Perubahan apa saja yanag terjadi di masa puber ada 4macam sebutkan secra singkat

Puber atau pubertas merupakan salah satu tanda anak mama sudah menginjak usia remaja. Perlu Mama ketahui bahwa waktu puber setiap anak berbeda, lho Ma.

Ada yang mengalami puber lebih cepat dan adapula yang waktu pubernya terlambat. Tenang, hal tersebut masih normak kok, Ma. Pasalnya ada berbagai faktor yang mempengaruhi datangnya waktu puber seorang anak.

Datangnya masa puber biasanya ditandai dengan perubahan yang terjadi pada tubuh , organ vital serta emosi anak. Perubahan tersebut dipicu oleh kerja hormon pelepas gonadotropin (GnRH) dari hipotalamus pada kelenjar hipofisis anterior.

Perubahan apa saja yang terjadi ya, Ma?

Berikut Popmama.com telah merangkum informasinya untuk Mama ketahui.

Perubahan Fisik Anak Perempuan

Perubahan apa saja yanag terjadi di masa puber ada 4macam sebutkan secra singkat
Pixabay/Atlantios

Masa pubertas anak perempuan biasanya datang lebih cepat dibandingkan anak laki-laki, yakni antara usia 10 hingga 13 tahun. Nah, ini tahapan perkembangan fisik anak perempuan saat memasuki masa puber.

  • Payudara mulai tumbuh. Ciri utama yang tampak saat anak perempuan mulai memasuki masa puber adalah berkembangnya kedua payudara. Puting payudara mulai tumbuh dan aerola atau area kehitaman di sekitar puting juga mulai membesar.
  • Muncul rambut halus. Kemudian di beberapa bagian tubuh seperti ketiak dan daerah pubis mulai tumbuh rambut halus.
  • Bentuk tubuh berubah seiring dengan bertambahnya lemak tubuh. Seperti tubuh orang dewasa, tubuh anak mama mulai memiliki bentuk. Hal ini bisa dilihat pada area dada, pinggul, paha, dan lengan. Selain itu, tinggi badan anak juga akan mengalami perkembangan yang pesat.
  • Wajah dan kulit berminyak. Perubahan hormon dalam tubuh memicu ‘bekerjanya’ kelenjar minyak pada kulit, terutama di daerah wajah, sehingga rentan menyebabkan munculnya jerawat jika wajah tidak rutin dibersihkan.
  • Menstruasi. Pada akhirnya, seluruh tanda yang muncul pada perubahan fisik anak mama akan diakhiri dengan munculnya menstruasi. Sayangnya, banyak Orangtua yang justru menganggap masa pubertas anak diawali dengan munculnya menstruasi. Padahal masa pubertas terjadi jauh sebelum menstruasi muncul. Pada masa inilah anak membutuhkan asupan nutrisi yang cukup.
  1. Jangan Disepelekan, Anak Haus Berlebihan Pertanda Diabetes Insipidus
  2. 9 Rekomendasi Sleeping Mask untuk Atasi Jerawat pada Remaja
  3. 5 Resep Olahan Cokelat yang Mudah Dibuat, Dessert Kesukaan Anak!

Perubahan Fisik Anak Laki-laki

Perubahan apa saja yanag terjadi di masa puber ada 4macam sebutkan secra singkat
Pixabay/Kapa65

Berbeda dengan anak perempuan, perubahan fisik yang terjadi pada anak laki-laki saat puber biasanya datang lebih lambat, yakni antara usia 12 hingga 13 tahun. Ini tahapan perubahan fisik yang dialami anak laki-laki saat puber:

  • Penis membesar. Perubahan pertama yang tampak pada tubuh anak laki-laki yang sedang puber adalah membesarnya ukuran testis atau penis. Selanjutnya diikuti dengan tumbuhnya rambut halus di area kemaluan dan ketiak anak.
  • Ejakulasi. ‘Bekerja’nya hormon testoteron seriring dengan berkembangnya ukuran penis anak, dapat menyebabkan terjadinya ejakulasi. Inilah saat dimana anak laki-laki mama mengalami perkembangan pematangan seksual yang pesat. Kondisi ini umumnya terjadi saat anak berusia 12-16 tahun. Ejakulasi ditandai dengan mimpi basah atau ereksi yang terjadi secara spontan saat anak bangun tidur.
  • Massa otot membesar. Selanjutnya, anak laki-laki akan mengalami perubahan massa otot yang dapat dilihat dari bentuk dada yang melebar dan terkadang muncul rambut halus, serta bagian lengan dan kaki yang mulai berotot.
  • Perubahan suara. Jangan kaget jika suara anak mama tiba-tiba terdengar lebih berat ya, Ma. Pasalnya testoteron menyebabkan tulang rawan dalam kotak suara tumbuh lebih besar dan tebal. Nah, inilah yang menyebabkan pita suara bergetar di frekuensi yang lebih rendah sehingga suara anak pun terdengar lebih berat atau dalam.
  • Wajah berminyak dan berjerawat. Serupa dengan anak perempuan, hormon yang berkembang saat puber mempengaruhi kelenjar minyak, terutama di area wajah. Hal inilah yang menyebabkan pori-pori tersumbat sehingga muncul jerawat pada wajah.
  • Muncul kumis atau jenggot. Beberapa anak akan menemukan kumis atau jenggot tipis yang tumbuh di wajah mereka.

Puncak dari pertumbuhan fisik anak laki-laki biasanya terjadi pada usia 14 hingga 17 tahun yang ditandai dengan postur tubuh yang lebih tinggi, besar dan kuat. Berikutnya, pertumbuhan anakpun mulai melambat.

Jika anak mama sudah mengalami tanda-tanda diatas, kemungkinan besar anak mama sedang mengalami masa puber. Tidak perlu khawatir, Ma.

Pastikan anak mendapat asupan nutrisi yang cukup dan seimbang guna menunjang masa pertumbuhannya.

Pada masa ini, sebaiknya pengertian dan diskusikan kepada anak mengenai perubahan apa saja yang akan terjadi pada tubuhnya dan bagaimana efek yang akan ia rasakan. Dengan begitu, anak akan merasa lebih siap dan paham pada apa yang terjadi pada tubuhnya.

Baca juga:

  • 5 Masalah puber yang paling sering terjadi pada remaja
  • Lebih lambat dari anak perempuan! Ini fakta puber pada anak lelaki

Orangtua sebagai Teman

Perubahan apa saja yanag terjadi di masa puber ada 4macam sebutkan secra singkat
Freepik/tirachardz

Penting bangi orangtua pintar-pintar memposisikan diri dalam menghadapi anak di masa puber.

Dokter kandungan dari Loyola University Health System di Maywood III, dr. Akua Afriyie mengatakan kebanyakan anak remaja di masa pubertas tanpa pengetahuan yang cukup.

Pubertas umumnya dimulai sejak anak berusia 8-9 tahun dengan tumbuhnya rambut halus disekitar ketiak dan organ intim.

Kemudian diikuti pertumbuhan payudara pada umur 9-10 tahun menstruasi rata-rata pada umur 12 tahun pada perempuan. Untuk laki-laki mengalami mimpi basah.

Di fase ini anak mulai merasa dirinya sudah dewasa. Bagaimana cara orangtua komunikasi dengan anak menjadi hal yang penting.

Anak tidak suka dirinya dianggap masih kecil dan tidak tahu apa-apa. Mama perlu menganggap anak sebagai seorang teman.

Orangtua bisa membuka obrolan atau diskusi dengan menanyakan apakah ada teman-temannya yang sudah berubah secara fisik. Misalnya mulai terlihat jakun, berkumis, berjenggot untuk laki-laki dan untuk teman-teman perempuan yang sudah menggunakan bra atau menstruasi.

Ciptakan hubungan yang baik dan tingkatkan kedekatan dengan anak, sehingga orangtua bisa mendampingi di masa pubernya.

Sering mengajak diskusi atau ngobrol ringan bisa menghilangkan jarak antara orangtua dan anak.

Cobalah untuk membuat anak merasa nyaman sehingga anak bisa lebih terbuka kepada orangtua secara leluasa.

Baca juga:

  • 7 Rekomendasi Mainan Edukasi yang Cocok untuk Anak 6 Tahun
  • Potret Negara Lain yang Sudah Kembali Membuka Sekolah
  • Mama Harus Tahu: Penyebab Sikap Agresif pada Anak dan Penanganannya

Pubertas merupakan salah satu fase penting yang dialami setiap anak usia remaja. Namun, banyak remaja yang tidak tahu bagaimana cara menyikapi masa pubertas.

Hal ini tentunya wajar, karena pubertas memang membawa banyak perubahan yang membingungkan. Mulai dari perubahan pada fisik, hingga emosi dan suasana hati.

Namun, Moms bisa kok mengajak remaja menyikapi masa pubertas sebagai perjalanan yang menyenangkan. Yuk, simak tipsnya berikut ini!

Baca juga: Moms, Ketahui Tanda hingga Cara Mencegah Pubertas Dini pada Anak

Cara Menyikapi Masa Pubertas pada Remaja

Bicara soal cara menyikapi masa pubertas, tentunya perlu waktu dan kesabaran.

Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk membantu anak melewati pasang surut pubertas adalah mempersiapkannya untuk perubahan yang tak terelakkan.

Pastikan untuk memberi tahu ia bahwa Moms akan selalu siap membantu dan ia bisa bertanya tentang apapun.

ADVERTISEMENT

Perubahan apa saja yanag terjadi di masa puber ada 4macam sebutkan secra singkat

Namun, jika ia butuh privasi, Moms juga harus memahami dan memberinya keleluasaan.

Baik pada remaja laki-laki ataupun perempuan, masa pubertas bisa menjadi waktu yang canggung dan membingungkan.

Mereka mungkin merasa bingung bagaimana menghadapi berbagai perubahan yang terjadi.

Moms bisa memberi tahu mereka bahwa semua perubahan itu adalah normal. Lalu, bagaimana langkah selanjutnya untuk membantu anak melewati masa pubertas?

Berikut ini beberapa tipsnya:

1. Ajari Cara Merawat Diri

Perubahan apa saja yanag terjadi di masa puber ada 4macam sebutkan secra singkat

Foto: verywellfamily.com

Ketika memasuki masa pubertas, remaja biasanya akan berkeringat lebih banyak yang memicu bau badan.

Jadi, remaja harus lebih berhati-hati tentang kebersihan pribadi mereka.

Studi pada 2017 di Ethiopian Journal of Health Sciences menunjukkan, praktik kebersihan pribadi yang buruk menjadi penyebab utama peningkatan penyakit menular di negara berkembang.

Ingatkanlah remaja untuk mandi setiap hari dan memakai pakaian bersih. Memakai deodoran setiap pagi juga akan membantu mencegah timbulnya bau badan yang mengganggu.

Pada remaja perempuan, Moms harus mengajarkan cara menggunakan pembalut dengan benar.

Beri tahu juga bahwa organ genital perlu dijaga kebersihannya, terutama saat menstruasi. Jangan biarkan celana dalam menjadi lembap, karena bisa memicu pertumbuhan jamur.

Pada remaja laki-laki, jelaskan bahwa tumbuhnya kumis dan jenggot adalah bagian dari masa pubertas yang normal.

Untuk menjaga penampilan tetap rapi, Dads bisa memberi contoh cara bercukur yang benar.

Jika Moms atau Dads merasa tidak nyaman untuk mengajari keterampilan baru ini pada anak remaja, meminta bantuan pada kakak, sepupu, atau sahabat juga bisa jadi pilihan.

ADVERTISEMENT

Perubahan apa saja yanag terjadi di masa puber ada 4macam sebutkan secra singkat

Selain itu, Moms juga bisa arahkan mereka untuk mencari referensi di internet, soal cara bercukur, atau informasi lainnya.

Baca juga: Batas Telat Haid pada Remaja, Kapan Moms Perlu Waspada?

2. Mengatasi Masalah Jerawat

Perubahan apa saja yanag terjadi di masa puber ada 4macam sebutkan secra singkat

Foto: Orami Photo Stock

Selama masa pubertas, perubahan hormonal bisa menyebabkan munculnya jerawat. Kulit remaja juga dapat menjadi kering atau berminyak.

Untuk mengatasi masalah ini, pastikan untuk mencuci muka 2 kali sehari dengan sabun pembersih yang lembut.

Beri tahu juga pada remaja untuk tidak memencet atau mengorek jerawat, karena hanya akan memperburuk masalah.

Jika memiliki jerawat serius yang tidak kunjung sembuh, ajaklah remaja untuk menemui dokter kulit.

3. Menghadapi Percepatan Pertumbuhan

Perubahan apa saja yanag terjadi di masa puber ada 4macam sebutkan secra singkat

Foto: irishtimes.com

Jangan kaget ya Moms, kalau melihat Si Kecil yang tadinya mungil jadi tumbuh sangat tinggi.

Beberapa remaja mengalami percepatan pertumbuhan selama masa pubertas, dan ini normal.

Hal yang bisa Moms lakukan adalah memastikan kebutuhan anak tercukupi.

Perhatikan apakah baju dan celana yang biasa dipakai jadi sempit. Jika iya, belikan atau ajak anak untuk belanja baju, celana, atau sepatu bersama.

Untuk remaja perempuan, Moms juga harus membelikan bra untuknya. Pastikan memilih bra yang berukuran pas, tidak kekecilan ataupun terlalu longgar.

Pilih juga bra yang berbahan katun, agar nyaman dan bisa menyerap keringat dengan baik.

Jika remaja perempuan Moms bertanya tentang mengapa satu sisi payudara lebih besar dari yang lain, beri penjelasan bahwa ini normal.

Seiring waktu, pertumbuhan payudara akan merata. Namun, tetap normal jika wanita memiliki ukuran payudara kanan dan kiri yang tidak sama persis.

Baca juga: Tips dan Rekomendasi Memilih Bra untuk Remaja yang Tepat, Harus Nyaman Moms!

4. Mengatasi Perubahan Emosional

Perubahan apa saja yanag terjadi di masa puber ada 4macam sebutkan secra singkat

Foto: foothillsacademy.org

Cara menyikapi masa pubertas remaja selanjutnya adalah mengatasi perubahan emosional yang terjadi.

Pubertas disebabkan oleh meningkatnya hormon estrogen dan testosteron.

Hormon-hormon ini tidak hanya memengaruhi penampilan tubuh, tetapi juga emosi. Akibatnya, remaja mungkin lebih mudah marah atau emosional daripada sebelumnya.

Tidak banyak yang dapat Moms lakukan tentang hal ini, tetapi cobalah untuk mengenali perubahan emosional anak dan beri ruang untuk ia menenangkan diri.

Terkadang, yang mereka rasakan hanyalah lelah atau tidak nyaman dengan perubahan tubuh, sehingga yang diperlukan hanya beristirahat.

Namun, katakan padanya bahwa Moms selalu siap jika ia butuh teman untuk berkeluh kesah.

Cara lain yang bisa dicoba adalah, ajak anak untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan, atau sekadar berolahraga bersama.

Olahraga dapat membantu mengatasi kecemasan yang mungkin dialami akibat berbagai perubahan selama masa pubertas.

Membiarkan anak remaja untuk menjalani kegiatan sepulang sekolah juga bermanfaat, menurut studi pada 2011 di jurnal Developmental Psychology.

Hal ini dapat membantu mengalihkan perhatian anak dari masalah pubertas, tetapi tetap berdampak positif.

Baca juga: Gangguan Hormon, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!

5. Beri Pemahaman Tentang Penyakit Menular Seksual

Perubahan apa saja yanag terjadi di masa puber ada 4macam sebutkan secra singkat

Foto: Orami Photo Stock

Pada titik tertentu selama masa pubertas, anak remaja mungkin akan mulai merasakan hasrat seksual.

Namun, hanya karena ada hasrat, remaja belum bisa dikatakan siap secara emosional untuk berhubungan intim.

Moms bisa coba buka diskusi mengenai hal ini, misalnya dengan menanyakan apakah ada teman lawan jenis yang membuatnya tertarik.

Lalu, lanjutkan dengan memberi pemahaman bahwa ketertarikan tersebut adalah hal yang wajar dimiliki.

Kemudian, beri penjelasan juga bahwa hubungan intim harus dilakukan dengan aman, untuk menghindari penyakit menular seksual. Misalnya dengan menggunakan kondom.

Namun, jelaskan juga bahwa risiko penularan penyakit tetap bisa terjadi.

Oleh karena itu, sebaiknya minta ia untuk menunda berhubungan intim hingga usianya sudah cukup dewasa.

Penting juga untuk mewanti anak remaja, agar tidak membiarkan siapapun menyentuh tubuhnya tanpa izin.

Begitu pula sebaliknya, saat ingin menyentuh tubuh lawan jenis, pastikan untuk meminta izin terlebih dahulu dan jangan memaksa.

6. Pastikan Anak Remaja Punya Seseorang untuk Diajak Bicara

Perubahan apa saja yanag terjadi di masa puber ada 4macam sebutkan secra singkat

Foto: Orami Photo Stock

Bila remaja tampak nyaman dengan Moms, maka jadilah orang yang selalu ada untuk mendengarkan mereka.

Namun, jika ia lebih nyaman bicara dengan kakak, sepupu, atau teman dekat yang lebih tua, Moms bisa minta bantuan pada mereka.

Remaja seringkali bingung tentang cara menyikapi masa pubertas, dengan berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya.

Untuk melewati masa ini dengan baik, ia butuh teman bicara yang menurutnya nyaman.

Baca juga: Jerawat Papula, Ketahui Penyebab dan Cara Menghilangkannya

Jika Moms merasa mereka butuh bantuan ahli, ajaklah mereka untuk menemui dokter atau psikolog.

Perlu diketahui bahwa masalah kesehatan mental, seperti depresi, rentan terjadi pada usia remaja.

Jadi, Moms harus mengenali tanda-tandanya, dan ajak mereka untuk mencari bantuan ahli.

Itulah pembahasan mengenai cara menyikapi masa pubertas pada remaja, yang penting untuk Moms ketahui. Semoga informasi tersebut bisa bermanfaat ya, Moms!

Sumber

  • https://www.ajol.info/index.php/ejhs/article/view/155578
  • https://doi.apa.org/doi/10.1037/a0024091
  • https://raisingchildren.net.au/pre-teens/development/puberty-sexual-development/puberty-helping-your-child
  • https://www.wikihow.com/Deal-With-Puberty
  • https://www.verywellfamily.com/make-puberty-easier-for-your-tween-3935326