada perusahaan A pada kondisi keseimbangan tersebut. c. Dalam jangka pendek, apakah perusahaan sebaiknya menutup usahanya? Bagaimana NEED JAWABAN?089634060894 NEED JAWABAN?089634060894 NEED JAWABAN?089634060894 NEED JAWABAN?089634060894 NEED JAWABAN?089634060894 NEED JAWABAN?089634060894 NEED JAWABAN?089634060894 NEED JAWABAN?089634060894 NEED JAWABAN?089634060894 NEED JAWABAN?089634060894 NEED JAWABAN?089634060894 NEED JAWABAN?089634060894 NEED JAWABAN?089634060894 NEED JAWABAN?089634060894 NEED JAWABAN?089634060894

Dalam perekonomian empat sektor berlaku keadaan berikut : i. C = 500 + 0,90Yd ii. T = 500 iii. M = 0,15 Y iv. I = 700 v. G = 40 … 0 vi. X = 400 Berapakah pendapatan nasional pada keseimbangan ? a. Berapakah impor, konsumsi rumah tangga dan tabungan rumah tangga? b. Bagaimanakah berimbangan diantara ekspor dan impor? c. Berapakah impor, konsumsi rumah tangga dan tabungan rumah tangga? d. Bagaimanakah berimbangan diantara ekspor dan impor? e. Berapakah kenaikan (i) pajak yg dipungut pemerintah, (ii) impor, (iii) konsumen, dan (iv) tabungan sebagai akibat kenaikan ekspor sebanyak 200?

. Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ingin mengetahui tentang gaji rata-rata serjana ekonomi Islam yang bekerja di sector keuangan syariah di Indonesia. … Sebanyak 121 serjana ekonomi diambil secara acak dan menunjukan bahwa gaji rata-ratanya sebesar Rp5. 150.000. Sedangkan standar deviasi populasi sebesar Rp300.000. Dengan derajat keyakinan 95%, tentukan besarnya estimasi interval untuk rata-rata gaji serjana Ekonomi!

Kantor arsip di daerah Yogyakarta beberapa waktu lalu mengalami kerusakan arsip dinamis akibat bencana alam. Sebelum terjadinya bencana, kantor ini te … lah melakukan perlindungan serta proteksi arsip dengan menduplikasi arsipnya untuk terus dapat melangsungkan kegiatan operasi organisasinya. Arsip yang mengalami kerusakan meliputi bukti pembayaran, surat perintah, dan arsip - arsip korespondensi. Dari pernyataan soal diatas, Tentukan klasifikasi arsipnya dalam mengidentifikasi arsip vital! Kantor arsip di daerah Yogyakarta beberapa waktu lalu mengalami kerusakan arsip dinamis akibat bencana alam . Sebelum terjadinya bencana , kantor ini telah melakukan perlindungan serta proteksi arsip dengan menduplikasi arsipnya untuk terus dapat melangsungkan kegiatan operasi organisasinya . Arsip yang mengalami kerusakan meliputi bukti pembayaran , surat perintah , dan arsip - arsip korespondensi . Dari pernyataan soal diatas , Tentukan klasifikasi arsipnya dalam mengidentifikasi arsip vital​

Sebuah perusahaan Bernama “Bintang Distribution” diawal tahun 2021 berencana akan mendirikan usaha yang bergerak dalam bidang public service berupa la … yanan jasa pengiriman barang karena melihat trend kebutuhan masyarakat disaat pandemic seperti ini sangat diperlukan hampir semua kegiatan usaha transaksi jual beli dilakukan secara online dan atas dasar itulah perusahaan “Bintang Distribution” hendak berencana mendirikan usaha tersebut. Dalam tahap awal sang pemilik memiliki modal sebesar Rp. 100.000.000,. yang rencananya berlokasi di dua titik daerah Bandung Timur. Pertanyaan: 1. Agar usaha tersebut bisa dilaksanakan dan dikelola dengan baik , silahkan anda analisis unsur- unsur apa saja yang diperlukan dalam memulai usaha perusahaan “Bintang Distribution” tersebut?(hubungkan dengan 2. Selanjutnya kemukakan pandangan anda,bagaimana cara menggunakan dan memanfaatkan unsur-unsur manajemen tersebut (sebagai sumber daya) secara efisien dan efektif sehingga dapat dicapai tujuan yang telah ditentukan secara optimal? 20 Unsur-unsur manajemen yang biasa digunakan) seorang manajer harus dapat PT Jaya Raya melakukan investasi di bidang Pertambangan senilai Rp.500.000.000,- dimana sejumlah Rp. 100.000.000,-merupakan modal kerja. Umur ekonomis 5 tahun dan disusutkan dengan metode garis lurus tanpa sisa. Pengembalian tingkat bunga yang diinginkan (cost of capital) adalah 20%. Perkiraan laba sesudah pajak (EAT) selama 5 tahun (2016-2020) masing masing adalah sebagai berikut 50juta, 75 juta, 90juta, 110juta dan 120juta. Pertanyaan: 1. Buat tabel cash flow selama umur ekonomis 2. Hitung berapa nilai investasi dengan metode penilaian Payback Period (PP) 3. Berikan komentar anda terhadap proyek tersebut Petunjuk: - Untuk mempermudah menjawab pertanyaan diatas, berikan penjelasan terlebih dahulu mengenai cash flow dan jenis-jenis metode penilaian investasi salah satunya metode Payback Period (PP) 30 Anda menjadi project manager pada suatu project . Team anda terdiri dari team yang menganalisa requirement, team analisis dan design, team developer yang terdiri dari software developer dan hardware developer, testing team dan delivery team. Pertanyaan: Gambarkan RBS (Risk Break down Structure) pada project anda sehingga anda dapat memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Petunjuk: - Pahami dan berikan penjelasan terlebih dahulu mengenai RBS (Risk Break down Structure), setelah buat dalam bentuk diagram dan diuraikan secara jelas. 25 2 3 1 dari 2 4 Skor Total 100 ADPU4338 Sederet bencana alam melanda Indonesia membuka di awal tahun 2021. Mulai dari banjir, gelombang pasang, tanah longsor, hingga erupsi gunung api. selain fenomena alam tentunya banyak factor lain yang mempengaruhinya seperti kondisi lingkungan hidup yang sudah tidak terawat/terjaga, pengelolaan lingkungan hidup yang tidak seimbang dll. Pertanyaan: Berdasarkan sudut pandang anda, apakah kasus yang terjadi diatas dalam pengelolaan/pelaksanaannya sudah memenuhi kajian AMDAL?Berikan rekomendasi lebih lanjut berdasarkan pandangan tersebut! ‼️BUTUH JAWABAN FASTRESPON LANSUNG WA 0881036311515‼️ 15.000/MATKUL - 100% AMANAH. NO TIPU2 - JAWABAN BERSUMBER LGSG DARI MODUL - DIKERJAKAN LANGSUNG OLEH TIM YANG PROFESIONAL DI BIDANG MASING MASING - SIAP KIRIM TESTI HATI HATI YA SAMA AKUN JOKI YG JAWABANNYA PLAGIAT JOKI LAIN. DISINI SAJA DIJAMIN AMAN SILAKAN WA 0881036311515 0881036311515 0881036311515 0881036311515 0881036311515 0881036311515 0881036311515 0881036311515

rancangan untuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar​

1 Tema pembelajaran pada bulan Oktober di TK Maghfirah yaitu tanaman, dan pada minggu pertama sub temanya adalah tanaman buah dengan topik buah mangga … . Pada sentra bahan alam, kegiatannya adalah membuat jus mangga dan menyantap jus mangga tersebut untuk mengetahui rasanya. Bu Ira telah menyiapkan berbagai macam alat untuk anak dapat membuat jus mangga seperti blender, sendok serta gelas, dan untuk bahannya Bu Ira telah menyiapkan buah mangga, air, gula dan susu. Kegiatan yang pertama adalah membuat jus mangga, sebelum anak melakukannya sendiri, Bu Ira mencontohkannya terlebih dahulu di depan anak-anak, setelah itu baru anak mencoba sendiri membuat jus mangga tanpa dibantu. Pertama, anak memasukkan sendiri buah mangga ke dalam blender dan anak juga menuangkan air, susu, dan gula sendiri ke dalam blender, kemudian anak menyalakan blender sendiri sesuai dengan contoh yang telah diberikan oleh guru sebelumnya, setelah itu anak menunggu hingga jus mangga tersebut jadi, lalu anak menuangkannya ke dalam gelas, setelah itu anak menyantap jus mangga tersebut untuk mengetahui rasanya. Dari contoh kegiatan di atas, Analisislah 6 (enam) karaterisktik pembelajaran terpadu yang telah diterapkan oleh Bu Ira di TK Maghfirah! dan berikan alasannya! 30 2 Bu Ani merupakan guru TK Kelompok B di TK Cahaya. Pada awal semester baru ini, Bu Ani menemui berbagai macam masalah di kelasnya, mulai dari anak yang tidak ingin ditinggal oleh orang tuanya, anak yang tidak ingin melakukan kegiatan, anak yang suka mengganggu temannya, anak yang tidak mau menjawab jika ditanya, bahkan ada anak yang sampai “mogok” sekolah. Dari berbagai macam masalah yang telah disebutkan sebelumnya, berikan contoh 5 (lima) keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh guru agar dapat mengatasi masalah tersebut! 20 PAUD4302 2 dari 3 3 Buatlah 1 (satu) jaring kegiatan dengan tema binatang, subtema binatang di air, dan topiknya adalah ikan untuk anak TK Kelompok B usia 5-6 Tahun. Dalam jaring kegiatan tersebut terdapat 6 aspek perkembangan yang distimulasi, diantaranya aspek perkembangan nilai agama moral, fisik motorik, bahasa, sosial emosional, kognitif, dan seni. Masing-masing aspek perkembangan tersebut memuat 5 kegiatan. Buatlah seperti contoh format berikut ini! Lengkapilah tema, subtema, dan topik pembelajaran, serta tuliskan 5 macam kegiatan pada masing-masing aspek perkembangan! 30 Nilai Agama Moral 1. Nama Kegiatan 2. Nama

2. Berbicara tentang sifat melawan hukum, unsur ini pada dasarnya sulit untuk dibuktikan karena adanya perbedaan pandangan antara Undang-Undang denga … n masyarakat mengenai perbuatan yang dipandang koruptif. Untuk itu, pembuat peraturan telah mengakui keberadaan sifat melawan hukum materiil berfungsi negatif yang memberi pengakuan terhadap pandangan masyarakat mengenai tercela atau tidaknya suatu perbuatan dalam Undang Undang Tindak Pidana Korupsi. Akan tetapi, karena sifat kekhususannya yang dianggap sangat merugikan Negara dan mencederai hati rakyat, maka keberadaan ajaran sifat melawan hukum materiil berfungsi negatif dalam tindak pidana khusus ini tetap menjadi pertanyaan dalam pemberlakuannya. Tafsiran terhadap unsur melawan hukum materiil negatif dapat terlihat dari putusan pengadilan dalam menyelesaikan kasus konkrit, seperti Putusan Mahkamah Agung No. 42/K/Kr/1965 yang menerapkan ajaran ini. Perkara ini terjadi karena terdakwa, Machrus Effendi yang menjabat sebagai patih pada Kantor Bupati Sambas, telah mengeluarkan D.O gula insentif padi yang menyimpang dari tujuannya. Gula insentif tersebut sesungguhnya hanya boleh dikeluarkan dalam rangka pembelian padi untuk Pemerintah dari para petani dan menjual gula kepada mereka yang menjual padi kepada Pemerintah. Akan tetapi, terdakwa telah mengeluarkan D.O gula insentif padi tersebut untuk keperluan lainnya, seperti untuk ongkos pengangkutan giling, buruh, dan jasa-jasa lain. Adapun kelebihan harga dari penjualan, terdakwa kemudian gunakan untuk pembangunan-pembangunan daerah diantaranya untuk menyelesaikan rumah milik Pemerintah Daerah. Dengan berbagai pertimbangan terhadap kasus di atas, Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa tindakan terdakwa sesungguhnya merupakan tindakan yang menyimpang dari tujuan awal yang telah ditentukan. Akan tetapi, perbuatan-perbuatan terdakwa tersebut jika ditinjau dari sudut kemasyarakatan, perbuatan terdakwa tersebut justru merupakan wujud pelayanan yang menguntungkan masyarakat, dan dapat disebut juga melayani kepentingan umum. Adakalanya kebijaksanaan seperti ini kadang-kadang terpaksa dihadapi dan diambil oleh aparatur pemerintah daerah demi kelancaran pembangunan atau demi kepentingan masyarakat daerah. Oleh sebab itu, dalam putusannya Mahkamah Agung juga menyatakan pendapat yang serupa dengan Pengadilan Tinggi, dimana suatu perbuatan pada umumnya dapat hilang sifat melawan hukumnya bukan hanya berdasarkan suatu ketentuan dalam perundang-undangan, melainkan juga berdasarkan asas-asas keadilan atau asas-asas hukum yang tidak tertulis dan bersifat umum. Dikutip, Septri Yustisiani, Pemberlakuan Sifat Melawan Hukum Materiil Berfungsi Negatif Dalam Tindak Pidana Korupsi , Jurnal Hukum Bisnis Dan Investasi Vol 7 No 1 (2015): Volume 7 Nomor 1 November 2015, hal 69 Pertanyaan a. Berikan analisa saudara bagaimana pemberlakuan Sifat Melawan Hukum Materiil Negatif dalam Tindak Pidana Korupsi! b. Berikan analisa saudara mengapa perlunya pemikiran penerapan Sifat Melawan Hukum Materiil positif dalam Tindak Pidana Korupsi! c. Ada dua pandangan mengenai sifat melawan hukum yaitu sifat melawan hukum formil dan sifat melawan hukum materiil terhadap tindak pidana korupsi. Berikan Analisa Saudara bagaimana perbedaan kedua sifat melawan hukum tersebut! 25 HKUM4310 3 dari 3

2 Semua siswa Kelas V sedang memperhatikan dengan seksama tentang materi “Keragaman Suku bangsa dam Budaya di Indonesia” yang dijelaskan oleh Bu Enda … h. Bu Endah menskenariokan dalam proses pembelajarannya, bahwa nanti akan menerapkan keterampilan bertanya lanjut kepada siswa-siswanya yang bertujuan untuk mengundang siswa berpikir sebagai proses mental yang terjadi dalam diri siswa. Bu Endah menginginkan agar kemampuan siswa-siswanya dapat berkembang dengan baik. Berdasarkan uraian di atas, tuliskan 4 komponen keterampilan bertanya tingkat lanjut yang dapat digunakan oleh Bu Endah disertai dengan soalnya (masing-masing komponen 1 soal).

1 Pak Abrizam ingin mengetahui dan mengukur sejauh mana materi atau bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa. Beliau akan memper … gunakan informasi hasil pengukuran tersebut untuk menentukan darimana pembahasan materi baru akan dimulai, mengingat bahwa dalam keseluruhan proses pembelajaran, alokasi waktu atau kegiatan awal pembelajaran relatif singkat. Strategi apa yang harus dilakukan oleh Pak Abrizam untuk mengetahui dan mengukur kemampuan awal siswa tersebut? Setelah memperoleh hasil tes kemampuan awal siswa, langkah-langkah apa yang sebaiknya dilakukan oleh Pak Abrizam ketika melakukan kegiatan awal pembelajaran?