Pulau di Indonesia yang memiliki cadangan minyak sangat besar adalah

Rizki Setyo Nugroho/SEO 20/04/2022 17:29 WIB

Tahukah Anda, bahwa ada beberapa daerah penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia?

Tujuh Daerah Penghasil Minyak Bumi Terbesar di Indonesia, Mana Saja? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Tahukah Anda, bahwa ada beberapa daerah penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia? Indonesia memang dikenal sebagai negara dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah.

Maka dari itu, jika Indonesia bisa mengelola SDA yang dimiliki selama ini, Indonesia mungkin sudah menjadi sebuah negara maju. Salah satu sumber daya yang cukup menjanjikan yang bisa ditemukan di Indonesia adalah minyak bumi. 

BACA JUGA:
5 Fakta Ilmiah Minyak Bumi, Sumber Kekayaan Alam Dunia

Nah, berikut adalah beberapa daerah penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia:

Daerah Penghasil Minyak Bumi Terbesar di Indonesia

1.  Riau

Di urutan pertama dalam daftar daerah penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia ditempati oleh Riau. Provinsi yang terletak di bagian tengah pantai timur pulau Sumatera ini bisa menghasilkan minyak bumi mencapai lebih dari 365 Ribu barel per hari. 

Terdapat enam blok minyak bumi di provinsi Riau, antara lain Siak Block, Rokan, Mountain Front Kuantan, Selat Panjang, Malacca Strait, dan Coastal Plains Pekanbaru.

2.  Kalimantan Timur

Daerah berikutnya yang bisa menghasilkan minyak bumi terbanyak di Indonesia adalah Kalimantan Timur. Balikpapan merupakan salah satu kota yang ada di Kalimantan Timur yang memiliki julukan “Kota Minyak”.

Kapasitas produksi di Kalimantan Timur mencapai lebih dari 134 Ribu barel per hari, yang terdiri dari 60 Ribu barel minyak mentah dan 74 Ribu barel minyak kondensat.

3.  Jawa Timur

Jawa Timur memiliki blok minyak yang cukup terkenal, yakni Cepu. Dalam sehari, daerah ini bisa menghasilkan 52 Ribu lebih barel minyak mentah dan 326 barel minyak kondensat. 

4.  Sumatera Selatan

Kembali ke daerah Sumatera, yakni di Sumatera Selatan, merupakan sebuah daerah yang cukup banyak menghasilkan minyak bumi. Kapasitas produksi minyak bumi di kawasan ini bisa mencapai 41 Ribu barel per hari. 

5.  Laut Jawa

Beralih ke daerah lautan, tepatnya di laut Jawa, terdapat sumber minyak bumi yang cukup menghasilkan di Indonesia. Kawasan Laut Jawa bisa menghasilkan setidaknya 65 Ribu barel minyak bumi per hari.

6.  Kepulauan Riau

Kepulauan Riau juga merupakan salah satu daerah penghasil minyak bumi yang cukup besar. Kawasan Kepulauan Riau bisa menghasilkan setidaknya 65 Ribu barel minyak bumi per harinya. 

7.  Papua Barat

Daerah terakhir yang menjadi daerah penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia datang dari kawasan Papua Barat. Papua Barat memiliki kapasitas produksi minyak bumi sebanyak 14 Ribu barel per hari.

Itulah tujuh daerah penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia yang perlu Anda ketahui.

Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Indonesia menjadi salah satu negara dengan sumber daya alam terbesar, baik sumber daya yang bisa diperbarui maupun yang tidak bisa diperbaharui seperti minyak dan gas alam. Indonesia menduduki peringkat ke-25 negara potensi minyak terbesar dengan cadangan minyak sebesar 4,4 miliar barrel. Dan berada di posisi ke-21 sebagai penghasil minyak mentah terbesar di dunia yakni sebanyak 1 juta barrel per hari, dan menduduki peringkat ke-2 sebagai pengekspor LNG terbesar yaitu 29,6 bcf.Sumber minyak bumi pertama ditemukan tahun 1883 oleh seorang warga Belanda bernama A.G Zeijlker di Telaga Tiga dan Telaga Said dekat Pangkalan Brandan, Sumatera Utara.  Penemuan ini menjadi tonggak bendirinya perusahaan minyak asing asal Netherland di Indonesia yaitu Shell. Bersamaan dengan ditemukannya sumber minyak di Telaga Said juga ditemukan juga berbagai penemuan minyak diberbagai lokasi. Yaitu lapangan minyak di Ledok, Cepu, penemuan Riam kiwa di daerah Sanga-sanga, Kalimantan dan penemuan minyak hitam di Sumatra Selatan tepatnya di dekat Muara Enim. Dan berikut beberapa daerah penghasil sumber minyak dan gas alam ini antara lain :RiauDaerah di Riau ini mampu menghasilkan 365.827 barrel per hari dengan rincian minyak mentah sebanyak 359.777 barrel dan kondesat sebesar 6.050 barrel. Semua hasil minyak ini diperoleh dari Kepulauan Natuna yang memiliki enam blok pertambangan yaitu Rokan, Mountain Front Kuantan, Siak, Coastal Plains & Pekanbaru, Selat Malaca, dan Selat Panjang. Riau sendiri merupakan daerah penghasil minyak terbesar di Indonesia. Sumber daya alamnya dikelola oleh Chevron, Petroselat, Bumi Siak Pusako, Pertamina, Kondur Petroleum dan Pembangunan Riau.Irian Jaya BaratDaerah yang mempunyai luas 410.660 kilometer persegi ini mampu menghasilkan minyak sebanyak 14.811 barrel per hari. Dimana bahan yang dihasilkan berupa minyak mentah sebesar 8.243 barrel dan kondensat sebanyak 6.568 barrel. Minyak di daerah ini dieksplorasi oleh Pertamina, Petrochina dan Petroleum.Sumatera SelatanDi Sumatera Selatan, daerah-daerah yang menjadi penghasil minyak antara lain Rimau, Lematang, Pendopo Raja dan Ogam Komering. Sumatera Selatan ini mampu menghasilkan minyak mentah sebesar 30.718 barrel per hari dan kondesat sebanyak 10.339 barrel. Semua blok minyak yang berada di Sumatera Selatan ini dikelola oleh Pertamina, Medco, Talisman, Conoco Philips dan Golden Spike.Jawa TimurDaerah di Jawa Timur ini mampu menghasilkan minyak mentah sebanyak 52.290 barrel dan kondesat 326 barrel atau total sebanyak 52.616 barrel per hari. Daerah penghasil minyak di Provinsi Jawa Timur ini antara lain Kangean, Tuban, Cepu, Brantas, Madura Barat, Gresik, dan Bawean. Dimana pertambangan di daerah ini di kelola oleh berbagai perusahaan seperti Pertamina, Hess, Kodeco Energy, Total, Pertamina, Kangean Energy dan Petrochina.Melihat semua potensi ini sudah tidak dipungkiri akan kekayaan alam Indonesia. Namun ironisnya semua kekayaan alam tersebut sebagian besar dinikmati oleh negara-negara asing karena Indonesia  belum mampu mengelolanya sendiri. Menurut SKK Migas yang dilansir Liputan 6, eksplorasi minyak terbesar di Indonesia masih berada di tangan PT. Chevron Pacific. Perusahaan asal Amerika ini masuk ke Indonesia tahun 1920. Chevron merupakan penggabungan dari Standard Oil of California dan Texaco pada tahun 1930, yang kemudian melakukan eksplorasi besar-besaran  khususnya di Sumatera bagian tengah. Pada tahun 1940 Chevron menemukan minyak di lapangan Sebangga dan lapangan Duri di tahun 1941. Hingga Februari 2014, Chevron telah mengeksplorasi minyak sebanyak 308.528 barrel per hari. Sementara PT Pertamina berada di posisi kedua dengan jumlah penghasilan 113.152 barrel per hari. Lalu Petro China berada di posisi terakhir pada sepuluh perusahaan yang melakukan eksplorasi minyak terbesar di Indonesia yaitu dengan jumlah 15.406 barrel per hari. Sebagai tuan rumah di negeri sendiri, Pertamina harusnya bisa memaksimalkan potensi tersebut. Pertamina diharapkan mampu mengeksplorasi kekayaan alam ini dengan melalui peningkatan teknologi dan inovasi. Sehingga  menjadikan Pertamina menjadi perusahaan pengola terbesar hasil kekayaan alam di negara sendiri. Dimana hasil kekayaan alam tersebut bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia bukan malah mendatangkan keuntungan yang banyak bagi negara-negara asing.    Penulis: Juni Wulan Ningsih – Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas 45, Yogyakarta

  • republika goes to campus
  • migas

Pulau di Indonesia yang memiliki cadangan minyak sangat besar adalah

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Daerah Penghasil Minyak di Indonesia, dari yang Terbesar hingga Tertua – Sebagai negara sudah terkenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, ada beberapa daerah penghasil minyak di Indonesia. Beberapa daerah penghasil minyak tersebut bisa dilihat dari adanya kilang minyak. Kilang minyak sendiri merupakan tempat untuk melakukan pengolahan minyak bumi untuk diubah menjadi produk bahan bakar minyak.

Kilang minyak pada dasarnya merupakan sebuah fasilitas industri pengolahan minyak mentah. Selanjutnya, minyak mentah tersebut akan dijadikan produk petroleum yang siap digunakan atau berbagai jenis produk bahan bakar minyak lainnya. Beberapa produk utama yang diolah di kilang minyak, yaitu seperti bensin, bahan bakar diesel, minyak tanah, minyak nafta, dan masih banyak lagi.

Status Indonesia sebagai salah satu negara dengan cadangan minyak bumi terbesar di dunia, membuat negeri ini memiliki banyak kilang minyak yang tersebar di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Hingga saat ini, ada tujuh daerah yang dikenal sebagai penghasil minyak di Indonesia, meliputi Cilacap, Balikpapan, Musi, Dumai, Balongan, Cepu.

A. Daerah Penghasil Minyak di Indonesia

Gramedia.com berhasil merangkum lima daerah yang telah lama dikenal sebagai penghasil minyak dari negara Indonesia. Berikut ini adalah lima daerah penghasil minyak terbesar yang ada di Indonesia, antara lain yaitu:

1. Cilacap, Jawa Tengah

Daerah penghasil minyak yang pertama adalah Cilacap. Daerah atau kabupaten yang termasuk ke dalam wilayah administrasi Provinsi Jawa Tengah ini sudah lama dikenal sebagai penghasil minyak terbesar di Indonesia. Selain itu, kilang minyak Cilacap atau sering disebut sebagai Refinery Unit IV Cilacap adalah kilang minyak dengan fasilitas paling lengkap yang dimiliki Indonesia.

Dengan kapasitas hingga mencapai 348.000 per hari, kilang minyak Pertamina Cilacap menjadi kilang minyak terbesar di Asia Tenggara. Kilang minyak Cilacap sendiri pada dasarnya adalah penggabungan dua kilang minyak di daerah tersebut. Kilang minyak yang pertama dibangun kali pertama pada tahun 1974 dengan kapasitas hanya mencapai 100.000 barel minyak per hari.

Dikarenakan semakin meningkatnya permintaan bahan bakar dan minyak pelumas, kilang minyak tersebut kembali dibangun untuk menjalani proyek Debottlenecking untuk memenuhi permintaan. Setelah berhasil dibangun, kilang minyak tersebut memiliki kapasitas hingga 218.000 barel minyak per hari.

Tak heran apabila kilang minyak di kabupaten terluas di Jawa Tengah ini memiliki nilai yang sangat strategis. Pasalnya, kilang minyak Cilacap telah memasok sekitar 34 persen kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional, dan hampir 60 persennya digunakan untuk mencukupi kebutuhan BBM di Pulau Jawa.

Selain BBM, kilang minyak Pertamina Cilacap ini juga memproduksi aspal dan base oil untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Hal ini menjadikan kilang minyak Cilacap sebagai kilang minyak satu-satunya di Indonesia yang memproduksi aspal dan base oil.

Daerah penghasil minyak di Indonesia yang kedua adalah Balikpapan. Daerah yang berada di provinsi Kalimantan Timur ini memiliki kilang minyak terbesar nomor dua di Indonesia, setelah kilang minyak yang ada di Cilacap, Jawa Tengah. Meskipun begitu, kilang minyak Balikpapan atau sering disebut juga dengan Refinery Unit V Balikpapan ini memiliki kemampuan produksi hingga mencapai kapasitas 260.000 barel minyak per hari.

Dengan kapasitas produksi mencapai 260.000 barel minyak per hari, saat ini kilang minyak Balikpapan telah mampu mencukupi 26 persen kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) negara Indonesia, terlebih lagi kebutuhan dalam negeri wilayah Indonesia Bagian Timur.

Keberadaan kilang minyak di Balikpapan sendiri telah lama ditemukan sejak zaman sebelum kemerdekaan. Pada tahun 1897, Pemerintah Hindia Belanda memberi nama kawasan penghasil minyak tersebut sebagai Sumur Mathilda. Kemudian, sejak tahun 1922, Hindia Belanda secara resmi mendirikan Kilang minyak Balikpapan dan mulai melakukan produksi minyak.

Sejak kali pertama berdiri, kilang minyak Balikpapan telah mengalami beberapa kali perbaikan. Hal ini tentu saja terus dilakukan guna meningkatkan margin dan kapasitas produksi dari kilang minyak. Beberapa produk dari kilang minyak Balikpapan juga telah disesuaikan dengan Service Level Agreement (SLA), mulai dari berbagai jenis produk BBM seperti Premium, Solar, Pertadex, dan Pertamax. Tidak hanya itu, produk non BBM juga telah sesuai SLA, yaitu seperti Smooth Fluid 05 dan LPG.

3. Musi, Sumatera Selatan

Daerah penghasil minyak di Indonesia yang ketiga adalah kilang minyak Plaju atau dikenal dengan istilah Refinery Unit III Plaju. Kilang minyak ini terletak di tepi Sungai Musi, Jalan Beringin I, Plaju, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Kilang minyak Plaju ini bisa dikatakan sebagai kilang minyak tertua yang ada di Indonesia.

Kilang minyak Plaju sendiri memiliki dua lokasi kilang yang telah berdiri sebelum negara Indonesia merdeka. Kilang minyak Plaju kali pertama didirikan oleh Shell dari Belanda pada tahun 1904. Tak lama berselang, pada tahun 1926, Stanvac asal Amerika Serikat berhasil mendirikan Kilang minyak Gerong. Sekarang, dua kilang minyak tersebut digabung menjadi Kilang minyak Plaju yang beroperasi di bawah pengelolaan Pertamina.

Saat ini, Kilang minyak Plaju telah memiliki kapasitas produksi hingga mencapai 127.300 barel minyak per hari. Salah satu kegiatan utama dari kilang minyak ini adalah melakukan pengolahan minyak mentah. Selain itu, Kilang minyak Plaju juga mampu mengolah intermediate product hingga menjadi produk jadi. Beberapa produk jadi yang berhasil diproduksi, diantaranya yaitu Premium Kerosene, Solar, Fuel Oil, LPG, Avtur, Pertalite, Pertamax, hingga Pertamax Racing.

4. Dumai, Riau

Daerah penghasil minyak di Indonesia keempat yaitu Kota Dumai. Kota Dumai merupakan salah satu daerah yang termasuk ke dalam Provinsi Riau. Kilang minyak yang berada di daerah Dumai ini dikenal dengan nama Kilang Putri Tujuh atau sering disebut juga sebagai Kilang Minyak Sungai Pakning. Kilang minyak terbesar ketiga di Indonesia ini dibawah pengelolaan Pertamina Refinery Unit II Dumai.

Kilang minyak Tujuh terletak di Jalan Raya Kilang Putri Tujuh, Tanjung Palas, Dumai Timur, Kota Dumai, Riau. Kilang minyak yang telah beroperasi sejak tahun 1971 ini memiliki kapasitas produksi hingga mencapai 127.000 barel minyak per hari. Hasil produksi dari Kilang minyak Tujuh sendiri akan didistribusikan ke berbagai daerah di seluruh Indonesia, bahkan juga hingga mancanegara.

Kapasitas produksinya yang mencakup BBM dan Non BBM. Tak heran apabila Kilang Minyak Tujuh memiliki produk BBM, seperti Aviation Turbine Fuel (Avtur), Minyak Diesel, Minyak Bakar, Minyak Solar, dan Minyak Tanah. Sementara itu, untuk produk Non BBM yang dihasilkan Kilang minyak Tujuh meliputi tiga jenis, mulai dari Solvent, Green Coke, hingga LPG.

Sejak dioperasikan kali pertama pada tahun 1971, kilang minyak Tujuh, Dumai telah memberikan sumbangan secara nyata terhadap perkembangan dan kemajuan daerah di Indonesia, terlebih lagi kota Dumai dan sekitarnya. Kilang minyak Tujuh juga turut menyumbang kontribusi yang besar untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar skala nasional.

5. Balongan, Jawa Barat

Daerah penghasil minyak di Indonesia yang kelima adalah Balongan, Jawa Barat. Kilang minyak Balongan sendiri menjadi pengolahan minyak paling besar nomor lima di Indonesia. Kilang minyak Balongan yang juga dikenal dengan istilah Refinery Unit VI Balongan ini berada di Indramayu, Jawa Barat. Hanya saja, Kilang minyak ini beroperasi di wilayah Balongan, Mundu, dan Salam Darma.

Kilang minyak yang telah beroperasi sejak tahun 1994 ini memiliki kegiatan bisnis utama untuk pengolahan minyak mentah. Dengan kapasitas produksi hingga mencapai 123.000 barel minyak per hari. Kilang Minyak Balong mampu mengubah minyak mentah menjadi produk seperti, Bahan Bakar Minyak, Non Bahan Bakar Minyak, dan juga Petrokimia. Beberapa produknya yaitu Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosin atau minyak tanah, LPG, dan Propylene.

Keberadaan kilang minyak Balong sendiri memiliki peran yang sangat penting untuk keberlangsungan bisnis Pertamina. Tidak hanya itu, kilang minyak ini juga menjadi salah satu kilang minyak terpenting untuk negara. Hal ini dikarenakan pengenbangan Kilang Minyak Balongan memiliki potensi bisnis yang inovatif, mulai dari penerapan teknologi baru, pengembangan produk baru, dan penerapan standar internasional.

6. Kilang Minyak Kasim, Papua

Daerah penghasil minyak di Indonesia keenam terletak di ujung timur Indonesia yaitu Kilang minyak Kasim. Kilang minyak Kasim sendiri berlokasi di Desa Malabam, Kecamatan Seget Kabupaten Sorong, Provinsi Papua. Lokasi dari Kilang minyak ini bisa dikatakan cukup strategis. Hal ini dikarenakan bersebelahan Kasim Marine Terminal (KMT) Petrochina.

Kilang minyak Kasim sebetulnya mulai beroperasi sejak Juli 1997. Sejak saat itu, kilang minyak ini dibawah pengelolaan dari Pertamina Refinery Unit (RU) VII. Kapasitas produk dari Kilang minyak Kasim sendiri mampu mencapai 10.000 barel minyak per hari. Hanya saja, Kilang minyak ini dirancang untuk mengolah Crude atau minyak mentah dari kawasan Walio dan Salawati. Kilang minyak Kasim telah mampu memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak nasional hingga sekitar 15 persen, terkhusus kebutuhan daerah Maluku dan Papua sendiri.

7. Cepu, Jawa Tengah

Daerah penghasil minyak di Indonesia yang ketujuh adalah Cepu. Kabupaten Cepu merupakan daerah yang termasuk ke dalam wilayah administratif Jawa Tengah. Jawa Timur adalah penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia. Kilang minyak Cepu sendiri dikenal dengan Blok Cepu, yang meliputi Kabupaten Blora, Jawa Tengah dan Kabupaten Tuban serta Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Berdasarkan data dari SKK Migas tahun 2019, Kilang minyak Cepu mampu memproduksi minyak hingga 220.000 barel per hari. Namun, Kilang minyak Cepu dikelola oleh Pertamina dan ExxonMobil. Dengan pencapaian tersebut, bisa jadi dengan setelah beroperasinya kilang minyak di daerah Sukowati, Tuban, kilang minyak kawasan ini akan menjadi daerah penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia.

8. Pangkalan Brandan, Sumatera Utara

Daerah penghasil minyak di Indonesia yang terakhir adalah Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Kilang minyak Pangkalan Brandan sendiri terletak di wilayah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Kilang minyak yang dibangun pertama kali pada 1892 ini pernah terbakar pada tahun 1947 pada saat terjadi agresi Militer dari Belanda.

Namun, kilang minyak Pangkalan Brandan ini sudah ditutup sejak awal 2007. Hal ini dikarenakan kurang pasokan pasokan minyak mentah maupun gas di titik tersebut. Tetapi, baru-baru ini ada kabar bahwa Kilang minyak Pangkalan Brandan akan aktif kembali.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien