Pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan ancaman terhadap pertahanan nasional jika

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.           Pengertian Ketahanan Nasional

Pengertian Ketahanan Negara Ketahanan berasal dari bahasa jawa yaitu ³tahan´ artinya kuat, tangguh dan ulet.ketahanan berarti kekuatan, ketangguhan, keuletan.Jadi ketahanan negara adalah kondisi dinamik bangsa yang meliputi segenapaspek kehidupan nasional yg terintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan yangmengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalammenghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas , identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional. Konsepsi ketahanan negara adalah konsep pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam aspek kehidupan secara utuh, menyeluruh dan terpadu berdasarkan UUD 1945 dan wasantara.

A.    Ciri-Ciri Ketahanan Negara

1. Merupakan kondisi sebagai persyaratan utama negara berkembang

2.   Survive bangsa (cara bangsa bertahan)

3. Sebagai kondisi dinamis bangsa guna mengembangkan kekuatan nasional

4.Untuk menghadapi tantangan, hambatan, ancaman dan gangguan negara Indonesia

5. Menggunakan metode astagatra

6. Berpedoman pada wawasan nasional

7. Dilaksanakan dengan   kemandirian3.

B. Asas-Asas Ketahanan Negara

1. asas kesejahteraan dan keamanan

2. asas menyeluruh dan terpadu

3. asas mawas ke dalam dan ke luar 

4. asas kekeluargaan

C. Sifat-Sifat Ketahanan Negara

1. Mandiri

2. Dinamis

3. Manunggal

4. Wibawa

5. Konsultasi Dan Kerja Sama

       D. Ketahanan negara dalam kehidupan berbangsa dan   bernegara

·         Ketahanan negara aspek alamiah (trigatra):

ü  aspek geografi

ü  aspek kekayaan alam

ü  aspek kependudukan

·         Ketahanan negara aspek sosial (pancagatra)

ü  aspek ketahanan negara ideology

ü  aspek ketahanan negara politik 

ü  aspek ketahanan negara ekonomi

ü  aspek ketahanan negara pertahanan dan keamanan

ü  aspek ketahanan negara sosial budaya

2.2  Aspek – aspek Trigatra

A.    Letak dan Bentuk Geografis

Indonesia terletak pada 6 LU – 11 LS, 95 BT – 141 BT, dilalui garis khatulistiwa yang ditengah-tengahnya terbentang garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2 musim yaitu musim hujan dan kemarau.

B.     Keadaan dan Kemampuan Penduduk

Penduduk ialah semua orang yang menempati suatu daerah tertentu. Kemampuan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan ancaman-ancaman terhadap pertahanan nasional. Tiga faktor kependudukan yang sangat berpengaruh :

·         Kelahiran (Natalitas)

·         Kematian (Mortalitas)

·         Perpindahan (Migrasi)

C.    Keadaan dan kekayaan alam

Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya yang terbatas dan penyebarannya tidak merata. Sehingga menimbulkan ketergantungan dari dan oleh negara dan bangsa lain.

            Bentuk sumber daya alam ada dua :

·         Dapat diperbarui

·         Tidak dapat diperbarui

Sumber daya alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan prinsip atau azaz :

·         Azaz maksimal

Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus betul-betul menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

·         Azaz lestarai

Artinya pengolahan sumber daya alam tidak  boleh menimbulkan kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan alam.

·         Azaz Berdaya saing

Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan sumber daya alam negara lain.

2.3  Aspek – aspek Pancagtra

A.    Ideologi

Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita.Ideologi merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diperjuangkan dalam kehidupan nyata.Ideologi dapat dijabarkan kedalam sistem nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam strategi pembinaan ideologi ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu : Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI, Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI, Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya, Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan, Ideologi pancasila mengakui keaneragaman dalam hidup berbangsa dandijadikan alat untuk menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat, Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus harus mewujudkancita-cita bangsa dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankankepentingan bangsa, Mensosialisasikan pancasila sebagai ideologi humanis, religius, demokratis,nasionalis, dan berkeadilan, Tumbuhkan sikap positif terhadap warga negara dengan meningkatkanmotivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa.

B.     Politik      

Dalam hal ini politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaanyang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikaninput dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output.Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara sangat menentukankehidupan politik di negara yang bersangkutan. Upaya bangsa Indonesiauntuk meningkatkan ketahanan di bidang politik adalah upaya mencarikeseimbangan dan keserasian antara keluaran dan masukan berdasarkan pancasila dan merupakan pencerminan dari demokrasi pancasila.

C.    Ekonomi

Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakatdalam mengelola faktor produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upayameningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang dan jasa secaramerata ke seluruh wilayah negara.Upaya untuk menciptakan ketahan ekonomi adalah‡ Sistem ekonomi diarahkan untuk kemakmuran rakyat.

Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dantidak dibenarkan adanya monopoli‡ Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan selaras antarsektor ‡ Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar kekeluargaan.‡ Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya harus dilaksanankan secaraselaras dan seimbang antarwilayah dan antarsektor ‡ Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan dalam meningkatkan kemandirianekonomi. Ketahanan dibidang ekonomi dapat ditingkatkan melalui pembangunan nasional yang berhasil, namun tidak dapat dilupakan faktor-faktor non-teknis dapat mempengaruhi karena saling terkait dan berhubungan.

D.    Sosial Budaya

Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa yang berisai keuletan untuk mengembangkankekuatan nasional dalmmenghadapi dan mengatasi ATHG, baik dari dalam maupun luar, baik yanglangsung maupun yang tidak langsung, yang membahayakan kelangsunganhidup sosial NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945.Sedangkan esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya. Dengan demikian, ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial budaya dimana setiap wargamasyarakat dapat mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap potensinya berdasarkan nilai-nilai pancasila.

E.     Pertahanan dan Keamanan

Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletandan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ATHG yang membahayakanidentitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan pancasiladan UUD 1945.Ketahanan dibidang keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa dalamupaya bela negara, dimana seluruh IPOLEKSOSBUD-HANKAM disusun,dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi, terorganisasi untuk menjaminterselenggaranya Sistem Ketahan NasionalPrinsip ± prinsip Sistem Ketahanan Nasional antara lain :‡ Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan‡ Pertahanan keamanan dilandasi dengan landasan ideal pancasila, landasankonstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara‡ Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkansegenap potensi dan kekuatan nasional‡ Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan Sishankamnas(Sishankamrata).


2.4. Hubungan Trigatra dengan Pancagatra

Antara Trigatra dan Pancagatra serta antar gatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat yang dinamakan korelasi dan interdependensi, dalam arti bahwa:

(1)   Ketahanan Nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan bangsa dan Negara di dalam mendayagunakan secara optimal gatra Alamiah (Trigatra) sebagai modal dasar untuk penciptaan kondisi dinamis yang merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan kehidupan nasional (Pancagatra).

(2)   Ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistic, yaitu suatu tatanan yang utuh, menyeluruh dan terpadu, dimana terdapat saling hubungan antar gatra didalam keseluruhan kehidupan nasional (Astagatra).

(3)   Kelemahan di salah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra lain dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan sebaliknya kekuatan dari salah satu atau beberapa gatra dapat didayagunakan untuk memperkuat gatra lainnya yang lemah, dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan.

(4) Ketahanan Nasional Indonesia bukan merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap gatranya, melainkan suatu resultante keterkaitan yang integrative dari kondisi-kondisi dinamik kehidupan bangsa di bidang-bidang ideology, politik, ekonomi, social budaya, pertahanan dan keamanan. 

Selanjutnya hubungan antar gatra, dikemukakan seperti uraian berikut:

(1) Gatra geografi, Karakter geografi sangat mempengaruhi jenis, kualitas dan persebaran kekayaan alam dan sebaliknya kekayaan alam dapat mempengaruhi karakter geografi.

(2) Antara Gatra Geografi dan Gatra Kependudukan; Bentuk-bentuk kehidupan dan penghidupan serta persebaran penduduk sangat erat kaitannya dengan karakter geografi dan sebaliknya karakter geografi mempengaruhi kehidupan dari pendudukanya.

(3) Antara Gatra Kependudukan dan Gatra Kekayaan Alam; Kehidupan dan penghidupan pendudukan dipengaruhi oleh jenis, kualitas, kuantitas dan persebaran kekayaan alam, demikian pula sebaliknya jenis, kualitas, kuantitas dan persebaran kekayaan alam dipengaruhi oleh faktor-faktor kependudukan khususnya kekayaan alam yang dapat diperbaharui. Kekayaan alam mempunyai manfaat nyata jika telah diolah oleh penduduk yang memiliki kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hubungan Antar gatra Dalam Pancagatra; Setiap gatra dalam Pancagatra memberikan kontribusi tertentu pada gatra-gatra lain dan sebaliknya setiap gatra menerima kontribusi dari gatra-gatra lain secara terintegrasi.

1)   Antara Gatra Ideologi dengan Gatra Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, Pertahanan dan Keamanan, dalam arti ideologi sebagai falsafah bangsa dan landasan idiil negara merupakan nilai penentu bagi kehidupan nasional yang meliputi seluruh gatra dalam Pancagatra dalam memelihara kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian tujuan nasional.

2)   Antara Gatra Politik dengan Gatra Ideologi, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan; Berarti kehidupan politik yang mantap dan dinamis menjalankan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk pengembnagan ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Kehidupan politik bangsa dipengaruhi oleh bermacam hal yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Ia dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan kesadaran politik, tingkat kemakmuran ekonomi, ketaatan beragama, keakraban sosial dan rasa keamanannya.

3)   Antara Gatra Ekonomi dengan Gatra Ideologi, Politik, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan; Berarti kehidupan ekonomi yang tumbuh mantap dan merata, akan menyakinkan kebenaran ideologi yang dianut, mendinamisir kehidupan politik dan perkembangan sosial budaya serta mendukung pengembangan Pertahanan dan Keamanan. Keadaan ekonomi yang stabil, maju dan merata menunjang stabilitas dan peningkatan ketahanan aspek lain.

4)   Antara Gatra Sosial Budaya dengan Gatra Ideologi, Politik, Ekonomi, Pertahanan dan Keamanan; Dalam arti kehidupan sosial budaya yang serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan berkepribadian, akan menyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk kehidupan politik yang berbudaya, kehidupan ekonomi yang tetap mementingkan kebersamaan serta kehidupan pertahanan dan keamanan yang menghormati hak-hak individu. Keadaan sosial yang terintegrasi secara serasi, stabil, dinamis, berbudaya dan berkepribadian hanya dapat berkembang di dalam suasana aman dan damai. Kebesaran dan keseluruhan nilai sosila budaya bangsa mencerminkan tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional baik fisik materiik maupun mental spritual. Keadaan sosial yang timpang dengan kontradiksi di berbagai bidang kehidupan memungkinkan timbulnya ketegangan sosial yang dapat berkembang menjadi gejolak sosial.

5)   Antara Gatra Pertahanan dan Keamanan dengan Gatra Ideologi, Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya; Dalam arti kondisi kehidupan pertahanan dan keamanan yang stabil dan dinamis akan meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif untuk pengembangan kehidupan politik, ekonomi dan sosial budaya. Keadaan pertahanan dan keamanan yang stabil, dinamis, maju dan berkembnag di seluruh aspek kehidupan akan memperkokoh dan menunjang kehidupan ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya. 

2.5.  Korelasi Trigatra dan Pancagatra

Aspek Trigatra Dan PancagatraPancagatra merupakan komponen kenegaraan yang terdiri dari aspek hukum,ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Sedangkan Trigatra terdiri dari letak astronomis bangsa Indonesia, SDM , dan SDA yang dimiliki. Pancagatra dan Trigatra dapat berhubungan erat. Untuk menjadi penentu kemajuan bangsa Indonesia, pancagatradan trigatra harus dikelola dengan baik. Tidak boleh ada kecacatan dalam menguruskedua hal tersebut bila bangsa ini ingin mengalami kemajuan.Sebagai contoh aspek Trigatra yang dimiliki Indonesia sebenarnya sudahmencukupi sebagai modal menjadi bangsa yang terhormat dan terdepan dalam pergaulan dunia. Coba bayangkan, negara Indonesia terletak di tempat yang amatstrategis. Diantara dua benua dan dua samudra. Yang di era globalisasi ini merupakan jalur perdagangan dan lalu lintas internasional (baik laut & udara) yang sangat sibuk.Indonesia dapat mengambil keuntungan dari pungutan retribusi atas tiap kapal lau dan pesawat asing yang melalui wilayah kedaulatan negara kita. Hal itu memang sudahdilakukan namun kadangkala keuntungan tersebut tidak pernah sampai ke kas negaraatau daerah yang mana hasilnya dapat digunakan untuk pembangunan nasionalmaupun daerah. Namun, justru berakhir di kantong para pejabat yang berkepentingan.Hal itu pun berkaitan dengan aspek kedua dari Trigatra yaitu SDM. Negara kitamerupakan negara dengan penduduk terbanyak ke 4 di dunia. Namun, fakta tersebuttidak dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pembangunan nasional. Jikalau sudahdimanfaatkan, itupun tidak dengan cara yang bermatabat. Contoh, Indonesia justrumelakukan pengiriman besar-besaran TKI dan TKW ke luar negeri hingga para TKIdan TKW tersebut berjuluk ³Pahlawan Devisa. Namun dengan cerita yang sangat miris. Contohnya adalah para TKI dan TKW yang mengalami penyiksaan darimajikan dan tidak diperlakukan secara manusiawi. Lalu para masyarakat kita yangkalah kualitas jika dibanding masyarakat luar negeri. Sehingga muncullah slogan Jadi Kuli di Negeri Sendiri´.

Jika pemerintah sadar bahwa pemanfaatanSDM yang dimiliki harus dengan cara yang bermartabat maka pemerintah harusmembuat kebijakan-kebijakan yang membuat terciptanya lapangan pekerjaan. Bukan dengan mengirim TKI atau TKW. Namun andaikan harus mengirim, maka pemerintah wajib memberdayakan para TKI atau TKW dengan kemampuan agar di   luar negeri nanti mendapatkan pekerjaan yang layak. Lalu pemerataan pendidikan dan peningkatan kualitas intelektual individu masyarakat Indonesia.Lalu yang ketiga adalah SDA. Jika kita ingin membahas SDA yang dimiliki oleh bangsa Indonesia pasti tidak akan habis. Apa aja ada di Indonesia. Jika diumpamakanalam Indonesia bagaikan Surga Dunia´dikarenakan keindahan dan beragamnya SDyang dimiliki. Itupun sebelum dihancurkan, dirusak, dieksploitasi besar-besaran olehorang-orang yang gila keuntungan. Indonesia pun tidak dapat menikmati hasileksploitasi SD secara penuh dan menyeluruh karena kebanyakan dinikmati oleh orangasing atau orang berduit yang dekat dengan kekuasaan. Itulah yang membuatIndonesia terus terpuruk. Ketidakberesan dalam mengurus Trigatra akhirnya jugamerembet ke Pancagatra. Karena untuk mengelola pancagtra dan trigatra dibutuhkanorang-orang yang berkualitas baik secara akal maupun moral. Kalau dalam pembentukan manusia yang akan mengelola kedua hal tersebut sudah rusak maka bagaimana kita berharap bangsa ini dapat mengalami kemajuan.

2.6 Potensi Disintegrasi dalam Aspek Tri Gatra dan Panca Gatra


            Namun disamping Astagatra mampu memberikan hal positif yang mendukung ketahanan nasional bahwa astagatra juga memiliki potensi untuk mendisentigrasikan bangsa ini melalui aspek-aspek sebagi berikut:

·         Geografi. Indonesia yang terletak pada posisi silang dunia merupakan letak yang sangat strategis untuk kepentingan lalu lintas perekonomian dunia selain itu juga memiliki berbagai permasalahan yang sangat rawan terhadap timbulnya disintegrasi bangsa. Dari ribuan pulau yang dihubungkan oleh laut memiliki karakteristik yang berbeda-beda dengan kondisi alamnya yang juga sangat berbeda-beda pula menyebabkan munculnya kerawanan sosial yang disebabkan oleh perbedaan daerah misalnya daerah yang kaya akan sumber kekayaan alamnya dengan daerah yang kering tidak memiliki kekayaan alam dimana sumber kehidupan sehari-hari hanya disubsidi dari pemerintah dan daerah lain atau tergantung dari daerah lain. 

·         Demografi. Jumlah penduduk yang besar, penyebaran yang tidak merata, sempitnya lahan pertanian, kualitas SDM yang rendah berkurangnya lapangan pekerjaan, telah mengakibatkan semakin tingginya tingkat kemiskinankarena rendahnya tingkat pendapatan, ditambah lagi mutu pendidikan yang masih rendah yang menyebabkan sulitnya kemampuan bersaing dan mudah dipengaruhi oleh tokoh elit politik/intelektual untuk mendukung kepentingan pribadi atau golongan.

·         Kekayaan Alam. Kekayaan alam Indonesia yang melimpah baik hayati maupun non hayati akan tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi negara Industri, walaupun belum secara keseluruhan dapat digali dan di kembangkan secara optimal namun potensi ini perlu didayagunakan dan dipelihara sebaik-baiknya untuk kepentingan pemberdayaan masyarakat dalam peran sertanya secara berkeadilan guna mendukung kepentingan perekonomian nasional.

·         Ideologi. Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia dalam penghayatan dan pengamalannya masih belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai dasar Pancasila, bahkan saat ini sering diperdebatkan. Ideologi pancasila cenderung tergugah dengan adanya kelompok-kelompok tertentu yang mengedepankan faham liberal atau kebebasan tanpa batas, demikian pula faham keagamaan yang bersifat ekstrim baik kiri maupun kanan.

·         Politik. Berbagai masalah politik yang masih harus dipecahkan bersama oleh bangsa Indonesia saat ini seperti diberlakukannya Otonomi daerah, sistem multi partai, pemisahan TNI dengan Polri serta penghapusan dwi fungsi BRI, sampai saat ini masih menjadi permasalahan yang belum dapat diselesaikan secara tuntas karena berbagai masalah pokok inilah yang paling rawan dengan konflik sosial berkepanjangan yang akhirnya dapat menyebabkan timbulnya disintegrasi bangsa.

·         Ekonomi. Sistem perekonomian Indonesia yang masih mencari bentuk, yang dapat pemberdayakan sebagian besar potensi sumber daya nasional, serta bentuk-bentuk kemitraan dan kesejajaran yang diiringi dengan pemberantasan terhadap KKN. Hal ini dihadapkan dengan krisis moneter yang berkepanjangan, rendahnya tingkat pendapatan masyarakat dan meningkatnya tingkat pengangguran serta terbatasnya lahan mata pencaharian yang layak.

·         Sosial Budaya. Kemajemukan bangsa Indonesia memiliki tingkat kepekaan yang tinggi dan dapat menimbulkan konflik etnis kultural. Arus globalisasi yang mengandung berbagai nilai dan budaya dapat melahirkan sikap pro dan kontra warga masyarakat yang terjadi adalah konflik tata nilai. Konflik tata nilai akan membesar bila masing-masing mempertahankan tata nilainya sendiri tanpa memperhatikan yang lain.

·         Pertahanan dan Keamanan. Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini menjadi bersifat multi dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, hal ini seiring dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi dan komunikasi. Serta sarana dan prasarana pendukung didalam pengamanan bentuk ancaman yang bersifat multi dimensional yang bersumber dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.

Maka sebagai perwujudan Ketahanan Nasional Indonesia yang merupakan suatu model dalam bernegara dapat dicapai melalui peningkatan pemahaman pentingnya memperkokoh nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Kondisi ini dapat diwujudkan dengan berbagai tindakan nyata bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia dengan cara:

a.       Pemulihan dan peningkatan pemahaman masyarakat Indonesia terhadap nilai-nilai dasar semangat perasatuan dan kesatuan bangsa,

b.      Menumbuhkan kesadaran masyarakat Indonesias terhadap semboyan makna Bhinneka Tunggal Eka dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,

c.       Mengimplementasikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara, dalam kehidupan sehari-hari

d.      Menciptakan dinamika kehidupan yang harmonis dengan model pemetaan sistem kehidupan nasional bangsa Indonesia melalui pemahaman dan pengelolaan gatra alamiah dan gatra sosial untuk memperkokoh ketahanan nasional Indonesia.

BAB III

PENUTUP

a.  Kesimpulan

Ketahanan Nasional Indonesia adalah kondisi dinamis suatu bangsa Indonesia yang meliputi segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

Ciri-ciri ketahanan nasional merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang difokuskan untuk mempertahankan eksistensi dan mengembangkan kehidupan bangsa tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak langsung, berisi keuletan dan ketangguhan dalam mengembangkan kekuatan nasional.

Adapun asas-asas Ketahanan Nasional yaitu asas kesejahteraan dan keamanan, asas komprehensif integral atau menyeluruh dan terpadu, asas mawas ke dalam dan mawas ke luar, dan asas kekeluargaan.

Ketahanan Nasional Indonesia mencakup dua aspek yaitu aspek alamiah dan sosial. Tinjauan terhadap Ketahanan Nasional dari aspek trigatra dan pancagatra. Aspek tri gatra meliputi geografi, keadaan alam dan sumber kekayaan alam, serta penduduk sedangkan aspek panca gatra meliputi gatra ideologi, gatra politik, gatra ekonomi, ketahanan sosial- budaya, gatra pertahanan keamanan. Hubungan antar gatra baik dalam tri gatra maupun panca gatra merupakan hubungan timbal balik yang erat dan kait-mengkait secara menyeluruh, dalam arti saling mempengaruhi, kertergantungan yang serasi dan seimbang.

DAFTAR PUSTAKA

·         http://wienda-phy08.blogspot.co.id/2010/11/ketahanan-nasional.html

·         https://polmas.wordpress.com/2014/10/05/ketahanan-nasional

·         sungaisuci-lesmisari.blogspot.com/

·         anggasaputra8.blogspot.com/.../fungsi-tri-gatra-terhadap-ketahanan

·         faizalimam.blogspot.com/.../hubungan-antar-gatra-tugas-makalah.html


Page 2