Pernyataan yang menampilkan perilaku berbakti kepada kedua orang tua

Setiap anak sudah selayaknya memberi contoh perilaku berbuat baik kepada orang tua yang masih hidup. Hal ini tentu bukan lain karena orang tua yang sudah mendidik dan membesarkan seseorang hingga tumbuh menjadi seperti sekarang. Terlebih ibu, beliau lah yang sudah melahirkan dan merawat dengan penuh kasih sayang.

Alasan Berbakti dan Berbuat Baik Kepada Orang Tua Yang Masih Hidup

Sebelum masuk ke contoh perilaku berbuat kepada ayah dan ibu yang masih hidup, terdapat alasan yang perlu diketahui mengapa seseorang harus berbakti. Berikut ini alasan seseorang wajib berbakti dan berbuat baik terhadap orang tua, antara lain:

1. Bentuk Ketaatan Kepada Pencipta

Berbuat kebaikan kepada ayah dan ibu merupakan suatu bentuk ketaatan hamba kepada sang Pencipta. Sehingga sangat dianjurkan bagi seorang anak untuk berbakti dan selalu memuliakan ayah dan ibu. Setelah shalat tepat waktu, Allah swt menyukai amalan seseorang yang berbakti kepada orang tua.

2. Sebab Masuk Surga

Selain sebagai bentuk ketaatan kepada sang Pencipta, orang tua menjadi sebab seseorang masuk surga. Terlebih apabila orangtua sudah lanjut usia, seorang anak wajib berbakti dan berbuat baik terhadap keduanya.

3. Sebab Mendapatkan Ridho

Allah swt akan ridho apabila orangtua ridho begitu juga sebaliknya. Allah swt akan murka apabila orangtua pun marah dan murka. Oleh karena itulah untuk menggapai ridho Allah swt terlebih dahulu untuk meraih ridho orangtua dengan berbakti dan berbuat baik.

4. Sebab Hadir Seseorang Di Dunia

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, jasa kedua orang tua tentu tidak akan pernah terbalaskan. Karena mereka yang sudah merawat, menjaga dan membesarkan seseorang hingga menjadi seperti sekarang ini. Maka alangkah baiknya jika berterimakasih kepada keduanya dengan selalu berbakti dan berbuat baik.

5. Sebab Seseorang Akan Disayang Anak-Anaknya Kelak

Balasan bagi seseorang tentu akan sesuai dengan jenis amal yang sudah dikerjakan. Siapa yang berbakti ke orangtua, maka nanti anak-anaknya juga akan berbakti kepadanya. Untuk itulah sangat penting memuliakan dan berbuat kebaikan kepada ayah dan ibu.

Setelah mengetahui apa saja alasan untuk berbuat kebaikan kepada ayah dan ibu, berikut ini terdapat beberapa contoh perilaku yang bisa diterapkan. Contoh perilaku berbuat baik terhadap orang tua yang masih hidup, antara lain:

1. Selalu Mendoakan

Salah satu kewajiban seorang anak ketika orangtuanya masih hidup adalah mendoakannya setiap waktu. Waktu mustajab doa diijabah yaitu setelah selesai sholat, saat turun hujan, antara adzan dan iqomah, dan lainnya.

Mendoakan orang tua menjadi bentuk nyata perbuatan baik anak terhadap orangtua. Doa anak terhadap orangtua akan menjadi bekal yang berharga nanti di akhirat.

2. Tidak Membangkang

Apabila orangtua memberikan perintah maupun nasihat, sebaiknya anak tidak membangkang dan melawan. Hal ini merupakan cara berbakti dan berbuat baik terhadap orangtua. Orangtua tentu tahu mana yang lebih baik bagi anaknya dan tidak ingin anaknya terjerumus pada keburukan.

3. Merawat Ketika Sakit Dan Berusia Lanjut

Ketika seseorang masih kecil dan sakit pasti orang tualah yang sudah merawat. Terutama ibu yang harus berjuang ketika melahirkan, dan ayah yang banting tulang demi mencukupi kebutuhan sehari-hari. Untuk itulah merawat orangtua yang sakit dan telah lanjut usia menjadi salah satu contoh berbuat baik.

4. Bersikap Lembut

Seiring kemajuan zaman, nilai dan tata krama semakin terkikis dan bergeser hingga merubah sikap dan perilaku anak terhadap orangtua. Banyak yang berbicara dengan nada keras hingga bersikap kasar. Padahal hal tersebut merupakan larangan yang tidak boleh dilakukan terhadap orangtua.

5. Jangan Menyakiti Perasaannya

Berbuat baik kepada orang tua yang masih hidup bisa dengan menyayangi dan jangan sampai menyakiti perasaannya. Apapun yang akan diucapkan sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu. Hal ini karena perasaan orangtua sangat sensitif sehingga harus dijaga dan berhati-hati dalam berucap dan bertindak.

Sebagai anak sangat penting untuk berbakti dan berbuat baik terhadap orangtua yang masih hidup. Berkat merekalah, setiap orang bisa menjadi individu yang seperti sekarang ini. Maka, sudah sepantasnya dan selayaknya orang tua mendapatkan perlakuan yang terbaik dari anak-anaknya.

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا (٢٣)

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah satu seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. al-Israa’: 23)

Itulah ayat dalam al-Qur’an yang dibedah dalam kajian tafsir oleh Drs. Anhar Anshary, M.Si. pada kajian rutin Ahad pagi (6/12/2015), yang bertempat di Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jalan Ringroad Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, DIY.

Kajian rutin ahad pagi merupakan program rutin Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD yang pada penyelenggaraannya memberikan tema dan pembicara yang berbeda. Kajian tersebut diperuntukkan bagi mahasiswa UAD dan masyarakat umum. Sekitar 100 orang menghadiri acara tersebut pada setiap minggunya.

Dalam tafsir QS. al-Israa’ ayat 23, terdapat tiga poin yang harus dicatat dan diaplikasikan oleh manusia. Di antaranya, manusia dilarang menyembah kepada selain Allah, setiap orang hendaknya berbakti kepada kedua orang tua mereka, serta jangan membentak orang tua dan selalu mengucapkan perkataan yang mulia.

Terdapat dua akhlak yang terkandung dalam ayat itu, yakni akhlak kepada Allah dan akhlak kepada kedua orang tua. Muhammadiyah, sebagai organisasi yang berlandaskan pada al-Qur’an dan Sunnah menjadi pemurni ibadah dan akhlak.

“Saat ini, persekutuan terhadap Allah terjadi pada diri manusia sendiri, ia menganggap dirinya sebagai Tuhan. Hal itu terjadi ketika manusia menuruti hawa nafsu mereka,” terang Anhar.

Manusia memiliki tiga kekuatan dasar, yaitu iman, hati, dan akal. Sementara Allah selalu melihat manusia dalam isi hati serta ibadahnya yang menggunakan akan dan menentukan iman seseorang.

Selain itu, berbakti kepada kedua orang tua merupakan kebutuhan seorang anak. Anak harus senantiasa berkata lemah lembut dan tidak menyinggung perasaan orang tua, tunduk dan patuh pada perintahnya, selalu mendoakan yang terbaik bagi keduanya baik diminta atau tidak, serta membantu tidak hanya ketika mereka butuh bantuan.

“Doa anak shalih merupakan amalan yang tidak pernah putus pahalanya, karena hanya doa anaklah yang paling ikhlas. Allah selalu menuntun setiap orang dalam berdoa, karena Dia Maha Segalanya yang dapat membalas jasa kedua orang tua, bukan manusianya,” tutup Anhar. (AKN)

Contoh Sikap Birrul Walidain. Foto: Unsplash

Sudah menjadi sebuah keharusan bahwa seorang anak wajib berbakti kepada orangtua. Di dalam Islam, berbakti kepada orangtua disebut dengan istilah birrul walidain.

Birrul walidain adalah bagian dalam etika Islam yang menunjukan sikap bakti seorang anak kepada kedua orangtua. Bagi seorang Muslim, berbakti kepada orangtua bukan sekadar untuk memenuhi tuntunan norma kesopanan, namun sebagai salah satu cara menaati perintah Allah SWT.

Perintah untuk berbakti kepada orangtua tercantum dalam salah satu firman Allah SWT yang berbunyi:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.” (QS. An Nisa: 36).

Berbakti kepada orangtua dapat ditunjukkan dengan cara tidak menyakiti hatinya serta senantiasa mematuhi perintahnya. Namun, ada juga cara lain yang bisa menunjukkan sikap birrul walidain seorang anak kepada orangtua.

Contoh Sikap Birrul Walidain. Foto: Shutterstock

Contoh Sikap Birrul Walidain dalam Sehari-hari

Berikut contoh sikap birrul walidain yang bisa ditunjukkan seorang anak kepada orangtua dalam kehidupan sehari-hari.

Bukti bakti seorang anak kepada orangtua dapat ditunjukkan dengan terus memanjatkan doa. Wajib hukumnya bagi seorang anak untuk senantiasa mendoakan orangtuanya, baik yang masih hidup maupun sudah meninggal dunia.

  1. Bersikap Sopan dan Santun

Berbicaralah dengan menggunakan bahasa yang sopan dan halus kepada kedua orangtua. Selain itu, jangan lupa untuk mengucapkan salam dan mencium tangan orangtua ketika ingin berpergian. Ketika seorang anak izin meninggalkan rumah, doa orangtua juga menyertai agar sang anak agar senantiasa mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.

Semarah-marahnya seorang anak kepada orangtua, jangan pernah sampai membentak mereka. Jika seorang anak berbuat salah lalu diberi nasihat, cukup dengarkan dan patuhi perintah orangtua. Tidak perlu membentak, bahkan mengeluarkan kata-kata kasar. Karena hal ini bisa melukai hati dan membuat mereka bersedih.

  1. Mendengarkan Nasihat Orangtua

Mendengar ucapan dan nasihat orangtua dengan sungguh-sunguh sudah menjadi keharusan bagi setiap anak. Meskipun terkadang membosankan, percayalah bahwa orangtua selalu ingin melakukan yang terbaik untuk anaknya. Selain itu, orangtua juga diam-diam menyelipkan doa agar anaknya selalu di jalan yang benar.

  1. Meringankan Beban Orangtua

Salah satu cara mudah untuk menunjukkan bakti seorang anak kepada orangtua adalah membantu meringankan pekerjaan rumah. Tidak perlu setiap hari, namun dengan pekerjaan sekecil yang mungkin akan membuat mereka merasa senang. Pekerjaan rumah ringan yang dapat meringankan beban orangtua seperti membantu menyiapkan hidangan makanan, merapikan tempat tidur, menata pakaian, dan lain sebagainya.