Hidayah Al-Qur’an surah Ibrāhīm ayat 24-25 اَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصْلُهَا ثَابِتٌ وَّفَرْعُهَا فِى السَّمَاۤءِۙ Tidakkah kamu memperhatikan bagai-mana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit (QS. Ibrahim: 24). TAFSIR TAHLILI عَنْ عَبْدِ اللهِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنَ الشَّجَرِ شَجَرَةً لاَ يَسْقُطُ وَرَقُهَا وَ إِنَّهَا مَثَلُ الْمُسْلِمِ. فَحَدِّثُوْنِيْ مَا هِيَ؟ فَوَقَعَ النَّاسُ فِي شَجَرِ الْبَوَادِى. قَالَ عَبْدُ اللهِ فَوَقَعَ فِيْ نَفْسِيْ أَنَّهَا النَّخْلَةُ فَاسْتَحْيَيْتُ. ثُمَّ قَالُوْا حَدِّثْنَا مَاهِيَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: هِيَ النَّخْلَةُ. (رواه البخاري) Dari Abdullah bin ‘Umar r.a., ia berkata, “Rasulullah saw bersabda, “Di antara jenis pohon, ada suatu pohon yang tidak pernah gugur daunnya. Pohon itu adalah perumpamaan bagi orang Islam. Beritahukan aku, apakah pohon itu? Orang-orang mengira pohon itu adalah pohon yang tumbuh di hutan. Kata Abdullah, “Sedangkan menurut saya pohon itu adalah pohon kurma. Tetapi saya malu untuk berkata. Kemudian para sahabat berkata, “Beritahulah kami pohon apa itu, hai Rasulullah!” beliau menjawab, “Pohon itu adalah pohon kurma.” (Riwayat al-Bukhāri); Agama Islam mengajarkan kepada umatnya agar membiasakan diri menggunakan ucapan yang baik, yang berfaedah bagi dirinya, dan bermanfaat bagi orang lain. Ucapan seseorang menunjukkan watak dan kepribadiannya serta adab dan sopan-santunnya. Sebaliknya, setiap muslim harus menjauhi ucapan dan kata-kata yang jorok, yang dapat menimbulkan rasa jijik bagi yang mendengarnya. تُؤْتِيْٓ اُكُلَهَا كُلَّ حِيْنٍ ۢبِاِذْنِ رَبِّهَاۗ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ (pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat (QS. Ibrahim: 25). TAFSIR TAHLILI (25) Dalam ayat ini digambarkan bahwa pohon yang baik itu selalu memberikan buahnya pada setiap manusia, dengan seizin Tuhannya. Adapun proses pertumbuhan tanaman diperlukan berbagai unsur hara yang cukup banyak macamnya. Menurut jumlah yang diperlukannya, unsur hara ini dibedakan menjadi unsur hara makro yang diperlukan dalam jumlah banyak, dan unsur hara mikro yang diperlukan dalam jumlah sedikit, tetapi keberadaannya mutlak diperlukan. Untuk sampai pada terjadinya buah, akar harus dapat memasok semua kebutuhan unsur hara ini dalam jumlah yang cukup dan seimbang. Ada beberapa unsur hara yang apabila dipasok melebihi kebutuhannya akan menjadi racun bagi tanaman dan dapat menyebabkan kematian bagi tanaman (misalnya besi untuk tanaman padi). Sebab itu, manusia yang mengambil manfaat dari pohon itu hendaklah bersyukur kepada Allah karena pada hakikatnya ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya melalui seseorang adalah karunia dan rahmat dari Allah swt. Demikian pula halnya kata-kata baik yang kita ucapkan kepada orang lain, misalnya dalam memberikan ilmu pengetahuan yang berguna, manfaatnya akan didapat oleh orang banyak. Setiap orang yang memperoleh ilmu pengetahuan dari seorang guru haruslah bersyukur kepada Allah karena pada hakikatnya ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya melalui seseorang adalah karunia dan rahmat dari Allah swt. Ibu bapak dalam rumah tangga haruslah senantiasa mempergunakan kata-kata yang baik dan sopan, serta menjauhi ucapan-ucapan kotor dan kasar, karena ucapan-ucapan itu akan ditiru oleh anak-anak mereka. ———- I’dad: Ismail Sumber: Al-Qur’an Kemenag RI. Balasan bagi orang yang menolong orang lain dalam kebaikan adalah bantu jawab,cepat yaaa cara meneladani asmalhusna Al alim tolong di terjemahkan di kumpul hari ini Batasan-batasan yang harus dicapai terkait suatu harta kekayaan sehingga seseorang memiliki kewajiban untuk melakukan zakat, disebut dengan istilah Ketika nabi musa membawa keluarganya ke bukit turisina atau bukit tua dari mana dan mau kemana Bekerja keras merupakan perilaku mulia yang harus dilakukan setiap muslim. di antara tujuan bekerja dalam islam adalah menolak kemungkaran. kemungkara … Beragam sumber bahan pangan membentuk kekayaan budaya pangan indonesia. salah satu olahan pangan nusantara dari bandung yang berbahan dasar dari buah- … Berdasarkan kandungan surat al qashash ayat 77 bagaimana kita terhindar dari api neraka tuliskan 5 perilaku adil dirumah sesuai dengan contoh nya Jakarta - Ketika kita menjalin sebuah persaudaraan tentu ada hak-hak yang perlu dipelihara agar persaudaraan menjadi rukun. Untuk mewujudkannya, memiliki akhlak yang mulia jadi salah satu kuncinya. Rasulullah bersabda, "Hal yang paling banyak memasukkan ke surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak baik." (HR. At-Tirmidzi dan Al Hakim dari hadits Abu Hurairah. Hadits persaudaraan sesama mukmin juga disabdakan oleh Rasulullah, "Orang mukmin itu akrab dan bersatu. Tidak ada kebaikan pada orang yang tidak bersatu dan tidak akrab." (HR. Ahmad, Ath-Thabarani dan Al Hakim). Dikutip dalam buku 'Ensiklopedi Hak dan Kewajiban dalam Islam' oleh Syaikh Sa'ad Yusuf Mahmud Abu Aziz, hadits tentang persaudaraan sesama orang muslim juga diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya di sekitar 'Arasy terdapat mimbar-mimbar dari cahaya. Di atasnya ada kaum yang mengenakan pakaian dari cahaya dan wajah mereka bercahaya. Mereka bukan para nabi dan syuhada. Mereka didengki oleh para nabi dan syuhada." Para sahabat bertanya, "Siapakah mereka itu, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, saling berkumpul karena Allah dan saling mengunjungi karena Allah." (HR. An-Nasai di dalam As-Sunan Al-Kubra). Islam memberikan petunjuk kepada umatnya untuk menjaga persaudaraan. Buku '40 Hadits Sahih: Pedoman Membangun Toleransi' oleh Kotimatul Husna, menjelaskan tentang hadits persaudaraan yang diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Yusuf, dari Malik, dari Ibnu Syihab dari Anas Ibnu Malik, Rasulullah Saw bersabda: "Janganlah kalian saling membenci, mendengki, membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allaj yang bersaudara. Ingat haram bagi seseorang muslim tak bicara kepada saudaranya lebih dari tiga hari." (HR. Al-Bukhari). Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Hujurat ayat 10: إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ Artinya: Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (lus/erd) Ukhuwwah Islamiyyah Pilar Utama Masyarakat Islam Selasa, 10 Juli 2018 07:10 WIB إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٞ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ وَٱلَّذِينَ تَبَوَّءُو ٱلدَّارَ وَٱلۡإِيمَٰنَ مِن قَبۡلِهِمۡ يُحِبُّونَ مَنۡ هَاجَرَ إِلَيۡهِمۡ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمۡ حَاجَةٗ مِّمَّآ أُوتُواْ وَيُؤۡثِرُونَ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ وَلَوۡ كَانَ بِهِمۡ خَصَاصَةٞۚ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفۡسِهِۦ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ ٩ “Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) ´mencintai´ orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung” Dalam ayat lain digambarkan salah satu karakteristik sahabat rasulullah adalah berkasih sayang sesama mereka.مُّحَمَّدٞ رَّسُولُ ٱللَّهِۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلۡكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيۡنَهُمۡۖ “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” (QS. Al-Fath ayat 29) Dalam banyak hadits, Rasulullah SAW juga menggambarkan keadaan seorang muslim dalam hal berkasih sayang, diantaranya “ Kamu akan melihat kepada orang-orang Mukmin itu dalam hal kasih-sayang diantara mereka, dalam kecintaan dan belas kasihan diantara mereka adalah seperti satu tubuh. Jika satu anggota tubuh itu merasa sakit maka akan menjalarlah kesakitan itu pada anggota tubuh yang lain dengan menyebabkan tidak dapat tidur dan merasakan demam.”(HR Bukhari). Bila kita tafakuri peristiwa yang sering terjadi dalam kehidupan kita, misalnya ketika kaki tersandung batu, seluruh bagian tubuh bersimpati dan empati. Otak memerintahkan kaki untuk berhenti berjalan, mata berkaca-kaca, lisan membaca istirja’(Innalillahi..) tangan pun turut serta memegang dan memijit dengan penuh telaten. Hebatnya, semua itu terjadi secara otomatis. Begitulah sunnatullah berjalan. Subhanallah.Bila seorang atau sekelompok mukmin menderita kesulitan, maka mukmin yang lain juga seharusnya merasakan itu. Itulah makna ukhuwah sesungguhnya. Islam mendorong Umatnya untuk menerjemahkan ukhuwah dalam kehidupan sehari-hari. Agar mereka dapat merasakan apa yang diderita saudaranya, untuk selanjutnya memberikan bantuan apapun bentuknya agar meringankan beban dan penderitaan saudaranya itu.Kasih sayang sesama muslim lahir dari rasa persaudaraan yang tulus. Rasa persaudaraan sesama muslim inilah yang sering kita sebut ukhuwwah islamiyyah. Ukhuwah dapat diperoleh dari penyatuan antara ikatan hati dari seorang mukmin.
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” Senada dengan ayat tersebut, Rasulullah SAW bersabda: “Mukmin satu sama lainnya bagaikan bangunan yang sebagiannya mengokohkan bagian lainnya.” (HR. Bukhari) Keutamaan Ukhuwah Islamiyah Dari ukhuwah Islamiyah lahir banyak keutamaan, pahala, dampak positif pada masyarakat dalam menyatukan hati, menyamakan kata, dan merapatkan barisan. Orang-orang yang terikat dengan ukhuwah Islamiyah memiliki banyak keutamaan, di antaranya:1. Merasakan buah dari lezatnya iman. Rasulullah SAW bersabda: “Ada tiga golongan yang dapat merasakan manisnya iman: orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari mencintai dirinya sendiri, mencintai seseorang karena Allah, dan ia benci kembali pada kekafiran sebagaimana ia benci jika ia dicampakkan ke dalam api neraka.” (HR. Bukhari) 2. Berada dalam naungan cinta Allah, Di akhirat Allah SWT berfirman,“Di mana orang-orang yang saling mencintai karena-Ku? maka hari ini aku akan menaungi mereka dengan naungan yang tidak ada naungan kecuali naungan-Ku.” (HR. Muslim).Rasulullah SAW. bersabda,“Ada seseorang yang mengunjungi saudaranya di sebuah desa. Di tengah perjalanan, Allah mengutus malaikat-Nya. Ketika berjumpa, malaikat bertanya, “Mau kemana?” Orang tersebut menjawab, “Saya mau mengunjungi saudara di desa ini.” Malaikat bertanya, “Apakah kau ingin mendapatkan sesuatu keuntungan darinya?” Ia menjawab, “Tidak. Aku mengunjunginya hanya karena aku mencintainya karena Allah.” Malaikat pun berkata, “Sungguh utusan Allah yang diutus padamu memberi kabar untukmu, bahwa Allah telah mencintaimu, sebagaimana kau mencintai saudaramu karena-Nya.” (HR. Muslim) “Barangsiapa yang mengunjungi orang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah, maka malaikat berseru, ‘Berbahagialah kamu, berbahagialah dengan perjalananmu, dan kamu telah mendapatkan salah satu tempat di surga.” (HR. At-Tirmidzi) 4. Bersaudara karena Allah adalah amal mulia dan mendekatkan diri kepada Allah.Rasul pernah ditanya tentang derajat iman yang paling tinggi, beliau bersabda, “…Hendaklah kamu mencinta dan membenci karena Allah…” Kemudian Rasul ditanya lagi, “Selain itu apa wahai Rasulullah?” Rasul menjawab, “Hendaklah kamu mencintai orang lain sebagaimana kamu mencintai dirimu sendiri, dan hendaklah kamu membenci bagi orang lain sebagaimana kamu membenci bagi dirimu sendiri.” (HR. Imam Al-Munziri)5. Diampuni dosanya oleh Allah. Rasulullah SAW bersabda, “Jika dua orang Muslim bertemu dan kemudian mereka saling berjabat tangan, maka dosa-dosa mereka hilang dari kedua tangan mereka, bagai berjatuhan dari pohon.” Persaudaraan yang terjaga dengan tali Allah merupakan kenikmatan yang diberikan Allah atas jamaah Muslimah; yaitu nikmat yang diberikan bagi mereka yang dicintai dan dikehendaki Allah dari hamba-hamba-Nya. Hal ini mengingatkan kepada kita akan nikmat yang begitu besar, dan mengingatkan kita bagaimana kita sebelumnya dalam keadaan jahiliyah dan saling bermusuhan. Tidak ada seorang pun yang tidak memiliki permusuhan antara kaum Aus dan Khazraj di kota Madinah sebelum Islam. Namun setelah masuk Islam, Allah menyatukan hati di antara mereka. Tidak ada solusi sedikit pun kecuali Islam yang dapat menyatukan hati yang beragam bentuknya, tidak ada yang terjadi kecuali karena tali Allah yang dapat menyatukan mereka menjadi saudara, dan tidak mungkin hati-hati itu akan bersatu kecuali karena ukhuwah fillah Imam Hady Nurzaman Anggota Dewan Pengawas KSPPS Bmt itQan |