Sahabat rasul yang sangat meyakini kejadian isra miraj adalah

Sabtu, 20 Agustus 2022 | 15:59 WIB

Rabu, 17 Agustus 2022 | 08:05 WIB

Selasa, 9 Agustus 2022 | 05:24 WIB

Senin, 8 Agustus 2022 | 09:00 WIB

Jumat, 5 Agustus 2022 | 15:01 WIB

Jumat, 5 Agustus 2022 | 14:24 WIB

Sabtu, 23 Juli 2022 | 07:20 WIB

Minggu, 17 Juli 2022 | 13:55 WIB

Senin, 4 Juli 2022 | 14:56 WIB

Jumat, 1 Juli 2022 | 13:58 WIB

Selasa, 14 Juni 2022 | 21:30 WIB

Jumat, 27 Mei 2022 | 17:38 WIB

Rabu, 27 April 2022 | 22:40 WIB

Selasa, 26 April 2022 | 22:01 WIB

Senin, 11 April 2022 | 22:20 WIB

Selasa, 22 Maret 2022 | 10:12 WIB

Senin, 14 Maret 2022 | 11:25 WIB

Senin, 7 Maret 2022 | 13:50 WIB

Senin, 7 Maret 2022 | 12:24 WIB

Rabu, 2 Maret 2022 | 21:20 WIB


Page 2

Sahabat rasul yang sangat meyakini kejadian isra miraj adalah

Yusuf Mansur Sebut Anaknya Segera Menikah

Senin, 4 Juli 2022 | 14:56 WIB

Sahabat rasul yang sangat meyakini kejadian isra miraj adalah

Selamat Jalan Sang Guru Bangsa

Jumat, 27 Mei 2022 | 17:38 WIB


Page 3

Sahabat rasul yang sangat meyakini kejadian isra miraj adalah

Yusuf Mansur Sebut Anaknya Segera Menikah

Senin, 4 Juli 2022 | 14:56 WIB

Sahabat rasul yang sangat meyakini kejadian isra miraj adalah

Selamat Jalan Sang Guru Bangsa

Jumat, 27 Mei 2022 | 17:38 WIB

Abu Bakar mendapat gelar Ash Shiddiq setelah peristiwa Isra Miraj.

MGIT03

Isra Miraj, Awal Mula Abu Bakar Mendapat Gelar As Shiddiq. Foto: Ilustrasi Isra Miraj

Rep: Ratna ajeng tejomukti Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH --Setelah Nabi Menceritakan kisah Isra Miraj di Masjid. Beberapa dari mereka langsung menemui Abu Bakar, sahabat terdekat Nabi, untuk memberitahunya dan mengetahui apa reaksinya nanti. 

Baca Juga

Melansir laman aboutislam.net, Abu Bakar pertama kali menuduh mereka membawakannya cerita palsu. Ketika mereka meyakinkannya bahwa Muhammad sebenarnya mengaku telah melakukan perjalanan kembali ke Yerusalem dalam semalam, jawaban Abu Bakar adalah, 

"Jika dia benar-benar mengatakan ini, dia mengatakan yang sebenarnya." 

Ketika mereka mengungkapkan keheranan mereka bahwa dia akan mempercayai cerita yang begitu unik, Abu Bakar berkata.  “Apa yang begitu mengejutkan? Saya percaya padanya ketika dia mengatakan sesuatu yang bahkan lebih tidak bisa dipahami. Dia bilang dia menerima wahyu dari Allah dan saya percaya padanya.”

Abu Bakar kemudian pergi ke masjid di mana orang-orang masih berkumpul di sekitar Nabi menyatakan ketidakpercayaan mereka. Dia bertanya kepada Nabi apakah dia membuat pernyataan bahwa dia pergi ke Yerusalem dan kembali pada malam yang sama. 

Ketika dia mendengar jawaban setuju Nabi, Abu Bakar berkata, “Saya percaya Anda,  kamu selalu mengatakan yang sebenarnya.” 

Kemudian dia meminta Nabi untuk menggambarkan Yerusalem. Saat Nabi melanjutkan uraiannya, Abu Bakar terus mengulangi kata-katanya, “Saya percaya Anda, kamu selalu mengatakan yang sebenarnya.” 

Nabi sangat senang dengan Abu Bakar sehingga dia memberinya gelar As-siddiq , yang berarti 'seorang mukmin sejati dan teguh'. Ini adalah gelar yang paling dihargai Abu Bakar yang dia pertahankan selama sisa hidupnya.

Sejumlah kecil orang bergabung kembali dengan orang-orang kafir setelah menerima Islam. Nabi, bagaimanapun, tidak terpengaruh oleh kemurtadan mereka.

Sahabat rasul yang sangat meyakini kejadian isra miraj adalah

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...

Rep: Sri Handayani Red: Ilham

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isra Mi’raj adalah peristiwa yang kasat mata. Tak heran, banyak orang tak percaya akan kejadian ini. Banyak yang mempertanyakan, bahkan menganggap Muhammad SAW gila. Abu Bakar ash-shiddiq merupakan sahabat yang pertama kali mengimani Isra Miraj. Dalam sebuah riwayat disebutkan, orang-orang datang berbondong-bondong kepada Abu Bakar ash-shiddiq karena mendengar cerita perjalanan malam Nabi Muhammad SAW.

“Lihat apa yang diucapkan temanmu (Muhammad),” ujar salah satu di antara mereka.

“Apa yang Beliau ucapkan?” tanya Abu Bakar.

Orang-orang bercerita, Nabi Muhammad SAW mengaku telah melakukan perjalanan ke Baitul Maqdis. Ia diangkat ke langit hanya dalam satu malam. “Jika memang Beliau yang mengucapkan, maka sungguh itu berita benar, sesuai yang Beliau ucapkan. Karena Beliau adalah orang yang jujur,” kata Abu Bakar.

Abu Bakar tak banyak bertanya. Ia mengimani Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT yang amanah dan jujur.

Di kemudian hari, peristiwa itu dikenal dengan Isra Mi'raj. Peristiwa sakral itu terdiri dari rangkaian Nabi Muhammad SAW menaiki burak hingga langit ke tujuh. Ia juga mengalami perjalanan ke Masjid al-Aqsa.

Para ilmuwan modern menemukan bahwa kecepatan cahaya merupakan pergerakan tercepat yang pernah tercatat dalam sejarah ilmu sains. Berabad-abad sebelumnya, umat Islam telah mengenal burak, yang berarti kilatan cahaya, yang mengantarkan Nabi Muhammad SAW menjalani Isra Mi'raj.

Sahabat rasul yang sangat meyakini kejadian isra miraj adalah

Ilustrasi sahabat nabi. Foto: Shutterstock

Dedikasi Abu Bakar Ash Shiddiq terhadap Islam menjadikannya sebagai salah satu manusia yang dijamin masuk surga. Beliau termasuk assabiqunal awwalun atau golongan orang yang pertama masuk Islam. Sejak memeluk Islam, beliau tidak pernah sekalipun meragukan Nabi Muhammad SAW dan ajaran yang dibawanya.

Itu sebabnya mengapa Abu Bakar diberi gelar Ash Shiddiq yang artinya "yang membenarkan" atau “yang berkata benar”. Maksudnya beliau adalah orang yang paling awal dalam membenarkan Islam dan Isra Miraj. Beliau juga dipercaya untuk menjadi khalifah pertama pengganti Rasulullah SAW dalam memimpin umat Islam.

Muslim yang taat sepatutnya mempelajari kisah Rasulullah dan para sahabat agar dapat mengambil hikmah. Berikut ini adalah kisah Abu Bakar Ash Shiddiq yang dapat dijadikan suri tauladan.

Abu Bakar Ash Shiddiq, Pria yang Terhormat

Ilustrasi sholat di padang pasir. Foto: istock

Mengutip Kepemimpinan Abu Bakar Ash Shiddiq dan Nilai-nilai Pendidikan Islam yang Terkandung di Dalamnya tulisan Hermanto (2014), sebagian ulama berpendapat Abu Bakar lahir tiga tahun setelah tahun gajah, ada pula yang mengatakan dua tahun beberapa bulan setelahnya.

Beliau tumbuh sebagai pemuda berakhlak mulia. Bahkan Abu Bakar telah menjadi orang terpercaya dan terhormat sebelum Islam hadir dalam kehidupannya.

Imam Nawawi menjelaskan bahwa Abu Bakar adalah pemimin kaum Quraisy di masa Jahiliyah dan selalu dilibatkan dalam musyawarah dan dicintai kaumnya. Meski demikian beliau tidak pernah meminum khamr dan menyembah berhala seperti yang dilakukan oleh banyak orang pada waktu itu.

Mengutip buku Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq tulisan Ali Muhammad Ash-Shalabi (2013), Abu Bakar berkata, “Aku sama sekali tidak pernah menyembah berhala, bahkan sampai aku mulai menginjak akil baligh”.

Dalam buku Abu Bakar Ash Shiddiq Sebuah Biografi tulisan Muhammad Husain Haekal (2003: 4) Abu Bakar tinggal di kampung yang sama dengan Khadijah bin Khuwailid. Karena bertetangga, beliau menjadi akrab dengan Nabi Muhammad yang kala itu belum diangkat menjadi Rasul.

Ilustrasi Alquran. Foto: Pixabay

Usia yang sebaya serta persamaan watak diperkirakan berpengaruh pada persahabatan mereka. Inilah yang membuat beliau yakin begitu Rasulullah mengabarkan tentang wahyu yang diterimanya. Rasulullah SAW berkata:

"Tak seorang pun yang pernah kuajak memeluk Islam yang tidak tersendat-sendat dengan begitu berhati-hati dan ragu, kecuali Abu Bakar bin Abi Quhafah. la tidak menunggu-nunggu dan tidak ragu ketika kusampaikan kepadanya."

Maka sejak saat itu, Abu Bakar mengabdikan hidupnya untuk Islam. Setelah Nabi Muhammad wafat tahun 632, beliau diangkat menjadi khalifah pertama. Bahkan ketika diberi kekuasaan, Abu Bakar tetap bersikap rendah hati. Mengutip buku Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah tulisan Syaikh Muhammad Sa’id Mursi (2007:8), beliau mengatakan:

“Aku diangkat menjadi pemimpin kalian, bukan berarti aku orang terbaik dari kalian. Kalau aku memimpin dengan baik, maka bantulah aku. Jika aku salah, maka hendaklah kalian meluruskanku. Kejujuran adalah amanat dan kebohongan adalah khianat”

Abu Bakar Ash Shiddiq Membenarkan Isra Miraj

Isra Miraj merupakan peristiwa di mana Nabi Muhammad SAW menempuh perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, hingga naik ke Sidratul Muntaha dalam satu malam. Peristiwa ini berada di luar nalar manusia sehingga menjadi tantangan keimanan umat Islam pada waktu itu.

Mengutip Muhammad Husain Haekal (2003: 10), ketika Rasul menceritakan kisah tersebut ke penduduk Mekkah, orang-orang musyrik mengoloknya. Bahkan sebagian orang yang telah memeluk Islam pun menjadi ragu.

Masjidil Aqsa di Yerusalem, Palestina. Foto: Pixabay

Mereka kemudian menemui Abu Bakar dan menceritakan kisah tersebut. Mulanya Abu Bakar mengira orang-orang yang menemuinya mengada-ada. Meski demikian, beliau menyatakan akan percaya jika memang Rasulullah mengatakannya.

“Dan kalaupun itu yang dikatakannya, tentu ia mengatakan yang sebenarnya. Dia mengatakan kepadaku bahwa ada berita dari Tuhan, dari langit ke bumi, pada waktu malam atau siang. Aku percaya. Ini lebih lagi dari yang kamu herankan”.

Abu Bakar kemudian bergegas menemui Rasulullah dan mendengarkan Nabi menggambarkan keadaan di Baitulmukadas. Abu Bakar yang pernah mengunjungi kota tersebut menyimaknya. Beliau kemudian berkata, “Rasulullah, saya percaya”.

Sejak saat itu Nabi Muhammad memanggil Abu Bakar dengan "as-Shiddiq". Sebab sifat jujur dan benar telah menjadi bagian dirinya.