Penyakit yang menyebabkan urine seseorang mengandung glukosa disebut

Glikosuria adalah kondisi ketika ditemukan gula (glukosa) di dalam urin. Pada kondisi normal, urin seharusnya tidak mengandung gula. Kondisi ini dapat terjadi ketika kadar gula di dalam darah tinggi (hiperglikemia) atau ketika terjadi kerusakan pada ginjal. 

Glikosuria merupakan kondisi yang sering terjadi pada pasien dengan diabetes melitus tipe 1 dan diabetes melitus tipe 2. 

Mengenal Glikosuria Pada Pasien DM 

Diabetes mellitus (DM) merupakan kondisi yang ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang lebih dari batas normal. Kondisi ini disebabkan oleh kekurangan atau resistensi terhadap hormon insulin. Hormon insulin berperan dalam perpindahan glukosa ke dalam sel untuk membentuk energi atau pada sel hati dan lemak untuk disimpan dan dijadikan cadangan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. 

Ketika insulin tidak bekerja sebagaimana mestinya, akan terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia). Glukosa akan difiltrasi di ginjal dan akan diserap kembali. Ketika kadar glukosa yang harus difiltrasi melebihi kapasitas kerja ginjal untuk menyerap glukosa, glukosa akan terbuang melalui urin. Sehingga, ketika dilakukan pemeriksaan, urin akan mengandung gula. 

Apa Gejala Glikosuria? 

Orang yang memiliki kondisi glikosuria dapat memiliki gejala yang ringan atau mungkin tidak menunjukan gejala sama sekali. Oleh karena itu, seseorang biasanya tidak menyadari adanya kondisi glikosuria sampai dilakukan pemeriksaan penunjang. 

Untuk mendiagnosis glikosuria, harus dilakukan pemeriksaan terhadap sampel urin dari pasien. Pada banyak kasus, kondisi glikosuria merupakan tanda bahaya pada pasien dengan diabetes yang belum terdiagnosis. 

Glikosuria harus diterapi berdasarkan penyebab yang mendasari kondisi tersebut. Pada glikosuria yang disebabkan oleh diabetes, gejala lain yang dapat muncul antara lain: 

  • Sering merasa lapar
  • Sering merasa haus 
  • Sering buang air kecil 

Seseorang dengan diabetes dapat mengalami beberapa gejala tambahan, seperti: 

  • Gangguan penglihatan 
  • Luka yang membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh 
  • Penurunan berat badan signifikan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya
  • Penggelapan warna kulit di daerah ketiak, leher, atau area lain di mana kulit cenderung memiliki lipatan 

Konsultasikan kepada dokter apabila Anda memiliki gejala seperti yang telah disebutkan diatas. 

Glikosuria juga dapat muncul pada pasien yang memiliki Diabetes gestasional (diabetes yang muncul pada kehamilan). Namun, kondisi ini biasanya terdeteksi lebih awal ketika ibu hamil melakukan pemeriksaan rutin kehamilan. 

Bagaimana Cara Diagnosa Glikosuria? 

Glikosuria dapat didiagnosis melalui beberapa jenis pemeriksaan. Namun, pemeriksaan yang paling umum dilakukan adalah urinalisis. Pada pemeriksaan ini, dokter akan meminta Anda untuk mengambil sampel urin yang akan diletakkan pada wadah khusus.

Selanjutnya, sampel urin tersebut akan dikirim ke laboratorium untuk menjalani pemeriksaan kadar gula. Anda beresiko tinggi menderita diabetes apabila kadar gula dalam urin Anda lebih dari 180 mg/dL.

Selain pemeriksaan urin, dokter juga dapat mengusulkan pemeriksaan kadar gula darah untuk memastikan penyakit yang mendasari kondisi glikosuria yang terjadi. 

Pemeriksaan kadar gula darah yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan gula darah puasa, pemeriksaan kadar gula darah 2 jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO), serta pemeriksaan kadar gula darah sewaktu. 

Jika dari ketiga pemeriksaan tersebut Anda dicurigai menderita diabetes, dokter dapat mengusulkan pemeriksaan tambahan hemoglobin A1c (HbA1c). 

Apa Hal Yang Dapat Menyebabkan Glikosuria? 

Penyakit yang menyebabkan urine seseorang mengandung glukosa disebut

Kondisi yang dapat mempengaruhi kadar gula darah biasanya juga berperan sebagai penyebab terjadinya glikosuria. Kadar gula darah diatas batas normal paling sering disebabkan oleh diabetes melitus tipe 1 dan diabetes melitus tipe 2. 

Selain kadar gula darah yang tinggi, gangguan pada ginjal juga dapat menyebabkan kondisi glikosuria. Glikosuria ginjal merupakan penyakit yang dapat diturunkan atau pun di derita ketika telah dewasa. Hal ini terjadi ketika ginjal mengalami gangguan sehingga tidak dapat berfungsi normal untuk menyaring gula atau zat lain dengan benar. 

Bagaimana Cara Mengatasi Glikosuria? 

Untuk mengatasi glikosuria, Anda perlu mengatasi penyebab dasar yang menyebabkan terjadinya kondisi ini. Jika glikosuria disebabkan oleh diabetes melitus, Anda akan menjalani pengobatan menggunakan obat-obatan anti diabetes. Obat-obatan ini bekerja untuk membantu mengontrol kadar gula darah dalam darah. 

Selain dengan mengkonsumsi obat-obatan, Anda juga dapat melakukan beberapa modifikasi pada gaya hidup untuk membantu menurunkan kadar gula darah yang berlebihan. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan adalah: 

  • Mengurangi konsumsi karbohidrat
  • Memperbanyak konsumsi sayur dan buah
  • Melakukan olahraga dengan teratur

Cek kadar gula darah Anda dan keluarga dengan menggunakan ACCU-CHEK INSTANT NEW FAMILY PACK – Alat Tes Gula Darah / Glukosa (Rp292.813). Pengecekan gula darah sendiri tak harus selalu dilakukan di rumah sakit, melainkan bisa dilakukan mandiri di rumah. Anda bisa cek gula darah mandiri di rumah dengan pakai Accu – Check Instant New Family Pack.

Konsultasi gratis dengan dokter umum dan beli obat rutin. Download aplikasi Lifepack di Play Store dan App Store, apotek online untuk tebus resep obat. Solusi berobat bebas antri. Asli, Lengkap, Mudah.

Referensi

  1. Limam MNP, Jialal I. Physiology, Glycosuria. StatPearls. 2021 [online]
  2. Ferrannini E. Learning from glycosuria. Diabetes. 2011;60(3): 695-696
  3. Prelipcean M. What to know about glycosuria. Medical News Today website. 2019 [online]

Kondisi ini bisa disebabkan karena penyakit diabetes

Urine seharusnya hanya berisi sisa metabolisme tubuh yang diekskresikan ginjal. Namun, bagaimana jika ada gula dalam urine? Di dalam medis, kondisi ini disebut glikosuria.

Sebenarnya, normal bagi urine untuk mengandung sejumlah kecil gula atau glukosa. Namun, jika kandungan gula dalam urine lebih tinggi dari seharusnya, ini harus diwaspadai.

Kadar glukosa dalam urine yang lebih tinggi dari 25 miligram per desiliter (mg/dL) dianggap sebagai glikosuria tinggi yang abnormal. Kondisi ini dapat terjadi ketika kadar gula darah terlalu tinggi.

Mengutip laman Very Well Health glikosuria juga bisa terjadi ketika ginjal tidak dapat menyerap kembali glukosa yang cukup atau mengeluarkannya agar tetap dalam kisaran normal.

Baca juga: Penyebab dan Gejala Gula Darah Tinggi yang Wajib Diwaspadai

Penyebab Glikosuria

Darah yang memasuki ginjal akan disaring. Kelebihan cairan dan limbah akan dibuang, dan darah yang telah disaring dikembalikan ke tubuh.

Limbah yang didapat akan diproses untuk menghasilkan urine. Normalnya, sebagian besar gula diserap kembali oleh ginjal dan dimasukkan kembali ke dalam aliran darah.

Namun, sebagian gula tetap ada dan mengalir bersama sisa cairan ke kandung kemih, dan tercampur ke urine.

Ketika jumlah gula dalam urine lebih besar dari 25 mg/dL, kondisi ini disebut glikosuria.

Hal ini bisa terjadi karena berbagai hal. Berikut ini di antaranya:

1. Diabetes Tipe 2

Penyakit yang menyebabkan urine seseorang mengandung glukosa disebut

Foto: Orami Photo Stock

Salah satu penyebab umum dari glikosuria adalah diabetes tipe 2.

Ketika kondisi ini terjadi, pankreas tidak lagi menghasilkan cukup hormon insulin, atau insulin menjadi tidak efektif.

Hal ini membuat tubuh tidak bisa mengontrol kadar gula dalam darah dengan baik.

Akibatnya, gula darah yang tinggi menyebabkan gula masuk ke urine dan memicu terjadinya glikosuria.

Bila penyakit diabetes tidak terkontrol dan terjadi peningkatan kadar gula darah, ginjal akan mengalami kewalahan.

Akhirnya, semua gula dalam darah tidak dapat diproses dengan baik, dan malah dikeluarkan dari tubuh melalui urine.

2. Penyakit Ginjal

Penyakit yang menyebabkan urine seseorang mengandung glukosa disebut

Foto: freepik.com

Selain karena diabetes, glikosuria juga bisa terjadi akibat penyakit ginjal.

Pada beberapa jenis penyakit ginjal, seperti penyakit ginjal kronis atau setelah transplantasi ginjal, orang tanpa diabetes juga bisa mengalami peningkatan kadar gula dalam urine.

Penelitian pada 2016 yang dipublikasikan di jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa peningkatan kadar gula dalam urine dikaitkan dengan peningkatan ekskresi elektrolit.

Misalnya, kalium dan natrium, yang jumlahnya juga meningkat dalam urine.

Baca juga: Mengidap Hipoglikemia? Konsumsi 5 Makanan untuk Gula Darah Rendah Ini

3. Glikosuria Ginjal

Penyakit yang menyebabkan urine seseorang mengandung glukosa disebut

Foto: Orami Photo Stock

Pada beberapa kasus, glikosuria juga bisa disebabkan oleh mutasi genetik yang diturunkan melalui keluarga.

Kondisi ini memang terbilang langka, dan disebut dengan istilah glikosuria ginjal.

Pada kondisi ini, ginjal mengeluarkan terlalu banyak glukosa ke dalam urine, bahkan ketika kadar gula darah dalam kondisi normal atau rendah.

Menurut penelitian pada 2014 yang diterbitkan di jurnal Diabetes & Metabolism jenis glikosuria ini biasanya tidak memiliki gejala serius dan kadang-kadang disebut sebagai kondisi jinak.

4. Kehamilan

Penyakit yang menyebabkan urine seseorang mengandung glukosa disebut

Foto: Orami Photo Stock

Glikosuria juga bisa terjadi karena perubahan pada hormon dan cara ginjal bekerja dalam menyaring darah selama kehamilan.

Menurut penelitian pada 2005 yang diterbitkan di The Journal of Family Practice glikosuria terjadi pada sekitar 50% ibu hamil memiliki kadar gula darah normal.

Seringkali, hal ini tidak menjadi perhatian bagi banyak ibu hamil. Namun, tidak ada salahnya untuk tetap waspada dan membicarakan hal ini lebih lanjut dengan dokter.

Bila perlu tetaplah jalani pemeriksaan untuk diabetes gestasional (kondisi diabetes saat hamil).

Pemeriksaan untuk diabetes gestasional penting dan merupakan bagian normal dari perawatan prenatal.

Hal ini bertujuan untuk mengontrol kondisi kesehatan ibu hamil dan mencegah komplikasi.

Pada beberapa kasus, diabetes gestasional juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2 di masa depan.

Baca juga: 3 Tanda Ginjal Sehat dan Cara Menjaganya, Wajib Tahu!

Gejala Glikosuria

Mengutip laman Medical News Today, beberapa orang dengan kadar gula tinggi dalam urine mereka tidak memiliki gejala lain. Terutama pada kasus glikosuria yang terkait genetik.

Bahkan ketika disebabkan oleh diabetes atau penyakit ginjal kronis, kadar gula yang tinggi dalam urine cenderung tidak terdiagnosis sampai penyakit berkembang atau ditemukan selama pemeriksaan normal.

Namun, jika glikosuria yang dialami terkait dengan diabetes yang tidak terkontrol, gejala lain yang bisa diwaspadai adalah:

  • Rasa haus yang berlebihan
  • Kelelahan
  • Sering mengalami infeksi atau luka yang penyembuhannya lambat
  • Sering buang air kecil
  • Gangguan penglihatan
  • Kesemutan di tangan atau kaki
  • Penurunan berat badan tanpa sebab
  • Kesulitan fokus
  • Kejang
  • Disfungsi ereksi

Bila glikosuria disebabkan oleh penyakit ginjal kronis, gejala lain yang dapat dialami adalah:

  • Pembengkakan di kaki, tangan, atau pergelangan kaki
  • Sesak napas
  • Adanya darah dalam urine
  • Sering buang air kecil di malam hari
  • Sulit tidur
  • Kelelahan
  • Sakit kepala

Sementara itu, glikosuria pada kehamilan biasanya tidak memiliki gejala lain, kecuali jika disebabkan oleh diabetes gestasional.

Jika Moms menderita diabetes gestasional, beberapa gejala yang dapat dialami adalah:

  • Rasa haus yang berlebihan
  • Kelelahan
  • Peningkatan buang air kecil
  • Penurunan berat badan
  • Mudah merasa lapar
  • Rentan mengalami infeksi

Baca juga: Simak Manfaat Daun Kopasanda untuk Kesehatan, Mulai dari Obat Diabetes Hingga Asam Urat

Cara Mengatasi Glikosuria

Penyakit yang menyebabkan urine seseorang mengandung glukosa disebut

Foto: Orami Photo Stock

Sebenarnya, cara mengatasi glikosuria akan tergantung pada kondisi atau penyakit yang mendasarinya.

Jadi, penting untuk menjalani pemeriksaan menyeluruh dan mendapatkan diagnosis pasti dari dokter.

Bila diketahui bahwa glikosuria yang dialami terjadi akibat diabetes, pengobatan yang dapat dijalani adalah:

  • Mengubah pola makan khusus diabetes. Perbanyak sayur dan buah, biji-bijian, serta protein tanpa lemak
  • Melakukan olahraga teratur.
  • Minum obat oral atau suntik untuk diabetes yang diresepkan dokter.
  • Mengecek kadar gula darah secara teratur, untuk memantau kondisi kesehatan.

Bila diabetes yang dialami adalah diabetes gestasional, Moms tidak perlu khawatir karena umumnya kondisi diabetes dan glikosuria akan membaik setelah melahirkan.

Meski begitu, bukan berarti Moms bisa lengah. Menerapkan gaya hidup sehat dan rutin memeriksakan kondisi kehamilan sangat penting.

Terlebih, kondisi ini dapat membuat ibu rentan mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Sementara itu, bila penyebab dari glikosuria adalah masalah pada ginjal pengobatan untuk mengatasi penyebab diperlukan.

Kondisi setiap orang bisa berbeda-beda, sehingga Moms bisa bicarakan lebih lanjut dengan dokter mengenai hal ini.

Biasanya, dokter akan merekomendasikan untuk menjalani rangkaian pemeriksaan.

Tujuannya untuk mengetahui dengan pasti, jenis penyakit ginjal yang dialami. Barulah setelah itu rencana pengobatan akan dibuat.

Baca juga: Cegah Anemia, Ini 5 Obat Penambah Darah Alami

Lantas, adakah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah glikosuria? Sayangnya, kondisi ini sulit untuk dicegah. Terutama pada kasus glikosuria yang terjadi akibat faktor genetik.

Namun, Moms bisa memperkecil kemungkinan terkena kondisi ini dengan mewaspadai diabetes.

Meskipun tidak mungkin untuk mencegah diabetes tipe 1, Moms masih bisa mencegah diabetes tipe 2.

Caranya adalah dengan memiliki pola makan sehat, berolahraga teratur, dan menjaga berat badan ideal.

Selain itu, jangan lupa juga untuk rutin memeriksakan kondisi kesehatan, termasuk kadar gula darah, ya!

  • https://www.nature.com/articles/srep39372
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16266604/
  • https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1262363614726904?via%3Dihub
  • https://www.verywellhealth.com/sugar-in-urine-5116293
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/326197#treatments