Pernyataan berikut ini yang tidak menunjukkan hikmah beriman kepada qada dan qadar adalah

Parenting

Haikal Luthfi   |   Haibunda

Rabu, 24 Mar 2021 13:35 WIB

Jakarta -

Dalam Islam, iman merupakan hal pertama dan yang paling utama untuk diajarkan kepada anak, Bunda.

Keimanan akan membentuk kepribadian anak menjadi lebih baik dalam kehidupan mereka. Oleh sebab itu, orang tua harus benar-benar menanamkan nilai-nilai keimanan pada anak sedari dini.

Salah satu iman yang wajib diajarkan pada anak yaitu iman kepada qada dan qadar. Dengan mengimaninya, seseorang akan berhati-hati dalam bertindak. Beriman kepada qada dan qadar berarti meyakini bahwa semua kejadian dan cobaan terjadi atas izin dari Allah SWT.


Nah Bunda, simak selengkapnya apa dan bagaimana mengimani qada dan qadar pada ulasan berikut ini.

Iman kepada qada dan qadar

Iman kepada qada dan qadar termasuk rukun Iman yang keenam dan harus diyakini kebenarannya oleh setiap muslim.

Qada merupakan ketetapan Allah yang tercatat di Lauh al-Mahfuz, yang semua terjadi di dunia ini sudah diketahui Allah SWT jauh sebelum hal itu terjadi. Ketetapan ini sesuai dengan kehendak-Nya dan berlaku untuk seluruh makhluk.

Sedangkan qadar merupakan ketetapan yang telah terjadi atau keputusan yang diwujudkan. Qadar adalah ketetapan atau keputusan Allah SWT yang memiliki sifat Maha Kuasa atas segala ciptaan-Nya.

Hubungan qada dan qadar juga tidak bisa dipisahkan. Qada merupakan rencana dan Qadar adalah perwujudan atau kenyataan yang akan terjadi seperti yang sudah ditetapkan Allah SWT. Sebagaimana dalam Al Qur'an surat Al Hijr:


وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ

Artinya:

"Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kamu-lah khazanahnya, dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu" (QS Al-Hijr ayat 21).

Qada' dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari lebih populer dengan sebutan takdir, Bunda. Mengutip buku berjudul Sukses dengan menguak rahasia Qadha dan Qadar (2015), takdir terbagi menjadi dua yaitu takdir mubram dan muallaq.

Takdir mubram adalah ketentuan atau hukum Allah yang pasti akan terjadi kepada siapapun yakni merupakan suatu hukum yang pasti dan tidak bisa dihindari, seperti ketentuan tentang kelahiran, kematian, serta hari kiamat.

Sehingga takdir mubram sudah barang pasti terjadi pada diri manusia dan tidak dapat diusahakan atau tidak dapat ditawar-tawar.

Sementara takdir muallaq adalah takdir yang kejadiannya tergantung pada usaha manusia dan hal ini tidak terlepas dari kehendak Allah. Setiap hamba diberi peluang atau kesempatan oleh Allah untuk berusaha mengubah keadaan dirinya menjadi lebih baik. Allah SWT dalam surat Ar Rad berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

Artinya:

"Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" (QS Ar Ra'd ayat 11).

Hal ini berkaitan erat dengan usaha yang dilakukan oleh manusia. Usaha manusia harus maksimal serta optimal dan diiringi dengan doa serta tawakal.

Pernyataan berikut ini yang tidak menunjukkan hikmah beriman kepada qada dan qadar adalah
baju Melayu', a traditional Muslim menswear." title="Anak berdoa" />Ilustras anak bertawakal/ Foto: iStock

Tawakal yang dimaksud yaitu berdoa menyerahkan segala yang terjadi setelah berusaha kepada Allah SWT, sementara kita terus berikhtiar dan yakin bahwa segala sesuatunya di akhir ada pada ketentuan Allah SWT, Bunda.

Manusia diwajibkan untuk berikhtiar agar apa yang menjadi tujuannya dapat dicapai. Ikhtiar merupakan usaha yang dilakukan manusia untuk memperoleh sesuatu. Meski segala sesuatu telah ditentukan, namun usaha yang dilakukan manusia tidak ada yang sia-sia.

Sekecil apapun usaha itu Allah SWT tetap akan menilainya. Misalnya, apabila ingin pandai maka harus rajin belajar.

Hikmah beriman kepada qada dan qadar

Beriman kepada qada dan qadar akan memunculkan banyak hikmah bagi setiap muslim, Bunda. Dikutip dari CNN Indonesia, hikmah mengimani qada dan qadar antara lain:

1. Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar

Orang yang beriman kepada qada dan qadar, apabila mendapat keberuntungan, maka dia akan bersyukur, sebab keberuntungan itu merupakan nikmat Allah SWT yang patut disyukuri. Sedangkan jika terkena musibah maka dia akan bersabar, karena hal tersebut merupakan ujian.

2. Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa

Orang yang tidak beriman kepada qada dan qadar, apabila memperoleh keberhasilan, dia menganggap keberhasilan itu berasal hanya dari usahanya sendiri. Namun, apabila gagal, dia akan mudah berkeluh kesah dan berputus asa.

3. Memupuk sifat optimis

Orang yang beriman kepada qada dan qadar senantiasa optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu.

4. Menenangkan jiwa

Orang yang beriman kepada qada dan qadar senantiasa mengalami ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab dia selalu merasa senang dengan apa yang ditentukan Allah SWT kepadanya.

Simak juga tips mengajarkan anak agar mau salat dan mengaji, dalam video berikut:

(haf/som)

Home Gaya Hidup Gaya Lainnya

Tim | CNN Indonesia

Kamis, 04 Mar 2021 12:57 WIB

Pernyataan berikut ini yang tidak menunjukkan hikmah beriman kepada qada dan qadar adalah

Meyakini bahwa Allah SWT memiliki kehendak atas semua makhluk-Nya merupakan wujud iman kepada qada dan qadar. Berikut ini hikmah beriman kepada qada dan qadar. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Tado)

Jakarta, CNN Indonesia --

Segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini adalah ketetapan Allah SWT. Termasuk segala hal baik itu hal baik maupun buruk, hidup atau mati, semuanya menjadi bukti kebesaran Allah SWT.

Percaya dan meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT memiliki kehendak, ketetapan, keputusan atas semua makhluk-Nya merupakan wujud dari beriman kepada qada dan qadar.

Beriman kepada qada dan qadar adalah salah satu rukun iman yang wajib diimani umat Islam.

Seseorang yang memiliki keimanan pada qada dan qadar akan mendapatkan banyak hikmah. Berikut ini hikmah beriman kepada qada dan qadar yang perlu kamu ketahui:

1.Termasuk orang beriman

Untuk masuk ke dalam golongan orang beriman tentu harus memiliki rasa iman kepada qada dan qadar. Umar bin Al-Khathab radhiyallahu 'anhu berkata,

"Engkau benar." Kami pun heran, ia bertanya lalu membenarkannya. Orang itu berkata lagi, "Beritahukan kepadaku tentang Iman." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada para rasul-Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk." Orang tadi berkata, "Engkau benar." (HR. Muslim, no. 8).

2. Lebih banyak bersyukur

Pernyataan berikut ini yang tidak menunjukkan hikmah beriman kepada qada dan qadar adalah
Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono
Ilustrasi. Hikmah beriman kepada qada dan qadar adalah membuat muslim lebih banyak bersyukur.

Mereka yang beriman kepada qada dan qadar adalah orang yang akan lebih banyak bersyukur. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allâh, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan." (An-Nahl 16:53)

3. Sabar

Hikmah kepada qada dan qadar selanjutnya adalah meningkatkan kesabaran. Seorang muslim akan menyadari bahwa segala sesuatunya yang terjadi adalah ketetapan dari Allah SWT dan hanya Allah yang mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya.

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung. Jikalau Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan) -Nya bagi setiap orang yang bersabar dan banyak bersyukur." (Asy-Syura : 32-33).

4. Selalu berusaha

Keimanan kepada qada dan qadar membuat seseorang akan selalu berusaha melakukan yang terbaik. Dengan usaha dari seorang manusia, maka Allah akan memberikan jalan yang ringan baginya.

Allah Maha Adil pada setiap hal yang dilakukan oleh hamba-Nya. Allah berfirman dalam At Taubah ayat 105.

Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."

5. Terhindar dari sifat sombong

Hikmah selanjutnya yang akan didapatkan dari beriman kepada qada dan qadar adalah terhindar dari sifat sombong.

Segala yang terjadi pada kita, baik maupun buruk adalah ketetapan dari Allah sehingga sudah seharusnya kita tidak bersifat sombong.

Allah Ta'ala berfirman,

"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS. Luqman:18)

6. Selalu berharap kepada Allah

Pernyataan berikut ini yang tidak menunjukkan hikmah beriman kepada qada dan qadar adalah
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi. Hikmah beriman kepada qada dan qadar adalah selalu berharap pada Allah an diberi ketenangan

Tidak akan pernah putus asa dari rahmat Allah SWT seseorang yang beriman kepada qada dan qadar karena ia percaya bahwa Allah akan selalu memberikan yang terbaik bagi tiap orang yang beriman. Allah ta'ala berfirman,

"Sesungguhnya tiada yang berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS. Yusuf [12]: 87).

7. Jiwa yang tenang

Beriman kepada qada dan qadar akan membuat jiwa menjadi lebih tenang. Hidupnya akan jauh dari kesusahan. Bahkan meski ujian yang ia hadapi sangat sulit, namun keyakinannya pada takdir Allah akan membuatnya selalu merasa tenang dan damai.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram" (Qs. ar-Ra'du: 28).

8. Lebih tawakal

Hikmah beriman kepada qada dan qadar yang terakhir adalah lebih tawakal. Kita akan menjadi lebih ikhlas dan rela menerima setiap keputusan Allah SWT. Allah berfirman,

"Dan hanya kepada Allah-lah kalian bertawakal, jika kalian benar-benar orang yang beriman" (QS. Al-Maidah : 23).

"Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Dialah yang mencukupinya" (QS. Ath-Thalaq: 3).

Itulah beberapa hikmah yang bisa didapatkan dari beriman kepada qada dan qadar. Semoga keimanan kita terhadap qada dan qadar semakin meningkat.

(din/fef)

Saksikan Video di Bawah Ini: