Saat ini penyair atau penulis penulis sastra mendapatkan banyak perhatian publik

 
PERTAMA-tama, para penulis atau penyair di Indonesia patut bersyukur bahwa ruang publikasi karya sastra (baik prosa maupun puisi) di media massa sampai hari ini masih tetap ada di tengah-tengah situasi di mana tak sedikit media massa yang bertumbangan, meskipun di saat yang sama para penulis/penyair juga wajar bersedih karena sejumlah media yang tetap mempertahankan ruang sastranya itu kini tak lagi menyediakan honorarium. Sedih, bukan semata-mata soal uang atau materi, tetapi juga agaknya dengan demikian, kurasi di media massa tersebut menjadi lebih longgar dibanding ketika ia masih menyediakan honorarium, lantaran barangkali sebagian penulis atau penyair menjadi enggan mengirimkan lagi karyanya ke media tersebut.

Terlepas dari itu, berkat eksistensi ruang sastra yang masih bertahan itu, penulis/penyair masih terus mendapat pengumuman perihal karya-karya siapa yang tayang pada akhir pekan—dan kini ada juga yang tayang pada tengah pekan. Pengumuman itu biasanya akan disambut dengan riang gembira, terutama oleh penulis yang karyanya dimuat.

Namun, mengenai bagaimana sikap audiens (dalam hal ini terutama penulis/penyair lain) merespons tayangnya karya seseorang, saya pikir layak menjadi perhatian. Sejauh saya mengamati, kebanyakan atau hampir semua respons hanya berbentuk ucapan ‘selamat’ atau ‘keren’ atau ‘mantap’, atau sejenisnya. Ucapan-ucapan yang melambungkan kebahagiaan si penulis/penyair yang dimaksud. Seolah tak ingin merusak kegembiraan si penulis/penyair tersebut, sangat jarang atau bahkan hampir tidak pernah ada penulis/penyair lain yang merespons dengan memberikan masukan atau kritik (tentu saja setelah melakukan pembacaan yang serius dan cermat).

Setidaknya begitulah yang saya perhatikan di Grup Sastra Minggu di Facebook selama bertahun-tahun belakangan, yang saban akhir pekan konsisten mengumumkan karya-karya yang tayang. Tetapi, pada intinya bukan cuma di grup itu saja, di luar grup itu pun sama saja keadaannya.

Sebagai orang yang masih terus belajar, saya tidak tahu mengapa demikian. Lebih tepatnya, saya heran mengapa seolah-olah harus demikian. Saya tidak tahu sejak kapan atmosfernya seperti itu: apakah memang sudah berlaku sejak zaman ketika belum ada media sosial atau justru baru terjadi sejak kehadiran media sosial? Dan saya ingin sekali tahu, apakah tidak ada di antara anggota grup tersebut yang tidak terusik dengan atmosfer yang seperti itu? Apakah apresiasi terhadap karya sastra memang hanya harus berupa kata-kata ‘selamat’, ‘keren’, ‘mantap’, atau sejenisnya?

Bagi saya pribadi, kok ya, rasa-rasanya kata-kata itu terdengar seperti basa-basi penuh kehampaan; dan basa-basi, kita tahu, biasanya sejalan dengan kurangnya kadar perhatian, kurangnya kadar keseriusan, dan bahkan pada kadar dan oleh orang tertentu, tidak ada perhatian dan keseriusan sama sekali.

Maksud saya begini: orang-orang yang sekadar mengucapkan ‘selamat’ atau ‘keren’ atau ‘mantap’ itu, apakah benar-benar sudah membaca karya orang lain yang diselamatinya, dikereninya, atau dimantapinya? Saya tahu, pastilah ada yang sungguh-sungguh membaca sebelum mengucapkan ‘selamat’ atau ‘keren’ atau ‘mantap’, tetapi berapa banyak? Dan kalaupun memang sudah membaca dengan saksama, apakah ia tidak geregetan untuk merespons lebih dari itu? Apakah ia memang punya semacam pengendalian diri yang begitu hebat sehingga dirinya mampu menahan diri untuk tidak memberi tanggapan lebih dari sekadar kata-kata selamat yang penuh basa-basi atau kata-kata pujian kosong?

Saya kira akan tak berlebihan jika kita berasumsi bahwa ia memang tidak membaca karya-karya orang yang diselamatinya atau dipujinya itu; atau setidaknya, ia tidak/belum membaca dengan serius dan saksama.

Dianggap Iri dan Nyinyir

Dunia kekaryaan itu mestinya riuh dengan kritik alih-alih pujian kosong dan ucapan selamat yang hampa. Tidak cuma sastra, tetapi dalam hal karya apapun itu. Saya pribadi, pada setiap karya saya yang tayang, saya sangat menanti-nanti ada teman penulis yang menyampaikan tanggapan berupa kritik, misalnya, “Alinea pertamamu kurang enak, kurang mewakili isi cerita yang kamu tulis”; atau “Gaya ungkapmu terlalu bertele-tele, sampai-sampai kau lupa kalau porsi konflik yang harusnya kaupaparkan lebih detail malah tak tersampaikan”; atau “Penutup ceritamu terlalu klise. Tidak ada kesegaran di sana”; atau “Ceritamu tidak logis. Bagaimana bisa seorang gelandangan bisa dikenal oleh seorang menteri? Aku tidak menemukan penjelasan apapun yang menjadikannya logis”; dan sebagainya. Dengan begitu, saya bisa mendapat pelajaran dari kritik-kritik itu dan membaca ulang tulisan saya.

Beberapa kali saya pernah mencoba menerapkan apa yang saya harapkan itu terhadap karya teman-teman penulis/penyair setelah saya membaca secara cermat karya mereka, namun sayang hasilnya sungguh menyedihkan. Alih-alih mendapatkan tanggapan atau penjelasan atas kritik yang saya layangkan, penulis yang bersangkutan malah diam seribu bahasa. Barangkali mereka tak senang atau marah. Bahkan ada yang sampai meng-unfriend saya di Facebook. Pernah suatu kali, menyempil di antara orang-orang yang semuanya memberi selamat dan pujian, saya malah menuliskan komentar “tak sedap” pada unggahan foto karya seorang penulis di Facebook. Penulis itu saya tahu tergabung dalam sebuah komunitas sastra terkenal. Saya kritik puisinya, saya uraikan apa-apa saja keganjilannya, dan saya minta pertanggungjawaban dari si penulis yang bersangkutan. Sampai berhari-hari komentar saya itu tak berbalas, namun pada waktu yang bersamaan, penulis yang bersangkutan sempat membalas komentar-komentar lain yang memberinya ucapan selamat dan pujian.

Yang lebih menyedihkan, saya tidak tahu apakah ini benar atau tidak, seorang kawan berkali-kali mengingatkan saya untuk tidak usah repot-repot mengkritik karya orang lain karena, katanya, “Nanti kau malah dianggap nyinyir!” Yang lebih parah, kata kawan saya itu lagi, “Kau akan dianggap iri dan tak mampu.”

Ini barangkali perlu dikonfirmasi. Apakah benar kalau kita mengkritik karya orang lain, apalagi di ruang publik (misal unggahan di Facebook), kita akan dianggap nyinyir? Apa betul kita akan dianggap iri dan tak mampu? Kalau sampai apa yang dibilang kawan saya benar, itu sungguh gawat.

Kritik Adalah Bentuk Tertinggi Apresiasi

Sebenarnya apa yang saya sampaikan dalam tulisan ini, saya yakin sangat disadari oleh para penulis/penyair. Dari lubuk hati mereka yang paling dalam, lebih menginginkan dikritik daripada dipuja-puji, apalagi dipuja-puji tanpa disimak secara saksama karyanya. Hanya saja, barangkali, atmosfer yang selama ini terbentuk membuat laku kritik-mengkritik atau laku saling mengkritik menjadi redup, kalau bukan mati. Mengkritik seolah-olah pantang dan dosa.

Atmosfer yang saya maksud adalah atmosfer di mana para penulis/penyair kelewat menjaga perasaan orang lain sehingga sungkan mengkritik. Padahal masalahnya sederhana saja. Mana yang lebih penting: menjaga perasaan orang lain (tidak meruntuhkan kegembiraannya di hadapan publik) atau memberinya pelajaran berharga demi perkembangan atau perbaikan kualitas tulisannya?

Bagaimanapun, suka atau tak suka, saya kira kritik adalah bentuk tertinggi apresiasi. Di dalamnya terkandung pembacaan yang saksama (bahkan bisa berulang-ulang), dan itu berarti ada waktu dan tenaga yang tak sedikit yang diluangkan oleh si pengkritik. Dengan kata lain, kritik justru merupakan bentuk perhatian dan kepedulian yang serius dan mendalam terhadap karya yang kita hasilkan. Bukankah sejak awal kita menulis, yang paling kita harapkan adalah karya kita dibaca orang, apalagi dibaca secara serius?

Dengan atmosfer saling mengkritik, seorang penulis/penyair tidak akan sembarangan dalam berkarya. Upaya untuk menghasilkan karya yang sebagus mungkin, akan lebih ia tingkatkan karena ia harus bersiap-siap menghadapi kritik dari sesama penulis/penyair ketika karyanya dimuat. Laku kritik-mengkritik atau saling kritik saya pikir justru akan membuat dunia kepenulisan sastra kita lebih semarak, lebih bergelora, dan lebih hidup. Yang dikritik tak usah baper, yang mengkritik tak perlu sungkan. Mengkritik tidak berarti tidak sopan. (*)

=================

Abul Muamar, lahir dan besar di Perbaungan, Serdangbedagai. Menulis reportase dan cerpen. Alumnus Pascasarjana Filsafat UGM. Menulis buku kumpulan cerpen bertajuk ‘Pacar Baru Angelina Jolie’ (Gorga, 2019)

Cermati ilustrasi berikut!

       Enam tahun Fahman, menjadi sopir pribadi keluarga Bapak Sugianto. Dengan rasa ikhlas Fahman melayani tiap anggota keluarga Bapak Sugianto ke mana pun pergi. Mereka pun merasa senang dan puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Fahman selama ini. Mobil yang dipegang Fahman pun selalu bersih, nyaman, dan siap mengantar mereka karena perawatan dan pemakaian yang baik sang pengemudi. Tetapi hari naas pun terjadi. Fahman dipecat dari pekerjaannya hanya karena sekali dating terlambat mengantar anak Pak Sugianto ke sekolah.

4. Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah…

  1. Habis gelap terbitlah terang
  2. Patah tumbuh hilang berganti
  3. Panas setahun dihapus hujan sehari
  4. Di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung
  5. Disangka panas hinggapetang, kiranya hujan tengah hari.

Jawaban: CPeribahasa yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah kebaikan yang banyak dihapus dengan kesalahan kecil/sedikit.Habis gelap terbitlah terang, artinya habis menderita berganti kesenangan.Patah tumbuh hilang berganti, artinya yang hilang atau mati selalu ada penggantinyaDi mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung artinya dimana pun kita berada kita harus menghormati adat istiadat yang berlaku.

Disangka panas hingga petang, kiranya hujan tengah hari, artinya dikira akan mulia dan baik selamanya, lalu ditimpa masalah sehingga menjadi melarat.

Bacalah paragraf berikut dengan saksama!

      Ketika penjaga menyodorkan buku tamu, hatinya tersentil. Alangkah anehnya, mengunjungi Mila, adik sendiri harus mendaftar. Seingatnya dia bukan dokter. Sambil itu memegang buku dipandangnya penjaga itu dengan hati-hati, kemudian pelan ia bertanya, “Semua harus mengisi buku ini? “Saya kakaknya.” Penjaga menjawab. “Walaupun Kakaknya.”

5. Kalimat yang tercetak miring dalam paragraf tersebut dapat diperbaiki dengan…

  1. Saya adik saudaranya.
  2. Saya teman akrabnya.
  3. Saya temannya.
  4. Saya adiknya.
  5. Saya kakak Mila.

Jawaban: E

Melanjutkan sebuah kalimat pada sebuah pargrf harus memperhatikan hubungan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain sehingga membentuk paragraf yang kohensif dan koheren. Kalimat yang tercetak miring dalam paragraf tersebut dapat diperbaiki menjadi, “ Saya kaka Mila.”

Cermatilah kalimat-kalimat berikut!

(1) Pengairan selanjutnya dikurangi, terutama pada fase penuaan rimpang karena tanah yang terlalu basah (menggenang) dapat menyebabkan buruknya rimpang jahe.

(2) Mula-mula air disalurkan melalui saluran pemasukan, kemudian dibiarkan menggenangi petakan atau bedengan hingga tanah cukup basah.

(3) Selanjutnya, air segera dialirkan melalui saluran pembuangan.

(4) Pengairan harus dilakukan secara kontinu 3-5 hari sekali atau bergantng pada keadaan cuaca dan kelembapan tanah

(5) Pengairan dilakukan dengan cara digenangi 15 menit atau lebih hingga tanah cukup basah.

6. Kalimat-kalimat tersebut dapat dijadikan paragraf yang padu dengan urutan…

  1. (1), (3), (2), (5) dan (4)
  2. (2), (1), (5), (4), dan (3)
  3. (3), (1), (5), (2) dan (4)
  4. (4), (5), (1), (2) dan (3)
  5. (4), (1), (5), (2) dan (3)

Jawaban: B
Sebuah paragraf yang kohensif dan koheren terbentuk dari rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan saling menjelaskan. Kohensif, yaitu membentuk satu kesatuan sehingga harus dirangkai dengan adanya konjugsi. Koheren, yaitu membentuk kepaduan, maka antara kalimat yang satu dengan yang lain harus saling menjelaskan/saling berhubungan. Kalimat-kalimat tersebut dapat dijadikan paragraf yang padu dengan urutan (2), (1), (5), (4), dan (3).

 Bacalah paragraf berikut!


        (1)Salah satu faktor penghambat perkembangan jumlah pemakai internet di komunitas sekolah dan kampus adalah infrastuktur (perangkat dan jaringan) dan tarif yang dirasakan masih cukup tinggi. (2) Dana untuk pengadaan infrastuktur dan berlangganan terkadang tidak dapat ditanggulangi sekolah terutama orang tua murid sehingga perlu adanya intensif khusus dari Telkom. (3) Program intensif khusus akses komunitas sekolah diberi nama telkomnet sekolah. (4) Internet sebagai media penyebaran informasi global dirasakan manfaatnya sejak pertengahan dasawarsa 90-an.

1. Makna kata infrastruktur dalam paragraf adalah…

  1. Petunjuk
  2. Penunjang
  3. Keceriaan
  4. Semangat
  5. Keindahan

Jawaban: B
Makna kata infrastruktur adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya usaha/ pembangunan.

Cermatilah paragraf di bawah ini!

          Kerusakan hutan di Indonesia selama lima tahun (2000-2005) adalah dua persen per tahun, sementara di Brasil 0,6 persen. Perusakan itu sama dengan 1,87 juta hektare tiap tahun. Sama dengan 51 kilometer tiap hari atau sama dengan luas 300 lapangan sepak bola tiap jam. Data itu dikemukakan oleh Hapsoro, juru kampanye hutan regional Greenpeace Asia Tenggara di Tugu Proklamasi. Dengan angka-angka itu, Indonesia bisa masuk “The Guiiness Book of World Record” sebagai negara penghancur hutan tercepat di dunia.

2. Kalimat pertanyaan yang sesuai dengan isi paragraf tersebut adalah…

  1. Apa saja yang dilakukan Hapsoro untuk menyelamatkan hutan Indonesia?
  2. Tepatkah data-data yang dipergunakan oleh juru kampanye hutan regional Greenpeace itu?
  3. Benarkah bahwa kerusakan hutan di Indonesia sudah tidak dapat diatasi?
  4. Berapa persen kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia per tahun selama lima tahun?
  5. Apa yang harus diperbuat dengan data-data yang dikemukakan Hapsoro?

Jawaban: D
Kalimat pertanyaan yang sesuai dengan isi paragraf adalah kalimat tanya yang jawabannya terdapat dalam teks. Kita tidak dapat menemukan jawaban dari pertanyaan A, B, C dan E. Jawaban pertanyaan D terdapat pada kalimat pertama.

Untuk pertanyaan nomor 3 & 4

Cermati editorial berikut!

         (1) Tentu saja masyarakat berkeberatan denagan dicalonkannya seorang figure yang selama ini tidak memberikan keteladanan. (2) Posisi kepemimpinan di tengah kehidupan sosial adalah yang mulia dan sangat penting. (3) Seorang pemimpin adalah lambang dari rakyatnya. (4) Pemimpin yang baik untuk rakyat yang baik. (5) Pemimpin pulalah yang akan membawa banyak kebaikan kepada rakyatnya. (6) Bagaimana mungkin posisi yang jelek jejak perjalanan hidupnya. (7) Tentu akan hancurlah masyarakat tersebut. (8) Sedang untuk memimpin dirinya sendiri saja ia tidak bisa, apalagi akan memimpin orang banyak. (9) Seharusnya, partai yang mencalonkan pemimpin yang buruk seperti itu harus kembali memeriksa niat baik mereka dalam berpolitik. (10) Sepertinya mereka hanya menjadikan politik sebagai sebuah target pencapaian yang bisa diperoleh dengan segala cara.

3. Opini redaksi dalam editorial tersebut terdapat pada nomor…

  1. (1) dan (2)
  2. (3) dan (4)
  3. (5) dan (6)
  4. (7) dan (8)
  5. (9) dan (10)

Jawaban: E
Opini yang disampaikan oleh redaksi dalam tajuk rencana diatas adalah kalimat (9) dan (10). Opini redaksi muncul didasarkan pada fakta-fakta yang tedapat pada kalimat-kalimat sebelumnya.

4. Pihak yang dituju oleh redaksi dalam tajuk tersebut adalah…

  1. pemerintah pusat
  2. pengurus parpol
  3. pemimpin
  4. rakyat
  5. masyarakat pemilih

Jawaban: D
Kalimat yang menyatakan bahwa masyarakat berkeberatan dengan dicalonkannya seorang figure yang tidak memberikan keteladanan menunjukkan pihak yang dituju adalah rakyat. Hal ini diperkuat dengan kalimat (3), (4), (5), (7), dan (8).

Untuk pertanyaan nomor 5 & 6

Bacalah teks berita berikut!

Teks Berita I
Hujan disertai dengan angina kencang yang terjadi kamis, 5 Januari kemarin menyebabkan beberapa pohon di kota Bogor tumbang. Pohon uyang tumbang tersrbut terjadi di Jalan Abdullah dan Jalan Pajajaran. Akibatnya, dua pengendara sepeda motor mengalami luka-luka tertimpah pohon yang tumbang.


Teks Berita II
Kamis kemarin lalu lintas di Jakarta benar-benar lumpuh. Kemacetan panjang terjadi hamper di semua ruas jalan utama. Kemacetan ini disebabkan tumbangnya beberapa pohon di ruas jaan utama tersebut akibat diterjang angina putting beliung.

5. Persamaan isi kedua teks berita tersebut adalah…

  1. terjadinya hujan deras
  2. tumbangnya beberapa pohon
  3. akibat puting beliung
  4. kemacetan parah di Jakarta
  5. akibat terjadinya angina puting beliung

Jawaban: C
Informasi adalah kketerangan, pemberitahuan kabar, atau berita. Untuk mencari kesamaan isi berita, kita harus menentukan informasi pokok dari tiap teks berita tersebut. Teks I beberapa pohon tumbang disebabkan angina kencang. Teks II beberapa pohon tumbang akibat terjangan angina puting beliung. Jawaban yang benar adalah pilihan C.

6. Perbedaan penyajian kedua kutipan teks berita tersebut adalah…

  Teks Berita I Teks Berita II
A. diawali dengan unsur berita apa diawali dengan unsur berita kapan
B. diawali dengan unsur berita kapan diawali dengan unsur berita apa
C. diakhiri dengan unsur berita bagaimana diakhiri dengan unsur berita siapa
D. diakhiri dengan unsur berita dimana diakhiri dengan unsur berita dimana
E. diawali dengan unsur berita apa diawali dengan unsur berita mengapa

Jawaban: A

Unsur-unsur berita biasanya berpola 5 W + 1 H: what (apa),
who (siapa), where (dimana), when (kapan), why (mengapa),
dan how (bagaimana). Ada juga dalam bahasa Indonesiadikenal singkatan ADIKSIMBA (A=apa, Di=dimana, K=kapan,Si=siapa, M=mengapa, Ba=bagaimana). Bukan berarti bahwapenulisan berita harus mengikuti urutan unsur-unsur tersebut. Dalam penyajiannya, seorang penulis berita dapatmemvariasikannya. Bahkan kadang-kadang unsur-unsurtersebut tidak lengkap dalam sebuah berita. Teks berita I :

Kebakaran (apa), teks II: setelah hujan (kapan).

Bacalah gurindam berikut ini !

Kalau kita rajin belajar

Banyak ilmu yang dapat dikejar

1. Maksud kutipan gurindam tersebut adalah…

  1. siapa rajin belajar dia akan dapat mengejar ilmu
  2. siapa yang berilmu banyak berarti ia rajin belajar
  3. banyak belajar agar dapat mempunyai ilmu yang banyak
  4. siapa yang belajar, banyak mendapat ilmu
  5. rajin belajar ciri-ciri orang pintar

Jawaban: D
Gurindam merupakan salah satu puisi lama. Ciri-ciri gurindam adalah terdiri atas dua baris,rima/sajaknya a a, baris pertama merupakan syarat dan baris kedua merupakan akibat berisikan ajaran, budi pekerti, ataupun nasihat ke agamaan. Maksud isi gurindam tersebut adalah siapa yang belajar banyak mendapat ilmu

 

Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini, tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam hutan, … . Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar kabar anak raja sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba daripadanya itu, itulah maka hamba datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja yang sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat membunuh akan buraksa itu.

2. Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang pada kutipan cerita tersebut…

  1. penuh semak belukar
  2. satwa
  3. rimba belantara
  4. kerajaan satwa
  5. semak belantara

Jawaban: C
Kutipan cerita tersebut tersebut termasuk jenis karya sastra lama, yang memiliki ciri adanya penggunaan makna symbol yang berupa ungkapan, gaya bahasa, maupun peribasa. Selain itu, bahasa yang digunakan bersifat klise/khayalan. Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang pada paragraf adalah rimba belantara. Dengan demikian, tampak penggunaan gaya bahasa hiperbola (melebih-lebihkan) dalam kutipan cerita diatas.

Perhatikan puisi berikut kemudian kerjakan soal nomor 3!

Kala mentari … (1) dari peraduanLangit berangsur terangSegera … (2) lengan

Meski letih rasa masih bersarang

3. Kata yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut agar menjadi padu adalah…

  1. (1) bangkit, (2) singsingkan
  2. (1) terbit, (2) singsingkan
  3. (1) bangkit, (2) sarungkan
  4. (1) terbit, (2) sarungkan
  5. (1) terbenam, (2) angkat

Jawaban: A
Sebuah puisi menekankan adanya keindahan bahasa untuk mengungkapkan perasaan penyairnya. Keindahan bahasa tampak pada penggunaan gaya bahasa/majas. Kata yang tepat untuk melengkapi puisi rumpang tersebut adalah pada pilihan A. Mentari bangkit mengandung majas personifikasi dari singsingkan lengan bermajas metafora.

Cermatilah puisi berikut!

Doa di Medan LagaBerilah kekuatan sekerasa bajaUntuk menghadapi dunia ini, untuk melayani zaman iniBerilah kesabaran seluas angkasaUntuk mengatasi siksaan ini, untuk melupakan derita ini… .Berilah perasaan selembut suteraUntuk menjaga berharapan ini, untuk

Mempertahankan kemanusiaan ini

4. Majas yang tepat untuk melengkapi larik puisi tersebut adalah…

  1. Supaya terbentang di angkasa, supaya memiliki cerita gembira
  2. Supaya hati senang, supaya kita tenang dan riang
  3. Untuk melawan kekejaman ini, untuk menolak penindasan ini
  4. Untuk perhiasan, untuk mengisi bagian yang kosong dari rumpang
  5. Agar bisa saling mengisi, agar bisa saling berbagi

Jawaban: C
Larik bermajas yang tepat untuk melengkapi puisi rumpang di atas adalah untuk melawan kekejaman ini, untuk menolak penindasan ini. Kalimat di atas mengandung majas pleonasme, yaitu gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang berlebihan yang sebenarnya tidak perlu

Bacalah kutipan esai berikut!


Saat ini penyair atau penulis-penulis sastra mendapatkan banyak perhatian publik. Karya penyair saat ini mendapat perhatian massa. Bahkan, ada juga penulis muda yang baru saja menulis karya-karyanya sudah dilirik media massa. Sebaliknya, sepuluh tahun yang lalu untuk mendapatkan perhatian publik, seorang penulis harus menulis beberapa karya telebih dahulu.

5. Kalimat simpulan yang sesuai untuk mengakhiri esai tersebut adalah…

  1. Pada zaman dahulu belum banyak media massa sehingga penyair sulit terkenal.
  2. Media massa memang lebih menyukai karya-karya baru daripada karya-karya yang lain.
  3. Penulis sekarang memiliki bakal pengetahuan yang lebih luas dari penulis terdahulu.
  4. Penulis-penulis saat ini telah memiliki bakal pengetahuan yang lebih luas daripada penulis terdahulu.
  5. Penulis pada masa sepuluh tahun belakangan ini banyak mendapatkan kemudahan dibandingkan pendahulunya.

Jawaban: C
Simpulan dihasilkan dari rumusan singkat dari beberapa peryataan yang disampaikan secara tersirat. Kalimat simpulan yang sesuai untuk mengakhiri esai tersebut adalah penulis sekarang memiliki bakal pengetahuan yang lebih luas daripada penulis terdahulu. Kalimat ini lebih pas karena menjelaskan kalimat sebelumnya, yaitu membedakan penulis zaman dahulu dan penulis sekarang.

Cermatilah kutipan drama berikut!


Kakak : “Bagaimana Ayah?”


Ayah   : “Terlalu parah.”


Ibu     : “Sudahlah, kita bicarakan besok saja, sekarang sudah larut, kita istirahat, supaya pikiran jernih.” (ibu berkata dengan nada lembut. Ayah berjalan-jalan kembali kesamping ibu, membereskan mapnya dan bersamaibu masuk ke kamar.)


Adik    : “Aku tidak pernah membayakngkan ini terjadi. Gila! Dalam seminggu runtuh! Apa yang salah?” (Adik meninjukan tangan ke bantal sofa, matanya berkaca-kaca.)


Kakak : “Sudahlah, kita tidur dulu. Benar kata ibu, kita harus beristirahat supaya pikiran jernih.”


Adik    : “…”

6. Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog Adik dalam kutipan drama di atas adalah…

  1. Sejak kemaren kakak sudah tidur nyenyak dikamar.
  2. Ya, baiklah, besok kita harus membantu mereka.
  3. Kakak terus-menerus memikirkan kesulitan Ayah.
  4. Sepertinya kakak sangat memikirkan dinginnya malam ini.
  5. Tadi malam kaka tidur di kamar yang sejuk itu.

Jawaban: B
Berdasarkan dialog yang diucapkan kakak maka untuk mengisi dialog rumpang tokoh adik diatas yang tepat adalah ya, baiklah besok kita harus membantu mereka.

Cermati paragraf berikut!


         Sepanjang tahun 2011, bank-bank nasional mengalami kenaikan laba cukup besar. Jika, bank-bang asing yang beroperasi di Indonesia malah bernasib beda. Sejumlah bank harus rela memperoleh laba pada tahun 2011 lebih kecil dibandingkan 2010.
      Menguntip laporan keuangan publikasi bank di situs bank Indonesia (BI). Tiga perusahaan mencatat penurunan laba. Laba Citi Bank menurun sehingga, melambatnya bisnis perusahaan pasca sanksi BI di divisi konsumen. Pendapatan pun turun, setidaknya beban usaha meningkat.

1. Kata penghubung untuk mengganti kata yang bercetak miring pada paragraf tersebut adalah…

  1. namun, bahwa, karena
  2. bahkan, agar, sementara
  3. namun, karena, walaupun
  4. karena, walaupun, padahal
  5. namun, karena, sementara

Jawaban: E
Kata penghubung sering juga disebut dengan kata sambung (konjungsi), yaitu kata yang berfungsi menghubungkan antar kata yang menghubungkan antar kata/kalimat. Kata penghubung berfungsi merangkaikan kalimat yang terdapat dalam pargraf sehingga membentuk kesatuan dan kepaduan (kohensif dan koheren). Konjungsi jika diganti dengan konjungsi namun karena menunjukkan hubungan perlawanan. Kata penghubung sehingga diganti karena (menujukkan hubungan sebab akibat). Konjungsi setidaknya diganti sementara karena memiliki hubungan perlawanan.

Cermati paragraf berikut !


           Lena sudah berkali-kali ditanya oleh orang tuanya, kapan ia akan menikah, Untuk… tekanan dan orang tuanya itu, Lena akhirnya berterus terang bahwa ia sebenarnya ingin … diri dengan menjadi biarawati. Akan tetapi, orang tuanya… pengakuan Lena sebagai upaya Lena menolak lamaran Robert.

2. Kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah…

  1. menghindari, menyucikan, menafsirkan
  2. menghindari, mensucikan, menafsirkan
  3. menghindar, menyucikan, menfasirkan
  4. menghindar, mensucikan, menterjemahkan
  5. mengindari, mensucikan, menterjemahkan

Jawaban: A
Kata dasar yang mendapatkan imbuhan/mengalami proses morfologis membentuk kata baru dan makna yang baru pula. Misalnya kata hindar bermakna pergi menjauh, menghindari bermakna menjauhkan diri (menentukan makna kata juga dipengaruhi oleh konteks pemakainya dalam kalimat). Morfem terikat/awalan me- jika digabung dengan kata dasar yang diawali dengan huruf awal K, T, S, P. maka huruf awal kata tersebut akan luluh/hilang. Kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah A.

Bacalah Paragraf berkut dengan seksama !


        Ketika penjaga menyodorkan buku tamu, hatinya tersentil. Alangkah anehnya, mengunjungi Mila, adik sendiri harus mendaftarkan. Seingatnya dia bukan dokter. Sambil memegang buku dipandangnya penjaga itu dengan hati-hati, kemudian pelan ia bertanya, “Semua harus mengisi buku ini? “Saya kakaknya. “Penjaga menjawab, “Walaupun kakaknya.”

3. Kalimat yang tercetak miring dalam paragraf tersebut dapat diperbaiki dengan…

  1. Saya adik saudaranya.
  2. Saya teman akrabnya.
  3. Saya temannya.
  4. Saya adiknya.
  5. Saya kakak Mila.

Jawaban: E
Melanjutkan sebuah kalimat pada sebuah paragraf harus memperhatikan hubungan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain sehingga membentuk paragraf yang kohensif dan koheren. Kalimat yang tercetak miring dalam paragraf tersebut dapat diperbaiki menjadi “Saya kakak Mila”.

Bacalah paragraf berikut dengan seksama!


      Novel karya Armijn Pane dengan tebal 150 halaman ini mengungkapkan sejarah yang menggambarkan kehidupan segelintir manusia di zaman penjajahan. Cerita ini pernah ditolak oleh Balai Pustaka, ramai dipuji dan dicela, tetapi akhirnya menjadi salah satu novel klasik Indonesia yang… oleh orang terpelajar Indonesia. Ceritanya …, sederhana dan komunikatif untuk ukuran masa itu. Dengan bahasa yang terpelihara, Armijn berkisah tentang tokoh-tokoh yang terperangkap dalam masalah kejiawaan dalam rumah tangga yang…

4. Frasa yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah…

  1. boleh dibaca, cukup menarik, serba mewah
  2. cukup rumit, agak menarik, tidak mewah
  3. sering dibaca, tidak rumit, sangat menarik
  4. harus dibaca, sangat menarik, cukup rumit
  5. tidak rumit, sering dicaba, cukup dibaca

Jawaban: C
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan tetapi tidak membentuk subjek dan prediakt dan tidak membentuk makna baru. Frasa yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah sering dibaca, tidak rumit, sanagat menarik.

Cermati Paragraf berikut!


        Semua benda di dunia ini dapat diklasifikasi menjadi dua kelompok, yaitu benda hidup dan benda mati. Benda-benda itu ada yang mudah didapat dan ada pula yang sulit. Benda hidup juga membutuhkan makanan. Benda mati tidak mempunyai ciri-ciri umum tersebut. Kera, tumbuh-tmbuhan, ikan, dan bunga adalah contoh benda hidup. Sementara itu, kaca, air, plastik, baja, dan oksigen adalah contoh benda mati.

5. Kalimat yang tepat untuk memperbaiki kalimatb bercetak miring pada paragraf tersebut adalah...

  1. Benda hidup mempunyai ciri-ciri umum seperti bergerak, bernapas. Tumbuh dan mempunyai keturunan.
  2. Selanjutnya, binatang dapat dibagi menjadi veterbrata(bertulang belakang) dan inveterbrata (tidak bertulang belakang)
  3. Untuk menguji kebeneran klasifikasi, harus dilihat persamaan dan perbedaannya agar benar-benar dapat dijadikan acuan.
  4. Kedua kelompok benda ini dapat dipelajari secara detail pada saat belajar di kelas dibawah bimbingan guru.
  5. Pernyataan umum atau klasifikasi merupakan semacam pembuka atau pengantar tentang hal yang akan dibedakan.

Jawaban: AKalimat yang bercetak miring pada paragraf tidak kohesif/membentuk satu kesatuan.Supaya kohesif kalimat tersebut diperbaiki dengan kalimat benda hidup mempunyai ciri-ciri

umum, seperti bergerak, bernapas, tumbuh, dan mempunyai keturunan.

Cermati paragraf berikut!

        Sebagai keilmuan, terjadinya paradigma bahasa bahwa hal yang wajar. Hali ini biasa terjadi, namun sesungguhnya paradigma itu sendiri merupakan petunjuk teori yang membentuk kerangka berpikir bagaimana manusia mamandang aspek-aspek kehidupan dalam hal ini tentunya aspek kebahasaan.

6. Perbaikan kata penghubung yang tercetak miring pada paragraf tersebut adalah…

  1. Adalah, karena
  2. Akibat, adalah
  3. Karena, meskipun
  4. Ialah, akibat
  5. Meskipun, sebab

Jawaban: A
Kata penghubung antar kalimat dalam sebuah paragraf berfungsi untuk merangkaian kalimat yang satu dengan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain sehingga kohesif dan koheren. Perbaikan kata penghubung yang tercetak miring pada paragraf tersebut adalah adalah, karena.

Bacalah paragraf berikut dengan seksama !


     “Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik.” Kita harus dapat menujukkan rasa dengki dengan emosi yang terkendali, kesabaran yang menyejukkan, dan menentramkan. Tatkala menerima kata-kata kotor tetaplah tenang, bila perlu anggap saja kata-kata itu sebagai angina lalu yang tidak pernah kembali. Walaupun, kata-kata itu sungguh membuat…, sangat menyakitkan hati.

1. Ungkapan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah…

  1. muka tembok
  2. hati bimbang
  3. tangan dingin
  4. naik darah
  5. rendah hati

Jawaban: E
Berdasarkan kamus ungkapan, ungkapan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah naik darah. Muka tembok: orang yang tidak mempunyai malu; Tangan dingin: apa yang dikerjakan selalu berhasil; Rendah hati: tidak sombong; Hati bimbang: ragu

Cermati ilustrasi berikut !


       Enam tahun Fahman menjadi sopir pribadi keluarga Bapak Sugianto. Dengan rasa ikhlas, Fahman melayani tiap anggota keluarga Bapak Sugianto ke mana pun pergi. Mereka pun merasa senang dan puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Fahman selama ini. Mobil yang dipegang Fahman pun selalu bersih, nyaman, dan siap mengantar mereka karena perawatan dan pemakaian yang baik sang pengemudi. Tetapi hari naas pun terjadi. Fahman dipecat dari pekerjaannya hanya karena sekali dating terlambat mengantar anak Pak Sugianto ke sekolah.

2. Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah…

  1. Habis gelap terbitlah terang
  2. Patah tumbuh hilang berganti
  3. Panas setahun dihapus hujan sehari
  4. Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung
  5. Disangka panas hingga petang, kiranya hujan tengah hari

Jawaban: C
Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah kebaikan yang banyak hanya dihapus dengan kesalahan kecil/sedikit. Habis gelap terbitlah terang artinya habis menderita berganti kesenangan. Patah tumbuh hilang berganti artinya yang hilang atau mati selalu ada penggantinya. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung artinya dimanapun kita berada kita harus menghormati adat istiadat yang berlaku. Disangka panas hingga petang, kiranya hujan tengah hari artinya dikira akan mulia dan baik selamanya, lalu ditimpa masalah sehingga menjadi melarat.

Bacalah kutipan paragraf berikut !


      Setelah dibersihkan oleh seorang terapis, wajah pasien mulai diurut perlahan dengan memakai minyak herbal, lalu dibilas. Selanjutnya, wajah pasien diolesin adonan masker yang terbuat dari campuran bubuk sandal wood merah yang berkhasiat melembutkan dan meremajakan kulit.
Untuk membuka pori-pori kulit, wajah pasien diuapi dengan uap rempah-rempah selama 5 menit, dan terakhir diolesi minyak lagi untuk menjaga kelembapan kulit.

3. Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian kosong pada teks tersebut adalah…

  1. Setelah pengeringan, bilas wajah pasien, kemudian kembali diolesi krim sambil memijat.
  2. Setelah kering, wajah pasien dibilas, lalu kembali mengolesi krim sambil memijat.
  3. Setelah kering, wajah pasien dibilas, lalu kembali diolesi krim sambil dipijat.
  4. Setelah mengeringkan, membilas wajah pasien, kemudian mengolesi krim sambil dipijat.
  5. Setelah dikeringkan, wajah pasien dibilas, lalu kembali mengolesi krim sambil memijat.

Jawaban: C
Paragraf diatas termasuk teks eksposisi yang berisi penjelasan, paparan, atau menerangkan tentang perawatan wajah kepada pembaca. Kalimat yang tepat untuk mengisi bagian rumpang adalah C. Kalimat C dirujuk oleh kalimat terakhir dengan kata kunci wajah diolesi krim lagi

Cermatilah paragraf berikut !


      Rumah keluarga Pak Wongso terletak di daerah Ceper, Klaten. Seperti rumah-rumah di daerah Ceper pada umumnya, rumah Pak Wongso pun berhalaman luas dan sangat teduh. Bila kita masuk kerumahnya, kita serasa memasuki ruang pamer kendaraan berat karena di ruang itu tampak mobil kuno, helicopter, trailer, dan kereta api… .Pak Wongso memang pengrajin mainan anak-anakn dari kayu bubut.

4. Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah…

  1. Namun, Anda tak perlu heran sebab semua jenis kendaraan itu hanyalah mainan anakyang terbuat dari kayu dan ukurannya hanya seperlima puluh dari barang aslinya.
  2. Semua itu dibeli Pak Wongso karena beliau seorang pengrajin kayu yang kaya.
  3. Namun, jenis-jenis kendaraan itu hanya mainan anak-anak milik anak Pak Wongso.
  4. Jangan heran, karena semua kendaraan itu hanya hasil karya pengrajin bubut yang sukses seperti Pak Wongso.
  5. Ruang pameran kendaraan berat itu milik Pak Wongso pemilik usaha mainan anak-anak yang terbuat dari kayu bubut.

Jawaban: A
Paragraf diatas termasuk paragraf deskripsi yang mendeskripsikan keadaan rumah Pak Wongso. Untuk melengkapi paragraf rumpang, kita perlu memahami kalimat sebelum dan sesudahnya. Jawaban yang tepat mengisi paragraf rumpang tersebut adalah A. Kata jenis kendaraan merujuk pada mobil kuno, helikopter, trailer, dan kereta api … kendaraan itu hanyalah mainan anak yang terbuat dari kayu dan ukurannya hanya seperlima puluh dari barang aslinya dijelaskan oleh kalimat terakhir.

Cermatilah penggunaan kata berikut !

“Volume lalu lintas telekomunikasi menjelang dan

pada saat hari raya Idulfitri melambung tinggi.”

5. Perbaikan yang tepat untuk ungkapan melambung tinggi dalam kalimat tersebut…

  1. bertambah banyak
  2. meningkat tajam
  3. naik pesat
  4. meningkat drastis
  5. penuh sesak

Jawaban: BPerbaikan yang tepat untuk ungkapan melambung tinggi

dalam kalimat tersebut adalah meningkat tajam.

Cermati kutipan cerpen berikut!

      Don, tampaknya kau sudah tak mau lagi berteman denganku Tolong, dengarkan baik-baik perkataanku ini! Aku bukanlah perempuan murahan. Simpan baik-baik kalimat tadi dalam memorimu. Siapa bilang perempuan hanya bisa bermain hati tanpa rasio. Aku berusaha sekuat tenaga meyakinkan Doni. Namun upayaku sia-sia, seperti…

6. Peribahasa yang tepat untuk melengkapi kutipan cerpen tersebut adalah…

  1. Pungguk merindukan bulan
  2. Tong kosong nyaring bunyinya
  3. Kacang lupa akan kulitnya
  4. Melukis di atas air
  5. Kerakap tumbuh di batu.

Jawaban: D
Peribahasa yang berarti sia-sia adallah melukis di atas air. Pungguk merindukan bulan berartin seseorang merindukan kekasihnya, tetapi cintanya tidak berbalas. Tong kosong nyaring bunyinya berarti orang yang bodoh biasanya banyak bualnya (cakap). Kacang lupa kulitnya berarti tidak tahu diri atau lupa akan asalnya. Kerakap tumbuh di batu berarti orang yang hidup dalam kesukaran atau kemelaratan


Perhatikan penggalan paragraf berikut dengan seksama!

        (1) Dukungan masyarakat merupakan modal yang cukup strategis untuk meningkatkan keberhasilan tugas polisi. (2) Bersikap santun saat menangani persoalan masyarakat dapat

menimbulkan empati, sekaligus memotivasi masyarakat untuk membantu tugas-tugas polisi. (3) Polisi yang kurang profesionalisme dalam menjalankan tugas akan menimbulkan rasa tidak

puas dari masyarakat. (4) Memang, ini tidak mudah karena penuh dengan dinamika yang harus didesain agar sejalan dengan kondisi masyarakat. (5) Di samping itu, polisi juga harus

mampu mengelaborasi kebutuhan masyarakat atas jaminan keamanan dan perlindungan.

1. Kalimat yang menggunakan istilah tidak tepat terdapat pada nomor…

Jawaban: C
Kalimat ketiga menggunakan isitilah profesionalisme. Istilah ini kurang tepat karena kata yang kurang seharusnya diikuti oleh kata sifat, bukan kata benda. Jadi, yang tepat profesional, bukan profesionalisme.

Perhatikan penulisan judul karangan berikut!

Pendorong dan Penghambat Peran Pelajar Dalam

Pembangunan di Kelurahan Tanjung Duren

2. Perbaikan judul karangan tersebut sesuai dengan EYD adalah…

  1. PENDORONG dan PENGHAMBAT PERAN PELAJAR dalam PEMBANGUNAN di KELURAHAN TANJUNG DUREN
  2. Pendorong Dan Penghambat Peran Pelajar dalam Pembangunan di Kelurahan Tanjung Duren
  3. Pendorong Dan Penghambat Peran Pelajar dalam Pembangunan di Kelurahan Tanjung Duren
  4. PENDORONG Dan PENGHAMBAT PERAN PELAJAR Dalam PEMBANGUNAN Di KELURAHAN TANJUNG DUREN
  5. Pendorong dan Penghambat Peran Pelajar dalam Pembangunan di Kelurahan Tanjung Duren

Jawaban: E
Judul adalah nama sebuah karangan. Judul yang baik harus mencerminkan isi. Penulisan judul yang terdiri dari beberapa kata/berbentuk frasa huruf kapital hanya ditulis di awal kata. Konjungsi, kata depan tidak diawali dengan huruf kapital. Jika judul hanya terdiri dari suatu kata ditulis dengan huruf kapital semua.

Bacalah paragraf berikut!

        Dalam memberikan penghargaan kepada karyawan yakni karyawan yang berprestasi dalam bekerja pimpinan di pabrik rotan Perkasa Makmur mengadakan koordinasi dengan para

pengawas perusahaan.

3. Penulisan kalimat tersebut menjadi benar jika diperbaiki dengan cara…

  1. menambahkan tanda koma (,) sebelum kata yakni
  2. menambahkan tanda koma (,) setelah kata bekerja
  3. menulis kata pimpinan dengan huruf awal capital
  4. menulis kata pabrik rotan dengan huruf awal capital
  5. menulis kata pengawas perusahaan dengan huruf awal kapital

Jawaban: B
Kalimat tersebut termasuk kalimat majemuk bertingkat yang anak kalimatnya berada di depan. Maka antara anak kalimat dan induk kalimat harus dipisah dengan tanda baca koma (,). Perbaikan yang tepat untuk kalimat di atas adalah pemberian tanda koma setelah bekerja.

Aplikasi

4. Penulisan kata asing yang sesuai dengan ejaan resmi terdapat dalam kalimat…

  1. Jika kebocoran akibat virus diabaikan penderita akan banyak kehilangan cairan akhirnya akan mengalami shock.
  2. Genangan air merupakan tempat berkembang biaknya nyamuk “Aedes Aegepty”
  3. Asuransi ini memiliki program professional mem-back up dokter yang mendapat gugatan malapraktik dari pasien.
  4. Lahar dingin ini “nggrojog” dari atas seperti ombak besar.
  5. Ronaldo mencetak hattrick pada menit ke-89 sehingga pertandingan berakhir draw

Jawaban: C
Tanda hubung digunakan merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. Misalnya: di-smash, di-mark-up. Istilah asing yang belum dibakukan ke dalam bahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring.

Penalaran

Dengan perubahan zaman telah menuntut para pendidik untuk mencari metode-metode mengajar yang baru.

5. Kalimat tersebut tidak baku. Agar menjadi kalimat baku, dapat dilakukan dengan…

  1. mengubah menuntut menjadi dituntut
  2. meletakkan para pendidik pada awal kalimat
  3. menghilangkan kata dengan
  4. mengilangkan kata telah
  5. letakkan dengan perubahan zaman pada akhir kalimat

Jawaban: C
Agar kalimat di atas menjadi baku kata dengan yang berada di depan S dihilangkan karena memengaruhi kedudukan S sehingga menjadi tidak jelas. Kata lain yang tidak boleh berada didepan S adalah bagi, untuk, dalam kepada.

Pahamilah kalimat berikut!

     Penanganan masalah pendidikan di antaranya ditempuh dengan membangun SD kecil untuk melayani kebutuhan pendidikan di daerah terpencil yang dilakukan pada pelita V, disamping SD reguler di wilayah-wilayah yang padat penduduk.

6. Ejaan pada kalimat di atas menjadi benar jika diperbaiki dengan cara…

  1. menulis kata diantaranya menjadi di antaranya.
  2. menulis kata pelita V menjadi Pelita V.
  3. menghilangkan tanda koma (,) setelah kata pelita V
  4. menulis kata disamping menjadi di samping.
  5. menulis kata reguler menjadi regular.

Jawaban: B
Perbaikan ejaan pada kalimat di atas adalah menulis kata pelita V menjadi Pelita V. Pelita termasuk bentuk akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata sehingga ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.

Bacalah puisi berikut !

Salju
Karya : Wing Kardjo

Kemanakah pergi mencari matahari

ketika salju turun pohon kehilangan daun

Ke manakah jalan mencari perlindungan

ketika tubuh kuyup dan pintu tertutup

Ke manakah lari mencari api ketika bara hati

padam tak berarti

Ke manakah pergi selain mencuri diri

1. Makna lambang kata bercetak miring dalam larik kedua puisi tersebut adalah…

  1. petunjuk
  2. Semangat
  3. Kehidupan
  4. Keindahan
  5. Keceriaan


Jawaban: A
Kata matahari dalam larik puisi tersebut dapat diartikan pentunjuk bagi orang yang sangat kehilangan sesuatu yang sanagat penting dalam hidupnya karena suatu musibah. Sesuatu tersebut berupa orang yang dicintai, kebahagiaan hidup, masa depan, atau keselamatan.

Bacalah kutipan novel berikut !

 (1) Kedua tangan Tamin yang besar itu terangkat, memegang kedua lengan ayahnya yang tinggal tulang dan bibir yang tidak dapat ia katakan. “Aku datang, Pak. Untuk merebut tanah itu

kembali, untuk mengerjakannya seperti engkau pernah bergulat bertahun-tahun dengan lumpurnya. (2) Aku sedia memikul itu sebagai kewajiban seorang anak terhadap orang tua!”. (3)

Ia berhenti menanti jawaban, tetapi keheningan Cuma, dan hujan telah tinggal tetesnya yang terakhir menimpa atap. “Tidakkah engkau percaya aku kuat menunaikan kewajiban itu?”. (4)

Tak ada suara jawaban. Dan hati Tamin bertambah bergelora. (5) “Katakan, Pak. Aku ingin mendengara suara Bapak!”. (6) Akhirnya, ia menangis lantaran itu. (7) Ia tak dapat menahan

air matanya yang membasahi pelupuk matanya selama berkata. (8) Lalu tangan tua itu terangkat ke atas kepala Tamin, membelai rambutnya pelan dengan penuh mesra. (9) Dan ia

mengerti, itu adalah jawaban yang dinanti-nantinya. (10) Mesra benar belaian itu, seperti hangatnya semua urat-urat dan sekujur tubuhnya.


(Toha Mohtar : Pulang, hal. 42)

2. Watak tokoh Tamin pada kutipan novel tersebut adalah…

  1. Sangat setia
  2. Teguh pendirian
  3. Rela berkorban
  4. Bertanggung jawab
  5. Tegas sekali


Jawaban : D
Watak tokoh Tamin dalam kutipan novel tersebut adalah tanggung jawab. Hal ini dibuktikan dengan kalimat “Aku sedia memikul itu sebagai kewajiban seorang anak terhadap orang tua.”

Bacalah kutipan cerpen berikut !

1) “Bung, tolong matikan rokoknya,

     bus ini akan tambah pengap dengan asap rokok Bung!”


2) “Iya, tolong matikan rokoknya,” kata penumpang lain


3) Akan tetapi, pemuda itu tenang-tenang saja

4) “Bung, tidak dengar, ya?”


5) Pemuda itu menatap tajam.


6) “Peduli apa, pak. Tak ada larangan merokok dalam bus ini.          Apa harus minta permisi dulu untuk merokok.” katanya ketus

3. Nilai yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah…

  1. tidak peduli dengan kepentingan orang lain
  2. tetap merokok di dalam bus
  3. marah kepada pemuda perokok
  4. merasa tidak berdosa
  5. menjawab pertanyaan dengan ketus


Jawaban: A
Nilai kehidupan dalam cerpen dibedakan menjadi : nilai sosial/kemanusiaan, berisi tentang hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya; nilai moral/agama yaitu nilai kehidupan yang berkaitan dengan tingkah laku seseorang yang didasarkan pada agama; nilai etika/tata karma, yaitu ajaran hidup yang mengatur sopan santun; nilai estetika, yaitu aturan hidup kaitannya denganm keindahan. Jadi, nilai sosial yang terdapat pada kutipan tersebut adalah tidak peduli dengan kepentingan orang lain.

Bacalah dengan seksama !

      “Oo, kau marah, pak tua? Ah, sudah tua suka marah-marah!” “ Huss! Apakah kau anggap aku ini pk tuamu?” “Aku bukan kangmasmu” bentak kakek-kakek itu lagi. “Oo, iya! Tentunya

aku harus memanggilmu mbah, ya! Aku lupa, sungguh. Tapi sebetulnya awal tadi telah aku ingatkan jika aku bersalah. Siapa bersalah wajib diingatkan. Jika tidak demikian? Coba

gambarkan, betapa banyak kesalahan yang akan kuperbuat selanjutnya. “Kakek itu tertunduk. Wajahnya berubah terang. Lalu bicara dengan suara yang tak berdaya. “Betulkah bicaramu?

Aku sudah tampak sangat tua?”. “Mengapa?” “Pantas kau panggil mbah?” “Hi-hi-hi! Pertanyaanmu itu! Kau sekarang kentara sekali merasa sedih! Mengapa?” Apakah karena umurmu yang

lanjut, apa karena tidak tahu bahwa kau sudah tua?” “Jangan bersenda-gurau, kenes, aku betul-betul bertanya!”


(Tikungan di Dekat Bendungan oleh St. Ismariasita)

4. Konflik yang tergambar dalam kutipan cerpen tersebut tentang…

  1. panggilan yang disampaikan kepada kakek dengan kata mbah dan mas
  2. kecemesan tokoh kakek akan ketuaan usianya
  3. ketidakcocokan penggunaan kata sapaan dengan realitas
  4. tokoh Kenes menentukan usia seseorang, sudah tua ataukah masih muda
  5. kakek dan Kenes memperebutkan sapaan mbah dan mas


Jawaban: B
Konflik muncul setelah tahap penalaran. Dalam tahap perkenalan pengarang mengenalkan nama tokoh dan menjelaskan latar cerita. Setelah melewati tahap perkenalan tahap berikutnya munculnya konflik. Konflik dalam cerita dibedakan menjadi konflik batin, konflik ide/ pendapat, konflik fisik, konflik sosial, dan konflik budaya. Kutipan cerita tersebut digambarkan munculnya konflik batin dalam diri kakek tentang apa sang kakek memang sudah tampak tua.

Bacalah teks berikut !

    Astiti Rahayu bercerita tentang cinta asmara muda-mudi. Pengalaman manusia yang penuh gelombang pasang surut kegembiraan dan kepedihan dalam waktu yang tak menentu. Pengalaman manusia yang mempertaruhkan seluruh kepribadiannya, pengalaman yang berisi ganda, kejujuran, dan kepalsuan, serta segala corak lain yang kita jumpai dalam kisah asmara.

5. Kalimat kritik yang sesuai dengan gambaran novel tersebut adalah…

  1. Saya yakin novel ini paling banyak digemari oleh kaum perempuan
  2. Cerita novel astiti Rahayu sangat enak untuk dinikmati dalam suasana santai
  3. Novel Astiti Rahayu pastinya memiliki banyak pembaca, utamanya kaum remaja
  4. Novel Astiti Rahayu sangat emosional yang tentunya hanya sesuai dengan jiwa perempuan
  5. Karena bercerita mengenai asmara muda-mudi, novel ini bukan novel yang terkategori berat


Jawaban: E
Kalimat kritik adalah kalimat yang berisi penilaian mengenai baik buruknya hasil karya. Kalimat kritik yang sesuai dengan gambaran novel tersebut adalah karena bercerita mengenai asmara muda-mudi, novel ini bukan novel yang terkategori berat.

Cermatilah paragraf esai berikut !

          Pada periode awal kepenyairannya, Taufik Ismail cenderung menekankan citraan visual dalam menggambarkan pengalaman estetik yang dibentuk oleh pengamatannya yang tajam

terhadap momen-momen penting peristiwa sejarah. Ia mendayagunakan kekuatan bahasa figuratif (majas) puisi yang efektif untuk membangun imajinatif pembaca. Sejak tahun 70-an

hingga periode terakhir kepenyairannya. Sajak-sajak Taufik cenderung “prosaic naratif”. Ia menggunakan bahasa diskursif yang diselingi dengan permainan kata indah yang memikat…

6. Kalimat simpulan esai sastra yang tepat adalah…

  1. Jelaslah, bahwa pada awal kepenyairannya Taufik terlibat langsung dengan peristiwa sejarah dan pada periode berikutnya ia terlibat melalui perasaan dan pikirannya.
  2. Jadi, Taufik menggunakan metode penciptaan puisi yang sama pada dua periode kepenyairannya.
  3. Jadi, secara garis besar perkembangan kepenyairannya Taufik Ismail dapat dibagi ke dalam tiga periode.
  4. Jelaslah, bahwa Taufik Ismail sangat memperhatikan pemakaian bahasa pada tiap karyanya.
  5. Dengan demikian, jelaslah bahwa bahasa yang digunakan Taufik Ismail sangat membantu pembaca memahami puisinya sehingga karyanya tergolong komunikatif.


Jawaban: E
Kalimat simpulan pada esai biasanya merupakan kalimat berita yang logis, berisi ajakan. Kalimat simpulan esai sastra yang tepat adalah : Dengan demikian, jelaslah bahwa bahasa yang digunakan Taufik Ismail sangat membantu pembaca memahami puisinya sehingga karyanya tergolong komunikatif.

Listen Now

Saat ini penyair atau penulis penulis sastra mendapatkan banyak perhatian publik

Saat ini penyair atau penulis penulis sastra mendapatkan banyak perhatian publik