Prinsip irama/pengulangan bisa kita lakukan dengan cara :

Setiap hal yang dibuat akan terlihat lebih baik apabila dalam pembuatannya memenuhi syarat-syarat atau prinsip-prinsip tertentu. Demikian juga dengan desain grafis. Seorang desainer grafis yang baik tidak serta merta dalam membuat sebuah karya desain, ia harus memperhatikan beberapa prinsip desain grafis dan menjadikannya sebagai acuan dalam berkarya.

Bagi orang awam, mungkin tidak mampu melihat prinsip-prinsip yang dalam sebuah desain karena prinsip tersebut telah menyatu dalam satu kesatuan dalam desain akhir yang dihasilkan. Berbeda halnya dengan seorang desain grafis profesional yang harus mampu menuangkan setiap prinsip pada desain yang ia buat. Meskipun prinsip-prinsip tersebut bukanlah sesuatu yang mutlak harus ada dalam sebuah karya desain namun prinsip-prinsip ini sangat menunjang estetika dan efektifitas dari sebuat desain.

Secara umum ada lima prinsip dasar desain, diantaranya adalah kesatuan (unity), keseimbangan (balance), proporsi (proportion), irama (rhythm), dan dominasi (domination). Berikut ini penjelasan lengkap dari setiap prinsip tersebut.

Kesatuan (Unity)

Unity adalah ukuran seberapa baik setiap elemen dari sebuah desain bekerja sama dalam menciptakan keselarasan atau keserasian. Prinsip unity dapat membantu semua elemen bersatu padu dan menghasilkan tema yang kuat, serta menciptakan sebuah hubungan yang saling mengikat.

Prinsip irama/pengulangan bisa kita lakukan dengan cara :

Tujuan utama desain grafis adalah untuk mengkomunikasikan pesan tertentu, apabila desain yang Anda buat tidak memiliki kesatuan yang kuat maka komunikasi dapat terhambat. Seindah apapun desain Anda, jika tidak ada prinsip unity yang menyatukan mereka maka desain pada akhirnya akan gagal dalam tujuannya. Prinsip unity mengikat setiap elemen yang ada dalam desain sehingga desain memiliki fokus yang jelas.

Keseimbangan (Balance)

Balance dalam desain grafis merupakan pembagian sama berat baik secara visual maupun secara optis. Balance dibutuhkan untuk menciptakan desain yang komunikatif dan memiliki estetika yang baik.

Prinsip irama/pengulangan bisa kita lakukan dengan cara :

Ada dua pendekatan dasar dalam prinsip keseimbangan, yang pertama adalah keseimbangan simetris yang merupakan susunan dari elemen agar merata ke kiri dan kanan dari pusat sehingga tampak memiliki bobot visual yang sama. Keseimbangan simetris sering juga disebut sebagai keseimbangan formal. Kedua adalah keseimbangan asimetris yang merupakan pengaturan yang berbeda dengan berat benda yang sama di setiap sisi halaman. Warna, ukuran, bentuk dan tekstur dapat digunakan sebagai unsur balancing. Keseimbangan asimetris sering juga disebut dengan keseimbangan informal.

Proporsi (Proportion)

Pada dasarnya, proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi merupakan perbandingan antara bentuk elemen besar dengan elemen kecil. Proporsi menyangkut hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lain atau bagian dengan keseluruhan, atau antara satu obyek dan obyek yang lainnya.

Prinsip irama/pengulangan bisa kita lakukan dengan cara :

Proporsi yang tidak tepat, akan membuat sebuah desain menjadi tidak enak dipandang. Semua unsur yang terdapat pada sebuah karya desain, harus ditata proporsi setiap unsurnya sedemikian rupa, mulai dari garis, bidang, bentuk, warna dan seterusnya. Dalam desain grafis, semua unsur berperan menentukan proporsi, seperti hadirnya warna cerah yang diletakkan pada ruang sempit.

Irama (Rhythm)

Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam bentuk-bentuk alam bisa kita ambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedauan, dan lain-lain. Dalam desain grafis irama merupakan pengulangan unsur visual dengan jarak tertentu yang menciptakan pola atau tekstur pada desain. Pengulangan (mengulangi unsur serupa dengan cara yang konsisten) dan variasi (perubahan dalam bentuk, ukuran, posisi atau elemen) adalah kunci untuk menciptakan visual ritme.

Prinsip irama/pengulangan bisa kita lakukan dengan cara :

Dominasi (Domination)

Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam sebuah karya seni dan desain. Dominasi berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan, sifat unggul dan istimewa ini menjadikan suatu unsur sebagai penarik dan pusat perhatian. Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Conter Of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai bebera tujuan, yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan, dan untuk memecah keberaturan, biasanya ditengarahi dengan emphasis.

Prinsip irama/pengulangan bisa kita lakukan dengan cara :

Itulah diatas lima prinsip-prinsip dasar desain grafis secara umum.

Prinsip seni rupa adalah cara menyusun atau mengatur unsur-unsur seni rupa sedemikian rupa hingga dapat membentuk suatu karya seni.

Dengan kata lain, prinsip seni rupa adalah pedoman dalam membuat sebuah karya seni rupa.

Prinsip seni rupa ada 9, yaitu:

Selengkapnya, kamu bisa mempelajari penjelasan dari masing-masing prinsip berikut ini.

Prinsip irama/pengulangan bisa kita lakukan dengan cara :

1. Kesatuan

Kesatuan merupakan perpaduan antara unsur seni rupa yang satu dengan yang lainnya sehingga unsur-unsur tersebut saling berhubungan satu sama lain (tidak berdiri sendiri).

Dengan prinsip kesatuan, maka akan tercipta sebuah karya seni rupa yang indah, serasi, dan menarik.

Kesatuan dapat dicapai melalui beberapa pendekatan unsur seni rupa, antara lain adalah:

  • Kesamaaan Unsur
  • Kemiripan Unsur
  • Keselarasan Unsur
  • Keterikatan Unsur
  • Keterkaitan Unsur, dan
  • Kerapatan Unsur

2. Keseimbangan

Keseimbangan merupakan kesan kestabilan yang ditunjukkan oleh objek seni rupa sehingga memiliki daya tarik yang sama di setiap sisinya.

Prinsip keseimbangan erat kaitannya dengan berat atau tumpuan pada suatu karya seni.

Namun, hal tersebut tidak merujuk pada keadaan fisik, tapi lebih ke kesan visualnya.

Jika sebuah karya seni rupa tidak memiliki keseimbangan, maka karya tersebut akan tidak nyaman untuk dilihat.

Oleh karena itu, prinsip keseimbangan merupakan salah satu prinsip yang sangat penting agar suatu karya seni enak dilihat dan tidak berat sebelah.

Keseimbangan sendiri dapat terbagi menjadi 4 macam, yaitu:

  • Keseimbangan Simetris (Symmetrical Balance)
  • Keseimbangan Asimetris (Asymmetrical Balance)
  • Keseimbangan Memancar (Radial Balance)
  • Keseimbangan Sederajat (Obvious Balance)

Pelajari Juga: Pameran Seni Rupa

3. Irama

Irama dalam seni rupa merupakan pengulangan satu atau lebih unsur yang dilakukan secara teratur dan terus menerus.

Umumnya, pengulangan unsur yang paling sering dilakukan adalah susunan garis, bentuk, atau warna.

Dengan melakukan pengulangan tersebut, maka objek yang dihasilkan seolah-olah memiliki kesan bergerak.

Hal ini dapat terjadi karena adanya efek dari pengulangan yang dilakukan, yaitu perbedaan arah motif, perbedaan posisi unsur, dan lain-lain.

Untuk bisa menghasilkan irama yang harmonis dan bernilai estetik, seorang seniman harus cerdas dalam memilih variasi warna, ukuran, jarak, serta tekstur.

Pelajari Juga: Apresiasi Seni

4. Komposisi

Komposisi merupakan penyusunan unsur-unsur seni rupa agar menjadi sususnan yang teratur, serasi, dan menarik.

Suatu karya seni rupa bisa terlihat indah karena adanya prinsip komposisi yang saling menghubungkan unsur seni sehingga menjadi lebih estetis.

Komposisi sendiri bisa dikelompokkan menjadi 3 macam pola, yaitu:

  • Pola Simetri
  • Pola Asimetri
  • Pola Bebas

5. Proporsi

Proporsi dalam seni rupa merupakan perbandingan porsi antar unsur dalam suatu objek.

Agar suatu karya seni terlihat menarik, tentu harus memiliki perbandingan atau porsi yang pas.

Proporsi yang dimaksud antara lain adalah besar-kecil, panjang-pendek, luas-sempit, tinggi-rendah, dan lain-lain.

Contoh penerapan proporsi dalam seni rupa dapat ditemukan ketika melukis wajah manusia.

Ketika melukis wajah, maka ukuran antara alis, mata, hidung, serta mulut harus seimbang.

Baca Juga: Contoh Seni Rupa Terapan

6. Keselarasan

Keselarasan adalah prinsip yang digunakan untuk menyatukan unsur-unsur yang ada dalam seni rupa agar menciptakan perpaduan yang selaras.

Dengan keselarasan tersebut, maka akan tercipta sebuah karya seni rupa yang indah dan menarik.

Untuk mencapai keselarasan, seorang seniman bisa menggunakan berbagai macam cara, misalnya mengatur perpaduan warna, mengatur pencahayaan, atau menata bentuk.

Dengan demikian, unsur-unsur yang ada dapat terlihat rapi dan tidak terlalu mencolok satu sama lain.

7. Gradasi

Gradasi merupakan susunan dua atau lebih warna dari satu tingkat ke tingkat yang lain, misalnya dari gelap ke terang atau sebaliknya.

Prinsip gradasi paling sering digunakan saat membuat lukisan, khususnya lukisan dengan aliran naturalisme.

Dengan menggunakan gradasi, maka sebuah karya seni rupa dapat terlihat lebih hidup.

Baca Juga: Macam-Macam Aliran Seni Lukis

8. Kontras

Selain keselarasan, dalam seni rupa juga terdapat ketidakselarasan.

Hal ini disebut sebagai kontras, yaitu kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang saling berlawanan.

Kontras dapat diterapkan pada perbedaan warna, bentuk, atau ukuran.

Contoh dari penerapan kontras adalah adanya warna gelap dan terang, ukuran besar dan kecil, atau tekstur lembut dan kasar.

Dengan adanya kontras, maka sebuah karya seni rupa akan terlihat lebih menarik dan tidak monoton.

9. Penekanan (Center of Interest)

Penekanan juga bisa disebut sebagai prinsip dominasi, yaitu cara untuk menampilkan objek tertentu agar terlihat lebih menonjol dan berbeda dari objek di sekitarnya.

Tujuan dari prinsip penekanan adalah agar fokus utama pemirsa tertuju pada objek tersebut (menjadi pusat perhatian).

Cara untuk menerapkan penekanan dalam seni rupa bisa bermacam-macam, mulai dari mengatur posisi, warna, ukuran, dan lain-lain.

Pelajari Juga: Seni Rupa Modern

Nah, itulah penjelasan dari masing-masing prinsip seni rupa.

Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa unsur dan prinsip seni rupa sangatlah berkaitan.

Bisa dibilang, unsur seni rupa adalah bentuk fisik dari seni rupa itu sendiri, sedangkan prinsip seni rupa merupakan bentuk non fisiknya (berupa kaidah atau pedoman).

Semoga setelah mempelajari ini, kamu semakin paham dengan prinsip seni rupa dan bisa menerapkannya pada karya seni yang akan kamu buat.

Sekian, semoga bermanfaat.