Pengurus NU yang berkedudukan di tingkat kecamatan adalah

Lihat Foto

KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama [PBNU] Yahya Cholil Staquf mengumumkan susunan kepengurusan PBNU periode 2022-2027 pada Rabu [12/1/2022].

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama [PBNU] mengumumkan susunan kepengurusan PBNU periode 2022-2027 pada Rabu [12/1/2022].

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan, kepengurusan baru ini lebih gemuk ketimbang sebelumnya. Dalam kepengurusan kali ini, untuk pertama kalinya perempuan ikut menempati jabatan.

Stuktur kepengurusan PBNU sendiri menggunakan sejumlah istilah, di antaranya Mustasyar, Syuriyah, Rais Aam, Katib Aam, A'wan, hingga Tanfidziyah.

Baca juga: Wajah Baru PBNU di Tangan Yahya Staquf, Masuknya Perempuan di Kepengurusan

Dikutip dari laman resmi NU dan berbagai sumber, berikut penjelasan istilah kepengurusan PBNU:

1. Mustasyar

Mustasyar merupakan penasihat bagi pengurus organisasi Nahdlatul Ulama.

Jabatan itu tersebar di Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang, Pengurus Cabang Istimewa luar negeri, Pengurus Majelis Wakil Cabang, hingga Pengurus Ranting NU. Setiap tingkat kepengurusan NU memiliki beberapa orang Mustasyar.

Mustasyar berwenang untuk menyelenggarakan rapat internal yang dipandang perlu. Selain itu, Mustasyar juga bertugas memberikan nasihat, baik diminta atau tidak, secara perseorangan maupun kolektif kepada pengurus.

2. Syuriyah

Syuriyah merupakan pengarah, pembina dan pengawas pelaksanaan keputusan-keputusan organisasi NU.

Baca juga: Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar Mengaku Tak Masalah Mundur dari MUI jika Diminta

Sama seperti Mustasyar, jabatan Syuriyah jug tersebar di seluruh tingkatan NU, dari Pengurus Besar hingga Pengurus Ranting.

Syuriyah dipimpin oleh Rais Aam dan memiliki Wakil Rais Aam, Rais, Katib, hingga A'wan.

3. Rais Aam

Rais Aam merupakan jabatan tertinggi dalam struktur kepengurusan syuriyah NU. Semasa kepemimpinan Hasyim Asy'ari, jabatan ini bernama Rais Akbar.

Struktur Kepengurusan NU_Pada kesempatan kali ini, kami akan menjelaskan secara detail tentang tatanan kepengurusan NU [Nahdlatul Ulama] Mulai dari pusat hingga cabang-cabangnya. Kami juga akan sertakan bagan struktur organisasi NU, struktur Lajnah NU, Badan Otonom NU dan lembaga-lembaga NU lainnya.

Struktur Organisasi NU

Didalam struktur organisasi NU, setidaknya ada 7 tingkatan kepengurusan, yaitu :

1. PBNU 

PBNU adalah singkatan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang berkedudukan di Jakarta, ibu kota negara.

2. PWNU

PWNU adalah singkatan dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama yang berkedudukan di Provinsi. Contoh : PWNU Jawa Tengah, PWNU Jawa Timur dan lain sebagainya.

3. PCNU

PCNU adalah singkatan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama uang berkedudukan di Kabupaten atau kota. Contoh : PCNU Grobogan, PCNU Semarang dan lain sebagainya.

4. PCINU

PCINU adalah singkatan dari Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama yang berkedudukan di luar negeri. Contoh : PCINU Rusia, PCINU Australia, PCINU Belanda dan lain sebagainya.

5. MWCNU

MWCNU adalah singkatan dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama yang berkedudukan di kecamatan. Contoh : MWCNU Wirosari, MWCNU Tambakromo, MWCNU Tanggungharjo dan lain sebagainya.

6. Pengurus Ranting NU

Pengurus Ranting NU adalah kepengurusan organisasi Nahdlatul Ulama yang terletak di desa atau kelurahan. Contoh : Ranting NU Desa Kalirejo, Ranting NU Desa Mojorebo dll.

7. Pengurus Anak Ranting NU

Pengurus Anak Ranting adalah kepengurusan Nahdlatul Ulama yang berkedudukan di dusun atau pada suatu kelompok [komunitas].

Bagan Organisasi NU

Bagan struktur organisasi NU tergambar pada bagan berikut ini :

Baca juga :

Struktur Lembaga Kepengurusan NU

Dalam Struktur Lembaga Kepengurusan NU terdapat 3 klasifikasi, yaitu :

1. Mustasyar

Mustasyar adalah penasihat, yaitu bertugas memberikan nasehat kepada pengurus Nahdlatul Ulama sesuai dengan tingkatannya.

2. Syuriah

Syuriah adalah pimpinan tertinggi, tugasnya yaitu membina, mengendalikan, mengawasi serta penentu kebijakan Nahdlatul Ulama sesuai tingkatannya.

3. Tanfidziyah

Tanfidziyah adalah pelaksana, tugasnya adalah melaksanakan program kerja dan memimpin jalannya organisasi, serta menyampaikan laporan secara periodik kepada pengurus Syuriah.

Struktur Organisasi Lajnah NU, Badan Otonom NU dan Lembaga NU

Struktur Organisasi Lajnah NU, Badan Otonom NU dan Lembaga NU terdiri dari :

  1. PP [Pimpinan Pusat] berkedudukan di Ibu Kota
  2. PW [Pimpinan Wilayag] Berkedudukan di Provinsi atau luar Negeri
  3. PC [Pimpinan Cabang] Berkedudukan di Kabupaten/Kota
  4. PAC [Pimpinan Anak Cabang] Berkedudukan di Kecamatan
  5. PR [Pengurus Ranting] untuk tingkat desa/kelurahan dan komisariat untuk kepengurusan di suatu tempat tertentu.

Itulah Penjelasan Struktur Organisasi NU. Semoga bermanfaat.

Struktur Organisasi NU. Sebagai Organisasi, Nahdlatul Ulama [NU] memiliki struktur dari tingkat pusat [PBNU] sampai tingkat bawah yaitu Pengurus Anak Ranting NU [PARNU] yang terdiri dari Pengurus Syuriyah NU dan Pengurus Tanfidziyah NU.

Pengurus Syuriyah NU terdiri dari Harian Syuriyah, Lengkap Syuriyah, sedangkan Pengurus Tanfidziyah terdiri dari Harian Tanfidziyah dan pengurus lengkap Tanfidziyah. Gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah disebut Pengurus Pleno.

Selanjutnya, bagaimana struktur organisasi dan kepengurusan NU secara lengkap ? Berikut ini uraiannya;

Struktur Organisasi Nahdlatul Ulama [NU] terdiri dari;

Kepengurusan Nahdlatul Ulama [NU]

  1. Kepengurusan Nahdlatul Ulama terdiri dari Mustasyar, Syuriyah dan Tanfidziyah.
  2. Mustasyar adalah penasehat yang terdapat di Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang/ Pengurus Cabang Istimewa, juga pengurus Majelis Wakil Cabang.
  3. Syuriyah adalah pimpinan tertinggi Nahdlatul Ulama. Syuriyah memiliki kedudukan, tugas dan wewenang yang khusus menyangkut kebijakan organisasi NU, sedangkan kebijakan kebijakan Syuriyah dilaksanakan oleh [dan tidak bisa dipisahkan dari] Tanfidziyah.
  4. Tanfidziyah adalah pelaksana. Tanfidziyah NU memiliki kedudukan, tugas dan wewenang yang lebih operatif karena keududukannya sebagai pelaksana kebijakan Syuriyah dan program kegiatan organisasi NU.
  5. Ketentuan mengenai susunan dan komposisi kepengurusan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Struktur Organisasi PBNU

Secara berurutan, berikut ini Struktur Organisasi NU, Dari PBNU Sampai Anak Ranting NU;

1]   Pengurus Besar Nadhlatul Ulama [PBNU] berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik Indonesia [Jakarta], dengan struktur organisasi NU yang terdiri dari

  1. Mustasyar Pengurus Besar
  2. Pengurus Besar Harian Syuriyah
  3. Pengurus Besar Lengkap Syuriyah
  4. Pengurus Besar Harian Tanfidziyah
  5. Pengurus Besar Lengkap Tanfidziyah
  6. Pengurus Besar Pleno

Baca Juga >> Susunan Pengurus Lengkap PBNU Masa Khidmat 2022-2027

Struktur Organisasi PWNU

2]   Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama [PWNU] berkedudukan di tingkat Propinsi. Juga, dengan komposisi struktur organisasinya yang terdiri dari;

  1. Mustasyar Pengurus Wilayah
  2. Pengurus Wilayah Harian Syuriyah
  3. Pengurus Wilayah Lengkap Syuriyah
  4. Pengurus Wilayah Harian Tanfidziyah
  5. Pengurus Wilayah Lengkap Tanfidziyah
  6. Pengurus Wilayah Pleno

Struktur Organisasi PCNU/PCINU

3]   Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama [PCNU] berkedudukan di tingkat Kabupaten / Kota; juga, dengan struktur organisasi NU yang terdiri dari;

  1. Mustasyar Pengurus Cabang
  2. Pengurus Cabang Harian Syuriyah
  3. Pengurus Cabang Lengkap Syuriyah
  4. Pengurus Cabang Harian Tanfidziyah
  5. Pengurus Cabang Lengkap Tanfidziyah
  6. Pengurus Cabang Pleno

4]   Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama [PCINU] berkedudukan di negara-negara di luar negeri. Sedangkan komposisi struktur organisasi NU nya terdiri dari:

  1. Mustasyar Pengurus Cabang Istimewa
  2. Pengurus Cabang Harian Syuriyah
  3. Pengurus Cabang Lengkap Syuriyah
  4. Pengurus Cabang Harian Tanfidziyah
  5. Pengurus Cabang Lengkap Tanfidziyah
  6. Pengurus Cabang Pleno

Pengurus MWCNU

5]   Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama [MWCNU] berkedudukan di tingkat Kecamatan; juga, dengan komposisi struktur organisasi yang terdiri dari:

  1. Mustasyar Pengurus Majelis Wakil Cabang
  2. Pengurus Majelis Wakil Cabang Harian Syuriyah
  3. Pengurus Majelis Wakil Cabang Lengkap Syuriyah
  4. Pengurus Majelis Wakil Cabang Harian Tanfidziyah
  5. Pengurus Majelis Wakil Cabang Lengkap Tanfidziyah
  6. Pengurus Majelis Wakil Cabang Pleno

Pengurus Ranting NU

6]   Pengurus Ranting Nadhlatul Ulama [PRNU] berkedudukan di tingkat Desa atau Kelurahan; juga, dengan struktur organisasi yang terdiri atas:

Anak Ranting NU

7]   Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama [PARNU] berkedudukan di tingkat Dusun, Kelompok; juga Masjid, Musholla, dengan struktur organisasi yang terdiri dari:

  1. Pengurus Anak Ranting Harian Syuriyah
  2. Pengurus Anak Ranting Lengkap Syuriyah
  3. Pengurus Anak Ranting Harian Tanfidziyah
  4. Pengurus Anak Ranting Lengkap Tanfidziyah
  5. Pengurus Anak Ranting Pleno

Baca Juga

Pengurus Syuriyah dan Tanfidziyah NU

Pada Struktur di atas, Pengurus Lengkap Syuriyah ada pada Pengurus Anak Ranting, Ranting, Majelis Wakil Cabang, Cabang, Wilayah dan Pengurus Besar. Pengurus Lengkap Syuriyah adalah unsur Syuriyah Lengkap yang terdiri dari Musytasar, Unsur Rais, Unsur Katib; juga A’wan Syuriyah.

Kemudian, masih pada Struktur di atas, Pengurus Lengkap Tanfidziyah ada pada Pengurus Anak Ranting, Ranting, Majelis Wakil Cabang, Cabang, Wilayah dan Pengurus Besar adalah unsur Tanfidziyah Lengkap yang terdiri dari unsur Ketua, Unsur sekretaris, dan Unsur Bendahara, dan para Ketua Lembaga NU.

Sedangkan Pengurus Pleno Organisasi NU pada Pengurus Anak Ranting, Ranting, Majelis Wakil Cabang, Cabang, Wilayah dan Pengurus Besar adalah Pengurus Lengkap Syuriyah, Pengurus Lengkap Tanfidziyah dan para Ketua Badan Otonom NU pada tingkatan yang ada.

Masa Khidmat Pengurus NU

  1. Masa Khidmat Kepengurusan sebagaimana dimaksud pada Pasal 14 adalah lima tahun dalam satu periode di semua tingkatan, kecuali Pengurus Cabang Istimewa selama 2 [dua] tahun.
  2. Masa Jabatan pengurus Lembaga NU disesuaikan dengan masa jabatan Pengurus Nahdlatul Ulama di tingkat masing-masing.
  3. Masa Khidmat Ketua Umum Pengurus Badan Otonom adalah 2 [dua] periode, kecuali Ketua Umum Pengurus Badan Otonom yang berbasis usia adalah 1 [satu] periode.

Di dalam struktur organisasi NU susunan pengurus yang tidak terdapat Mustasyar nya adalah Pengurus Ranting NU, yang ada hanya Syuriyah NU dan Tanfidziyah. Sedangkan Struktur Organisasi Nahdlatul Ulama hanya bisa diubah melalui forum Muktamar Nahdlatul Ulama.

Sementara itu, struktur Organisasi Pengurus Cabang Nahdlatul Uama Cilacap mengikuti ketentuan AD ART NU, dan dengan upaya maksimal, melaksanakan konsolidasi sampai dengan Pengurus Anak Ranting NU.

Struktur Organisasi Badan Otonom NU

Bagaimana dengan Struktur Organisasi Badan Otonom NU? Organisasi Badan Otonom NU pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan organisasi NU. Juga, Badan Otonom NU sah keberadaannya dalam AD ART NU dan memiliki struktur tersendiri.

Beberapa Badan Otonom NU seperti Muslimat NU, GP Ansor, Fatayat NU, IPNU dan IPPNU memiliki struktur yang kuat dari Pusat sampai Anak Ranting, atau setidaknya sampai Ranting. Di Kabupaten Cilacap sendiri, sejumlah tidak kurang dari 236 Ranting Fatayat NU sudah Terbentuk sesuai laporan Pimpinan cabang Fatayat NU Kabupaten Cilacap.

Sementara itu, gambaran struktur organisasi NU bisa dilihat di artikel ini >> 6 Tingkatan Struktur Organisasi NU. Juga, gambaran tentang struktur organisasi Badan Otonom NU; yang mana salah satunya Fatayat NU bisa dilihat di artikel ini 6 Tingkatan Struktur Organisasi Fatayat Nahdlatul Ulama [NU]

Selanjutnya, dalam istilah ke-NU-an, kata “Pengurus” untuk struktur organisasi NU; Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang dan seterusnya. Sementara untuk struktur Badan Otonom NU, menggunakan istilah Pimpinan. Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Cabang GP Ansor [misalnya], dan seterusnya. [Admin]

Video yang berhubungan