Penggunaan huruf miring pada Bahasa Indonesia mempunyai fungsi dan cara penggunaannya masing-masing. Penggunaan dan fungsi tersebut disesuaikan dengan konteks yang digunakan pada saat menuliskan sebuah kalimat. Show Tata cara penggunaan dan fungsi dari huruf miring diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). PUEBI mengatur berbagai macam jenis tata cara penggunaan huruf maupun kata dalam bahasa Indonesia, termasuk penggunaannya. Dilansir dari situs Kemendikbud sebelumnya, Indonesia menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan atau yang lebih dikenal dengan (EYD). Pergantian tersebut ditetapkan menjadi Peraturan Kemerdekaan Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka. Misalnya:
- Advertisement - Dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Misalnya:
Dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Misalnya:
Catatan: (1) Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi, dalam bahasa asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf miring. (2) Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer), bagian yang akan dicetak miring ditandai dengan garis bawah. (3) Kalimat atau teks berbahasa asing atau berbahasa daerah yang dikutip secara langsung dalam teks berbahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring. Catatan
Ilustrasi Makna Kata yang Dicetak Miring adalah. Foto: pixabay.com Banyak hal yang harus diperhatikan dalam kaidah penulisan bahasa Indonesia, seperti penulisan huruf kapital dan kata yang dicetak miring. Setiap kaidah penulisan ini memiliki fungsi dan tujuan masing-masing. Merujuk buku Metode Penulisan Karya Ilmiah (2017), makna kata yang dicetak miring adalah untuk menuliskan tiga hal, yakni nama buku, majalah, atau surat kabar yang dikutip dalam karya tulis, memberikan penegasan, pengkhususan, atau menarik perhatian, serta menuliskan istilah asing. Sedangkan penulisan huruf kapital digunakan dalam banyak hal dalam penulisan. Namun pada umumnya, masyarakat menuliskan huruf kapital sebagai huruf pertama awal kalimat atau dalam penulisan nama. Meskipun telah banyak digunakan, masih banyak orang yang melakukan kesalahan ketika menggunakan kata cetak miring dan huruf kapital dalam penulisan. Padahal, keduanya merupakan hal yang sangat penting dalam pembuatan karya tulis. Ilustrasi Makna Kata yang Dicetak Miring adalah. Foto: pixabay.com Penggunaan Kata yang Dicetak Miring dan Penulisan Huruf KapitalPenggunaan kata yang dicetak miring dan penulisan huruf kapital penting untuk dipahami agar terhindar dari kesalahan berulang. Mengutip buku Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia (2022), berikut cara penulisan kata yang dicetak miring dan huruf kapital. 1. Penulisan huruf miring
Contoh: Ibu sedang membaca majalah Femina.
Contoh: Buatlah kalimat duka cita.
Contoh: Ungkapan wilujeng sumping dalam bahasa Sunda berarti ‘Selamat Datang’. Ilustrasi Makna Kata yang Dicetak Miring adalah. Foto: pixabay.com 2. Penulisan huruf kapital
Contoh: Kita harus bekerja keras.
Contoh: Adi bertanya, “Kapan kita berangkat?”
Contoh: Allah, Yang Maha Kuasa.
Contoh: Wakil Presiden Adam Malik.
Contoh: Republik Indonesia.
Contoh: Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Contoh: Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
Contoh: Besok Paman akan datang. Kata apa yang harus menggunakan huruf miring?Huruf miring digunakan untuk menuliskan judul buku, judul film, judul album lagu, judul acara televisi, judul siniar, judul lakon, dan nama media massa yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
Apakah setiap kata asing harus dicetak miring?Kata asing yang ditulis dengan huruf kecil, DITULIS miring (karena itu artinya istilah asing). Lagi ya: Kata asing yang ditulis kapital JANGAN ditulis miring. Kata asing yang ditulis dengan huruf kecil, DITULIS miring (karena itu artinya istilah asing).
Apa arti kata kata cetak miring?Merujuk buku Metode Penulisan Karya Ilmiah (2017), makna kata yang dicetak miring adalah untuk menuliskan tiga hal, yakni nama buku , majalah, atau surat kabar yang dikutip dalam karya tulis, memberikan penegasan, pengkhususan, atau menarik perhatian, serta menuliskan istilah asing.
Mengapa kalimat dicetak miring?2 Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
|