Petrus adalah tokoh Alkitab yang melakukan pembaharuan terhadap

Senin, 22 Maret 2021 10:13

Petrus adalah tokoh Alkitab yang melakukan pembaharuan terhadap
lihat foto
Petrus adalah tokoh Alkitab yang melakukan pembaharuan terhadap

https://pendalamanimankatolik.com/mengapa-santo-petrus-menyangkal-yesus

Petrus saat menyangkal Yesus kemudian ayam berkokok 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Simon Petrus adalah tokoh yang besar dalam cerita Alkitab.

Petrus salah seorang dari dua belas rasul Yesus.

Petrus murid pertama Tuhan yesus dari dua belas muridNya.

Sebelum dipanggil Tuhan untuk menjadi muridNya, Petrus adalah seorang nelayan dari Galilea.

Petrus adalah seorang yang sangat hebat dalam berkhotbah, dia adalah seorang yang cakap dalam mengajar.

Namun, Petrus masih mempunyai kelemahan.

Saat Yesus bersama dua belas muridnya dalam acara perjamuan malam, Yesus telah menyampaikan bahwa apa yang akan terjadi kepada diri-Nya.

Tetapi Petrus dengan tegas mengatakan bahwa dia akan tetap membela Yesus.

Petrus juga mengatakan, akan tetap berdiri disamping Yesus bilamana Yesus membutuhkan seorang sahabat untuk menolong dia.

Tetapi Yesus berkata kepada dia sebelum ayam berkokok engkau telah menyangkal Aku tiga kali.

Perkataan Yesus tersebut, membuat Petrus tidak bisa lagi berkata-kata dan menimbulkan pertanyaan besar.

Padahal, Petrus pernah berkata, kepada Yesus Guru, meskipun semuanya tergoncang imannya, tapi karena Engkau, aku sekali-kali tidak!.

Petrus adalah tokoh Alkitab yang melakukan pembaharuan terhadap
Simon Petrus (Youtube JC Channel)

Kemanapun Yesus pergi, Petrus selalu diajak serta.

Petrus seorang yang gegabah, dia memiliki emosi yang cukup tinggi.

BERITA TERKINI

            Mendengar nama Petrus atau batu karang, seringkali yang melintas dalam pikiran umat Kristiani adalah tentang penyangkalannya terhahap Yesus.  Banyak orang yang menganggap Petrus itu adalah orang yang tidak dapat dipercayai karena keegoisannya yang ia perlihatkan kepribadiannya, mengakui diri tetapi tidak sesuai dengan tingkah lakunya.  “.... ketika ia berbicara dan bertindak ia melakukannya dengan suatu cara yang secara khusus mengungkapkan sifatnya”.  Pada umumnya untuk mengenal kepribadian seseorang dilihat dari cara berbicara, tindakkan, dan lain sebagainya.  Biasanya menilai Petrus dari penyangkalannya, maka orang tidak mengetahui hal positif yang terjadi dalam kehidupan Petrus.  Banyak orang menilai Petrus dari sudut pandang keburukkannya, tetapi dari pembahasan inilah, penulis menjelaskan bagaimana Petrus diubahkan.

Namanya adalah Simon sebelum dipanggil menjadi murid Yesus.  Nama ini dapat berarti “buluh yang terkulai”.  Ini menggambarkan kepribadian Petrus yang sering terombang-ambing, namun Tuhan mengganti namanya menjadi Kefas atau Petrus yang dalam bahasa Aram berarti batu karang (Yoh. 1:42).  Menurut Merrill C. Tenney dalam bukunya mengatakan “Simon adalah nama yang sesungguhnya; Petrus/Batu karang, suatu julukan yang diberikan kepadanya oleh Yesus, ….”   Asalnya dari: Betsaida, daerah Golan, terletak di tepi danau Galilea, tempat Petrus menjadi nelayan.  Menurut Roy L. Laurin dalam bukunya mengatakan bahwa petrus “dilahirkan sebagai orang sederhana dan tidak berpendidikan”.  Kendati tidak belajar secara formal mengenai hukum Taurat, dalam hidupnya menerapkan kesalehan dan memegang teguh pengharapan kepada Allah (Kis. 4:13, 10:14).

Sifat yang dimiliki petrus adalah sifat yang tidak peduli.  Hal itu terlihat ketika Petrus mengatakan bahwa “sekalipun aku harus mati bersama dengan Engkau, aku takkan menyangkal Engkau” (Mat. 26:35).  Menurut Harry Foster dalam bukunya tentang Petrus tak tergoyahkan, mengatakan bahwa “ia mengandalkan pernyataan Kristus bahwa Ia akan hidup sampai tua (Yoh. 21:18), sebab itu ia yakin bahwa tidak ada orang yang bisa membunuhnya”.  Petrus salah menanggapi maksud perkataan Yesus itu.  Ketika Yesus sedang diadili di hadapan mahkamah Agama Yahudi,  Petrus dengan tegas menyangkal bahwa dia tidak mengenal Yesus. Ketika orang yang ada di situ mengatakan bahwa Petrus juga bersama-sama dengan Yesus. Petrus adalah Satu-satunya Rasul yang pernah menyangkal Yesus.

Orang yang Penuh ambisi dalam perkataan.

            Ketika Yesus menanyakan tentang siapakah Yesus dalam pandangan  murid-murid-Nya, Petrus menjawab bahwa Yesus adalah Mesias.  Pada saat Yesus mengatakan bahwa jalan salib yang akan di tempuh-Nya akan menggoyahkan iman murid-murid-Nya, Petrus dengan semangat mengatakan bahwa, imannya tidak akan tergoncang apabila hal itu terjadi.  Yesus memperingatkan Petrus bahwa dia akan menyangkal Yesus, dengan tegas

Petrus kembali menyanggah.

            Ketika Yesus sedang berbicara perihal diri-Nya sebagai Anak manusia yang akan menanggung penderitaan bahkan harus mati, Petrus menegur Yesus karena pernyataan-Nya. Petrus berharap itu semua di jauhkan oleh Allah dari dalam diri Yesus.  Yesus menegur Petrus dengan marah dia menegaskan bahwa jalan Allah yang harus di tempuhnya ialah jalan penderitaan untuk keselamatan umat manusia yang ada di dunia.

            Petrus paling suka tanggap terhadap apa yang di sampaikan oleh Yesus dan apa yang didengar dan di lihat-nya.  Petrus langsung mengomentari apa yang di sampaikan Yesus. Petrus berkomentar tentang pohon ara yang di kutuk oleh Yesus, tentang pembasuhan kaki yang dilakukan oleh Yesus, meminta Yesus menjelaskan arti perumpamaan-Nya, menanyakan hal pengampunan, bahkan dia mengatakan kepada Yesus, dia dan ke sebelas rasul lainnya telah meninggalkan segala sesuatu demi mengikuti Yesus, oleh karena itu Petrus menanyakan apa upah yang akan mereka terima.   Petrus meminta Yesus untuk menjelaskan maksud-Nya.

       Ketika Tuhan Yesus berjalan diatas air, Petrus dan murid yang lainnya sangat ketakutan karena menganggap Yesus adalah hantu karena pada saat itu Yesus berjalan diatas air sekitar jam tiga subu.  Saat Yesus menyuruh dia datang menghampiri dirinya petrus melangkah dengan penuh kepercayaan namun ditengah jalan saat merasakan tiupan angin dia merasa bimbang sehingga menjadi takut karena kurang percaya dengan apa yang sudah dikerjakan Tuhan Yesus.

            Setelah peristiwa Pentakosta banyak hal dan perubahan yang signifikan dalam diri murid-murid Yesus, terutama ke sebelas rasul yang tinggal.  Bahkan dalam diri Petrus pun terjadi satu hal yang luar biasa.  Setelah kematian dan kebangkitan Yesus Petrus hampir saja hilang, dia kembali menjadi seorang nelayan.  Tetapi pemulihan terjadi dalam diri Petrus mulai dari hari pentakosta. Setelah mengalami pencurahan Roh kudus kini petrus semakin kokoh dan tidak lagi bimbang seperti yang sebelumnya.

             Dia adalah orang yang di kenal dulunya penakut kini dia berani berdiri depan umum bahkan di depan para pencemooh  berbicara tentang Yesus.  Pentakosta menyempurnakan perubahan Petrus  Ketika para anggota mahkamah agama memanggil Petrus dan melarang mereka untuk memberitakan ajaran Yesus, dengan tegas Petrus mengatakan bahwa dia hanya taat kepada perintah Allah (Kisah Para Rasul 5:29).  Petrus dengan berani menyatakan apa yang menjadi kepercayaannya.  Hal ini sangat jauh berbeda ketika dia menyangkal Yesus.  Ada sifat berani yang lahir dari ketaatannya kepada Allah. Petrus juga adalah salah satu rasul yang menerima Paulus dalam lingkungan Rasul Yesus.

Petrus memiliki karakter Sanguin

Petrus tergolong orang yang memiliki kepribadian sanguin sebelum pemulihannya dan setelah pemulihannya dia memiliki kepribadian yang teguh bagaikan batu karang.  Kepribadian sanguin adalah kepribadian yang riang dan energi.  Mereka selalu berusaha untuk membuat orang merasa terhibur dan mudah untuk melupakan apa yang sudah terjadi. Ini adalah salah satu karakter yang dimiliki oleh rasul Petrus, dia memiliki semangat yang kuat, dilihat melalui pekerjaannya sebagai penjala ikan yang mau bekerja keras.  Selain itu ketika sebelum dipulihkan dan ketika sesudah dipulihkan dia juga orang yang riang namun ada sisi penakut atau melankolis yang dimiliki.

            Karakter seseorang dapat mempengaruhi dimana dia tinggal bahkan lingkungan yang ada.  Selain itu yang membuat karakter bisa berubah adalah saat seseorang menjalani kehidupannya dan peristiwa yang dialami. Sama seperti Petrus saat mengharapkan Yesus sebagai raja dunia yang memerintah, tidak dapat terwujud sehingga ada ketakutan yang dia rasakan ketika Yesus disalibkan, sehingga dia menyangkal Yesus sampai tiga kali.

Setiap karakter atau sikap dan gaya hidup seseorang bisa berubah kapanpun ketika ada sesuatu yang mempengaruhinya. Dari lingkungan, keluarga, tekanan, dan lain sebagainya dapat merubah sikap seseorang menjadi baik ataupun menjadi buruk.  Demikian juga dengan Petrus mengalami pembaharuan bukan hanya sekedar pembaharuan akal budinya, tetapi karakter dan sikapnya berubah.  Dari yang gegabah menjadi lebih teliti dari pemarah menjadi orang yang ramah, dari orang yang terburu-buru menjadi lebih sabar.  Kesadaran dan kuasa Roh Kudus mengubah diri Petrus menjadi pribadi yang kokoh.  Kita meyakini bahwa Roh Kudus bekerja dalam diri petrus, Roh Kudus bekerja melalui situasi dan kondisi yang dihadapi Petrus.  Demikian juga setiap orang yang mau diubahkan, secara psikologinya situasi dan kondisi atau keadaan mempengaruhi perubahan kita.

Harry A. Hollett dan Clarence E. Macartney. 12 Murid Tuhan + Paulus. Malang: Gandum Mas. 2010.



Petrus adalah tokoh Alkitab yang melakukan pembaharuan terhadap