Perubahan yang terjadi pada sistem pemerintahan di Indonesia setelah masuknya budaya India

Perubahan yang terjadi pada sistem pemerintahan di Indonesia setelah masuknya budaya India

Candi prambanan adalah salah satu bukti pengaruh budaya India pada Indonesia di zaman Kerajaan Hindu-Buddha. (Pixabay.com)

Bobo.id - Kebudayaan Indonesia dipengaruhi oleh banyak budaya asing, salah satunya adalah budaya India, teman-teman.

Pengaruh budaya India di Indonesia bisa dilihat dari beberapa bukti yang bertahan hingga sekarang masih mengakar di berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.

Budaya India bisa diterima oleh penduduk Indonesia zaman kuno karena adanya interaksi persahabatan dari para pedagang dan cendekiawan India yang singgah di Indonesia pada zaman itu.

Pengaruh budaya India di Indonesia terjadi melalui proses asimilasi dan akulturasi.

Asimilasi budaya adalah pembauran suatu kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas budaya asli sehingga membentuk satu kebudayaan baru.

Sedangkan akulturasi budaya adalah suatu proses sosial saat suatu kelompok manusia dengan budaya tertentu dihadapkan dengan unsur budaya asing

Lalu budaya asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan asli kelompok tersebut.

Pengaruh budaya India sudah berlangsung sejak masa prasejarah yang ditandai oleh berdirinya kerajaan Hindu-Buddha abad ke-4 hingga ke-15 Masehi.

Contoh-contoh Pengaruh Budaya India yang Masuk ke Indonesia

Baca Juga: Perbedaan Asimilasi dan Akulturasi dalam Perkembangan Budaya

Contoh pengaruh budaya India yang masuk ke Indonesia bisa dilihat dari aspek bahasa dan sastra, kesusastraan (karya sastra), kesenian, kepercayaan, sistem penanggalan, sistem pemerintahan, dan sistem sosial.

Yuk, kita bahas contoh pengaruh budaya India yang masuk ke Indonesia satu persatu.


Page 2

Niken Bestari Kamis, 7 April 2022 | 19:10 WIB

Perubahan yang terjadi pada sistem pemerintahan di Indonesia setelah masuknya budaya India

Candi prambanan adalah salah satu bukti pengaruh budaya India pada Indonesia di zaman Kerajaan Hindu-Buddha. (Pixabay.com)

1. Bahasa dan sastra

Pengaruh budaya India dalam bidang bahasa dan aksara Indonesia terlihat dari penggunaan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta oleh kerajaan Hindu-Buddha Indonesia.

Pada pertengahan abad ke-8 Masehi, huruf Pallawa berakulturasi dengan kebudayaan Jawa dan menghasilkan huruf Jawa Kuno atau huruf Kawi.

2. Kesusastraan (karya sastra)

Pengaruh budaya India dalam karya sastra juga berpengaruh pada bidang kesusastraan Indonesia.

Sebab, Bangsa India mengenalkan cerita Mahabharata dan Ramayana kepada pujangga-pujangga Indonesia.

Pada perkembangannya kesusastraan ini, pujangga-pujangga Jawa menambahkan nilai-nilai kebudayaan Jawa terhadap cerita Mahabharata dan Ramayana.

Baca Juga: Inilah Jenis-Jenis Peninggalan Sejarah, Ada Prasasti dan Candi

Jadi, pengaruh budaya India pada kesusastraan Indonesia adalah dengan cara akulturasi.

3. Kesenian

Pengaruh budaya India dalam bidang kesenian di Indonesia dapat kita lihat pada seni bangunan, seni ukir dan seni patung.

Bangsa India mengenalkan konsep pembangunan candi, relief, dan arca kepada masyarakat Indonesia.


Page 3


Page 4

Perubahan yang terjadi pada sistem pemerintahan di Indonesia setelah masuknya budaya India

Pixabay.com

Candi prambanan adalah salah satu bukti pengaruh budaya India pada Indonesia di zaman Kerajaan Hindu-Buddha.

Bobo.id - Kebudayaan Indonesia dipengaruhi oleh banyak budaya asing, salah satunya adalah budaya India, teman-teman.

Pengaruh budaya India di Indonesia bisa dilihat dari beberapa bukti yang bertahan hingga sekarang masih mengakar di berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.

Budaya India bisa diterima oleh penduduk Indonesia zaman kuno karena adanya interaksi persahabatan dari para pedagang dan cendekiawan India yang singgah di Indonesia pada zaman itu.

Pengaruh budaya India di Indonesia terjadi melalui proses asimilasi dan akulturasi.

Asimilasi budaya adalah pembauran suatu kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas budaya asli sehingga membentuk satu kebudayaan baru.

Sedangkan akulturasi budaya adalah suatu proses sosial saat suatu kelompok manusia dengan budaya tertentu dihadapkan dengan unsur budaya asing

Lalu budaya asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan asli kelompok tersebut.

Pengaruh budaya India sudah berlangsung sejak masa prasejarah yang ditandai oleh berdirinya kerajaan Hindu-Buddha abad ke-4 hingga ke-15 Masehi.

Contoh-contoh Pengaruh Budaya India yang Masuk ke Indonesia

Baca Juga: Perbedaan Asimilasi dan Akulturasi dalam Perkembangan Budaya

Contoh pengaruh budaya India yang masuk ke Indonesia bisa dilihat dari aspek bahasa dan sastra, kesusastraan (karya sastra), kesenian, kepercayaan, sistem penanggalan, sistem pemerintahan, dan sistem sosial.

Yuk, kita bahas contoh pengaruh budaya India yang masuk ke Indonesia satu persatu.

Jakarta -

Masuknya unsur budaya India ke Indonesia menyebabkan kebudayaan Indonesia tidak kehilangan kepribadiannya. Hal ini disampaikan dalam buku Sejarah SMA Kelas 2 oleh Tugiyono KS, dkk.


Dalam perkembangannya, pengaruh masuknya unsur budaya India ke Indonesia menyebabkan munculnya budaya Indonesia baru yang coraknya masih terlihat sampai sekarang.


Beberapa budaya Indonesia yang memiliki unsur budaya India yaitu adanya teori Kasta. Hindu sangat kental dengan sistem kasta. Ketika agama dan kebudayaan Hindu berkembang di Indonesia, sistem kasta tidak berlaku mutlak seperti negara asalnya di India. Sistem kasta dikenal dalam ajaran agama saja, tetapi tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dikutip dari penelitian Amalia Irfani, dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam STAIN Pontianak dalam Jurnal Dakwah Al Hikmah.


Pada bidang seni, budaya Indonesia yang memiliki unsur budaya India dapat dilihat dari bangunan candi. Bangunan candi di Indonesia diadaptasi dari kebudayaan India pada masa Hindu-Budha. Perbedaannya, banguanan candi di India berfungsi sebagai tempat pemakaman, sementara di Indonesia sebagai tempat pemujaan. Dengan begitu, bahasa Indonesia hanya mengambil unsur kebudayaan India namun tetap bernuansa lokal Indonesia.


Pada konsep pemerintahan, unsur budaya India yang masuk ke Indonesia yaitu adanya konsep raja dan kerajaan. Indonesia baru mengenal konsep kesukuan yang dipimpin seorang kepala suku dengan wilayah terbatas. Kepala suku dipilih berdasar kekuatan fisik dan kekuatan magis yang dimiliki. Munculnya kerajaan Kutai di Kalimantan Timur adalah salah satu bukti sejarahnya masuknya unsur budaya India ke Indonesia.


Menurut para ahli sejarah, Kerajaan Kutai pada mulanya hanya setingkat suku yang dipimpin oleh kepala suku yang disebut Kudungga. Kutai mulai terlihat menjadi sebuat kerajaan sejak pemerintahan Raja Aswawarman.


Masuknya unsur budaya India ke Indonesia dan teorinya


Masuknya unsur budaya India ke Indonesia menyebabkan kebudayaan Indonesia tidak kehilangan kepribadiannya. Hubungan India dan Indonesia dirintis melalui perdagangan. Dalam hubungan ini, turut serta pendata yang berkunjung ke Indonesia. Kemudian, orang Indonesia yang belajar dari para pendeta India turut berpengaruh dalam penyebaran budaya India.


Orang Indonesia pergi ke tempat asal gurunya di India untuk berziarah dan menambah ilmu pengetahuan tentang keagamaan. Setelah kembali dengan bekal pengetahuan yang cukup, orang Indonesia lalu menyebarkan yang mereka ketahui dengan bahasanya sendiri. Ini membuat ajaran yang mereka sebarkan lebih cepat dan lebih mudah diterima di Indonesia, seperti dikutip dari buku Sejarah SMA Kelas 2 oleh Tugiyono KS, dkk.


Hubungan dagang antara Indonesia dan India mengakibatkan masuknya unsur budaya India ke Indonesia. Proses sesungguhnya yang terjadi belum dapat diungkapkan sepenuhnya oleh peneliti. Pada intinya, pendapat peneliti terbagi dua. Pertama, bertolak pada anggapan bahwa bangsa Indonesia berlaku pasif pada proses tersebut. Kedua, yang tumbuh lebih akhir memberi peranan aktif pada bangsa Indonesia.


Peneliti yang berpendapat pertama beranggapan bahwa telah terjadi kolonisasi oleh orang-orang India. Koloni-koloni orang India menjadi pusat penyebaran budaya India di Indonesia. Ada juga yang berpendapat kolonisasi ini disertai penaklukan.


Dalam proses masuknya budaya India menurut gambaran di atas, yang berperan utama adalah golongan prajurit atau kasta ksatria. Ilmuwan Indologi dan Indonesia Frederik David Kan Bosch menyebut hal ini sebagai hipotesa ksatria.


Pendapat lain yang masih berpegang pada anggapan adanya kolonisasi bangsa India terhadap bangsa Indonesia adalah hipotesa yang semula diajukan Krom. Ia berpendapat, karena hubungan ini terjadi karena perdagangan, maka orang India di Indonesia terbanyak adalah pedagang dari kasta vaisya (waisya).


Hipotesa vaisya sejarawan Nicolaas Johannes Krom memperkirakan adanya perkawinan antara para pedagang dengan perempuan Indonesia. Perkawinan, menurut Krom, merupakan saluran penyebaran pengaruh yang penting.


Sementara itu, J.C. Van Leur berpendapat, masuknya unsur budaya India ke Indonesia dibawa oleh orang India golongan Brahmana yang datang atas undangan penguasa di Indonesia.


Penguasaan yang luas dan mendalam mengenai kitab-kitab suci menempatkan para brahmana sebagai purohita yang memberi nasihat raja. Sehingga, brahmana bukan hanya memberi pengaruh dalam bidang keagamaan, juga mengenai pemerintahan, peradilan, perundang-undangan, dan lain-lain.


Nah gimana detikers, udah paham ya dampak masuknya unsur budaya India ke Indonesia?

Simak Video "Ritual Tari Sodoran di Hari Raya Karo Suku Tengger Probolinggo"


[Gambas:Video 20detik]
(lus/lus)