Polutan apa saja yang dapat dihasilkan dari pembakaran?

Pencemaran udara oleh berbagai jenis polutan dapat menurunkan kualitas udara. Penurunan kualitas udara untuk respirasi semua organisme (terutama manusia) akan menurunkan tingkat kesehatan masyarakat. Asap dari kebakaran hutan dapat menyebabkan gangguan iritasi saluran pernapasan, bahkan terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Setiap terjadi kebakaran hutan selalu diikuti peningkatan kasus penyakit infeksi saluran pernapasan. Jumlah polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu dinamakan emisi. Emisi dapat disebabkan oleh biogenic emissions (proses alam) misalnya, hasil aktivitas penguraian bahan organik oleh mikroba dan anthropogenic amissions (kegiatan manusia), misalnya asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan sisa pembakaran. Beberapa jenis polutan pencemar udara antara lain sebagai berikut: 

  1. Gas Karbon Monoksida (CO) dan Karbon Dioksida (
    Gas karbon monoksida (CO) timbul akibat dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Proses pembakaran tidak sempurna dapat terjadi pada mesin kendaraan, seperti mobil, sepeda motor, mesin, industri, kereta api, dan lain-lain. Apabila gas CO ini terhirup melalui saluran pernapasan dan berdifusi ke dalam darah, maka CO akan lebih cepat berikatan dengan Hb dibandingkan dengan oksigen. Gas karbon dioksida () berasal dari hasil pembakaran hutan, industri, pesawat terbang, pesawat luar angkasa, kapal dan mesin-mesin seperti motor, mobil, serta kereta api. Apabila kadar di udara terus meningkat dan melebihi batas toleransi yaitu melebihi 0,0035 % serta tidak segera diubah oleh tumbuhan menjadi oksigen, maka dapat menyebabkan terbentuknya gas rumah kaca yang efeknya akan meningkatkan pemanasan global suhu bumi (global warming). 
  2. Gas SO dan  
    Gas belerang yang terdapat di udara bebas dapat berupa SO, dan . Gas belerang tersebut dihasilkan oleh pembakaran minyak bumi dan batu bara. Jika gas belerang (SO, atau ) bereaksi dengan gas nitrogen oksida (NO2, NO3) dan uap air membentuk senyawa asam (asam sulfat, asam nitrat). Jika senyawa asam bersatu dengan uap air akan membentuk awan, lalu mengalami kondensasi dan presipitasi di udara dan akan turun sebagai hujan asam. 
  3. Gas Kloro Fluoro Karbon (CFC) 
    Gas CFC memiliki beberapa kelebihan, antara lain tidak berbau, tidak berasa, tidak mudah bereaksi, dan tidak berbahaya secara langsung. Dengan beberapa kelebihan tersebut, maka manusia menggunakan gas CFC untuk keperluan sebagai bahan pengembang seperti semprot rambut (hair spray), parfum semprot, pengembang busa, pendingin/lemari es, dan AC (freon). Jika gas CFC beraksi dengan lapisan ozon (), maka akan terbentuk lubang yang kita kenal sebagai lubang ozon. 
  4. Hidrokarbon (HC) dan Nitrogen Oksida (NO) 
    HC dan NO yang dipengaruhi oleh sinar matahari akan membentuk smog yang berupa gas yang sangat pedih jika mengenai mata dan juga sebagai penyebab penyakit kanker. 
  5. Gas-gas lainnya 
    Selain gas-gas tersebut, pencemaran udara bisa juga disebabkan oleh bau dari sampah membusuk, selokan yang tersumbat, bangkai binatang, debu dan sebagainya. Oleh sebab itu, hendaknya kita menjaga kebersihan lingkungan kita agar tidak menimbulkan pencemaran udara. 
  6. Partikel 
    Pencemaran udara dapat terjadi dalam bentuk partikel. Partikel merupakan polutan yang dapat bersama-sama dengan bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel yang dapat masuk dalam saluran pernapasan adalah partikel yang berukuran 10 mikrometer (PM10). 

Jadi polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara adalah gas karbondioksida dan karbonmonoksida yang dihasilkan dari hasil pembakaran hutan, industri,dan asap kendaraan bermotor. Gas belerang yang dihasilkan oleh pembakaran minyak bumi dan batu bara. CFC yang dihasilkan dari bahan pengembang seperti semprot rambut (hair spray), parfum semprot, pengembang busa, pendingin/lemari es, dan AC (freon). Hidrokarbon dan Nitrogen oksida, dan gas-gas lain.